Even Festival Senggigi yang dibuka 1 Juli 2013 lalu berlangsung sangat meriah. Meski langit diliputi mendung dan sedikit gerimis, namun tak mengurangi kemeriahan even promosi wisata tahunan ini. Ribuan peserta yang berbaur dengan warga terlihat antusias mengikuti prosesi pembukaan yang diikuti 10 kabupaten dan 2 provinsi ini.
Sebelum acara pawai budaya, Bupati Lobar DR. H. Zaini Arony dalam sambutannya mengungkapkan, Festival Senggigi ini adalah ruang dan media interaksi budaya di mana berbagai khazanah seni Kabupaten Lombok Barat dari 10 kecamatan kita tampilkan karena masing-masing punya keunikan tersendiri.
Secara khusus saya ingin sampaikan bahwa sebagai daerah yang kaya akan atraksi seni maka kita harus memiliki mindset bahwa berkesenian untuk kesenian itu sifatnya sudah terpatri dalam jiwa dan mendarah daging dalam setiap ekspresi penggiat kesenian.
“Jadi kita harus mengembangkan dua sisi penting dalam industry pariwisata yaitu menjual keindahan alam (nature) dan keunikan budaya (culture),” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kita perlu melestarikan nilai-nilai seni budaya daerah karena dengan keberadaan seni budaya inilah kita dapat merasakan keluhuran warisan nenek moyang kita yang penuh dengan nilai-nilai filosofis.
Dari keberadaan seni dan budaya yang beragam ini pula kita bisa melihat miniature kehidupan masyarakat kita yang heterogen dan multietnis. Dari sini pula kita bisa berkata kepada dunia luar bahkan kepada dunia bahwa inilah wajah Indonesia yang di dalamnya terbangun spirit unity in diversity berbeda tetapi satu atau bersatu dalam keberagaman.
“Sangat heterogen namun penuh dengan keramaian. Inilah replica Indonesia yang berbeda agama, keyakinan, tradisi dan budaya namun tetap bisa hidup bersama dengan penuh toleransi, solidaritas, kerukunan, keakraban dan rasa persaudaraan antar satu dengan lainnya,” kata Bupati Zaini penuh semangat.
Menurut Bupati Zaini, atraksi dalam berbagai event dan pagelaran seni adalah sebuah refleksi akulturasi. Akulturasi budaya yang saya maksud adalah terjadinya perpaduan antara dua budaya atau lebih tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dari kebudayaan masing-masing.
Event ini sudah tentu makin memperkaya khazanah seni dan budaya yang telah dimiliki oleh masing-masing daerah. “Dalam kaitannya dengan inilah kita bisa mewujudkan motto Lombok Barat sebagai rona budaya atau a culture of colours. Karena terbingkai indah oleh berbagai rona dengan paduan warna yang asli menghasilkan suatu keindahan seperti indahnya pelangi,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan berkembangnya kepariwisataan di daerah kita ini nantinya akan memberi dampak pada peningkatan pembanguan perekonomian masyarakat sebab sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial dan cepat berkembangnya.
Perkembangan kepariwisataan akan semakin pesat apabila antar suatu wilayah bisa bahu membahu dalam mempromosikan pariwisatanya. Dengan kata lain kita tidak hanya mempromosikan pariwisata kabupaten masing-masing tapi harus mempromosikan pariwisata secara keseluruhan yakni pariwisata Nusa Tenggara Barat secara bersama-sama.
“Untuk itu kita harus segera mewujudkan suatu konektivitas wilayah baik darat maupun laut. Sekat-sekat yang berkaitan dengan batas-batas kewilayahan bukanlah menjadi penghalang untuk kita mewujudkan kebersamaan, persatuan dan juga destinasi dalam membagi wilayah masing-masing wisata.”
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Zaini mengingatkan bahwa industry pariwisata merupakan industry yang dapat dengan cepat berkembang apabila dikelola dengan tepat. Perkembangan industry pariwisata ini dapat membawa dampak yang positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun hal yang perlu diingat bahwa industry pariwisata ini cukup rentan dan mudah terpengaruh oleh kondisi keamanan nasional maupun lokal. Dengan kata lain apabila situasi keamanan di dalam negeri atau di daerah ini kondusif maka kepariwisataan kitapun akan dapat berjalan dengan baik. Namun apabila yang terjadi adalah kondisi sebaliknya, tentu akan dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Oleh karena itu, kepada segenap masyarakat terlebih lagi bagi warga yang berada di kawasan wisata lebih khusus lagi di kawasan wisata Senggigi ini saya berharap agar senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban supaya dunia pariwisata selama ini yang telah dibangun dengan susah payah dapat terus berkembang dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan masyarakat kita,” tandasnya.
Sementara itu pejabat Dirjen Promosi dan Industri Kreatif Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, saat ini ada 16 kawasan destinasi pariwisata, salah satunya adalah Lombok. “Kita akan tetap mengembangkan 16 kawasan destinasi pariwisata di Indonesia menjadi tujuan wisata dunia,” katanya.
Gubernur NTB yang diwakili Sekda NTB HM. Nur mengatakan, Festival Senggigi merupakan momentum tertinggi dalam rangka mengembangkan, melestarikan serta mempromosikan wisata dan bagian yang tidak terpisahkan dari agenda nasional. “Even ini harus diadakan terus menerus. Dan jika berjalan sesuai rencana maka tujuan untuk menuju Lobar Bangkit akan tercapai,” pungkasnya. (afg)