Keutamaan Hidup Ikhlas

Hidup kadang kala bahagia, kadang kala mendapat musibah. Di kala kita berada di puncak kesuksesan, kita akan mudah dan bahagia menjalankannya. Ibarat gula, diri kita akan disanjung-sanjung banyak orang. Banyak orang yang ingin mendekat dengan kita. Segala kebutuhan dan keinginan fisik kita akan mudah terpenuhi. Mau makan enak dan lezat, bisa. Mau bepergian ke tempat-tempat destinasi mewah, bisa. Mau apapun kita bisa lakukan. Kita pastinya ingin hidup seribu tahun.

Namun bagaimana jika kita tengah mendapatkan ujian. Ujian musibah, ujian penyakit hingga kekurangan harta? Hidup bagaikan roda yang terus menggelinding dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Tidak ada sanjungan dari orang. Orang-orang yang dahulu mendekati, kini satu persatu menjauh. Kekayaan yang sebelumnya kita mudah dapat, kini sangat sulit. Tidak ada lagi kemewahan, yang ada malah kesengsaraan dan kelaparan. Pada posisi ini, terkadang kebanyakan dari kita mengeluh. Tiada hari tanpa berkeluh kesah. Kebanyakan dari kita memaki keadaan. Padahal, pada kondisi ini jiwa kita tengah diuji.

Dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 155-157, Allah SWT berfirman: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).

Surah ini seharusnya menjadi dasar kita dalam menjalani hidup. Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?

Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah SWT pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini.  Dengan kesadaran itu, maka Insya Allah kita akan lebih mudah menjalani hidup. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapan pun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.

Inilah makna dari hidup ikhlas. Ikhlas dalam menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kekayaan. Ikhlas pula tatkala kita tengah mendapatkan ujian hidup sengsara dan miskin harta. Jalanilah kesusahan sebagai pengalaman pertama. Jalani kegagalan sebagaimana itu sebagai pengalaman pertama hidup kita. Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.

Seperti Sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah).

Rasulullah SAW  bersabda,  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang muslim, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan.

Allah SWT berfirman,  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22).

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/11/25/mwshkj-keutamaan-hidup-ikhlas

Rajin Sedekah, Rezeki Melimpah

Keuntungan sedekah tidak dapat dihitung dengan rumus matematika konvensional. Yusuf Mansur memopulerkan istilah matematika sedekah. Mengacu kepada ajaran Islam bahwa sedekah satu akan dilipatkan menjadi sepuluh, Yusuf Mansur kemudian membuat rumus demikian: sepuluh ribu dikurangi seribu untuk sedekah, hasilnya adalah sembilan belas ribu. Jika dikurangi dua ribu untuk sedekah, hasilnya menjadi dua puluh delapan ribu.

Itulah rumus matematika sedekah, yang merupakan perasan dari sejumlah keterangan dalam Alquran dan hadis. Allah sendiri berulang kali menegaskan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Dalam pandangan awam, harta memang berkurang ketika dipakai untuk sedekah. Tetapi, dalam kaca mata iman tidaklah demikian.

“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri, dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah, dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dirugikan.” [QS Al-Baqarah/2: 272].

Perhatikan, ayat di atas menggarisbawahi “harta yang baik” dan “di jalan Allah”. Karena, sangat boleh jadi orang melakukan sedekah tetapi dengan harta yang tidak baik. Misalnya, membangun masjid dari praktik korupsi, mendirikan pesantren dari hasil pelacuran, membantu panti asuhan dari bisnis narkoba, dan seterusnya. Tidak sedikit pula orang yang mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk menyukseskan perbuatan atau kegiatan yang tidak baik. Lihatlah para konglomerat yang rela merogoh kocek miliaran rupiah untuk menyelenggarakan pagelaran Miss World, kandidat pemimpin yang mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk membeli suara, tersangka hukum yang memberikan gratifikasi triliunan rupiah untuk menyuap hakim, dan seterusnya.

Harta tidak baik yang digunakan di jalan Allah dan harta baik yang digunakan di jalan setan, keduanya tidak bernilai sedekah di mata Allah. Sedekah harus memenuhi dua kriteria, sebagaimana ditegaskan dalam ayat di atas, yaitu harta baik yang disalurkan di jalan Allah. Itulah harta yang tidak sia-sia, karena Allah akan memberikan ganti secara berlipat ganda.

Janji Allah tidak pernah dusta. Kewajiban orang beriman adalah meyakininya dengan segenap hati. Rasulullah sendiri pernah menginformasikan, “Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya’. Sementara yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya’.” [HR Bukhari dan Muslim].

