GIRI MENANG-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony akan mewajibkan setiap hotel di daerahnya menyiapkan Al-qur’an. Baik di dalam kamar maupun musala. Pasalnya, mayoritas penduduk di Pulau Lombok, adalah muslim dan diperkirakan sebagian tamu yang menginap adalah umat Islam.
Hal itu ditegaskannya ketika menerima kunjungan Pemimpin Redaksi Lombok Post Alfian Yusni bersama jajaran Lombok Post Group, di ruang kerjanya kemarin. ‘Tidak ada kita menemukan Al-qur’an di hotel-hotel. Padahal mayoritas penduduk kita adalah Islam,” katanya.
Pemerintah daerah dalam hal ini akan membantu hotel menyediakan kitab suci umat Islam itu di tempatnya. Upaya ini merupakan bagian dari program penyebaran mushaf Al-qur’an Gumi Patuh Patut Patju.
Mushaf Al-qur’an Gumi Patut Patuh Patju, dilaunching oleh Bupati Lobar H Zaini Arony di Bencingah Agung Giri Menang, pada 6 Agustus 2012. Acara yang dirangkaikan dengan peringatan Nuzulul Qur’an itu dihadiri hampir semua tuan guru dan pimpinan pondok pesantren se-Lobar.
Ide brilian bupati itu yang tergolong cepat itu juga mendapat apresiasi dari Direktur Lembaga Pencetakan Qur’an (LPQ) Kementerian Agama Syamidin Nasir. Bupati menegaskan, pihaknya akan mencetak Mushaf Al-Qur’an Gumi Patut Patuh Patju sebanyak 10 ribu eksemplar pada tahun ini. Hasil pencetakan akan dibagikan kepada hotel, pondok pesantren, madrasah dan sekolah se-Lobar.
“Pencetakannya nanti menggunakan tinta emas,” bebernya.
Pembagian mushaf tersebut juga sebagai upaya menunjukkan identitas Kabupaten Lobar kepada masyarakat. Khususnya dari luar daerah. Pasalnya, dalam mushaf tersebut terdapat berbagai ornamen berciri khas daerah. Seperti bentuk kerajinan cukli, kembang laos dan bentuk ukiran lainnya.
Lebih lanjut, Bupati Zaini mengatakan, Islam harus berpadu dengan budaya lokal agar ajaran Islam dapat membumi. Begitu pula kehadiran mushaf Al-qur’an khas Lobar itu bertujuan agar masyarakat Sasak umumnya dan Lobar khususnya makin merasakan kedekatan Al-qur’an dengan kehidupan mereka. Sebab ornamen yang ada dalam mushaf Al-qur’an ini menggambarkan corak ragam kehidupan, seni budaya, tradisi dan berbagai hasil karya masyarakat peninggalan leluhur kita.
“Inilah persembahan kami untuk masyarakat Lombok Barat,” ujarnya.
Selain meminta menyediakan Al-qur’an, Ketua DPD Partai Golkar NTB ini juga meminta pengelola hotel untuk menunjukkan identitas Lobar. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memajang berbagai ornamen khas daerah.
Upaya itu sudah dilakukan oleh sejumlah hotel di kawasan Senggigi. Salah satunya Aston Hotel. “Minimal ornamen khas daerah itu harus ada di ruang tunggu sehingga bisa dilihat para pengunjung dari luar daerah,” tandasnya.
Sumber: Lombok Post, Rabu 19 Maret 2014