Peringatan hari ulang tahun (HUT) kabupaten Lombok Barat (Lobar) ke 55, harus dimaknai sebagai satu momentum untuk melakukan refleksi filosofis. Refleksi filosofis tersebut adalah, peringatan HUT merupakan upaya menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai asejarah. Masa lalu adalah pondasi awal yang sangat bernilai sebagai referensi, menapaki masa kini dan masa depan. Demikian sekelumit arahan Bupti Lobar, H.Zaini Arony dalam sambutannya pada acara peringatan HUT Lobar ke 55 Rabu (17/4) pagi tadi.

Kegiatan puncak acara HUT yang berlangsung hidmat itu, dihadiri langsung Gubernur NTB. DR.TGH.Zainul Majdi bersama Forum Koordinasi Muspida NTB, wakil Bupati Lobar, seluruh bupati/wakil bupati dan walikota/wawali se NTB, mantan bupati, mantan Ketua DPRD, Sekda, Ketua DPRD, para tuan guru, toga dan sejumlah investor dari Jakarta dan Surabaya. Mereka Nampak hidmat menempati Bencingah Agung seraya mengikuti sambutan bupati.

Disampaikan bupati, peringatan HUT juga merupakan momen untuk mengevaluasdi dan mawas diri, agar setiap pengabdian dan perjuangan selalu tulus dan ikhlas. Selain itu, momen ini merupakan tonggak untuk bekerja lebih keras, cerdas dan lebih optimal dalam melaksanakan amanah yang diemban dengan memperhatikan realita dan dinamika, tanpa melupakan nilai sejarah masa lalu. “Peringatan HUT Lobar ke 55 hari ini, harus dimaknai dengan menghaturkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada masyarakat Lobar” katanya.

Dilanjutkan bupati, perjalanan pembangunan di kabupaten Lobar, dari waktu ke waktu telah berhasil menghantarkan menjadi salah satu daerah yang diperhitungkan di NTB. Tentu hal ini tidak lepas dari peran, ikhtiar dan rasa hidmat segenap masyarakat Lobar.

Usai acara puncak peringatan HUT Lobar, dilanjutkan dengan ramah tamah dan peresmian gedung kantor pemerintahan Lobar. Peresmian gedung kantor berlantai tiga itu, ditandai dengan pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng oleh bupati Zaini. Pada kesempatan itu, orang nomor satu di gumi Patut Patuh Patju itu mengemukakan, gedung yang akan diresmikan ini merupakan gedung pusat pemerintahan kabupaten Lobar di Giri Menang Gerung. Gedung tersebut kata Zaini, dibangun dari hasil ruislag sejumlah asset pemkab Lobar yang ada di Mataram, termasuk ex kantor bupati lama. Rencananya, gedung ini bernama gedung kembar, karena disebelah barat kantor yang ada, juga akan dibangun gedung kantor yang sama dan bentuk yang sama pula. “Kalau di Banyumulek ada masjid kembar menara tunggal, tapi di Lobar ada gedung kembar bencingah tunggal” sebut bupati seraya menambahkan, dengan kemampuan keuangan yang ada, baru satu gedung yang bisa direalisir.

Dikatakan bupati, ada lima instansi Pemkab Lobar yang masih numpang di kota Mataram. Satu diantaranya adalah Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, semua SKPD akan kembali di Giri Menang Gerung ini. Sehingga tidak ada lagi kantor bupati atau SKPD yang Lobar yang beralamat di Mataram. Tetapi semuanya akan beralamat di Lombok Barat. Selain itu, bupati juga mempresentasikan sejumlah fisik pembangunan yang tengah dan selesai dibangun. Diantaranhya adalah Taman Kota Giri Menang Gerung yang nota bene merupakan taman kota terbaik di NTB. Selanjutnya disebut juga, salah satu icon Lobar dan NTB adalah Monumen Lobar Bangkit yang ada dibundaran Giri Menang Square (GMS). “Harapannya, setiap tamu yang datang ke NTB pasti akan melewati GMS ini”. Pungkasnya (L.Pangkat Ali)