Mengelola harta memang bukan perkara mudah. Harta kerap mendatangkan keberuntungan, tetapi, jika salah menggunakan, harta justru menghasilkan kebuntungan. Karena itu, Islam memberikan panduan lengkap seputar cara mengelola harta agar kepemilikan harta berujung keberuntungan, bukan kebuntungan. Salah satunya adalah lewat ajaran sedekah. Harta yang disedekahkan, itulah harta yang sebenarnya, karena akan kekal sampai di alam baka. Yang berada di tangan tidak lain akan menjadi hak ahli waris.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bertanya, “Siapakah di antara kamu yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri?” Serentak para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, tiada seorang pun dari kami, melainkan hartanya adalah lebih dicintainya.” Beliau kemudian bersabda, “Sungguh harta sendiri ialah apa yang telah terdahulu digunakannya, sedangkan harta ahli warisnya adalah segala yang ditinggalkannya (setelah dia mati).” [HR Bukhari dan Muslim].

Hadis di atas, dengan demikian, secara tidak langsung mengingatkan bahwa harta yang ada di tangan kita sebenarnya hanya titipan Allah. Supaya manfaatnya masih dapat dirasakan sampai kita kembali ke akhirat, maka harta itu harus dinafkahkan di jalan kebaikan semasih hidup di dunia. Lebih membahagiakan, balasan Allah bahkan sering tidak harus menunggu di akhirat, tetapi langsung Dia tunaikan ketika kita masih hidup di dunia berupa rezeki yang melimpah.

Rezeki adalah segala pemberian Allah untuk memelihara kehidupan. Dalam hidup, ada dua jenis rezeki yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu Rezeki Kasbi (bersifat usaha) dan Rezeki Wahbi (hadiah). Rezeki Kasbi diperoleh lewat usaha dan kerja. Tetapi Rezeki Wahbi datangnya di luar prediksi manusia, kadang malah tidak memerlukan jerih payah. Karena Rezeki Wahbi merupakan wujud sifat rahim Allah, maka orang yang gemar melakukan sedekah sangat berpeluang mendapatkan rezeki jenis terakhir ini. Indah Allah melukiskan dalam Alquran.

“Permisalan (nafkah yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS Al-Baqarah/2: 261].

Sangat banyak ayat Alquran dan hadis Rasulullah yang mengungkap keuntungan sedekah. Setiap kita berpeluang mendapatkan keuntungan itu sepanjang gemar melakukan sedekah disertai keyakinan mantap terhadap kemurahan Allah. Tidak ada ceritanya kemiskinan karena sedekah. Tidak pula orang membuka pintu permintaan, melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan.

Sebab itu, jangan lagi berusaha menotal keuntungan sedekah dengan rumus matematika seperti umumnya kita menotal hasil keuntungan perdagangan atau penjualan barang-barang kita.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/11/13/mw6n6q-rajin-sedekah-rezeki-melimpah

Waspadai Zat Racun Dalam Deterjen dan Pewangi Pakaian

JAKARTA – Produk-produk rumah tangga berbasis deterjen, pembersih lantai, sabun, dan sampo yang anda gunakan dalam hidup sehari-hari mengandung karsinogen dan neurotoksin envirotoxins yang bisa menyebabkan keracunan dan kematian pada anak-anak.

Produk-produk tersebut ternyata mengandung bahan kimia yang menyebabkan jerawat, alergi, kanker, eksim, psoriasi, penuaan dini, ruam, dan gangguan neurodegenerative pada anak.

Deterjen dengan bahan Petroleum menyebabkan keracunan pada anak lebih tinggi dibandingkan produk rumah tangga lainnya. Hal ini menurut laporan Environmental Health Association of Nova Scotia (EHANS).

Pada Agustus 2013, bayi berusia tujuh bulan di Florida meninggal setelah tertelan satu butir serat deterjen bewarna.

“Sepanjang Januari-September 2013, ada 7.669 anak dan lima orang remaja teracuni oleh deterjen jenis tersebut,” ujar peneliti di American Association of Poison Control Center (AAPCC), dilansir dari Green Media Info, Selasa (19/11).

Mereka meminta agar orang tua mewaspadai deterjen tersebut dari jangkauan anak-anak mereka.

Perusahaan deterjen komersial seperti P&G saat ini mencoba meminimalkan risiko supaya anak-anak tidak mengonsumsi produk sarat racun ini. Se [removed][removed] nyawa beracun yang potensial membunuh yang terkandung dalam deterjen itu adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS), 1,4-Dioxane, Etoksilat nonilfenol (NPE), dan Fosfat. Senyawa-senyawa tersebut sebanyak 10 persennya menyebabkan kematian, menurut laporan US Centers.

Anne C Steinemann, Profesor Hidroloi dan Hidrodinamika di Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Washington menunjukkan bahwa pengering seprai dan pelembut pakaian juga membawa muatan beracun.

Dia menemukan 25 senyawa organik volatil (VOC) dan tujuh polutan berbahaya di dalam cairan kimia tersebut.

