Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat

Ahli rheumatologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes menyebutkan bahwa orang seringkali salah menduga penyakit artritis rhematoid (AR) dengan penyakit asam urat. “Padahal itu dua penyakit yang berbeda,” katanya.

Dia menyatakan bahwa ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara asam urat dan AR seperti nyeri pada sendi-sendi tangan. “Kalau asam urat, seringnya nyeri pada kaki. Kalau AR di segala sendi bisa terjadi, bahkan di sendi rahang,” katanya.

Lebih lanjut, nyeri sendi pada asam urat cenderung hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja. Sedangkan AR lebih bersifat simetris. “Kalau sendi kanan kena, sendi kiri juga akan kena,” katanya. Ciri lainnya seperti wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga terjadi. Selain itu, pada AR biasanya sendi tangan akan terasa kaku di pagi hari dan berlangsung cukup lama.  “Kalau lebih dari satu jam, dipastikan itu AR,” katanya.

AR sendiri disebabkan oleh imun yang menyerang kembali bagian tubuh yang normal, biasanya menghasilkan zat IL-6 atau penanda nyeri yang cukup tinggi. “IL-6 ini dihasilkan oleh sel darah putih. Harusnya sel darah putih menyerang yang jahat, mereka malah balik menyerang bagian tubuh yang sehat dan normal,” katanya.

Andry melanjutkan bahwa jika AR tidak segera ditangani, rasa nyeri yang terjadi pada sendi bisa semakin parah dan menganggu kehidupan pasien. “Bahkan bisa lumpuh,” katanya. Meski begitu, penyakit ini bukan jenis yang bisa disembuhkan secara total. Obat yang dikonsumsi atau perawatan yang diterima hanya bisa membuat penyakitnya ‘tidur’ atau tidak muncul. “Tapi untuk sembuh tidak bisa,” katanya.

Penyebabnya sendiri terdiri dari beberapa faktor yakni genetik, lingkungan, ras, dan jenis kelamin. Lingkungan seperti pola makan dan pola hidup juga memberi konstribusi yang besar. “Kalau faktor-faktor tersebut semuanya ada, mungkin saja kemungkinan terkena AR semakin besar,” katanya.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/10/18/muu31x-ini-bedanya-rematik-dan-asam-urat

Rematik Bisa Sebabkan Kecacatan

JAKARTA–Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dr Andry Reza Rahmadi mengatakan bahwa penyakit artritis rematoid atau rematik jika tidak ditangani secepatnya bisa menyebabkan kecacatan.

“Pada awalnya yang dirasakan mulai berkurangnya fungsi sendi, kemudian dalam jangka waktu lima tahun akan semakin berat dan 10 tahun akan menyebabkan cacat,” ujar Andry di Jakarta, Kamis (17/10).

Andry menjelaskan rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi kronik. Penyakit auto imun yang dimaksud adalah suatu keadaan imun salah mengenal dan menyerang jaringan tubuh yang lain.

“Banyak yang beranggapan rematik adalah penyakit orang tua, padahal yang muda pun bisa terkena rematik,” tukas dia.

Ciri-ciri rematik adalah sakit pada sendi, hangat dan kemerahan, dipegang bengkak, kaku saat pagi, gejala sistemik, demam, dan nafsu makan berkurang. “Sekitar 30 persen pasien rematik menderita anemia yang dapat mengalami kelelahan,” kata dia.

Dampak dari penyakit tersebut bisa menurunkan kualitas hidup, hingga menambah beban ekonomi bagi keluarga pasien. Pasien yang terkena rematik, lanjut Andry, perlu dilakukan pengobatan dini dan dilakukan secara cepat.

“Jika tidak segera diobati, maka akan menyebabkan kecacatan,” lanjut dia.

Rematik bisa diobati dengan berbagai cara seperti obat penghilang nyeri, proteksi sendi, hingga operasi.
“Terapi terbaru Tocilizumab menggunakan pendekatan baru untuk mengobati pasien rematik dengan menargetkan “sitokin alternating” seperti interleukin-6 atau IL6 yang membantu mengurangi peradangan dan perkembangan rematik pada persendian dan seluruh tubuh,” jelas dia.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/10/17/musrp4-rematik-bisa-sebabkan-kecacatan

Hindari Pahala Berkurban Menjadi Sedekah

JAKARTA – Jelang hari raya Idul Adha 1434 H, Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan umat Islam agar memperhatikan kaidah syariat ibadah kurban.

