Giri Menang, Kamis 1 Februari 2018 – Sejak tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas cukup tinggi membuat sejumlah titik di Kabupaten Lombok Barat dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Di Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar, sedikitnya 4 dari 13 dusun terendam air bah. Akibatnya, warga setempat harus dievakuasi ke masjid dan rumah tetangga terdekat. Ke 4 dusun tersebut masing-masing, dusun Kebon Talo, Songkang, Tibu dan Dusun Labuan Tereng.

“Kondisi yang terparah adalah dusun Songkang,” papar Kepala Dusun Songkang Awaludin, Kamis (1/2/2018) di tempat evakuasi.

Menurut Awaludin, terjadinya bencana banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tak kunjung reda. Akibatnya, tanggul roboh karena tidak mampu menahan derasnya aliran air.

Dusun Songkang kata Awaludin, awal tahun 2018 ini sudah dua kali mengalami bencana yang sama. “Warga kami masih trauma atas kejadian banjir yang pertama lalu,” tutur Awaludin.

Akibat banjir ini lanjut Awaludin, dusun Songkang dengan jumlah pendunduknya 800 jiwa atau 316 KK ini, hampir 95 persen dilanda banjir. Sebagiannya sebagai tempat pengungsian dan evakuasi warga.

“Terkait bantuan, memang ada berupa mie instan dan beras dari BPBD dan Ketahanan Pangan,” paparnya.

Di lokasi kejadian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H. Muh. Najib memaparkan, bencana yang melanda Lobar di sejumlah titik tidak berstatus awas atau kejadian luar biasa (KLB). Kendati begitu pihaknya menghimbau kepada masyarakat selalu hati-hati dan waspada, karena sewaktu-waktu banjir dan tanah longsor bisa saja datang.

“Sejak semalam saya turun mengecek kondisi kemungkinan bencana di wilayah Sekotong Barat,” jelasnya seraya merinci bencana tanah longsor yangg terjadi di Desa Lembah Sari dan Sandik.

Dikatakan Najib, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah tenaga Tagana untuk turut membantu penyaluran bantuan, baik bantuan kebutuhan sembako maupun bantuan lainnya di lokasi tersebut.

Terpisah, Kepala Desa Dasan Tereng, Humaidi menjelaskan, pihaknya sejak awal sudah melakukan pengawasan baik kepada warga maupun kondisi air bah. Dia juga membenarkan, banjir terjadi lebih diakibatkan oleh robohnya tanggul yang berada di atas permukiman warga. Melihat kondisi ini, sejak semalam warga dievakuasi ke masjid, mushola dan rumah warga yang tidak terkena dampak banjir.

Sejak itu pula Humaidi bersama jajarannya, langsung berkoordinasi dengan BPBD, pihak Kepolisian, Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dikes) agar segera melakukan penanganan.

Pihak Dikes melalui Puskesmas Jembatan Kembar, sudah melakukan penanganan kesehatan warga yang dievakuasi. Selain itu, balita juga dibagikan biscuit secara gratis. Sementara pihak Dinsos telah menyalurkan bantuan berupa selimut, tikar dan kebutuhan alat dapur. Sedangkan bantuan berupa sembako akan dikumpulkan satu pintu melalui BPBD termasuk bantuan dari provinsi.

“Kami sedang di lokasi tanah longsor di Lembah Sari,” kata Kepala Dinsos Lobar, Ambaryati via telepon. (LPA/humas)