Dr Steinemann merekomendasikan untuk menggunakan produk pencuci tanpa aroma. Dokter ini juga lebih menyarankan menggunakan poduk-produk kimia rumah tangga yang diekstrak dari alam, misalnya ekstrak daun, ekstrak kayu atau tanaman lain.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/11/19/mwhj3a-waspadai-zat-racun-dalam-deterjen-dan-pewangi-pakaian

Mengubah Mindset Pegawai Dengan NLP

Salah satu pendekatan yang kian populer dalam melakukan strategi perubahan perilaku adalah melalui metode NLP atau singkatan dari Neuro-Linguisitic Programming. Secara sederhana, Neuro-Linguistic Programming bisa diartikan sebagai metode untuk mengelola cara berpikir otak kita (neuro language) agar bisa mendorong kinerja kita pada titik yang optimal (excellent performance).

Dengan kata lain, NLP sejatinya merupakan proses pengendalian mindset agar selalu berada pada jalur yang tepat, dan membantu kita menampilkan kinerja yang cemerlang. Di pagi menjelang lebaran ini, kita mau menelisik lebih jauh tentang manfaat NLP to build a better life. Ada sebuah premis dasar yang menarik dari konsep NLP, yakni : seringkali persepsi kita atas sebuah realitas jauh lebih penting dibanding realitas itu sendiri.

Contoh : ada dua orang yang sama – sama mengalami realitas yang serupa yakni, dua-duanya mendapatkan gaji yang pas-pasan saja. Nah, persepsi dua orang atas realitas yang sama itu (yakni fakta bahwa keduanya bergaji kecil) jauh lebih menentukan kinerja dua orang itu, dibanding realitas itu sendiri.

Persepsi orang yang pertama mungkin lebih berwarna positif : oke, gaji saya sekarang memang kecil (dan ndak bakal cukup buat beli rumah). Namun saya melihat ini sebagai tantangan. Saya harus introspeksi : kenapa gaji saya kecil begini. Mungkin saya kurang kreatif memanfaatkan peluang. Mungkin saya harus lebih bisa menghasilkan kinerja yang jauh diatas ekspektasi atasan saya. Kalau begitu, saya harus segera merancang langkah-langkah pengembangan diri, agar lebih inovatif dan responsif dalam menjalankan pekerjaan ini.

Persepsi orang yang kedua mungkin sangat berbeda : sudah lama saya bekerja disini, namun karir dan gaji naiknya ndak seberapa. Manajemen sama sekali ndak peduli dengan nasib karyawannya. Kalau begini terus buat apa saya bekerja keras setengah mampus.

Dari contoh diatas, kita melihat dua persepsi yang amat kontras atas realitas yang sama persis. Dan pengalaman berkali-kali menunjukkan, perbedaaan persepsi tersebut jauh lebih menentukan nasib kedua orang itu dalam jangka panjang (dibanding realitas itu sendiri, yakni fakta keduanya bergaji pas-pasan).

Berangkat dari prinsip “persepsi atas realitas lebih menentukan dibanding realitas”, maka NLP kemudian merancang serangkaian metode agar persepsi kita bisa lebih positif. NLP merancang berbagai metode agar “neuro language” atau “bahasa otak dan mindset” kita bisa menjadi lebih cemerlang. Sebab, begitu bahasa otak dan mindset kita dapat diarahkan pada “jalur yang benar”, maka kinerja dan nasib hidup yang lebih baik hanyalah tinggal menunggu waktu. Pertanyaannya : metode apa saja yang dapat dilakoni agar proses transformasi mindset/persepsi kita bisa berjalan dengan baik dan optimal?

Ada  berbagai metode untuk mengelola “neuro language” kita.

1. Metode yang pertama adalah Visualisasi Pikiran :

Atau cara melakukan visualisasi atas tujuan hidup yang kita harapkan. Dengan teknik visualisasi ini, kita menggiring arah perilaku agar lebih sesuai dengan impian yang ingin direngkuh. Anda punya mimpi melakukan perjalanan keliling dunia? Mungkin langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah sederhana : belilah poster peta dunia, lalu tempelkan peta itu di dinding rumah Anda. Kemudian : seminggu sekali tataplah tajam-tajam gambar peta negara-negara yang ingin Anda kunjungi.

Welcome to the Power of Visualization. Inilah sebuah lelakon yang mencoba melentingkan kekuatan imajinasi positif dalam sekujur raga Anda – demi sebuah proses panjang perwujudan impian-impianmu. Itulah sebuah lelakon yang percaya bahwa ada “law of attraction” dalam semesta jagat raya ini. Mentalitas berpikir positif akan mendorong serangkaian peristiwa positif. Sebaliknya, mentalitas berpikir yang negatif akan melentingkan kita dalam serpihan kehidupan yang kelam dan penuh kesenduan. Kisah tentang ritual membaca peta dunia agar bisa pergi keliling dunia itu terjadi secara nyata. Informasinya saya baca di harian Kompas beberapa bulan silam.

