DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019

Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan persetujuan terhadap laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun anggaran 2019 dilaksanakan Senin (20/4). Rapat ini akhirnya memutuskan menyetujui LKPJ Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid tahun anggaran 2019. Persetujuan itu dibacakan oleh Lalu Irwan, SP, salah seorang anggota DPRD Lombok Barat Fraksi Gerindra.

“Atas nama fraksi-fraksi Dewan dari Badan Anggaran DPRD Kabupaten Lombok Barat dapat pada prinsipnya menerima dan menyetujui LKPJ Tahun 2019,” ujar Lalu Irwan. LKPJ Bupati, dibacakan Irwan, disetujui karena secara umum tampilan dokumen LKPJ telah dapat menggambarkan apa yang disyaratkan atau diamanatkan dalam peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2019. Adapun fraksi-fraksi yang dimaksud yaitu Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Berkarya, Fraksi Demokrat, Fraksi PKB, Fraksi Amanat Nasional dan Restorasi, dan Fraksi Perjuangan Rakyat.

Namun demikian, selain menyetujui, DPRD juga memberikan sejumlah catatan dan masukan seperti penyelesaian pajak Hotel Sentosa dan Pelindo, OPD yang tidak sesuai serapan anggarannya agar dipangkas, peningkatan sinergitas OPD sehingga tidak ada ego sektoral, dan upaya-upaya peningkatan PAD melalui terobosan-terobosan yang lebih unggul
Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih atas rekomendasi laporan LKPJ tahun 2019 tersebut. Disampaikan bupati, LKPJ Bupati 2019 dilakukan tanggal 12 Maret yang tidak lama setelah itu digemparkan oleh bencana Covid-19. Dampaknya, kata bupati, sebagian besar sumber daya yang ada difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Dikatakan bupati, Lombok Barat ditimpa dua musibah besar yang hampir berurutan tahunnya. LKPJ tahun 2019 menunjukkan capaian kinerja yang mengalami pelambatan karena gempa bumi yang menggoncang Lombok tahun 2018. Kemudian, ketika sudah mulai ada sinyal kondisi membaik, kita diserang dengan wabah Covid-19 tahun 2020 ini.

“Sekarang realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, penyesuaian belanja karena menurunnya Pendapatan Asli Daerah dan transfer dana pusat ke daerah,” ujar bupati. Dampaknya, lanjutnya, apa yang sudah diupayakan dalam upaya peningkatan pencapaian target kinerja, dengan memanfaatkan SIMDA INTEGRATED menjadi terhambat karena keterbatasan fiskal daerah.

Disampaikan bupati, program pembangunan tahun 2019 belum sesuai harapan karena tuntutan dan perkembangan yang terus bergerak maju termasuk yang disebabkan bencana, penyakit, dan sebagainya. “Namun kami akan terus berupaya agar capain kinerja menjadi lebih baik,” ujarnya. Pada kesempatan itu bupati juga mengajak untuk saling bahu membahu menghadapi Covid-19.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPRD Kab Lombok Barat yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencermati laporan keterangan pertanggung jawaban dan merekomendasikan LKPJ Bupati Lombok Barat 2019 sebagai bahan evaluasi, untuk perbaikan di masa mendatang.
“Terhadap masukan yang disampaikan dewan, akan menjadi perhatian khususnya bagi perangkat daerah pelaksana kegiatan,” ujar bupati. Rapat paripurna ini diikuti ketua dan anggota DPRD Lombok Barat, TAPD, juga sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Lombok Barat.

Sumber : Humas Lobar

DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan Wisata

Giri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus vorona atau Covid-19.

Penyemprotan itu dilakukan di pusat pelayanan publik, perkantoran, tempat karantina covid-19 dan wilayah obyek wisata. Selain itu, ruas-ruas jalan dan ruang publik di wilayah Kabupaten Lobar.

”Dinas Damkar sendiri sudah melakukan penyemprotan di beberapa lokasi, di antaranya di wilayah ruas jalan obyek wisata Senggigi seperti di Kecamatan Batulayar, Kecamatan Sekotong, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,” ungkap Kepala Dinas Damkar Moh. Sahlan di Ruang Kerjanya , Senin,(20/4/2020).

