Dua pondok pesantren (ponpes) di kabupaten Lombok Barat (Lobar), akan mewakili Lobar dalam ajang Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Porponas). Kedua Ponpes itu masing-masing Nurul Hakim, kecamatan Kediri dan Azziziah kecamatan Gunungsari. Porponas yang akan digelar di Gorontalo-Sulawesi Utara itu, Senin kemarin dilepas bupati Lobar, DR. H. Zaini Arony di Ruang Rapat utama. Porponas akan berlangsung tanggal 22–30 Juni 2013.

Para duta Porponas ini, nantinya akan mengikuti cabang olah raga dan seni berupa, bulu tangkis, tenis meja, Pencak Silat, atletik, pidato dan kaligrafi. “Peserta diikuti oleh Sembilan orang ditambah pendamping satu orang” papar Kasi Pendaki Kemenag Lobar, H. Muksin di sela-sela pelepasan kontingen.

Menurut pejabat sekaligus pendamping ini, para atlit ketika mengikuti proses seleksi, mereka sebelumnya harus bisa baca kitab kuning. Karena hal ini, kata Muksin merupakan syarat mutlak mengikuti porponas. Dan ke 9 peserta ini sudah dinyatakan lolos persyaratan. Mereka tinggal berangkat tanggal 21 Juni mendatang. Dirinci Muksin, para duta porponas Lobar terdiri dari, Aji Sahrul Ramdani (Bulu Tangkis-single), Ahmad Fathul Latif (Bulu Tangkis-ganda), Rafta Reskan Faizin (Lari 100 m), Moh. Humaidi (Pidato Bhs. Indonesia), Pino Dwi Kurniawan (Tenis Meja-single), M. Aziz (Pencak Silat), Sauqi Rohadi (Bulu Tangkis), Ria Arni Yunita (Kaligrafi) dan Baiq Zuyyina (Pidato Bhs. Arab) “Target kami memperoleh emas dari setengah cabang olah raga dan seni yang diikuti,” harap Muksin optimis.

Pada saat yang bersamaan, bupati juga melepas duta pemuda dalam rangka pertukaran pemuda Indonesia dengan sebuah lembaga swadaya di Jepang. Lembaga swadaya tersebut bernama 30 Yes (baca : Yess Sanju). Lobar sendiri mengirimkan 4 orang duta, ditambah satu orang pendamping. Mereka adalah Dicky Hariya (SMA 1 Narmada), Ni Wayan Satya Ayu ( SMA 1 Narmada), Sandi Nursahamdani (SMA 1 Gerung) dan Opi Yusmaniar (SMA 1 Gerung). Sementara pendampingnya Ni Luh Putu Indah Yusniawati)

Rencananya, rombongan akan berangkat dari Mataram menuju Bali–Cina–Jepang pada tangal 19 Juni mendatang. Sampai di Jepang mereka akan menampilkan sebuah kebudayaan Lombok berupa tari Mandalika, Peresean dan tari Gandrung.

Di sela-sela acara pelepasan, bupati Lobar DR. H. Zaini Arony berpesan, baik bagi kontingen Porponas maupun Pertukaran Kebudayaan, supaya menjaga nama baik daerah. “Junjung tinggi nama baik antar peserta dan daerah,” katanya seraya menambahkan, yang penting adalah, pembelajaran apa yang bisa diraih dari peristiwa itu. Karena semua peserta sudah memenuhi syarat untuk memperoleh pembelajaran dan pengalaman berharga. Bupati juga menekankan, seluruh peserta jangan sampai membiarkan waktu lewat begitu saja, terutama bagi peserta Yes 30. Karena Jepang merupakan Negara maju, banyak sisi yang harus dipelajari untuk memperoleh pengalaman dan pembelajaran.

Ditekankan bupati, seluruh peserta jangan sampai kalah sebelum berperang. Artinya, belum apa-apa sudah loyo. Semuanya harus punya cita-cita. Jika hanya sekedar ikut-ikutan, tak akan pernah mendapatkan juara, karena pengalaman berharga itu penting dalam berprestasi. “Berprestasilah selain mengambil pembelajaran dan pengalaman,” harap bupati bangga. (L. Pangkat Ali)