Ada sosok yang bercerita ia telah keliling ke puluhan negara. Ia berkisah salah satu kiat agar ia bisa melakukannya adalah ya itu tadi : ia memasang poster peta dunia yang besar di kamarnya. Lalu, secara berkala ia kemudian memandang gambar negara-negara di peta itu. Ajaibnya, beberapa bulan/tahun kemudian, ia bisa benar-benar berkunjung ke negara itu.

Lalu langkah apa saja yang harus dilakoni agar ritual visualisasi itu berjalan efektif? Berikut tiga langkah krusial yang layak dicatat.

Step 1 : Identify Your Dream. Pertama-tama, kita harus menetapkan sasaran atau impian apa yang dicapai. Ingin punya rumah yang indah? Punya keluarga dan anak-anak yang saleh? Atau mungkin punya usaha resto yang laris?

Step 2 : Visualize dan Feel Your Dream. Disini teknik visualisasi mulai berjalan. Visualisasikan impian yang hendak kita capai itu dalam sekujur benak kita. Makin detil imajinasi visualisasinya, makin bagus. Jika Anda ingin punya rumah yang indah, bayangkan bentuknya seperti apa, berapa luas, tamannya akan seperti apa, lalu warna ruang tidurnya, hingga berapa mobil yang akan berada di garasi rumahmu itu. Visualisasi itu akan terasa lebih nancep jika kemudian sekujur raga kita juga “benar-benar ikut merasakan sensasinya” – seolah-olah impian kita itu benar-benar nyata, real. Rasakan sensasi lantai marmer rumah yang kamu impikan itu. Rasakan senyum kepuasan para pelanggan yang membeli makanan di resto-mu..

Step 3 : Watch and Energize Your Dream. Langkah yang terakhir ya itu tadi : sering-seringlah Anda menatap obyek yang menjadi impianmu itu. Lalu salurkan energi positif dalam tatapan matamu yang tajam itu. Suasana resto KFC yang laris perlu sesekali kita observasi, sambil yakin dalam hati : someday saya akan punya bisnis resto selaris mereka. Dan gambar rumah indah yang ada di majalah-majalah bisa sesekali kita telisik, sembari memberikan energi positif dalam jiwa : Demikianlah tiga langkah sederhana yang bisa membantu mewujudkan impian-impian kita.

2. Metode yang lain adalah Teknik Afirmasi :

Sejenis metode untuk meningkatkan rasa percaya diri akan kemampuan kita dalam mencapai impian yang kita harapkan. Mindset. Belief. Pola pikir. Ini adalah serangkaian elemen yang ternyata begitu krusial dalam menentukan nasib kita dalam bentangan sejarah kehidupan. Mindset yang positif sembari terus terus yakin bahwa masa depan hidup akan lebih cemerlang; mungkin bisa jadi bekal berharga untuk benar-benar merajut lukisan hidup yang cemerlang.

Sebaliknya, mindset yang muram, yang acap mengeluh pada keadaan, yang kadang merasa frustasi dengan situasi yang kian menekan, yang tak jarang jatuh dalam rasa iri dan ketidak-berdayaan; mungkin justru akan benar-benar mendorong kita dalam lorong kelam yang tak berujung. Di pagi yang mendung ini, kita mau menjelajah jagat itu : tentang bagaimana kita bisa menyelinap dalam jalan kecemerlangan, dan bukan terpelanting dalam sejarah hidup yang sarat kesenduan.

Pada akhirnya, semesta ini hanya memantulkan apa yang Anda pikirkan dan rasakan. Ingatlah selalu hukum resonansi dan gaya tarik menarik (law of attraction ) : Anda berprasangka positif akan hidupmu, maka Kekuatan Semesta akan mengirim balik energi positif yang dahsyat itu dalam kehidupan anda yang real. Anda berprasangka negatif akan nasib hidupmu, maka Invisible Hand akan benar-benar mengirim balik rentetan ketidakberuntungan dalam sejarah hidupmu. (Jadi tidak ada yang namanya “luck”, dan tidak pernah ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya telah dan terus dirancang dalam prasangka yang ada dalam mindset Anda. Yang dianggap luck itu murni benar-benar hanya hasil dari pola pikir dan mindset Anda selama ini).

Dilatari oleh bentangan hukum resonansi, saya mau menghadirkan dua teknik praktikal yang mungkin bisa dipraktekkan untuk melukis jalan kecemerlangan.

Teknik # 1 : Self Affirmation. Ini adalah teknik untuk penguatan keyakinan, tentang cara untuk menginjeksikan mindset dan keyakinan positif dalam sekujur ragamu. Tentang repetisi kalimat untuk membuat dirimu sendiri benar-benar yakin bahwa masa depan yang Anda imajinasikan akan menjelma menjadi kenyataan.