Selain di ruas jalan wisata yang ada di Lobar, tegas Sahlan, penyemprotan juga dilakukan di tempat karantina di Sanggar Mutu Belajar yang ada di Kecamatan Gerung. Dan juga di Pantai Sosial Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak (PSPPSA) “Sasambo Matupa” yang ada di Desa Selat Nramada yang dilakukan untuk tempat isolasi mandiri.

“Bahkan di Kecamatan Gunungsari kita melakukan kedua kalinya bersama dengan TNI/Polri, BPBD dan lapisan masyarakat beberapa waktu lalu setelah apel siaga bersama,” terangnya.

Selain itu, penyemprotan juga dilakukan di pasar lilir Gunungsari, kemudian di Kecamatan Kediri meliputi sekolah-sekolah.

“Penyemprotan dilakukan atas permintaan dari masyarakat melalui BPBD Lobar dan menyiapkan disinfektan dan Damkar sendiri menyiapkan mobil penyemprotan dan personil,” tegasnya.

Penyemprotan dilakukan dengan cara mencampurkan cairan disinfektan dilarutkan dengan air dan disemprotkan oleh mobil damkar. Mobil yang dipakai 2 mobil dan 1 mobil untuk penyuplai air yang berisikan sekitar 3.000 liter.

“Banyak permintaan dari masyarakat, namun kendala di BPBD sendiri ialah bahan disinfektan masih terbatas,”keluhnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan WisataGiri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19

Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) tentang penyelenggaran Ibadah Shalat Jum’at untuk diganti dengan Shalat Zuhur sebagai upaya pencegahan merebaknya Covid 19 yang masih memantik perdebatan di tengah masyarakat, Bupati Lombok Barat akhirnya turun mengunjungi para tuan guru yang masih berpegang pada pendapat harus menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at.

Bersama Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Kalaksa BPBD Mahnan, dan Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, dan Plt Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam, kali ini Fauzan menyempatkan diri mengunjungi Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhussibyan Lendang Re Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar, TGH. Hanafi. Kunjungan tersebut dilakukan Fauzan di sela-sela melakukan monitoring ke Pos Komando (Posko) Penanganan Covid 19 di Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan batulayar, Sabtu malam (18/4/2020).

Bupati dan rombongan disambut langsung oleh tokoh sepuh Kecamatan Batulayar dan mengajak rombongan langsung masuk ke masjid pesantren. Mungkin karena tahu maksud kedatangan rombongan, TGH. Hanafi langsung membacakan sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang memiliki arti bahwa manusia hanya boleh takut kepada Allah, bukan virus Corona.

Mendengar hal tersebut, jebolan dua pesantren dan juga menganggap TGH. Hanafi adalah gurunya, pun berdiskusi dengan pimpinan pesantren tersebut. Diskusi mereka nampak sangat akrab dan penuh kekeluargaan.
“Takut itu hanya kepada Allah, bukan kepada virus Corona,” ulang TGH. Hanafi.

Karena itu, dirinya tetap menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at di masjid dan menyarankan jama’ahnya untuk juga tetap beribadah shalat Jum’at.

“Kita sebelum shalat itu kan sudah mandi, wudhu. Jadi sebelum ke masjid, kita ini sudah bersih,” terang TGH. Hanafi.

Mendengar hal tersebut, Fauzan dengan senyum meminta waktu kepada ulama’ sepuh itu untuk memperdengarkan pandangan ulama’ besar Pulau Lombok yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH. Zainul Madjdi yang pandangannya sedang viral di media sosial. Fauzan pun lalu meminta putra TGH. Hanafi juga bisa memperdengarkan dan mempertontonkan pandangan ulama’-ulama’ lain yang banyak beredar di media sosial tentang mengapa harus menghindari bahaya virus Corona.

“Masalahnya bukan pada mandi dan wudhu, tapi cara penyebaran dan penularan virus ini. Virus ini banyak menular melalui percikan ludah saat bicara, sentuhan tangan saat bersalaman, dan bahkan menyentuh sesuatu yang pernah digunakan atau disentuh oleh orang yang tertular virus ini. Itu mengapa kita menghimbau agar semua masjid menggulung karpetnya karena bisa jadi virus itu menempel di karpet yang pernah dipakai oleh orang yang tertular tapi tidak disadarinya,” papar Fauzan.

