HUT LOMBOK BARAT KE 62 DISELENGGARAKAN DENGAN STANDAR PROTOKOL PENCEGAHAN COVID 19

Gerung-Diskominfotik, 17 April 2020 Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat ke 62 diselenggarakan  dengan sederhana di halaman Bencingah Agung dengan memperhatikan Standar Protokol pencegahan covid 19 Jumat 17 April 2020.

HUT Lombok Barat ke 62 ini hanya diisi dengan doa bersama semoga  musibah berupa wabah virus covid 19 ini segera berakhir agar masyarakat Lombok Barat khususnya dan bangsa Indonesia kembali normal seperti sedia kala dengan cara duduk bersila dengan memperhatikan jarak sesuai standar protocol pencegahan covid 19 dihalaman Bencingah Agung Kantor Bupati Limbok Barat.

Hadir pada acara tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama istri, Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Sekretaris Daerah, Forkopimda, Tokoh Agama dan Kepala OPD Kabupaten Lombok Barat.

Dalam sambutannya H. Fauzan Khalid menyampaikan bahwa diusia 62 tahun ini awalnya berbagai rencana sudah disusun yang disesuaikan dengan tema tahun ini yaitu IJO NOL DEDORO terpaksa dibatalkan karena tidak boleh diselenggarakan dengan ramai-ramai, maka dengan tidak mengurangi makna silaturrahim diselenggarakan acara syukuran HUT Lobar ini dengan memakai standar protocol pencegahan covid 19.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan  pelaksanaan RPJMD tahun 2014-2019 diakhiri juga dengan ujian berupa musibah gempa di tahun 2018 dan proses rekonstruksinya hampir 100% selesai dilaksanakan ditahun 2019, tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2019-2024  berbagai macam program pembangunan sudah direncanakan dengan DPRD melalui APBD tetapi musibah kembali terjadi berupa pandemic virus covid 19.

Beliau mengajak untuk mengintropeksi dan muhasabah dalam menghadapi musibah karena ini merupakan ujian agar kedepannya kita menjadi lebih kuat lagi, lebih baik lagi kedepan sehingga tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua dapat tercapai.Beliau juga mengingatkan bahwa di ulang tahun yang ke 62 ini ditengah-tengah ancaman covid 19 secara Bersama-sama megerahkan segala kemampuan untuk mencegah lebih luas lagi penularan covid 19 ini. Selama  kebersamaan itu  tetap terjaga kita bisa menghadapi ancaman covid 19 ini dari bumi Lombok Barat ini.

“berbagai macam program pembangunan sudah kita  rencanakan kita susun dengan temen temen DPRD melalui APBD tetapi apa ndak mari bapak ibu sekalian meskipun ini kita jadikan sebagai ujian bagi kita untuk kita dapat mengintrospeksi, muhasabah supaya kita menjadi lebih kuat lagi,ke depan, supaya kita menjadi lebih baik lagi sehingga dengan demikian tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua kita akan tercapai  dan di ulang tahun yang ke 62 ini di tengah tengah ancaman  covid 19  harus menjadi tekat kita bersama dan juga mari momentum ini saya ajak kita semua untuk secara bersama sama mengerahkan semua kemampuan kita, semua tenaga kita untuk mencegah lebih luas lagi  penularan covid 19 ini.  Selama  kebersamaan itu terjaga dan mudah mudahan terus terjaga dan memang harus terus terjaga mudah mudahan tidak lewat dari bulan juni sekali lagi mudah mudahan bahkan mudah mudahan bisa lebih cepat dari itu, covid 19 ini cepet terlalu dari bumi Kabupaten Lombok Barat ini, bumi Nusa Tenggara Barat ini, bumi Indonesia ini dan bahkan diseluruh Dunia ini.

Bupati juga berharap dengan  momentum Hari Ulang Tahun Lombok Barat ke 62 ini Kabupaten Lombok Barat semakin baik, semakin mantap demikian juga dengan masyarakatnya menjadi lebih baik, lebih bisa saling menghargai sehingga semangat gotong royong itu tetap tumbuh diantara kita.

“Dirgahayu kabupaten lombok barat yang ke 62 mudah mudahan semakin baik, semakin mantap demikian pula masyarakatnya semua yang menjadi lebih baik lebih bisa saling menghargai, sehingga kebersamaan itu bisa terjaga sehingga semangat gotong royong  itu tumbuh di antara kita semua”ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Lombok Barat menerima sumbangan berupa APD sebanyak 130 dan Masker sebanyak 2500 buah dari  IKAPTK Kabupaten Lombok Barat yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Barat Drs. M. Hendrayadi. (Zul/Diskominfotik)

DIRGAHAYU KABUPATEN LOMBOK BARAT KE 62

17 April 1958 – 17 April 2020

Stop Penyebaran Covid 19 di Lombok Barat, Jamaah Tabligh Kluster Gowa Diinventarisir

Giri Menang. 16 April 2020. Sebanyak 79 Jamaah Tabligh di Kec Lingsar yang menghadiri ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan diinventarisir. Pemerintah Kecamatan Lingsar bekerjasama dengan Puskesmas dan Pemerintah Desa untuk menginventarisir seluruh jamaah yang diduga kuat menjadi sumber penyebar covid-19 di Kecamatan Lingsar.
“Penanganan covid-19 ini pertama kita lakukan himbauan kepada masyarakat terutama masyarakat yang menghadiri ijtima ulama di Gowa dimana data inventaris kami bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah desa,”ujar Marzuki, Sekretaris Camat Lingsar.