Contoh sederhana : jika misalkan Anda punya cita-cita membangun bisnis yang sukses, maka afirmasi itu mungkin bisa berupa kalimat : Insya Allah saya akan menjadi pebisnis sukses dengan profit yang terus tumbuh. Atau contoh lain, jika Anda ingin menjadi sales manager hebat, maka afirmasinya bisa seperti ini : saya yakin suatu saat saya akan menjadi best sales manager di perusahaan ini.

Kalimat-kalimat diatas adalah self affirmation; dan akan lebih ampuh jika diucapkan dalam hati secara periodik (regular self talk ). Rasakan aura kekuatan kalimat itu di waktu senggang Anda : saat sedang menunggu, saat sedang mau tidur, atau saat sedang merenung di pagi hari.

Teknik # 2 : Self Visualization. Ini adalah teknik tentang membayangkan kalimat yang Anda afirmasikan itu dalam gambaran visual yang nyata. Tentang cara melakukan visualisasi atas gambaran hidup yang hendak Anda rancang. Begitulah, kala afirmasi itu adalah impian membangun bisnis yang profitabel, maka visualisasi yang Anda pikirkan bisa berujud seperti ini : tentang produk bisnis Anda yang kian terkenal, cabang bisnis Anda yang ada di 10 kota besar Indonesa, tentang wajah-wajah pelanggan produk Anda yang puas, atau juga tentang gambaran strategi pemasaran yang sukses dan menghasilkan ledakan penjualan.

Jika afirmasinya adalah tentang menjadi best sales manager, maka visualisasi yang muncul dalam pikiran Anda bisa seperti ini : tentang wajah-wajah sales team Anda yang antusias, tentang sales presentation Anda yang amat memukau dan mampu meyakinkan calon klien, atau juga tentang saat-saat Anda dengan bangga menerima Sales Award dari perusahaan tempat Anda bekerja. Visualisasi adalah kombinasi antara imajinasi positif dan juga rencana detil yang berjalan dengan penuh keindahan. Sejumlah penelitian empirik menunjukkan, visualisasi yang detil atas apa yang Anda ingin kerjakan dan raih, memberikan dampak signifikan bagi kinerja real Anda.

Visualisasi positif melatih sel-sel otak kita untuk benar-benar bergerak sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Pelan-pelan, proses ini benar-benar akan mendorong raga dan tubuh fisik Anda untuk bergerak persis seperti yang Anda visualkan.

What You Think is What You Get. Teknik self affirmation dan self visualization akan menjadi alat bantu untuk membuat apa yang Anda pikirkan itu benar-benar menjadi kenyataan.

3. Metode yang berikutnya adalah Strengths Focus :

Sebuah metode untuk mengajak kita lebih fokus pada kekuatan yang sudah ada dalam diri kita, alih-alih terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berkeluh kesah Mungkin benar ketika sebuah pepatah menyebut : untuk mengubah nasib hidupmu, maka yang pertama-tama harus kamu ubah adalah mindset yang bersembunyi dibalik otakmu. Prinsip dasar dari pendekatan ini adalah : kita akan berhasil menuju ke arah yang lebih baik, jika inisiatif perubahan itu bertumpu pada kekuatan yang telah kita miliki saat ini. Kuncinya adalah ini : focus on your positive strenghts.

Jadi alih-alih menghabiskan energi untuk berfokus pada kekurangan (ingat : competency gap analysis) atau pada problem organisasi, kita justru harus mencari elemen kekuatan yang telah ada pada diri kita, atau elemen positif yang telah hadir inside our organization. Alih-alih menggunakan bahasa “root cause of problem”, kita harus menggunakan frasa “root cause of success” untuk melacak kisah keberhasilan yang pasti sudah pernah ada dalam organisasi kita.

Konkritnya : alih-alih meratapi kelemahan diri Anda terus menerus, mengapa tidak mengingat apa kira-kira kekuatan (strenghts) yang ada dalam diri Anda, atau pengalaman positif yang pernah Anda miliki (pasti dong Anda punya kelebihan atau pengalaman positif). Nah, studi menunjukkan bahwa kinerja individual akan jauh melesat jika kemudian “poin-poin positive” yang sudah ada itu terus diakumulasi, diduplikasi dan terus dimekarkan menuju titik yang optimal.

Dalam konteks organisasi, hal itu juga berlaku. Alih-alih sibuk mendiagnosa problem yang ada dalam organissasi/perusahaan, dan kemudian lelah mengobatinya, maka energi kita justru harus diarahkan untuk menggali “momen-momen positif” atau “fitur kekuatan” yang telah ada dalam organisasi. Lalu ciptakan serangkaian tindakan untuk menduplikasi “momen positif” tersebut, dan terus tumbuhkan fitur kekuatan yang telah ada menuju ke level yang makin maksimal.

