Gerung, Diskominfotik. Dalam rangka meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bekerja sama dengan API-PEKKA (Akademi Paradigta Indonesia Perempuan Kepala Keluarga) menggelar Lokakarya bertema “Penguatan Sistem Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Lobar, Kamis (24/7/25). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), Ketua TP-PKK Kabupaten Lobar Hj. Ayu Indra Rukmana Zaini, pengurus dan Anggota TP PKK Lobar, Ketua Yayasan PEKKA, Ketua DWP, para Kepala OPD dan para Camat se-Kabupaten Lombok Barat.

Dalam sambutannya Bupati LAZ menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh TP PKK dan Api Pekka. Menurutnya, perempuan, khususnya seorang ibu, memegang peran strategis bagi kemajuan bangsa, terutama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, penguatan terhadap peran perempuan dalam pembangunan menuju Indonesia emas 2045 harus terus dilakukan. “Melalui pemberdayaan dari organisasi seperti PKK, PEKKA, DWP, dan GOW, kita berharap bisa mencetak perempuan-perempuan tangguh, produktif, dan mandiri dalam kehidupan. Hal ini dapat terwujud dengan memberikan peluang serta pelatihan keterampilan.kepqda perempuan secara rutin,” ujar Bupati.

Bupati juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam kehidupan keluarga, bangsa, negara dan kehidupan sosial. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak agar perempuan semakin kuat dan tangguh. Bupati LAZ menambahkan pentingnya peran perempuan dapat dilihat dari berbagai upaya serius yang dilakukan oleh perempuan seperti dalam penanganan stunting, kemiskinan eksterim dan mencegah pernikahan dini atau merarik kodeq. “Melalui pelatihan dan lokakarya ini kami berharap perempuan semakin menyadari tentang besarnya peran perempuan dalam pembangunan,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Lobar Hj. Ayu Indra Rukmana Zaini dalam sambutannya mengajak seluruh anggota PKK, API PEKKA dan GOW untuk terus memperkuat komitmen dan peran nyata dalam mendorong pemberdayaan perempuan melalui jalur pendidikan yang terstruktur dan sesuai kebutuhan global. Hal ini diperlukan agar perempuan dapat terus meningkatkan kemampuan sehingga dapat melaksanakan peran dengan baik. Selain itu agar perempuan memiliki keterampilan dalam berbagai bidang sehingga dapat menguatkan peran dan posisinya dalam kehidupan.
“Peran organisasi perempuan khusus PKK bukan hanya sebagai penggerak kepala keluarga, melainkan juga sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.Tentunya kita semua berharap perempuan Lombok Barat dapat semakin kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa PKK, yang memiliki jaringan hingga tingkat desa. Selain itu PKK juga memiliki potensi luar biasa sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan, didukung oleh kelembagaan yang kuat, kader aktif, serta regulasi pemerintah yang mendukung. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami berharap akan melahirkan sistem pendidikan dan pemberdayaan perempuan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata untuk menyongsong Indonesia Emas 2045″ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan sekaligus pendiri PEKKA, Hj. Nani Zulminarni, MS, melalui video rekaman, menyampaikan pentingnya pemberdayaan perempuan yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Ia menyoroti fakta global bahwa perempuan menghabiskan waktunya empat kali lebih banyak dari laki-laki untuk pekerjaan pengasuhan, reproduksi, dan sosial tanpa bayaran. “Ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam menyelesaikan tantangan-tantangan baik di keluarga maupun masyarakat,” tuturnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa untuk mendukung sistem penguatan perempuan, dibutuhkan pendidikan dan akses informasi yang membuka jalan bagi agensi kepemimpinan perempuan. Ia juga mengkritisi pendekatan pemberdayaan selama ini yang masih sporadik, temporer, dan berbasis proyek, sehingga belum sepenuhnya membantu perempuan dalam merespon dunia yang berubah cepat.

Menurutnya sejak tahun 2016, Yayasan PEKKA telah mengembangkan inisiatif pendidikan dan pemberdayaan perempuan secara terstruktur dan berkelanjutan melalui Akademi Paradigta Indonesia (API). Setelah hampir 10 tahun berjalan, inisiatif ini telah banyak dipelajari dan menunjukkan bahwa akses belajar yang berkelanjutan akan membuat perempuan menjadi individu yang lebih efektif dalam berkontribusi di keluarga maupun masyarakat. Pada kegiatan ini, turut mengundang tiga orang narasumber yang menyampaikan materi terkait strategi dan praktik pemberdayaan perempuan di desa. Kegiatan ini berjalan dengan lancar.

Penulis: Windi
Fotografer: Ferry

#lombokbarat #lobar #sejahteradaridesa #kerjanyata #lazadha