Kata Fauzan, saat ibadah shalat Jum’at, orang berkerumun dalam shaf yang dekat sehingga sulit terhindarkan dari penularan jika ada jama’ah yang membawa Covid 19 ini.

“Belum lagi penularan di Pulau Lombok ini banyak didapatkan dari cluster Gowa. Jama’ah ini mungkin tidak tahu dirinya tertular dan membawa virus, terus shalat berjama’ah bersama kita,” terang Fauzan.

Jadi kata Fauzan, dengan menyebutkan sebuah dalil dalam usul fiqh yang menyatakan bahwa ibadah itu juga jangan sampai melahirkan mudarat buat diri sendiri dan memudaratkan orang lain, maka mestinya para ulama’ mempertimbangkan untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika penyebaran Covid 19 ini makin meluas.

“Jumlah tenaga kesehatan kita sangat terbatas. Fasilitas kita sangat terbatas. Bila terjadi lonjakan pasien, kita pasti akan sangat kesulitan karena keterbatasan itu. Belum lagi dengan APD (alat pelindung diri, red) bagi tenaga kesehatan kita yang sangat terbatas. Kasihan mereka,” ujar Fauzan Khalid.

Selain keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan APD, Fauzan juga meminta kepada TGH. Hanafi dan para ulama’ lainnya merenungkan beban pemerintah hanya untuk menanggulangi masalah penyebaran Corona jika masyarakat tidak mengindahkan himbauan.

“Jika seseorang sudah dinyatakan positif, maka wajib ditelusuri riwayat kontaknya dengan siapa saja. Hasil penelusuran itu terus ditindak lanjuti dengan rapid test, terus di swab kalau ada yang reaktif atas hasil rapid test.

Jika positif, ditelusuri lagi, di-rapid test lagi, di-swab lagi, terus seperti itu. Bayangkan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk hal yang kita anggap saja sia-sia. Kan lebih baik untuk penanganan ekonomi,” papar Fauzan menyebutkan biaya per test rapid dan swab.
Mendengar penjelasan panjang bupati, TGH. Hanafi nampak berfikir. Sepertinya dirinya pun masih sulit menerima penjelasan tersebut.

Sampai rilis terakhir, Ahad (19/4/2020), jumlah pasien postif di Kabupaten Lombok Barat ada 9 orang, namun 1 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya. Terjadi penambahan 1 orang di hari ini dari jumlah total pasien positif di dua hari sebelumnya, yaitu pasien nomor 56 atas nama M (perempuan 48 tahun) asal Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Ibu ini diketahui memiliki kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Sulawesi dan diduga tertular dari orang tersebut. Jadi sampai hari ini, ada 8 orang pasien positif dari 36 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 36 orang PDP tersebut, 4 orang telah melewati masa pengawasan, 1 orang PDP meninggal dunia namun dipastikan negatif dari virus Corona, dan 32 orang masih dalam pengawasan. Sampai hari ini juga, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat juga mencatat ada 588 orang dalam pemantauan (ODP) di mana 515 orang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan. Dinas ini juga mencatatkan sampai hari Jum’at lalu (17/4/2020) telah memeriksa 149 orang dari yang telah melakukan perjalanan ke Gowa dan 107 orang dinyatakan negatif. Sisianya 42 dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid test yang dilakukan sehingga membutuhkan test swab.

Sumber : Humas Lobar

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 19 April 2020

BUPATI LOMBOK BARAT, “SAYA YAKIN PARA TUAN GURU BELUM SEPENUHNYA FAHAM BAHAYA COVID 19”.

Giri Menang, 19 April 2020 – Masih banyaknya masyarakat yang bersikukuh menyelenggarakan ibadah shalat Jum’at, membuat Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid berkesimpulan bahwa masyarakat, bahkan para tuan guru belum seluruhnya memahami bahaya Covid 19 dan cara penularannya.