Dikatakan, sebagian besar dari 79 orang jamaah tabligh tersebut sudah mendapat rapid test yg dilakukan dinas kesehatan, dibantu muspika Lingsar, satgas kecamatan, pemdes desa dan satgas desa.

Dari 79 orang tersebut yang belum rapif test sebanyak 8 orang di Desa Segerongan. Dari 79 orang itu ada 3 orang positif, 21 orang reaktif, ada di rawat di rumah Sakit Gerung dan Rumah Sakit Awet muda. 47 orang darinya ditemukan negatif.

“Masyarakat setelah melakukan rapid test kami bekerjasama dengan muspika untuk melakukan penjemputan sehingga dilakukan sosialisasi oleh kepala dusun setempat,” ujar Marzuki.

Dikatakan, selain inventarisir jamash tabligh, juga telah dilakukan pencarian orang yang sudah kontak langsung dengan pasien yang positif.
“Kita rapid test sebanyak 10 orang di Batu Mekar begitu juga dilakukan di Dasan Geria,” ujarnya.

Sementara ada dua Desa di Kecamatan Lingsar yang masuk zona merah dipasangkan garis polisi yaitu Desa Batu Mekar dan Dasan Geria.

Selanjutnya, Marzuki juga memaparkan jumlah masyarakat yang berstatus ODP, OTG, PDP, PPTG dan Positif Covid di Kecamatan Lingsar dari dua Puskesmas yakni Puskesmas Lingsar dan Segerongan. Di Puskesmas Lingsar, ODP 10 orang, OTG 10 orang, PDP Kosong, PPTG 20 orang, sementara yang positif 1 orang dari Desa Batu Mekar. Di Puskesmas Segerongan jumlah ODP sebanyak 12 orang, OTG 67 orang, PDP 1 Orang, PPTG 16 Orang sedangkan yang positif 2 orang berasal dari Desa Dasan Geria.

Untuk itu, Pemerintah Kecamatan terus ambil langkah pencegahan penularan dengan melakukan kerjasama dengan pihak Desa, PDAM, Dinsos Provinsi NTB, Dinsos Lobar , TNI, SMK dan kerjasama juga dengan pamong praja yang ada di Lingsar.

“Kami dari PDAM dapat bantuan sembako 12 paket untuk kita serahkan kepada warga yang reaktif. Kemudian dari Dinsos Lobar dan NTB bantuan kepada anak yang orang tuanya positif korona. Di samping itu, bantuan PMI untuk penyemprotan dan SMK memberikan masker sebanyak 1000 buah untuk dibagi bagi,” jelas Marzuki.

Kemudian, Pemerintah Kecamatan terus lakukan kerjasama dengan muspika untuk melakukan himbauan dan pendekatan terutama masjid yang masih melakukan solat Jumat.

Begitu juga kerumunan muspika melakukan patroli bersama tiga kali seminggu.
“Karena Motto kami ada di depan untuk Anda, kami meninggalkan keluarga untuk Anda. Kami pertaruhkan nyawa untuk Anda. Anda diam di rumah untuk kami,” pungkasnya

Sumber : Humas Lombok Barat

Stop Penyebaran Covid 19 di Lombok Barat, Jamaah Tabligh Kluster Gowa DiinventarisirGiri Menang. 16 April 2020….

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 16 April 2020

 

Perayaan HUT Lombok Barat ke-62 Tetap Utamakan Keselamatan

Perayaan HUT Lombok Barat ke-62 Tetap Utamakan Keselamatan

Giri Menang, 16 April 2020. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Lombok Barat (Lobar) yang ke-62 yang akan jatuh pada tanggal 17 April 2020 akan menjadi perayaan HUT yang sangat berbeda dari perayaan-perayaan HUT sebelumnya.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih menghantui, di sisi lain perayaan harus tetap berjalan demi untuk menjaga semangat juang masyarakat dan pemerintah daerah Lobar dalam menghadapi krisis ini.

Hal tersebut diutarakan pelaksana tugas (Plt.) Humas dan Protokol Lobar H. Saepul Akhkam saat ditemui di kantor Humas Lobar, Kamis, (16/4/2020)

“Kita sangat prihatin dan mengikuti arahan dari pemerintah secara nasional untuk melakukan physical ditsancing, melakukan pembatasan kerumunan sosial, sehingga kita keluar dari pakem umum bahwa untuk melaksanakan puncak dirgahayu kita di luar melakukan acara-acara yang sifatnya meramaikan kegiatan utama untuk mewujudkan kegembiraan kita”, ungkap Akhkam.

Walaupun akan tetap dirayakan namun beberapa agenda atau rangkaian kegiatan HUT tersebut ditiadakan.

“Setidaknya ada 3 yang tidak bisa kita laksanakan, yang pertama sidang paripurna istimewa, itu menjadi refleksi terhadap capaian ke-62 bersama DPR dan tokoh masyarakat dalam hal ini dzikir dan do’a, kedua adalah refleksi itu sendiri, yang ke-tiga adalah upacara bendera, itu semua tidak bisa kita lakukan”, tambah Akhkam.

Ketiga hal tersebut disebutkannya diganti polanya dengan tetap melakukan protokol keselamatan.

Seperti acara dzikir, doa dan sidang paripurna istimewa, kedua acara ini digabung menjadi Musyawah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang sudah dilaksanakan melalui jalur daring atau online sejak kemarin dan masih berlangsung hingga hari ini.

Musrembang ini sendiri langsung dipimpin oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun dan dihadiri oleh seluruh perwakilan OPD yang ada di Lombok Barat. Masing-masing telah menyampaikan pemaparan terkait OPD yang dipimpin termasuk juga ketua DPRD Lobar H. Nurhidayah.