Hal itu disampaikan Kepala Penyuluhan Produk Halal, Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Burhanudin dalam rapat koordinasi Tim Pemantau Pelaksanaan Pemotongan Hewan Qurban 1434 H di Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (7/10). (lebih…)

Bahaya Tamak

Hati-hati dengan sifat tamak atau rakus. Tamak harta melahirkan dosa; menipu, mencuri, merampok, korupsi dan kikir alias bakhil bin medit.

Tamak dengan wanita juga bisa berbahaya; padahal sudah ada di rumah yang halal; karena ia rakus, diterabaslah rambu syar’i; akhirnya ia zina dan menumpuk kebohongan yang satu ke kebohongan yang lain.

Tamak akan kekuasaan juga lebih dahsyat dampaknya! Akan tumbuh kembang kezaliman yang menumbuh-subur praktik oligarki, kolusi, berkuasa dengan tangan besi, menghalalkan segala cara; sikut-sikutan dengan yang dulu padahal teman dan kerabat, bahkan saling jegal-menjatuhkan serta tidak sedikit saling angkat parang dan pistol kemudian saling bunuh; menjilat yang di atas; menyikut yang di samping; menginjak yang di bawah.

Hmm, ngeri bukan bahaya sifat tamak ini? Meski ada pula tamak yang halus lagi indah bahkan akan membuat pesona dengan celetar yang membahana terutama bagi para Penghuni langit! Apa itu? Ya, tamak akan ilmu dan rahmat-Nya.

Tamak ilmu mengangkat derajat dan kelas kita di hadapan Allah (QS. Al Mujadilah [58]: 11); tamak rahmat-Nya, insya Allah menaburkan kasih-sayang yang menyemesta (QS al-Furqan[ 25]: 63-77).

Dalam kajian tashawwuf lawan kata tamak adalah qonaah (menerima dengan lapang dada). Jika tamak adalah yang tumbuh dari akar hati yang buruk maka qonaah adalah yang tumbuh karena hati yang baik.

Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.

Sifat ini dijelaskan oleh Syeikh Ahmad Rifai dalam Riayah Akhir sebagai sebab timbulnya rasa dengki, hasud, permusuhan dan perbuatan keji dan mungkar lainnya, yang kemudian pada penghujungnya mengakibatkan manusia lupa kepada Allah SWT, kehidupan akhirat serta menjauhi kewajiban agama.

Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina, sifat ini digambarkan oleh beliau seperti orang yang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya.

Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak.

Tabiat orang tamak senantiasa lapar dan dahaga dengan urusan dunia. Makin banyak yang diperoleh dan menjadi miliknya, semakin rasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu beban hidup. Semoga Alllah jauhkan kita dari sifat menghina-hancurkan ini. Wallahu A’lam.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/10/03/mu3pvc-bahaya-tamak

Makan Minum Sambil Berdiri, Ini Bahayanya

YOGYAKARTA -Islam sangat mengatur aspek kehidupuan manusia, termasuk makan. Dalam Islam ada adab makan, seperti mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai kekenyangan dan tidak makan sambil berdiri.

”Adab makan dalam Islam ternyata memiliki  hikmah tersendiri,”kata Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul dr Ana Budi Rahayu, SpS, Rabu (25/9). Bila seseorang makan sambil berdiri, kata dia, maka akan terjadi reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi, karena asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5). Hal ini ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (heartburn).

”Bila kita tetap bandel membiasakan makan minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi menyebabkan kanker saluran esofagus,”tuturnya.

Bahkan sebagaimana yang diriwayatkan dalam HR. Muslim disebutkan Nabi Muhammad Saw bersabda: “Jangan kalian minum sambil berdiri, Apabila kalian lupa, maka hendaknya dimuntahkan”.

Sehubungan dengan dengan larangan minum tersebut, seorang sahabat, Qotadah bertanya,”Bagaimana dengan makan”. Beliau (Nabi Muhammad Saw), “Itu lebih buruk lagi”. (HR Muslim dan Turmidzi).

