GIRI MENANG-Para ibu rumah tangga (IRT) di NTB belum banyak dibina untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman bernilai ekonomis. Untuk mengoptimalkan ptensi itu, Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) NTB memulai pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRLPL) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). salah satunya di Dusun Dasan Belo, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar.

“KWT (Kelompok Wanita Tani) di sini terbilang maju, bahkan memulai kegiatan pengembangan tanaman seperti sayur-mayur mampu menyedot puluhan anggota,” ujar penanggungjawab program M-KRPL M. Nazam di sela-sela acara temu lapang dengan stakeholder dan kelompok tani, kemarin.

Temu lapang bertujuan untuk mensosialisasikan hasil kegiatan BPTP kepada masyarakat. Sementara itu, tujuan M-KRPL ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan rumah tangga dalam budidaya tanaman sayuran dan membantu mengurangi biaya rumah tangga.

“Terlebih lagi hasil M-KRPL bia dijual lagi untuk menambah penghasilan ibu rumah tangga,” jelasnya.

Untuk wilayah NTB sendiri jumlah kelompok binaan BPTP sebanyak 24 KWT dan kelompok tani di 24 desa yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Sedangkan di Lobar baru 2 kelompok yakni di Kecamatan Lembar dan Kecamatan Kuripan. “Program kita, satu tahun satu kelompok,” paparnya.

Kedepan, pemanfaatan pekarangan seperti ini akan banyak dikembangkan di masyarakat karena begitu besar manfaat yang diperoleh.

Sementara itu, Ketua KWT Karya Wanita Tani Dusun Dasan Belo, Kecamatan Lembar, Siti Hardiana menyatakan KWT di kampungnya terbentuk pada tahun ini. Mereka mengembangkan 14 macam sayuran sejak Juni 2013 lalu, dan sekarang sudah bisa dipanen sebagian. “Selain dari bantuan BPTP, warga juga secara swadaya mencari bibit-bibit sayuran,” ujarnya.

 

Sumber : Koran Lombok Post, Kamis 19 September 2013