Kegiatan penting lain seperti upacara bendera, disampaikan Akhkam nantinya akan diganti dengan tasyakuran kecil, yang akan menghadirkan tidak lebih dari lima puluh orang yg terdiri dari kepala OPD, jajaran pimpinan unsur forkopimda dimana rencananya akan dilaksanakan di halaman Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar.

“Kita sudah skenariokan, dengan duduk berjarak 2 meter, dan seluruh area jalan itu kita akan manfaatkan, isinya hanya dzikir, tausiah, tumpengan, dan orasi sedikit dari pak bupati,” papar Plt Humas dan Protokol yang sekaligus merupakan Kepala Dinas Pariwisata Lobar ini.

Menyangkut pandemi Covid-19 sekarang ini, kadis nyentrik ini menyampaikan bahwa pemda Lobar saat ini sangat perihatin kepada kondisi masyarakat dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan serta pencegahan Covid-19 ini

“Masyarakat juga harus mendukung penuh pemerintah, minimal, untuk melakukan pembatasan kerumunan sosial, melakukan personal safety (menjaga keamanan diri sendiri, red)”, ujarnya.

Disampaikannya lebih lanjut jika pencegahan Covid-19 ini tidak boleh hanya menjadi tugas pemerintah saja seperti dari keseluruhan jajaran, dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah dusun, tapi menurutnya bila kekuatan sosial itu muncul dari kekuatan individu, kesadaran individu muncul dari kesadaran komunal yang ada di keluarga kemudian komutas di desa, maka masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan secara mandiri.

Terakhir tak lupa Akhkam juga mengajak masyarakat untuk tetap mentradisikan hidup sehat dan cuci tangan tiap saat dengan sabun.

Sumber : Humas Lombok Barat

Kepada Gubernur, Bupati Sampaikan Penanganan Covid-19 di Lombok Barat

Giri Menang, 15 April 2020-Kunjungan silaturahmi Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah ke Lombok Barat diterima Bupati Lombok Barat , H Fauzan Khalid, Wakil Bupati Lombok Barat Hj Sumiatun, Sekda Lombok Barat Dr H Baehaqi di ruang kerja Bupati, Rabu (15/4).

Kunjungan orang nomor satu di NTB kali ini yang didampingi Kepala Bappeda NTB adalah untuk memastikan kondisi terakhir penanganan covid-19 melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat.

Bupati Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, Kabupaten Lombok Barat telah melakukan berbagai upaya maksimal bersama Tim Gugus Pencegahan dan penangulangan Covid-19 dengan melibatkan unsur anggota Forkompinda Lombok Barat.

Dalam pertemuan yang hangat tersebut bupati menjelaskan pemkab telah melakukan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman Covid-19 ini. Cara sederhana bagi masyarakat guna mencegahnya, kata bupati, yakni dengan selalu menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan masyarakat diharapkan untuk tetap disiplin menjalankan himbauan pemerintah dalam menanggulangi dan bahkan lebih mencegah penyebaran Covid-19 ini.

Selain itu Bupati juga memahami dampak Covid-19 ini cukup terasa di Lombok Barat khususnya baik dampak ekonomi, sosial ataupun dampak kesehatan khususnya. Dampak ekonomi dikatakan Bupati yang ditimbulkan dari wabah Covid-19 ini, seperti kebijakan yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri, Lombok Barat sudah melakukan refocusing APBD 2020 yang selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perkembangan selanjutnya.

Selain itu Bupati Fauzan Khalid yang juga dibenarkan Sekretaris Daerah Dr Baehaqi, menyebut Pemda mendorong ketahanan ekonomi masyarakat ini agar tetap stabil dengan tetap memperkuat dan memberdayakan para pelaku UKM dengan melakukan berbagai inovasi untuk menghasilkan produk yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dalam kondisi saat ini. Ia menyebutnya seperti pelaku UKM membuat masker ataupun alat pelindung lainnya.

Transaksi juga didorong melalui jual beli online.
“Selain itu Lombok Barat yang dikenal sebagai penyuplai bahan pangan seperti beras, jagung atapun telur kondisi pangan daerah. Karena itu ketahanan pangan kita di Lombok Barat untuk 6 bulan ke depan masih stabil,” jelas Fauzan.

Terkait dengan sembako, Bupati memberi masukan kepada Pemerintah Provinsi NTB agar dilakukan koordinasi yang baik antara pihak Kabupaten dan Pemprov NTB terutama Bappeda, Dinas Sosial serta dinas-dinas terkait untuk kesepakatan bersama lebih lanjut.

Gubernur NTB H Zulkieflimanyah mengutarakan, pihak Pemerintah Provinsi NTB tidak tinggal diam dan sama halnya juga dengan upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota se NTB dalam upaya pencegahan dan penannggulangan covid-19 ini. Namun dalam melaksanakan kewajiban selaku aparat pemerintah yang sama-sama ingin menanggulangi dan mencegah penyebaran Covid-19 ini hendaknya dilakukan dengan aturan dan prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan agar terhindar dari terjangkitnya virus ini.
Kecuali itu Gubernur juga mengutarakan, bahwa program jaminan pengaman sosial (JPS) Pemprov NTB sudah mulai diberlakukan sejak 15 April 2020 ini. Program ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap dampak sosial ekonomi masyarakat yang tengah diterpa Covid-19 ini. Masyarakat bawah tentunya sangat merasakan dampaknya terutama bagi masyarakat yang menurun pendapatannya bahkan hilang pendapatannya sama sekali.

