GIRI MENANG – Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony meminta pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mampu mewujudkan wawasan keunggulan. Pasalnya, suka tidak suka, saat ini manusia berada pada era kompetisi, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kapasitas diri agar tidak mengalami kesulitan karena kemajuan teknologi informasi, guru harus mampu kreatif dan inovatif. “Jadilah guru yang kereatif dan inovatif. Jangan jadi guru yang konservatif,” katanya ketika menerima kunjungan para pengurus PGRI Lobar, di pendopo bupati, Sabtu, (31/5).
Kenapa guru jangan konservatif, sambung bupati, karena kadang-kandang guru tidak berani membuat terobosan. Ia akan memberikan penghargaan kepada guru yang berani melakukan reformasi di bidang pen¬didikan sehingga daerah kita menjadi contoh nasional.
Menurut Ketua DPD Golkar NTB ini PGRI harus me¬miliki tujuan yang jelas. Sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), serta program organisasi harus in line dengan program pemerintah pusat maupun daerah.
‘’Masyarakat yang unggul saja yang mampu bersaing. Tidak ada masyarakat yang maju tanpa pendidikan,” ujarnya.
Dikatakan, sektor pendidikan memegang peranan strategis dalam membangun watak bangsa dan daerah. Sebagai masyarakat harus memi¬liki jati diri. Dalam jati diri itu lah kemandiriannya. Hanya masyarakat yang memiliki jati diri yang menjadi masyarakat bermartabat.
Untuk meraih kemajuan tersebut, sektor pendi¬dikan yang paling utama. Tidak ada masyarakat yang beradab tanpa pendidikan. “Itu sebabnya saya membangun perpustakaan dengan sistem digital. PGRI harus mampu mendorong itu. Jan¬gan PGRI terlena dengan urusan organisasi tetapi harus memikirkan hal yang subtantif,” katanya.
Masyarakat yang ingin dibangun Pemkab Lobar, kata Zaini, adalah masyarkat yang ungul, mandiri, sejahtera dan bermartabat. Tidak ada masyarakat yang unggul itu bodoh. Artinya unggul dalam prestasi di seluruh bidang.
Untuk mencapai prestasi itu, sambungnya, PGRI harus menyentuh subtansi pendidikan, yakni mendidik, mengajar dan bagaimana guru berprestasi di bidang pendidikan. PGRI juga harus mampu mendorong pembangunan sekolah secara menyeluruh. Baik itu aspek penguasaan guru terhadap kurikulum, metodologi, sistem evaluasi dan penguasaan guru terhadap pengembangan manajemen sekolah.
” Saya minta agar kegiatan KKG, MGMP, MKKS dimanfaatkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan karena kegiatan itu sistemik, sistimatik dan terstruktur pintanya.
Bupati juga minta PGRI melakukari revitalisasi di bidang pendidikan terutama sistem SKS. Organisasi ini juga harus memiliki data base guru sehingga mampu memetakan tingkat kemampuan guru. “PGRI harus berpikir maju ke depan,”tandasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Lobar Saleh Sayuti,mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada bupati yang telah meluangkan waktu.Sejak dilantik beberapa bulan yang lalu rencana silaturahim dengan bupati selalu tertunda. “Pada Juni mendatang kami akan menggelar konferensi cabang dan melakukan konsolidasi tingkat cabang sampai ranting,” pungkasnya.
Sumber: Lombok Post, Senin 2 Juni 2014