“Terutama para tuan guru yang menjadi panutan masyarakat, sekiranya mereka diberikan penjelasan bahaya Covid 19 dengan cara penularannya, saya yakin pendapat mereka akan sama (tentang ibadah sholat Jum’at, red), karena sebenarnya ilmu agama mereka sama,” terang Bupati saat melakukan monitoring di Pos Komando (Posko) Penanggulangan Covid 19 Kecamatan Gunung Sari, di Aula Rapat Kantor Camat Gunung Sari, Sabtu Malam (18/4/2020).

Fauzan justru heran karena menurutnya, patron pendidikan agama di Pulau Lombok sesungguhnya paling tidak terpusat di Pancor Lombok Timur dan Kediri Lombok Barat di mana di dua tempat tersebut para tuan gurunya justru sepakat tidak menyelenggarakan shalat Jum’at dan menggantinya dengan shalat Zuhur.

“Para Tuan Guru di dua tempat tersebut telah memahami fatwa MUI dan tidak menyelenggarakan ibadah shalat Jum’at dan menggantinya dengan shalat zuhur. Nah ini agak mengherankan, apalagi untuk Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Batulayar, biasanya kiblat ilmu keagamaannya ke dua tempat itu karena dulu mengajinya di dua tempat itu,” imbuh Fauzan.

Salah seorang Kepala Desa yang hadir pada kunjungan itu mensinyalir, setiap desa memang memiliki patron ke tuan guru yang ada di desanya masing-masing.
“Tuan guru di desa kami juga belum menganggap situasi saat ini mengharuskan kita untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at. Menurut beliau, siapapun yang akan ibadah shalat Jum’at pasti mandi, wudhu, jadi sudah bersih dari virus,” aku Kepala Desa tersebut.

Kalau soal orang berkumpul, imbuhnya meneruskan pendapat tuan guru di tempatnya, kenapa justru pasar tidak ditutup, padahal di sana lebih banyak lagi kerumunan orang.
Kepala Desa lainnya pun menyampaikan kesulitan lapangan yang ditemuinya untuk masalah Jum’atan tersebut.

“Terutama untuk masjid yang berada di pinggir jalan, ini agak menyulitkan. Kalaupun tidak ada Jum’atan di masjid tersebut, jama’ah malah ke tempat lain sehingga terjadi penumpukan di masjid lainnya. Kita sudah menempelkan himbauan dalam bentuk spanduk, namun masyarakat luar yang justru meminta agar tetap menyelenggarakan Jum’atan,” kata Kepala Desa yang wilayahnya berbatasan dengan wilayah Kota Mataram itu.

Menurut Bupati Lombok Barat terkait dengan perbandingan antara perlakuan antara masjid dengan pasar, justru menyesalkan pandangan tuan guru tersebut.

“Seharusnya dalam membandingkan, harus setara. Masjid dengan masjid. Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah saja ditutup. Bahkan ibadah umrah pun ditutup, dan ada kemungkinan ibadah haji tahun ini tidak dilaksanakan. Jadi, kalau di Makkah dan Madinah saja ditutup, apalagi masjid di sini. Kalau pasar, itu denyut nadi ekonomi. Kalau pasar ditutup, ekonomi kita mati. Jangan karena kita tidak mau mati akibat Corona, tapi malah mematikan ekonomi kita. Mati perekonomian kita (jika pasar ditutup, red),” terang Fauzan panjang lebar sambil meminta semua yang hadir menonton video dan menyebarkan pendapat mantan Gubernur NTB yang juga seorang ulama’ besar di Pulau Lombok, yaitu TGH. Zainul Madjdi mengenai cara memahami agama Islam di tengah wabah Covid 19.
Persoalannya kata Fauzan, ada pada cara penyebaran virus Corona yang bisa tertular dengan percikan ludah ketika bercakap-cakap, atau penyebaran virus melalui jabat tangan.
“Kalau di pasar, kita masih bisa menjaga jarak, tidak perlu bercakap-cakap lama dan bisa menghindari siapapun. Kalau di masjid, kan sulit?,” tanya balik Fauzan.