Karena itu cara mencegah reflux asam lambung ini dengan makan sambil duduk, kata Ana. Ada dua hal lain yang juga dapat menyebabkan reflux asam lambung dan heartburn, yaitu makan minum kekenyangan dan tidur atau berbaring segera setelah makan.

Ana menjelaskan lambung memang dapat mengembang enam kali lipat saat diisi sampai benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung di lambung, organ itu harus kerja makin keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak.

Bila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung akan mengalir naik ke esofagus. ”Demikian juga bila kita tidur atau berbaring segera setelah makan,”jelasnya. Kebiasaan berbaring atau tidur segera setelah makan ini sama bahayanya dengan makan minum sambil berdiri, yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker esofahus dalam jangka panjang.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/09/25/mtnqgl-makan-minum-sambil-berdiri-ini-bahayanya

Agar Kurban Kian Berkah, Begini Kiatnya

Berkurban memiliki pahala dan keutamaan yang besar. Karena itu, tuntunan berkurban disandingkan dengan perintah shalat seperti tertuang di surah al-Kautsar ayat 2. Sebuah hadis menyebut pula, berkurban sangat dicintai Allah SWT. Dan, hewan yang dikurbankan kelak akan menjadi saksi dan bukti ketulusan di hadapan-Nya.

Guru besar ilmu hadis Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof Abdurrahman al-Barr, mengatakan atas dasar keistimewaan itu pula lah berkurban tak sekadar menyembelih hewan lalu selesai dan gugur kesunatannya. Lebih dari itu, di balik anjuran berkurban terdapat sejumlah etika yang penting dipenuhi. Itu agar kurban yang ditunaikan lebih bermakna dan tentunya potensial diterima oleh Allah.

Dalam takaran dan kacamata manusia, tentunya. Beberapa etika di antaranya berkorelasi langsung dengan teknis dan prosedur penyembelihan, yaitu meliputi waktu, tata cara, dan fikih pemotongan. Tetapi, sebagian lain adalah dasar moral etika berkurban yang tidak berkaitan langsung dengan prosesi atau teknis kurban.

Pembahasan kali ini mencoba fokus pada jenis etika yang kedua. Apa sajakah adab dan etika berkurban yang perlu diperhatikan?

Prof Abdurrahman memaparkan bahasan ini dalam makalahnya yang berjudul “Al-Udhhiyah Fadhluha wa Ahkamuha”. Menurut dia, poin pertama yang mutlak harus ditekankan oleh mereka yang hendak berkurban ialah meluruskan niat. Akibat inkonsistensi niat, pahala berkurban terancam sia-sia.

Motif utama pekurban seyogianya bukan perkara duniawi seperti menarik pujian atau simpati. Melainkan, sudah semestinya kurban yang ditunaikan murni ditujukan untuk-Nya. Sebab, hakikat dan esensi berkurban ialah tercapainya ketakwaan dalam diri seseorang. “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. al-Hajj [22]: 37).

Abdurrahman mengemukakan, agar pekurban tidak memotong kuku atau mencukur rambutnya ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah, seperti yang dianjurkan dalam hadis Muslim dari Ummu Salamah. Rasulullah menganjurkan agar orang yang ingin berkurban tidak mengambil sedikit pun dari rambut atau kukunya. Hikmah di balik tuntunan ini, antara lain, agar pembebasan dirinya dari api neraka bisa lebih sempurna. Pandangan lain mengatakan, larangan adalah bentuk pengilhaman ritual oleh para jamaah haji.

Guna menyempurnakan ibadah kurban, Rasulullah menganjurkan agar daging hewan kurban didistribusikan kepada sesama. Anjuran berbagi akan menjadikan ibadah ini semakin bermakna. Mengingat tak sedikit dari masyarakat yang jarang mengonsumsi dan merasakan kenikmatan daging. Cara pembagiannya, sepertiga bagi keluarga, sepertiga untuk disimpan, dan sepertiganya lagi dibagi ke sesama.

