DSC_5642Giri Menang – Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, Ispan Junaidi, M.Ed melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke dua lokasi di Kecamatan Narmada kemarin (26/8). Dua lokasi tersebut yaitu gedung SMA Terbuka yang sedang dibangun di SMU Negeri 1 Narmada (SMUNAR) dan Gedung Budaya.
Di SMUNAR, bupati diterima langsung Kepala Sekolah (Kasek) SMUNAR, H. Musta`anullah didampingi kontraktor.
“Ini sudah 26,27% dan masih on schedule,” ujar Musta`an yang dibenarkan Kontraktor. Mengingat ini merupakan SMA Terbuka pertama dan satu-satunya di NTB sekaligus sebagai percontohan, bupati mengingatkan untuk membangun dengan sungguh-sungguh.
“Selain gedung sekolah, taman di depan juga supaya mulai digambar, jadi nantinya bangunan sekolah selesai, tamannya juga selesai,” kata bupati. Bupati mengusulkan juga supaya pintu gerbangnya ada dua yaitu sebelah barat dan utara dengan posisi masing-masing di tengah bangunan.
Dalam Sidak singkat tersebut, kasek yang juga Wakil Ketua PGRI Lobar ini menceritakan akan dibangun musolla dan tepat makin parkir. Pada bagian ini bupati mengusulkan agar musolla yang berukuran 16 meter x 16 meter bisa dijadikan tempat Shalat Jumat. Juga agar SMUNAR mulai menerapkan sekolah sampai sore.
“Bila perlu lima hari sekolah, supaya libur orangtua (yang PNS di Lobar) sama dengan libur anaknya yang sekolah,” kata bupati.
“Nanti kita laksanakan setelah SKS murni,” jawab H. Musta`anullah.
Bila Sidak pada lokasi pertama bupati tampak santai, tidak demikian dengan lokasi kedua yaitu di Gedung Budaya. Untuk kesekian kalinya bupati harus kecewa, bukan lagi karena pembangunannya yang molor tidak sesuai jadwal seperti sebelumnya, tetapi ketidaksesuaian antara apa yang telah di-acc bupati dengan apa yang telah sedang dibangun. Yaitu gerbang luar tidak lurus dengan pintu gedung serta tembok yang terlalu tinggi.DSC_5621
“Bagaimana ini pengawasnya, apa yang sudah saya syahkan tidak boleh dirubah-dirubah,” kata bupati. H. Irsyad dan pengawas gelagapan dengan Sidak bupati. Bahkan pengawas mengaku itu tidak sesuai dengan gambar pertama yang telah di-deal bupati.
“Dulu ada yang bilang kalau itu Feng Sui (kalau ikut gambar pertama yang disetujui bupati),” kata sang Pengawas membela diri sehingga dirubah.
“Siapa yang bilang ini Feng Sui?, nanti saya suruh bongkar,” kata bupati kecewa. Feng shui adalah ilmu topografi kuno dari Tiongkok (China) yang mempercayai bagaimana manusia dan surga (astronomi), serta bumi (geografi) dapat hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan berhenti ketika bertemu dengan air.

DSC_5637