Giri Menang, Diskominfotik – Acara Peringatan hari korupsi sedunia, dipusatkan di Jakarta yang di hadiri oleh Presiden Jokowidodo, ketua KPK, Kepala kejasaan tinggi, para mentri dijakarta, dan seluruh kepala daerah se-Indonesia termasuk Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang di dampingi asisten II setda Lobar yang diikuti secara virtual, di ruang Jayengrana kantor Bupati Lobar. Kamis, (09/12/2021).

Peringatan hari anti korupsi tahun ini dengan tema yang bertajuk “Satu padu membangun budaya anti korupsi” tema ini sengaja diambil untuk memberikan kesempatan dan mengajak segenap anak bangsa untuk mengambil peran dalam memberantas korupsi dengan harapan semua anak bangsa memili semangat dan komitmen yang sama.

Presiden Jokowidodo ,dalam sambutannya menyampaikan bahwa korupsi merupakan bentuk kriminal yang sangat luar biasa yang berdampak besar oleh sebat itu harus ditangani dengan extraordinary. Menurut pandangan masyarakat upaya pemberantasan korupsi dinilai masih belum baik, bahkan masyarakat menempatakan pemberantasan korupsi sebagai permasalahan yang kedua yang mendesak untuk selesaikan, setelah urutan pertama yang diprioritaskan yakni pencetakaan lapangan pekerjaan, ia juga menegaskan penindakan korupsi sebagai pangkal permasalahan yang lain, serta korupsi juga bisa menggangu pencetakan lapangan kerja, dan sebab korupsi bisa meanikkan harga kebutuhan pokok. Indonesia masuk di urutan rangking ke 102 indeks persepsi korupsi tahun 2020, untuk itu butuh kerja keras untuk memperbaiki indeks persepsi ini, namun disisi lain ada perkembangan yang menggembirakan menurut data mengenai prilaku anti korupsi di masyarakat terus membaik, 2019 indeks prilaku anti korupsi berada di angaka 3.7, 2020 3.84, 2021 diangka 3.88, artinya semakin tahun semakin membaik.

Lebih lanjut ia juga mengatakan “melihat fakta- fakta tersebut diperlukan cara atau metode yang baru yang lebih extraordanary, penindakan korupsi dibutuhkan upaya yang lebih fundamental dan Komprehensif yang dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat, upaya penindakan tegas sangat penting dan tidak pandang bulu, bukan hanya memberikan efek jera dan takut pada pelaku namun upaya penindakan sangat penting untuk menyelamatkan dan pengembalian kerugian uang negara.

Ketua KPK Firli Bahuri menyebutkan, sistem pencegahan kunci utama pemberantasan anti korupsi ialah melalui pendidikan antikorupsi harus diperluas, melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi, membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi. (Diskominfotik/Wdy/Gga)