Secara ekstrem pendekatan ini mau mengatakan hal seperti ini : forget your weakness/problems, and just focus on your strenghts/positive expectations. Find your positive areas and discover your bright spots. Dan ajaibnya, beragam studi menunjukkan premis semacam itu ternyata telah berhasil mengubah banyak individu dan organisasi melesat menjadi lebih sukses.

Penulis : H. Prasetya Utama, M.Kes., Widyaiswara BKD Kab.Lombok Barat,

Ini Bedanya Rematik dan Asam Urat

Ahli rheumatologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes menyebutkan bahwa orang seringkali salah menduga penyakit artritis rhematoid (AR) dengan penyakit asam urat. “Padahal itu dua penyakit yang berbeda,” katanya.

Dia menyatakan bahwa ada beberapa ciri khusus yang membedakan antara asam urat dan AR seperti nyeri pada sendi-sendi tangan. “Kalau asam urat, seringnya nyeri pada kaki. Kalau AR di segala sendi bisa terjadi, bahkan di sendi rahang,” katanya.

Lebih lanjut, nyeri sendi pada asam urat cenderung hanya terjadi pada satu bagian tubuh saja. Sedangkan AR lebih bersifat simetris. “Kalau sendi kanan kena, sendi kiri juga akan kena,” katanya. Ciri lainnya seperti wilayah sekitar sendi menjadi hangat, terasa nyeri dan memerah juga terjadi. Selain itu, pada AR biasanya sendi tangan akan terasa kaku di pagi hari dan berlangsung cukup lama.  “Kalau lebih dari satu jam, dipastikan itu AR,” katanya.

AR sendiri disebabkan oleh imun yang menyerang kembali bagian tubuh yang normal, biasanya menghasilkan zat IL-6 atau penanda nyeri yang cukup tinggi. “IL-6 ini dihasilkan oleh sel darah putih. Harusnya sel darah putih menyerang yang jahat, mereka malah balik menyerang bagian tubuh yang sehat dan normal,” katanya.

Andry melanjutkan bahwa jika AR tidak segera ditangani, rasa nyeri yang terjadi pada sendi bisa semakin parah dan menganggu kehidupan pasien. “Bahkan bisa lumpuh,” katanya. Meski begitu, penyakit ini bukan jenis yang bisa disembuhkan secara total. Obat yang dikonsumsi atau perawatan yang diterima hanya bisa membuat penyakitnya ‘tidur’ atau tidak muncul. “Tapi untuk sembuh tidak bisa,” katanya.

Penyebabnya sendiri terdiri dari beberapa faktor yakni genetik, lingkungan, ras, dan jenis kelamin. Lingkungan seperti pola makan dan pola hidup juga memberi konstribusi yang besar. “Kalau faktor-faktor tersebut semuanya ada, mungkin saja kemungkinan terkena AR semakin besar,” katanya.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/10/18/muu31x-ini-bedanya-rematik-dan-asam-urat

Rematik Bisa Sebabkan Kecacatan

JAKARTA–Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dr Andry Reza Rahmadi mengatakan bahwa penyakit artritis rematoid atau rematik jika tidak ditangani secepatnya bisa menyebabkan kecacatan.

“Pada awalnya yang dirasakan mulai berkurangnya fungsi sendi, kemudian dalam jangka waktu lima tahun akan semakin berat dan 10 tahun akan menyebabkan cacat,” ujar Andry di Jakarta, Kamis (17/10).

Andry menjelaskan rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi kronik. Penyakit auto imun yang dimaksud adalah suatu keadaan imun salah mengenal dan menyerang jaringan tubuh yang lain.

“Banyak yang beranggapan rematik adalah penyakit orang tua, padahal yang muda pun bisa terkena rematik,” tukas dia.

Ciri-ciri rematik adalah sakit pada sendi, hangat dan kemerahan, dipegang bengkak, kaku saat pagi, gejala sistemik, demam, dan nafsu makan berkurang. “Sekitar 30 persen pasien rematik menderita anemia yang dapat mengalami kelelahan,” kata dia.

Dampak dari penyakit tersebut bisa menurunkan kualitas hidup, hingga menambah beban ekonomi bagi keluarga pasien. Pasien yang terkena rematik, lanjut Andry, perlu dilakukan pengobatan dini dan dilakukan secara cepat.

“Jika tidak segera diobati, maka akan menyebabkan kecacatan,” lanjut dia.

Rematik bisa diobati dengan berbagai cara seperti obat penghilang nyeri, proteksi sendi, hingga operasi.
“Terapi terbaru Tocilizumab menggunakan pendekatan baru untuk mengobati pasien rematik dengan menargetkan “sitokin alternating” seperti interleukin-6 atau IL6 yang membantu mengurangi peradangan dan perkembangan rematik pada persendian dan seluruh tubuh,” jelas dia.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/10/17/musrp4-rematik-bisa-sebabkan-kecacatan

Hindari Pahala Berkurban Menjadi Sedekah

JAKARTA – Jelang hari raya Idul Adha 1434 H, Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan umat Islam agar memperhatikan kaidah syariat ibadah kurban.