Gubernur memberi apresiasi kepada Pemda Lombok Barat yang telah mengantisipasi dampak ekonomi dari Covid-19 ini dengan menggerakkan para UKM dengan memperbanyak produk lokal terutama barang-barang yang dibutuhkan masyarakat saat ini, seperti masker atau APD lainnya. Dengan mendorong kreatifitas ataupun inovasi sejumlah Bumdes di setiap desa menjadi langkah yang cepat dan tepat untuk menanggulangi dan mengatasi dampak ekonomi masyarakat yang saat ini dalam kondisi terpuruk.
“Mudah-mudahan hal-hal baik yang sudah dilakukan ini selain bisa mengurangi atau meminimalisir dampak ekonomi yang terjadi dalam kondisi saat ini juga bisa ditiru daerah lain,” harap Gubernur.

Peduli Dampak Covid-19, Perkim Lombok Barat Bagi Sembako dan Disinfektan

Giri Menang, 13 April 2020. Upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Lombok Barat secara intens dilakukan guna memutus mata rantai penyebarannya agar tidak meluas dan menimbulkan dampak yang lebih banyak.

Jajaran Pemda Lombok Barat termasuk seuruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan hal sama untuk pencegahannya meski cara pencegahan yang dilakukan bervariatif.

Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Lobok Barat misalnya melakukan aksi penyemprotan (Disinfektan, red) plus pembagian sembako kepada warga Desa Kekait dengan merangkul sejumlah Aplikator Rumah Kayu CLT dan didukung oleh Pramuka Kwarda NTB.

“Tujuannya untuk memberikan rasa aman pada warga yg terdampak gempa di Desa kekait khususnya rumah CLT yg telah tuntas dibangun sebelum ditempati. Tindakan sterilisasi dengan bahan disinfektan dengan sasaran rumah warga sasaran di Desa yang terkena gempa 2018 lalu dimaksudkan agar terhindar dari virus Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Perkim Kabupaten Lombok Barat, HL. Winengan pada aksi Penyemprotan Disinfektan di sejumlah rumah warga Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Senin (13/4).

Selain aksi penyemprotan yang dilakukan pihaknya, Dinas Perkim Lombk Barat juga membagikan sembako bagi warga yang terdampak gempa ini. Tujuannya hanya satu guna meringankan beban sehari-hari. Maksud lain, menurut Winengan, diharapkan warga untuk tidak keluar ke pasar-pasar, sehingga bisa menjadi bekal di rumah.

“Hal ini kita lakukan juga untuk menindaklanjuti instruksi Bupati Lombok Barat agar semua OPD bergerak berdasarkan tupoksi masing-masing untuk mengambil peran dalam pemutusan penularan Covid-19 ini,” ungkap Winengan didampingi Kabid Perumahannya Lalu Ratnawi, ST.

Kabid Perumahan Dinas Perkim Lombok Barat Lalu Ratnati ST melengkapi keterangan Kadis Perkim Lobar menambahkan, pembagian sembako dan penyemprotan ini menyasar 40 KK dan dilakukan juga di fasilitas umum seperti Masjid dan Sekolah.

Sebagaimana diketahui, ungkap Ratnawi, Desa Kekait merupakan kawasan permukiman yang sangat padat sehingga sangat rentan terjadi penularan sehingga sosialisasi Perilaku Hidup Bersih (PHBS) seperti sering-sering mencuci tangan pake sabun dengan air yg mengalir sangat penting untuk disampaikan.
“Ke depan diharapkan kegiatan ini bisa kita lakukan di tempat Lain dengan menggandeng stakeholder untuk berpartisipasi dalam pemutusan penyebaran virus ini. Kegiatan ini dilaksaakan door to door untuk menghindari kerumunan warga. Kegiatan ini juga sama-sama dilaksanakan dengan aparat Desa Kekait, Babinsa dan dari Kapolsek Gunungsari,” pungkas Ratnawi

Sumber : Humas Lombok Barat

Peduli Dampak Covid-19, Perkim Lombok Barat Bagi Sembako dan DisinfektanGiri Menang, 13 April 2020. Upaya penanganan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 13 April 2020

Di Tengah Corona, Bupati Lombok Barat Siap Ikuti Pemeriksaan LKPD 2019

Giri Menang, 13 April 2020- Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2019 oleh Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan RI NTB tetap dilakukan, meski di tengah situasi mewabahnya Covid-19. Hanya saja skema yang digunakan oleh BPK RI dalam kondisi yang penuh kehati-hatian. Saat ini tidak lagi menerapkan model tatap muka seperti pemeriksaan sebelumnya, namun dengan menerapkan sistem pelaporan secara online/virtual.

Terkait hal ini Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid tidak mempermasalahkannya, bahkan bupati dalam tanggapannya saat vidio conference di Ruang Jayengrana, Kompleks Pemerintahan Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang, Senin (13/04) bersama Ketua BPK RI Perwakilan NTB dan Bupati/Walkota se Pulau Lombok, mengaku Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada prinsipnya siap mengikuti prosedur pemeriksan.

Meski demikian, Bupati H Fauzan Khalid ingin mempertegas kepada Kepala BPK, karena kebetulan Lombok Barat ini sebagai bagian pilot project TA 2019 yang diaudit oleh Akuntan Publik. Terkait dengan penanganan Covid-19, bupati minta kepada BPK terkait standar-standar pemeriksaan itu dengan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Saya yakin pemeriksaan langsung akan lebih obyektif ketimbang pemeriksaan lewat virtual. Karena itu kami dengan segala hormat, mohon nantinya ketika ada komunikasi pemeriksaan lewat jalur virtual ini unsur-unsur subyektivitas yang mungkin muncul karena tidak ada perdebatan pemeriksaan secara langsung supaya diminimalisir. Bahkan saya minta yang paling terlibat dalam pemeriksaan ini di Lombok Barat yakni Inspektorat dan BPKAD harus lebih berperan maksimal dalam konteks penanganan Covid-19 ini. BPKAD itu ikut merealokasi angaran merefocusing anggaran dan ini selalau berubah dari waktu ke waktu, karena kita sesuaikan dengan kondisi penyebaran Covid-19 di Lombok Barat ini,” ungkap bupati.