Dengan kondisi seperti itu, mantan Ketua KPUD NTB itu meminta agar para Kepala Puskesmas bisa lebih aktif mensosialisasikan bahaya Covid 19 ini.

“Sebagai contoh saat MUI Lombok Barat bermusyawarah untuk mengeluarkan fatwa tentang shalat Jum’at, terlebih dahulu dipaparkan dari aspek kesehatan sehingga para ulama’ bisa mengambil kesimpulan secara lebih komprehensif, termasuk dari aspek kesehatan,” terang Fauzan.

Berdasarkan hasil pantauan di dua kecamatan tersebut, persoalan ibadah Shalat Jum’at yang diganti dengan Shalat Zuhur memang menjadi polemik di tengah masyarakat.

“Di sini masih sulit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat karena para tuan guru pun masih berpendapat bahwa kondisi jama’ah belum ada yang tertular,” terang Camat Gunung Sari Mudassir yang hadir menemui tim kabupaten tersebut.

Masih menurut Mudassir, jumlah Masjid se-Kecamatan Gunung Sari adalah 96 masjid dan hanya dua yang tidak menyelenggarakan shalat Jum’at. Serupa dengan itu laporan Camat Batulayar Syahrudin kepada Bupati, jumlah masjid di Kecamatan Batulayar adalah 53 masjid, namun masih ada 11 masjid yang menyelenggarakan ibadah mingguan tersebut.

“Kita akan coba kunjungi para tuan guru tersebut dan menjelaskan masalah ini,” pungkas Bupati sebelum mengakhiri kunjungannya.

Dalam kunjungan monitoringnya, Fauzan didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Kalaksa BPBD Mahnan, Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, dan Plt. Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam. Mereka ditemui oleh Camat dan beberapa Kepala Perangkat Daerah yang diserahi tanggung jawab koordinasi di tingkat kecamatan. Di Kantor Camat Gunung Sari, rombongan kecil itu juga ditemui oleh setidaknya tiga orang Kepala Desa yang sengaja hadir menemui Bupati.

Sampai rilis terakhir, Ahad (19/4/2020), jumlah pasien postif di Kabupaten Lombok Barat ada 9 orang, namun 1 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya. Terjadi penambahan 1 orang di hari ini dari jumlah total pasien positif di dua hari sebelumnya, yaitu pasien nomor 56 atas nama M (perempuan 48 tahun) asal Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Ibu ini diketahui memiliki kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Sulawesi dan diduga tertular dari orang tersebut. Jadi sampai hari ini, ada 8 orang pasien positif dari 36 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 36 orang PDP tersebut, 4 orang telah melewati masa pengawasan, 1 orang PDP meninggal dunia namun dipastikan negatif dari virus Corona, dan 32 orang masih dalam pengawasan. Sampai hari ini juga, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat juga mencatat ada 588 orang dalam pemantauan (ODP) di mana 515 orang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan. Dinas ini juga mencatatkan sampai hari Jum’at lalu (17/4/2020) telah memeriksa 149 orang dari yang telah melakukan perjalanan ke Gowa dan 107 orang dinyatakan negatif. Sisanya 42 orang dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid test yang dilakukan sehingga membutuhkan test swab.

Sumber : Humas Lobar

BUPATI LOMBOK BARAT, “SAYA YAKIN PARA TUAN GURU BELUM SEPENUHNYA FAHAM BAHAYA COVID 19”.Giri Menang, 19 April 2020 –…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 19 April 2020