Abdurrahman menerangkan, para pekurban dianjurkan untuk menyembelih sendiri hewan kurbannya atau menyaksikan langsung proses penyembelihan. Rasulullah, seperti hadis az-Zuhri dari Aisyah RA, melakukan pemotongan hewan kurban sendiri. Nabi kerap pula memerintahkan isteri dan puteri-puterinya supaya melihat proses pengurbanan hewan.

Soal jenis hewan dan sumber harta, Abdurrahman menegaskan bahwa binatang yang dikurbankan mesti berupa hewan berkualitas dan tidak ada kekurangan, seperti cacat di salah satu bagian tubuhnya.

Abu Amamah bin Sahal mengatakan, para sahabat di Madinah selalu berkurban dengan hewan yang sehat dan gemuk. Sebagaimana teladan Rasul kala mengurbankan dua domba yang bermutu tinggi.

Demikian juga dengan sumber hartanya. Uang yang dipergunakan untuk membeli kurban mesti berasal dari sumber nafkah yang halal. Ini lantaran Allah adalah Mahabaik dan tidak akan menerima sedekah atau ibadah apa pun kecuali yang dihasilkan dari muasal yang halal dan baik pula.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/13/09/26/mtptwj-agar-kurban-kian-berkah-begini-kiatnya

Inilah Keutamaan Tarawih

Qiyam Ramadhan adalah istilah lain dari shalat tarawih dan termasuk dalam qiyamul lail yang menjadi kebiasaan para orang saleh. Shalat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah (yang dikukuhkan) berdasarkan hadis dari ‘Aisyah RA.

Rasulullah SAW shalat di masjid lalu diikuti oleh orang banyak. Pada hari kedua diikuti lebih banyak, kemudian pada hari ketiga para sahabat kumpul banyak, tetapi Rasulullah tidak keluar. Pada pagi harinya beliau bersabda, ‘Aku telah melihat apa yang kamu sekalian lakukan, tidaklah ada yang mencegahku untuk keluar kecuali karena takut shalat Tarawih diwajibkan atas kamu’. (Muttafaq alaih).

Ibadah ini merupakan taqarrub kepada Ilahi yang paling agung. Al-Hafidz Ibnu Rajab berkata, Seorang mukmin pada bulan Ramadhan menggabungkan dua jihad untuk melawan nafsunya; jihad siang hari melalui puasa dan jihad malam hari melalui qiyamul lail. Barang siapa yang menggabungkan dua jihad ini, maka pahalanya akan diberikan tanpa hitungan.

Anjuran qiyam Ramadhan dan keutamaannya banyak disebutkan dalam berbagai hadis. Di antaranya, Barang siapa yang menunaikan qiyam Ramadhan dengan keimanan dan mencari pahala dari Allah, maka dosanya yang terdahulu akan diampuni. (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut Ibnu al-Mundzir, dosa-dosa yang diampuni meliputi dosa besar dan kecil. Sedangkan, Imam Nawawi dalam kitabnya, Fath al-Bari, menyebutkan, dosa yang akan dihapus melalui shalat malam adalah dosa kecil dan bisa memperingan dosa-dosa besar.

Rasulullah SAW tidak membatasi jumlah rakaat shalat malam. Umar RA dan para sahabat melakukan shalat tarawih 20 rakaat selain witir. Shalat malam dua rakaat, dua rakaat, apabila salah seorang dari kamu khawatir masuk waktu subuh, menutupnya dengan witir satu rakaat. (HR Bukhari).

Dalam hadis ini tidak ada pembatasan rakaat. Dan, mereka adalah generasi yang paling memahami sunah Rasulullah SAW. Selama Ramadhan kita harus berusaha maksimal menunaikan Tarawih setiap malam dengan berjamaah sampai usai agar mendapatkan pahala qiyamul lail semalam suntuk.

Abu Dzar meriwayatkan dari Rasulullah bersabda, Barang siapa menunaikan qiyam bersama imam (berjamaah) sampai selesai, maka ditulis pahala shalat malam semalam suntuk. (HR Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh al-Albani).

Hadis ini dalil disyariatkannya qiyam Ramadhan dengan berjamaah. Dan, ini merupakan sunah Nabi SAW yang diikuti oleh para Khulafaur Rasyidin dan sahabat.