Bupati juga mempertegas penanganan Covid-19 di Lombok Barat. Pihaknya justru meminta Inspektorat untuk lebih sering berkantor di BPBD Lombok Barat untuk melakukan pendampingan kepada staf BPBD dalam proses penganggaran termasuk pertanggungjawaban, sehingga eksekusi anggaran termasuk realokasi dan refocusing anggaran tersebut.
“Kalau dari segi kesiapan kita di Lombok Barat ini pada intinya sangat siap untuk diperiksa mengingat dokumen-dokumen yang diperlukan sudah siap. Tapi karena pemeriksaannya melalui jalur virtual dan ini pengalaman pertama kita di daerah diperiksa oleh Akuntan Publik, mohon sekali lagi supaya standar-standar penilaian juga harus disesuaikan dengan kondisi-kondisi yg kita alami di daerah kita ini,” ungkap bupati.

Inspektur Inspektorat Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham menambahkan, rencana pemeriksaan BPK RI Perwakilan NTB yang akan melakukan pemeriksaan di tengah pandemic Covid-19 ini pihaknya jauh hari sebelumnya mempersiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan dalam pemeriksaan.
“Terkait dengan dokumen ini sudah disiapkan oleh BPKAD Lombok Barat. Selanjutnya kita akan tunggu tanggapan dai BPK terkait dokumen-dokumen yang lain yang masih diperlukan BPK. Bahkan terkait dengan permintaan BPK untuk mengklarifikasi ataupun permintaan kelengkapan dokumen yang kurang kaitannya dengan rencana pemeriksaan BPK RI Perwakilan NTB yg sudah masuk dan ditunda karena musibah Covid di daerah kita, akan kita fasilitasi secepatnya,” ungkap Ilham.

Ilham bersama jajarannya juga siap menjalankan amanah Bupati Lombok Barat untuk melakukan pendampingan kepada BPBD Lombk Barat guna mereviu seluruh kegiatan yang direncanakan baik bagi pencegahan dan penanganan Covid-19 ataupun di dalam penanggulangan jaring pengaman sosial.

Kepala BPK RI Perwakilan NTB, Hery Purwanto secara umum mengungkapkan, karena penanganan covid-19 ini juga tak luput dari pencegahan dan mengikuti standar prosedur pemeriksaan bagi seluruh instansi pusat di daerah termasuk BPK RI Perwakilan NTB juga menjadi kendala pemeriksaan yang sudah diagendakan sebelumnya.

Namun, sesuai arahan Presiden RI, jika pemeriksaan harus terus berjalan, maka pemeriksaan secara online/daring bisa dilakukan dengan maksud untuk psyical distancing sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini.
“Pemeriksaan tetap kita lanjutkan meskipun model laporan pemeriksaan saat ini dilakuan secara online, di tengah merebaknya kasus Covid-19 ini,” tuturnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Di Tengah Corona, Bupati Lombok Barat Siap Ikuti Pemeriksaan LKPD 2019 Giri Menang, 13 April 2020- Pemeriksaan atas…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 13 April 2020

BUPATI LOMBOK BARAT, “KERELAWANAN ITU SANGAT PENTING”

Giri Menang, Senin 13 april 2020 – Pernyataan itu disampaikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat memberikan arahan singkat kepada beberapa anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lombok Barat yang juga adalah Kepala Perangkat Daerah di Ruang Jayengrana, Senin (13/4).

Dikatakan, dalam penanganan Covid-19 ini yang perlu ditekankan adalah jiwa kerelawanan, karena ancaman ini lebih dari saat gempa.

“Kalau gempa bisa kita lihat, makanya saya minta APBD (yang sudah, red) realokasi, untuk refokus, itu cair. Kemungkinan besar kita ini hanya akan menerima gaji dan tunjangan. DAK sudah jelas diblok semua, DAU positif sudah dikurangi 10% , artinya Rp 72 miliar. Kita sudah diperingatkan oleh Kementerian Dalam Negeri, siap-siap ditambah lagi pengurangannya,” lanjut Fauzan.

Terkait dengan kebutuhan media center, Sekretaris Daerah Lombok Barat, H Baehaqi mengatakan pembentukan media center adalah untuk mempermudah koordinasi, memperlancar pelaporan, penanganan, terutama mobile data yang harus lancar bergerak karena Lombok Barat sudah zona merah.

Pada kesempatan ini juga disampaikan akan ada pembagian tugas kepada semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dengan tanggung jawab terhadap kecamataan yang akan dibagi sesuai dengan penanganan gempa yang pernah terjadi.

“OPD akan bertanggung jawab terhadap 10 kecamatan, Gugus Tugas OPD masing-masing sebenarnya sudah masuk, baik di bidang pengkajian, logistik, operasional, dan juga instansi keuangan. Sesuai dengan arahan bupati kami breakdown lagi sehingga 32 SKPD atau OPD menjadi penanggung jawab masing-masing kecamatan yang salah satu tugasnya adalah bersinergi berkoordinasi terkait dengan gugus tugas yang ada di kabupaten dengan gugus tugas kecamatan”, ujar Mahnan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bupati Fauzan Khalid lebih lanjut berharap Covid-19 ini bisa secepatnya berlalu supaya aktivitas kita menjadi normal kembali.