Covid-19, Stok Pangan di Lombok Barat Aman Hingga Akhir Tahun

Giri Menang, 17 April 2020-Ketahanan pangan daerah menjadi isu yang tak kalah menariknya untuk menjadi prioritas utama bagi kelangsungan hidup masyarakat, terlebih di tengah penyebaran Covid-19 yang saat ini tengah diusahakan pemerintah untuk menekan cakupan penyebarannya. Namun persoalan yang menjadi hajat hidup orang banyak ini tidak terlalu dikhawatirkan khususnya di Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) Kabupaten Lombok Barat Rahman Sahnan Putra memberi garansi jika Ketahanan Pangan Daerah di Lombok Barat khususnya masih aman setidaknya untuk akhir tahun 2020 ini. Setelah pihaknya menghitung berdasarkan peta kebutuhan cadangan pangan di Lombok Barat, kebutuhan akan beras dikatagorikan aman di Lombok Barat sebesar 65 ton.
“Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI No 11/2020 kebutuhan pangan (beras, red) kita di Lombok Barat sebanyak 65 ton. Termasuk ketersediaan beras saat ini di gudang pangan Lombok Barat sebanyak 14 ton. Kita usulkan lagi ke pusat sebanyak 50 ton. Dengan demikian stok beras kita hingga akhir tahun ini di Lombok Barat bisa terpenuhi,” kata Rahman Sahnan Putra ditemui usai gelar Zikir dan doa serangkaian peringatan HUT ke 62 Kabupaten Lombok Barat di Bencingah Agung, Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (17/4).

Kecuali itu, mantan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat ini juga menyebut, pemerintah pusat melalui Departemen Sosial RI akan menyiapkan cadangan beras bagi masing-masing kabupaten/kota se Indonesia termasuk Kabupaten Lombok Barat sebanyak 100 ton. Rahman menilai, ketersediaan stok beras yang cukup akan sangat membantu kebutuhan pangan masyarakat. Meskipun terjadi hal-hal buruk sekalipun dengan musibah Covid-19 ini, ia meyakini stok beras di Lombok Barat tetap aman.

Menghadapi penyebaran Covid-19 dengan segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, ia bersama jajarannya di DKPD Lobar tidak berdiam diri. Berbagai inovasi dilakukannya. Salah satunya dalam waktu dekat ini akan dilaunching “Toko Tani Online”. Toko Tani Online dimaksud Rahman yakni toko yang siap menyediakan segala kebutuhan pokok bagi masyarakat seperti beras, daging, gula dan lainnya.
“Masyarakat maupun ASN ataupun siapa saja bisa memanfaatkan Toko Tani Online ini dengan transaksi jual beli secara online. Kita juga siap antar ke lokasi pemesanan dengan harga yang sama dengan harga pasar. Masyarakat tidak perlu keluar ke pasar apalagi situasi saat ini pembatasan untuk keluar rumah. Saat ini kita lagi persiapan untuk itu dan jika sudah siap tinggal kita launching,” kata Rahman.

Inovasi lainnya yang digagas DKPD Lobar tahun 2020 ini apa yang disebutnya Gerhana Pagi (Gerakan Ketahanan Pangan dan Gizi). Gerhana Pagi ini kata Rahman kebih bersifat upaya pemberdayaan kepada masyarakat terutama gerakan ketahanan pangan yang dimulai dari aksi keluarga dengan menanam berbagai macam kebutuhan akan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing.
“Saat ini kita sudah membuat beberapa pilot project dengan pembagian zonasi atau percontohan di wilayah selatan yakni di Desa Batu Putik, Kecamatan Sekotong, wilayah utara di Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar dan di wilayah Tengah di Desa Langko, Kecamatan Lingsar. Ketiga desa dimaksud akan tetap kita kawal agar bias menjadi contoh bagi semua desa,” ujar Rahman.

Rahman menambahkan, di masing-masing desa yang menjadi pilot project tersebut diarahkan optimalisasi pemanfaatan pekarangan bisa dilakukan seperti menanam sayur-mayur, beternak unggas bahkan pengadaan bibit bisa disiapkan dari pemerintah.
“Hal-hal seperti ini nanti bisa dikembangkan oleh keluarga ataupun kelompok masyarakat lainnya dan hasilnya bisa kita bantu memasarkannya melalai Toko Tani online,” terang Rahman.

