Gerung, Diskominfotik. Bertepatan dengan perayaan hari Ibu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid secara resmi meluncurkan dan meresmikan Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Tripat Gerung. Kegaitan ini dilaksanakan di RSUD Tripat Gerung pada hari Kamis (22/12/2022). Hadir dalam kegiatan ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Direktur RSUD Tripat Gerung H. Suriyadi, Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun Fauzan Khalid, Ketua DWP Lobar Hj. Erni Zuhara Ilham, dan Kepala OPD lingkup Pemkab Lobar.

Kegiatan peresmian ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari ibu ke-94. Unit Transfusi Darah (UTD) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiata donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah.

Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa hal ini merupakan kemajuan yang luar biasa dari RSUD Tripar. Ia mengatakan dulu RSUD Tripat Gerung masih mengambil darah dari daerah lain dan hanya dapat menyimpannya saja atau kata lainnya adalah sebagai bank darah. “Akan tetapi sekarang, RSUD Tripat Gerung sudah bisa menyediakan darah tanpa mengambilnya dari daerah lain. Ini menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan darah,” tuturnya.

Bupati dua periode ini juga mengatakan bahwa selain peresmian UTD, RSUD Tripat juga telah selesai dalam pemasangan dan uji coba tenaga panel surya yang nantinya akan digunakan sebagai sumber energi di RSUD Tripat ini. Hal ini sebagai langkah untuk mewujudkan rumah sakit dengan predikat Net Zero Emissions. “Untuk sekarang, tenaga panel surya ini belum dapat digunakan secara resmi karena belum mendapatkan izin dari Menteri ESDM. Kami berharap ini bisa segera diberikan izin agar RSUD Tripat Gerung dapat menjadi rumah sakit pertama dengan gelar Net Zero Emissions atau rumah sakit dengan pengeluaran nol karbon dan tumbuhan hijau di lingkungannya yang seimbang sehingga polusi hasil rumah sakit dapat menjadi 0,” tegasnya.

Fauzan menyampaikan bahwa Net Zero Emissions ini sangat penting untuk pengembangan energi. Ia menjelaskan bahwa Net zero emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi. Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.

“Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukannya adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon. Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya” ujarnya.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit RSUD Tripat dr. H.Suriyadi, Sp. An. menyampaikan bahwa sejak mulai beroperasinya UTDRS pada awal bulan Desember lalu telah lebih dari 100 pendonor yang datang mendonorkan darah mereka. Hal ini merupakan perkembangan yang cukup baik dalam memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat. “Dengan berubahnya Bank Darah RS menjadi Unit Transfusi Darah RS, kami sekarang dapat mengelola darah dan mendistribusikannya ke seluruh daerah di Kab. Lobar dan mungkin nanti jika dibutuhkan kami pun bersedia untuk mendistribusikannya ke daerah lain,” terangnya.

(Diskominfotik/Angga/Dhea/Fery)