Hal itu disampaikan Kepala Penyuluhan Produk Halal, Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Burhanudin dalam rapat koordinasi Tim Pemantau Pelaksanaan Pemotongan Hewan Qurban 1434 H di Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (7/10). (lebih…)

Bahaya Tamak

Hati-hati dengan sifat tamak atau rakus. Tamak harta melahirkan dosa; menipu, mencuri, merampok, korupsi dan kikir alias bakhil bin medit.

Tamak dengan wanita juga bisa berbahaya; padahal sudah ada di rumah yang halal; karena ia rakus, diterabaslah rambu syar’i; akhirnya ia zina dan menumpuk kebohongan yang satu ke kebohongan yang lain.

Tamak akan kekuasaan juga lebih dahsyat dampaknya! Akan tumbuh kembang kezaliman yang menumbuh-subur praktik oligarki, kolusi, berkuasa dengan tangan besi, menghalalkan segala cara; sikut-sikutan dengan yang dulu padahal teman dan kerabat, bahkan saling jegal-menjatuhkan serta tidak sedikit saling angkat parang dan pistol kemudian saling bunuh; menjilat yang di atas; menyikut yang di samping; menginjak yang di bawah.

Hmm, ngeri bukan bahaya sifat tamak ini? Meski ada pula tamak yang halus lagi indah bahkan akan membuat pesona dengan celetar yang membahana terutama bagi para Penghuni langit! Apa itu? Ya, tamak akan ilmu dan rahmat-Nya.

Tamak ilmu mengangkat derajat dan kelas kita di hadapan Allah (QS. Al Mujadilah [58]: 11); tamak rahmat-Nya, insya Allah menaburkan kasih-sayang yang menyemesta (QS al-Furqan[ 25]: 63-77).

Dalam kajian tashawwuf lawan kata tamak adalah qonaah (menerima dengan lapang dada). Jika tamak adalah yang tumbuh dari akar hati yang buruk maka qonaah adalah yang tumbuh karena hati yang baik.

Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.

Sifat ini dijelaskan oleh Syeikh Ahmad Rifai dalam Riayah Akhir sebagai sebab timbulnya rasa dengki, hasud, permusuhan dan perbuatan keji dan mungkar lainnya, yang kemudian pada penghujungnya mengakibatkan manusia lupa kepada Allah SWT, kehidupan akhirat serta menjauhi kewajiban agama.

Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina, sifat ini digambarkan oleh beliau seperti orang yang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya.

Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak.

Tabiat orang tamak senantiasa lapar dan dahaga dengan urusan dunia. Makin banyak yang diperoleh dan menjadi miliknya, semakin rasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu beban hidup. Semoga Alllah jauhkan kita dari sifat menghina-hancurkan ini. Wallahu A’lam.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/10/03/mu3pvc-bahaya-tamak

Makan Minum Sambil Berdiri, Ini Bahayanya

YOGYAKARTA -Islam sangat mengatur aspek kehidupuan manusia, termasuk makan. Dalam Islam ada adab makan, seperti mencuci tangan sebelum makan, makan dengan tangan kanan, tidak makan sampai kekenyangan dan tidak makan sambil berdiri.

”Adab makan dalam Islam ternyata memiliki  hikmah tersendiri,”kata Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul dr Ana Budi Rahayu, SpS, Rabu (25/9). Bila seseorang makan sambil berdiri, kata dia, maka akan terjadi reflux asam lambung, asam lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi, karena asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5). Hal ini ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (heartburn).

”Bila kita tetap bandel membiasakan makan minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi menyebabkan kanker saluran esofagus,”tuturnya.

Bahkan sebagaimana yang diriwayatkan dalam HR. Muslim disebutkan Nabi Muhammad Saw bersabda: “Jangan kalian minum sambil berdiri, Apabila kalian lupa, maka hendaknya dimuntahkan”.

Sehubungan dengan dengan larangan minum tersebut, seorang sahabat, Qotadah bertanya,”Bagaimana dengan makan”. Beliau (Nabi Muhammad Saw), “Itu lebih buruk lagi”. (HR Muslim dan Turmidzi).

Karena itu cara mencegah reflux asam lambung ini dengan makan sambil duduk, kata Ana. Ada dua hal lain yang juga dapat menyebabkan reflux asam lambung dan heartburn, yaitu makan minum kekenyangan dan tidur atau berbaring segera setelah makan.

Ana menjelaskan lambung memang dapat mengembang enam kali lipat saat diisi sampai benar-benar penuh. Makin banyak makanan yang tertampung di lambung, organ itu harus kerja makin keras mengeluarkan asam lambung lebih banyak.