Dalam riwayat Aisyah disebutkan, Rasulullah SAW mendirikan qiyamul lail 11 rakaat sekitar lima jam, bahkan terkadang seluruh malam digunakannya untuk qiyamul lail. Satu rakaat ditunaikan sekitar 40 menit.

Para salafus shalih berusaha memperpanjang rakaat qiyam Ramadhan sambil mengkhatamkan Alquran. Setiap mukmin wajib bersungguh-sungguh mendirikan Tarawih ini, terlebih pada malam-malam 10 hari terakhir Ramadhan untuk menanti Lailatul Qadar.

Barang siapa qiyam pada malam al-Qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang terdahulu. (HR Bukhari dan Muslim). Semoga kita termasuk orang-orang mendapat kemuliaan Ramadhan. Amin.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/07/12/mpt1p7-inilah-keutamaan-tarawih

Pilih Makanan Tepat untuk Jantung Sehat

JAKARTA – Memilih dan mengonsumsi makanan yang tepat merupakan salah satu faktor penting yang bisa membuat jantung tetap sehat.

Dokter Grace Judio-Kahl dari Rumah Sakit Bunda mengingatkan, “penyakit” yang sering menjangkiti masyarakat modern belakangan ini adalah pola makan yang tidak sehat dan cenderung membahayakan kesehatan jantung.

“Oleh karena itu, masyarakat sebenarnya harus mulai memperhatikan pemilihan makanan untuk jantung yang sehat,” kata dia pada “Mom2Mom Talkshow: Hindari bahaya penyakit jantung dan pembuluh darah sejak dini” di Rumah Sakit Bunda, Jakarta, Rabu (26/6).

Menurutnya, para ibu memiliki peran penting untuk memastikan keluarganya tetap dalam kondisi sehat, yakni dengan memilih makanan dan membiasakan pola makan yang baik bagi kesehatan jantung.

Misalnya, kata dia, dalam pemilihan bahan minyak untuk menggoreng, para ibu harus memilih “healthy oil” yang baik untuk jantung, yakni tidak menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah. Oleh karena itu, dia lebih menganjurkan penggunaan minyak yang berwujud cair dari pada minyak padat.

“Minyak dalam bentuk padat itu contohnya margarin atau mentega. Kalau sedang dipanaskan memang cair, tetapi setelah dingin di dalam tubuh, itu akan menjadi kerak yang mengendap di tubuh,” jelasnya.

Selain itu, dr. Grace menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fats). Lemak jenuh biasanya terkandung dalam makanan dari produk-produk hewani, seperti mentega, keju, susu, es krim, dan daging berlemak.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/06/26/mp0ag5-pilih-makanan-tepat-untuk-jantung-sehat

Ingin Jantung Sehat? Waspadai Makanan Ini

JAKARTA – Memilih dan mengonsumsi makanan yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam memelihara kesehatan jantung. Lalu apa saja makanan yang sebaiknya diwaspadai agar jantung tetap sehat?

Dokter Grace Judio-Kahl dari Rumah Sakit Bunda menganjurkan, salah satu yang sebaiknya tidak sering dikonsumsi adalah makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fats).  Lemak jenuh biasanya terkandung dalam makanan dari produk-produk hewani, seperti mentega, keju, susu, es krim, dan daging berlemak

Grace pun mengategorikan jenis makanan dan minuman berlemak berdasarkan kadar kolesterol yang dikandung dan seberapa sering makanan atau minuman tersebut boleh dikonsumsi.

Makanan yang masuk kategori aman, menurut dia, antara lain putih telur ayam, daging ayam tanpa kulit, dan ikan air tawar.

“Untuk kategori yang boleh dikonsumsi sekali-sekali, contohnya daging asap, iga, daging sapi biasa, burung dara. Kalau kategori hati-hati, misalnya keju, daging sapi berlemak, kepiting, udang, kerang,” katanya, Rabu (26/6).

Kemudian, kategori makanan “berbahaya” karena berkadar kolesterol tinggi, antara lain santan, susu sapi, cumi-cumi, cokelat, jeroan sapi, telur burung puyuh. “Sedangkan kategori pantang atau tidak aman karena kadar kolesterolnya yang sangat tinggi itu, seperti kuning telur ayam dan otak sapi,” jelas Grace.