“Posisi kita saat ini kemarin yang posuitif 6 orang: 1 di Kecamatan Kediri, 2 di Lingsar, 1 di Narmada, 1 di Gunungsari, 1 di Batulayar. Kalau melihat hasil tracking dan rapid test belum swab itu, sebenarnya kita sudah menyentuh angka 2 digit dan saya memiliki keyakinan, melihat pola penyebaran Covid-19 ini, setiap hari kemungkinan kita akan bertambah tapi mudah-mudahan ini semua tidak terjadi dan kita bisa menyentuh angka 3 digit,” ungkap Fauzan.

“Klaster kita saat ini di NTB ada 5, di Lombok Barat ini kita baru 2, yaitu Goa dan Bogor. Yang relatif mengancam kita sebenarnya saat ini adalah Gowa, karena banyak sekali sekitar 200-an alumni Gowa berasal dari Lombok Barat dan pola pergaulan sosial mereka sulit dikendalikan dan sulit kita jelaskan,” terang Fauzan sambil menuturkan salah seorang pegawai
yang diancam.

Menurut Bupati, hal ini yang menghawatirkan sehingga membutuhkan gerakan bersama.

“Kita sudah membentuk SK Gugus Tugas, tetapi saya melihat yang jalan itu hanya orang-orang yang terkait langsung dengan kebencanaan, OPD-OPD lain relatif santai,” ujar Fauzan.

Dilanjutkan bupati, kondisi keuangan Lombok Barat memang saat ini sangat kekurangan. Dampak dari Covid-19 ini tidak hanya dampak psikologi dalam bentuk ketakutan, tapi juga berdampak secara ekonomi dan sosial.

“Ini juga sudah saya sampaikan kepada teman-teman DPRD, kita ini masih untung masih ada gaji, tapi bagaimana dengan masyarakat yang mendapatkan upah harian, ini saya sampaikan supaya pokir (pokok pikiran)-nya semua diblok karena sumber pokir itu hampir 90% dari PAD, sementara pada peraturan Menteri Keuangan pajak hotel, restoran mereka minta dinolkan. Efek dari dinolkan, berdampak juga pada karyawan dan ini menjadi tanggung jawab kita juga untuk mengatasi persoalan ini, inilah saatnya kita berbuat lebih untuk masyarakat,” ungkap bupati.

Terkait dengan pola kerja dan pembagian wilayah, bupati menekankan,

“Selain kita membagi tanggung jawab untuk kecamatan, ada juga SK terkait dengan gugus tugas., gugus tugas ini juga bukan berarti ditinggalkan, dalam hal ini kita hanya menonjolkan kerelawanan saja,” ujar Fauzan.

Ditambahkan, terkait dengan OPD yang memiliki peran besar terhadap penanganan Covid-19 seperti Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas, bupati meminta untuk selalu siap siaga tetapi lentur dan kreatif yang sesuai dengan peraturan kedaruratan.

Sumber : Humas Lobar

BUPATI LOMBOK BARAT, "KERELAWANAN ITU SANGAT PENTING"Giri Menang, Senin 13 april 2020 – Pernyataan itu disampaikan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 13 April 2020

CORONA MAKIN MENGKHAWATIRKAN, PEMKAB LOMBOK BARAT PERKETAT PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN JAM MALAM

Giri Menang, 12 April 2020 – Dengan makin bertambahnya jumlah pasien positif Covid 19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat makin gencar melakukan pemeriksaan kesehatan di Pusat Karantina Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunung Sari dan pemberlakuan jam malam di semua kecamatan.

Seperti yang dilakukan hari, Ahad (12/4/2020), Gugus Tugas Pencegahan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat memaksa 21 orang tenaga kerja asal Tasikmalaya yang akan bekerja membangun madrasah di Mendawe Kedaro Sektong.

“Posko Satgas Lombok Barat standby 24 jam di BIZAM (Bandara, red). Pagi ini kita drop tujuan ke Lombok Barat sebanyak 21 orang berasal dari Jawa Barat Tasik untuk diatensi menuju SKB Gunung Sari,” terang Kepala Dinas Perhubungan H. Moh. Nadjib melalui aplikasi WhatsApp, Ahad (12/4/2020).

Selang beberapa lama kemudian, terbetik kabar bahwa ada rombongan secara bergelombang para santri yang berasal dari sebuah Pondok Pesantren terkemuka di Jawa Timur juga akan mendarat. Dari sekian banyak santri tersebut, terdapat 16 orang santri yang berasal dari Lombok Barat dan masih akan datang lagi di rombongan berikutnya

Dua rombongan tersebut kemudian dibawa ke SKB Gunung Sari untuk segera dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan lainnya.

“Sampai sekarang kegiatan masih berlangsung, mudah-mudahan normal saja makanya tidak ada yang memberi laporan,” terang Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Ahmad Taufiq Fatoni di tempat yang terpisah.

Sesuai prosedur terang Toni, mereka akan dicek suhu tubuhnya. Jika diketahui normal-normal saja, maka mereka diminta bersama orang tuanya membuat kesepakatan untuk melakukan isolasi mandiri paling sedikit selama 14 hari.

Selain pemeriksaan kesehatan bagi rombongan, saat ini di Pelabuhan Lembar pun ditetapkan ada satu psoko satgas yang bekerja 24 jam guna melakukan pemeriksaan dan penyemprotan disinfektan, baik kepada para penumpang, bus, maupun kendaraan lainnya. Cara lain juga ditempuh oleh para Camat untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid 19.
Seperti yang dilakukan oleh Camat Kediri dalam 3 malam ini, pihaknya telah melakukan pembatasan akses masuk ke wilayah Kecamatan Kediri.