Bila lambung terlalu penuh, kelebihan asam lambung akan mengalir naik ke esofagus. ”Demikian juga bila kita tidur atau berbaring segera setelah makan,”jelasnya. Kebiasaan berbaring atau tidur segera setelah makan ini sama bahayanya dengan makan minum sambil berdiri, yakni iritasi sel kerongkongan yang mengundang kanker esofahus dalam jangka panjang.

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/09/25/mtnqgl-makan-minum-sambil-berdiri-ini-bahayanya

Agar Kurban Kian Berkah, Begini Kiatnya

Berkurban memiliki pahala dan keutamaan yang besar. Karena itu, tuntunan berkurban disandingkan dengan perintah shalat seperti tertuang di surah al-Kautsar ayat 2. Sebuah hadis menyebut pula, berkurban sangat dicintai Allah SWT. Dan, hewan yang dikurbankan kelak akan menjadi saksi dan bukti ketulusan di hadapan-Nya.

Guru besar ilmu hadis Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof Abdurrahman al-Barr, mengatakan atas dasar keistimewaan itu pula lah berkurban tak sekadar menyembelih hewan lalu selesai dan gugur kesunatannya. Lebih dari itu, di balik anjuran berkurban terdapat sejumlah etika yang penting dipenuhi. Itu agar kurban yang ditunaikan lebih bermakna dan tentunya potensial diterima oleh Allah.

Dalam takaran dan kacamata manusia, tentunya. Beberapa etika di antaranya berkorelasi langsung dengan teknis dan prosedur penyembelihan, yaitu meliputi waktu, tata cara, dan fikih pemotongan. Tetapi, sebagian lain adalah dasar moral etika berkurban yang tidak berkaitan langsung dengan prosesi atau teknis kurban.

Pembahasan kali ini mencoba fokus pada jenis etika yang kedua. Apa sajakah adab dan etika berkurban yang perlu diperhatikan?

Prof Abdurrahman memaparkan bahasan ini dalam makalahnya yang berjudul “Al-Udhhiyah Fadhluha wa Ahkamuha”. Menurut dia, poin pertama yang mutlak harus ditekankan oleh mereka yang hendak berkurban ialah meluruskan niat. Akibat inkonsistensi niat, pahala berkurban terancam sia-sia.

Motif utama pekurban seyogianya bukan perkara duniawi seperti menarik pujian atau simpati. Melainkan, sudah semestinya kurban yang ditunaikan murni ditujukan untuk-Nya. Sebab, hakikat dan esensi berkurban ialah tercapainya ketakwaan dalam diri seseorang. “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. al-Hajj [22]: 37).

Abdurrahman mengemukakan, agar pekurban tidak memotong kuku atau mencukur rambutnya ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah, seperti yang dianjurkan dalam hadis Muslim dari Ummu Salamah. Rasulullah menganjurkan agar orang yang ingin berkurban tidak mengambil sedikit pun dari rambut atau kukunya. Hikmah di balik tuntunan ini, antara lain, agar pembebasan dirinya dari api neraka bisa lebih sempurna. Pandangan lain mengatakan, larangan adalah bentuk pengilhaman ritual oleh para jamaah haji.

Guna menyempurnakan ibadah kurban, Rasulullah menganjurkan agar daging hewan kurban didistribusikan kepada sesama. Anjuran berbagi akan menjadikan ibadah ini semakin bermakna. Mengingat tak sedikit dari masyarakat yang jarang mengonsumsi dan merasakan kenikmatan daging. Cara pembagiannya, sepertiga bagi keluarga, sepertiga untuk disimpan, dan sepertiganya lagi dibagi ke sesama.

Abdurrahman menerangkan, para pekurban dianjurkan untuk menyembelih sendiri hewan kurbannya atau menyaksikan langsung proses penyembelihan. Rasulullah, seperti hadis az-Zuhri dari Aisyah RA, melakukan pemotongan hewan kurban sendiri. Nabi kerap pula memerintahkan isteri dan puteri-puterinya supaya melihat proses pengurbanan hewan.

Soal jenis hewan dan sumber harta, Abdurrahman menegaskan bahwa binatang yang dikurbankan mesti berupa hewan berkualitas dan tidak ada kekurangan, seperti cacat di salah satu bagian tubuhnya.

Abu Amamah bin Sahal mengatakan, para sahabat di Madinah selalu berkurban dengan hewan yang sehat dan gemuk. Sebagaimana teladan Rasul kala mengurbankan dua domba yang bermutu tinggi.

Demikian juga dengan sumber hartanya. Uang yang dipergunakan untuk membeli kurban mesti berasal dari sumber nafkah yang halal. Ini lantaran Allah adalah Mahabaik dan tidak akan menerima sedekah atau ibadah apa pun kecuali yang dihasilkan dari muasal yang halal dan baik pula.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/13/09/26/mtptwj-agar-kurban-kian-berkah-begini-kiatnya

1 64 65 66 67 68 71