Rahman mengingatkan masyarakat untuk tetap berproduksi tiada henti dan tentu masyarakat juga harus tetap memperhatikan standar Operasional Prosedur (SOP) kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Teruslah berinovasi dengan pemberdayaan pekarangan sebagai tanaman pangan keluarga bagi penguatan ketahanan pangan daerah dan ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Sumber : Humas Lobar

Covid-19, Stok Pangan di Lombok Barat Aman Hingga Akhir Tahun Giri Menang, 17 April 2020-Ketahanan pangan daerah…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

IKAPTK Lombok Barat Sumbang APD Covid-19

Giri Menang, 17 April 2020. Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) banyak mengundang simpati dari perseorangan maupun kelompok atau organisasi masyarakat untuk turut memberikan bantuan. Salah satunya adalah Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Lombok Barat (Lobar). Ikatan alumni beberapa sekolah kedinasan ini menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) menghadapi wabah virus corona (Covid-19) untuk masyarakat Lombok Barat.

Penyerahan itu dilakukan secara simbolis saat peringatan sederhana hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat ke-62 di Bencingah Agung Kantor Bupati, Jumat (17/4). Penyerahan dilakukan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lombok Barat, M. Hendrayadi, kepada Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.

Ditemui di sela-sela acara, Hendrayadi menjelaskan APD tersebut terdiri dari 130 baju dan 2.500 masker yang diperoleh dari hasil urunan para anggota IKAPTK seperti Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP).

“Para anggota IKAPTK berhimpun mengumpulkan sumbangan ke IKAPTK untuk dijadikan APD berupa masker dan baju pelindung diri lengkap sesuai standar,” ujar Hendrayadi. Para anggota IKAPTK yang dimaksud Hendrayadi yaitu sebanyak 79 orang anggota aktif dan 114 anggota secara total termasuk yang tidak aktif.

Untuk APD berupa baju, sebut Hendrayadi, sudah diserahkan sebagian ke Dinas Kesehatan Lombok Barat, kecamatan, dan beberapa kepala dinas yang terlibat dalam penanganan masyarakat terdampak corona. Sedang untuk masker, sambungnya, diserahkan saat acara Hut Lobar untuk didistribusikan sesuai kebutuhan seperti ke pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.
“Semua kita serahkan ke pemda (pemerintah daerah Lombok Barat), pemda yang distribusikan, arahan dari Pak Bupati diserahkan ke camat, sebagian ke dikes dan petugas kesehatan yang langsung di posko-posko pemeriksaan,” ujar mantan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat ini.

Sumber : Humas  Lobar

IKAPTK Lombok Barat Sumbang APD Covid-19Giri Menang, 17 April 2020. Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) banyak…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

Lombok Barat Ulang Tahun, Bupati Fauzan: Mari Berbuat Baik dan Tidak Menihilkan Kebaikan Orang Lain

Giri Menang, 17 April 2020. Hari ulang tahun (HUT) Lombok Barat ke-62, 17 April 2020 diperingati di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Namun, tidak seharusnya memupus harapan untuk menjadikan daerah ini menjadi kabupaten yang berkembang dengan masyarakatnya yang tetap memainkan perannya secara baik. Itu sebagian harapan dari beberapa pihak yang ada di Kabupaten Lombok Barat di hari jadi kabupaten bermotto Patut Patuh Patju ini.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, saat memberikan sambutan pada peringatan sederhana HUT Lombok Barat di Bencingah Agung Kantor Bupati mengatakan, kesederhanaan peringatan tidak semestinya mengurangi makna bersilaturrahim. Dikatakan bupati, Hut Lobar harus dijadikan sarana untuk makin memperbanyak perbuatan baik dengan membantu orang lain namun tetap menghargai kebaikan orang lain. Kita sering, sebut bupati, berbuat baik tetapi kemudian menihilkan peran baik orang lain. Hal ini lebih-lebih banyak terjadi dengan keberadaan media sosial.

“Baik secara pribadi itu baik,tetapi jangan juga menihilkan peran yang dilakukan orang lain. sehingga kebersamaan itu bisa terjaga, semangat gotong royong itu semakin tumbuh di antara kita semua,” ujar bupati. Bupati juga berharap agar Covid-19 segera berakhir yaitu tidak lewat bulan Juni 2020 Covid-19 berlalu dari Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia dan dunia.