Grace juga memberikan beberapa tips untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Beberapa di antaranya adalah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, menghindari makan goreng-gorengan, dan menggunakan minyak tak jenuh.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/06/26/mp0czo-ingin-jantung-sehat-waspadai-makanan-ini

8 Sikap Mengatasi Fitnah dan Tuduhan

Mungkin di antara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh. Atau dikatakan zalim, munafik, sesat, atau tuduhan-tuduhan lainnya. Padahal, termasuk zalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika Anda dituduh dan difitnah oleh seseorang, padahal Anda yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan.

Pertama, hendaklah kita cek dan kita pelajari lagi jangan-jangan yang dituduhkan orang lain itu benar. Jika ternyata kita salah, jangan malu dan gengsi mengakui kesalahan dan mengikuti kebenaran. Meskipun, cara orang yang menasihati kita kasar atau mungkin bermaksud tidak baik.

Kedua, memperbaiki ucapan atau tindakan kita yang menjadi penyebab orang memfitnah kita. Misalnya, bendahara masjid dituduh mencuri uang kas disebabkan tidak transparannya laporan keuangan. Maka, hendaknya dibuat laporan yang rapi dan jelas. Jika seseorang dituduh nakal karena sering bergaul dengan orang-orang nakal, selektiflah dalam memilih sahabat.

Ketiga, ingatlah akan aib dan dosa kita. Syekh Salim Al Hilali berkata, “Kalau Anda bersih dari kesalahan yang dituduhkan itu, tapi sejatinya Anda tidak selamat dari kesalahan-kesalahan lain karena sesungguhnya manusia itu memiliki banyak kesalahan.”

Kesalahanmu yang Allah tutupi dari manusia jumlahnya lebih banyak. Ingatlah akan nikmat Allah ini di mana Ia tidak perlihatkan kepada si penuduh kekurangan-kekuranganmu lainnya ….” (Dinukil dari buku Ar Riyaa halaman 68).

Keempat, hendaklah kita merenung dan mengevaluasi kesalahan dan dosa-dosa kita. Baik yang berhubungan dengan muamalah antara manusia, maupun dosa-dosa antara kita dengan Allah. Tuduhan dan fitnahan bisa jadi merupakan teguran agar kita kembali dan bertobat kepada Allah.

Kelima, jika kita sabar dan ikhlas, semoga tuduhan dan fitnahan ini dapat mengurangi/menghapus dosa, menambah pahala, dan meningkatkan derajat kita di sisi-Nya.

Keenam, doakanlah si penuduh agar Allah memberi petunjuk. Jika memungkinkan, nasihatilah dia secara langsung maupun melalui sindiran agar dia bisa sadar dan bertobat. Maafkan dia, tapi kita boleh membalas untuk suatu kemaslahatan asalkan tidak melampaui batas. (Lihat surah Asy Syuuraa 40-43). Jika terpaksa, doakanlah keburukan untuk si zalim agar ia menjadi sadar dan bertobat.

Ketujuh, shalat istikharah untuk meminta bimbingan Allah cara yang tepat mengklarifikasi atau membela diri. Meladeni dan membantah terkadang justru membuka pintu keburukan untuk kita. Bisa jadi, klarifikasi tanpa menyebutkan tentang tuduhan mengenai dirinya dan tanpa menyebutkan nama penuduh akan banyak memberikan manfaat untuk umat.

Kedelapan, yakinlah musibah tuduhan merupakan kebaikan untuk Anda. Si penuduh yang merugi karena dia telah melakukan kejahatan dan berhak memperoleh azab-Nya. Allah SWT berfirman, “…. Janganlah kamu mengira berita (bohong) itu buruk bagi kamu, bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapatkan dosa yang diperbuatnya ….” (Surah an Nuur 11).

Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar.” (Surah an Nuur 23).

Semoga kita menjadi orang yang takut kepada Allah dengan tidak mudah menuduh orang lain tanpa bukti dan dapat menyikapi dengan bijaksana saat mendapat fitnah.

Summber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/11/mo7zui-8-sikap-mengatasi-fitnah-dan-tuduhan

1 64 65 66 67 68 70