“Hal ini tidak untuk menghambat lalu lintas, tapi untuk memantau pembatasan aktivitas warga terkait dengan beberapa desa yang memberlakukan jam malam,” terang Camat Kediri Hermansyah saat ditemui di posko pemantauan bersama Kapolsek Kediri, Sabtu (11/4/2020).

Hasil pantauan dan laporan para camat ke Gugus Tugas Pencegahan Covid 19 Tingkat Kabupaten Lombok Barat, hal serupa dari Camat Kediri juga dilakukan oleh Camat Batulayar dengan melakukan pembatasan akses menuju kawasan Batulayar. Di tempat terpisah Camat Labuapi juga melaporkan hal senada dan melakukan patroli terhadap aktivitas warga.

Sumber : Humas Lombok Barat

CORONA MAKIN MENGKHAWATIRKAN, PEMKAB LOMBOK BARAT PERKETAT PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN JAM MALAM Giri Menang, 12 April…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 12 April 2020

ADA BAYI USIA DUA TAHUN, BUPATI LOMBOK BARAT: “BAYANGKAN BAGAIMANA SUSAHNYA”

Giri Menang, 12 April 2020 – Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditandatangani Sekretaris Daerah H. Lalu Gita Ariadi kemarin (11/4/2020) membuat semua pihak kaget, tidak terkecuali Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. Dengan wajah pucat pasi, Bupati menyebutkan ada 2 (dua) orang tambahan pasien yang diyatakan positif di Kabupaten Lombok Barat. Keduanya adalah pasien dengan nomor 27 atas nama HW (laki-laki 2 tahun) dan pasien nomor 30 atas nama RA (perempuan 51 tahun).

“Saya sangat kaget dan prihatin, bagaimana mereka dapat tertular Covid 19 itu?, terutama dengan bayi yang baru berusia 2 tahun?,” tanya Fauzan prihatin.

Fauzan membayangkan bagaimana susahnya kalau akan meng-isolasi bayi usia 2 tahun dalam kondisi seperti sekarang ini.

“Bayangkan bagaimana susahnya, pasti sangat rewel. Kasihan para tenaga kesehatan kita. Kalau nanti hasil rapid test ibunya negatif, saya tidak bisa bayangkan repotnya para perawat mengasuhnya. Saya pun tidak bisa bayangkan perasaan ibunya,” ujar Fauzan lirih.

Dengan bertambahnya positif Covid 19, Fauzan mengibaratkan perjalanan beberapa waktu ke depan akan lebih memprihatinkan.

“Semoga Allah Swt., menyelamatkan kita semua, tapi ini seperti fenomena gunung es. Kita tidak tahu bagaimana kondisi kita di hari-hari mendatang. Untuk itu kita akan terus pantau hasil tracking kontak, dari mana mereka bisa tertular dan dengan siapa kontak mereka. Bayangkan berapa kali tracking, karena ini seperti multi level, saling menyambung. Satu positif dari hasil tracking, maka harus tracking kontak lagi. Berapa biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk rapid test dan swab,” keluh Bupati.

Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat harusnya bisa mematuhi anjuran pemerintah.
“Kita semua sudah banyak melakukan kesalahan dengan mengabaikan himbauan pemerintah, dokter, bahkan MUI,” sesal Fauzan.

Bagi Fauzan, Covid 19 di Lombok Barat bukan lagi ancaman, tapi sudah nyata ada sehingga ia sangat menyesalkan masih ada masyarakat yang menyepelekan himbauan pemerintah.
“Tidak saja lewat media televisi, koran, dan lainnya, bahkan tentara dan polisi sampai turun mengingatkan. Mereka itu unsur pemerintah. Saya pun setiap malam door to door ke masjid-masjid untuk menghimbau, ayo taati anjuran pemerintah, dokter, dan MUI. Mereka ini lembaga-lembaga yang memiliki otoritas dan kompeten untuk bicara soal Covid 19,” ketus Fauzan keras.

Untuk itu, pihaknya tidak akan undur sedikitpun untuk terus mengingatkan warga masyarakat, terutama dengan semakin berkembangnya potensi penularan akibat ketidak patuhan masyarakat yang masih saja berinteraksi dengan banyak orang, menciptakan kerumunan, dan tidak awas terhadap pencegahan. Bagi Fauzan, masyarakat tidak mau memahami karena merasa masih aman dari virus tersebut. Padahal siapa yang tahu seseorang telah tertular atau tidak lalu membiarkan dirinya berinteraksi dengan orang tersebut sampai kemudian ia merasakan gejala virus tersebut.

“Mari kita bahu membahu bekerja sama. Pemerintah saja tidak akan bisa menghadapi bencana ini sendirian. Ini menyangkut pola hidup masyarakat sehari-hari. Contoh kasus, masih banyak warga berkerumun di masjid, pasar, atau jalan tanpa melindungi diri dengan masker,” himbau Fauzan.

Terkait dengan temuan pasien positif yang terakhir, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat, Ahmad Taufiq Fatoni dihubungi lewat telpon, Ahad (12/4/2020) memastikan pihaknya langsung melakukan penelusuran riwayat kontak dari dua pasien tersebut.

“Kami tetap melaksanakan kontak tracking untuk dua kasus yang positif itu, termasuk orang tua pasien. Hari ini tim Puskesmas Penimbung dan Puskesmas Meninting lagi melakukan kontak tracking,” terang Toni sambil memastikan untuk rapid test akan dilakukan keesokan harinya.

Namun khusus untuk pasien nomor 27, Toni berpendapat bahwa anak-anak memang lebih rentan tertular Covid 19 karena daya tahan tubuhnya baru terbentuk.

“Sesuai prosedur dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, untuk kasus Covid pada anak yang sakit pneumonia berat akan langsung dimasukkan dalam PDP agar bisa langsung pemeriksaan Swab,” terang Toni.

Demikian pula halnya dengan hasil rapid test reaktif yang didapatkan pihaknya kemarin di Kecamatan Lingsar, ada 4 (empat) orang yang saat ini sedang dirujuk ke RSUD Patut Patuh Patju untuk pemeriksaan Swab.

Sumber : Humas Lombok Barat

ADA BAYI USIA DUA TAHUN, BUPATI LOMBOK BARAT: "BAYANGKAN BAGAIMANA SUSAHNYA"Giri Menang, 12 April 2020 – Berdasarkan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 12 April 2020

POSITIF CORONA DI LOMBOK BARAT POTENSIAL BERTAMBAH

Giri Menang, 11 April 2020 – Tidak tahu dirinya membawa Covid 19 dan sebelum ditetapkan sebagai pasien positif Corona Nomor 19 di Nusa Tenggara Barat, ternyata AS (laki-laki 47 Tahun) asal Kecamatan Lingsar sempat berinteraksi dengan banyak orang. AS ini diketahui adalah seorang anggota Jama’ah Tabligh yang mengikuti Ijtima’ di Kabupaten Gowa dan saat ini menjadi cluster baru penyebaran Covid 19 karena juga mendatangkan peserta jama’ah dari berbagai negara.

Hasil Rapid test yanag dilakukan Dinas Kesehatan Lombok Barat kemarin, (Jum’at, 10/4/2020) telah menetapkan istri AS dianggap reaktif terhadap hasil rapid test itu. Bersama istri AS yang langsung diisolasi ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada, ikut dianggap reaktif atas hasil rapid test itu ada 6 orang lagi.

“Kita tidak menggunakan istilah “positif”, karena seseorang baru ditetapkan positif Covid 19 apabila telah menjalani Swab Test. Rapid Test ini sifatnya test cepat,” terang Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Lombok Barat, Ahmad Taufiq Fatoni saat dihubungi via telpon, Sabtu (11/4/2020).

Hasil rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan di 3 titik lokasi (desa, red), pihaknya menurut Ahmad Taufiq Fatoni melakukan Rapid Test di satu lokasi dan mendapatkan 6 orang, termasuk istri AS, reaktif terhadap hasil test dan langsung dirujuk hari itu juga ke Rumah Sakit Awet Muda Narmada dan Rumah Sakit Patut Patuh Patju Gerung untuk di-Swab test.

“Hari ini (Sabtu, 11/4/2020) kami laksanakan rujukan 4 orang lagi dari Desa Batu Mekar ke RSUD Patut Patuh Patju,” jelas Toni.
Empat orang tersebut, imbuhnya, adalah hasil rapid test setelah penelusuran riwayat kontak AS dengan orang lain. Bahkan, tegas Toni, hari ini juga pihaknya me-rapid test lagi 36 orang di Desa Peteluan Indah Kecamatan Lingsar.

Untuk diketahui, walau berada di satu kecamatan, namun jarak antar desa-desa tersebut relative jauh, sehingga menyulitkan pihak Dinas Kesehatan dalam melakukan penelusuran riwayat kontak dan meneruskan protokol rapid test.

Pasca ditetapkan sebagai pasien positif Covid 19, AS dan istrinya yang masih menjalani test Swab harus menjalani perawatan isoloasi terpisah. Saat ini mereka meninggalkan 3 orang anak yang masih kecil, namun ditetapkan tidak terjangkit berdasarkan rapid test. Tiga anak tersebut, menurut Camat Lingsar Jamaluddin saat ditemui di kantornya (11/4/2020), terpaksa harus diasuh oleh kakek neneknya yang awalnya pun takut untuk mengasuh.

“Tiga anaknya ini negatif, jadi tidak masalah untuk diasuh sementara, yang penting tetap waspada dan menerapkan protokol,” ujar Jamal.

Jamal membenarkan data yang dipunyai Dinas Kesehatan sehingga komulatif di wilayah kerjanya terdapat 7 orang yang telah dianggap reaktif terhadap rapid test, bahkan satau orang (AS) adalah pasien positif.

“Bahkan ada desa yang melaporkan bahwa AS ini sudah pernah ke desanya dan melakukan kontak dengan beberapa orang. Hari ini akan di-rapid test,” terang Jamal.

Dengan semakin meluasnya cakupan kontak, maka jumlah positif Covid 19 di Lombok Barat potensial bertambah. Tidak hanya akan menyibukkan pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menyiapkan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan Alat Pelindung Diri (ADP), namun juga sibuk untuk menangani masalah social ekonomi, terutama kepada mereka yang diisolasi.

Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Martajaya menyebutkan pihaknya harus memberi bantuan kepada keluarga yang menjalani isoloasi tersebut.

Dihubungi via telpon, Martajaya memastikan seluruh bantuan dari pemerintah Provinsi, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah disalurkan pihaknya melalui Tagana.

“Untuk hari ini kepada tiga orang anak dari AS dan istrinya yang langsung dibawa ke rumah sakit, kita memberikan bantuan berupa family kit, mie instan, 8 paket lauk pauk siap saji, dan 3 paket makanan anak-anak,” terang Martajaya.
Pihaknya juga memberikan makanan siap saji serta menyalurkan bantuan dari provinsi berupa beras, mie, dan gula.

Sumber : Humas Lombok Barat

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Sabtu, 11 April 2020

1 182 183 184 185 186 421