“Dirgahayu Lombok Barat yg ke-62, mudah-mudahan kita semakin baik, semakin mantap, demikian pula masyarakat kita semua menjadi lebih baik, bisa lebih saling menghargai,” harap Bupati Fauzan.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, H Muhur Zuhri, saat ditemui di sela-sela acara mengatakan, Hut Lombok Barat ke-62 hendaknya tidak memupus harapan Lombok Barat untuk bisa menjadi kabupaten yang maju dan berkembang pada masa-masa yang akan datang. Dengan jargon Lombok Barat Mantap, lanjutnya, pelaksanaan pembangunan di Lombok Barat harus tetap diperjuangkan, sehingga masayarakat Lombok Barat dapat menikmati hasil pembangunan dengan optimal.

“Masyarakat Lombok Barat juga harus tetap dapat menjalankan fungsinya masing-masing, bagi petani dapat melaksanakan tugasnya sebagai petani dengan sebaik-baiknya, bagi para guru agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan sebaik-baiknya,” harap Muhur.

Dikatakan Muhur, di tengah merebaknya Covid-19, masyarakat Lombok Barat harus tetap kuat dan tegar dan tidak pantang menyerah. Senada dengan bupati, Muhur juga berharap agar semua insan Lombok Barat bisa mengutamakan kebersamaan dan persatuan menghadapi wabah Covid-19.

“Mari pada situasi dan suasana mewabahnya Covid-19 ini kita harus tegar,kita harus kuat, dan kita harus bersama-sama bahu membahu dalam menghadapi ujian berat ini sehingga kabupaten Lombok Barat dapat melaksanakan pembangunan ini pada waktu-waktu yang akan datang dengan harapan menjadikan Lombok Barat yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” harap Muhur.

Salah satu Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri, TGH Muharrar Mahfudz yang sebelumnya didaulat memimpin doa, juga menaruh harapan yang serupa pada HUT lombok Barat kali ini. Harapannya agar Covid-19 ini segera berakhir sehingga semua program pembangunan bisa dilakukan dan dipercepat yang saat ini mengalami perlambatan.

“Berbagai mata anggaran mungkin saja ada yang terpaksa harus dialihkan tetapi kita berharap begitu (virus) Corona selesai kembali program pembangunan berjalan sebagaimana yang ada dalam perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang,” harap TGH Muharrar.

Peringatan HUT Lobar ke-62 ini hanya dihadiri oleh tidak lebih dari 50 orang dengan menjaga jarak fisik. Mereka terdiri dari bupati, Wakil Bupati Hj Sumiatun, Sekretaris Daerah Dr H Baehaqi, Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nur Hidayah, Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun Fauzan Khalid, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo, Komandan Kodim 1606/ Lobar Kolonel Czi. Efrijon Scroll, S.IP., M.M, sejumlah pejabat lainnya, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat.

Sumber : Humas Lombok Barat

Lombok Barat Ulang Tahun, Bupati Fauzan: Mari Berbuat Baik dan Tidak Menihilkan Kebaikan Orang LainGiri Menang, 17…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

HUT LOMBOK BARAT KE 62 DISELENGGARAKAN DENGAN STANDAR PROTOKOL PENCEGAHAN COVID 19

Gerung-Diskominfotik, 17 April 2020 Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat ke 62 diselenggarakan  dengan sederhana di halaman Bencingah Agung dengan memperhatikan Standar Protokol pencegahan covid 19 Jumat 17 April 2020.

HUT Lombok Barat ke 62 ini hanya diisi dengan doa bersama semoga  musibah berupa wabah virus covid 19 ini segera berakhir agar masyarakat Lombok Barat khususnya dan bangsa Indonesia kembali normal seperti sedia kala dengan cara duduk bersila dengan memperhatikan jarak sesuai standar protocol pencegahan covid 19 dihalaman Bencingah Agung Kantor Bupati Limbok Barat.

Hadir pada acara tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama istri, Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Sekretaris Daerah, Forkopimda, Tokoh Agama dan Kepala OPD Kabupaten Lombok Barat.

Dalam sambutannya H. Fauzan Khalid menyampaikan bahwa diusia 62 tahun ini awalnya berbagai rencana sudah disusun yang disesuaikan dengan tema tahun ini yaitu IJO NOL DEDORO terpaksa dibatalkan karena tidak boleh diselenggarakan dengan ramai-ramai, maka dengan tidak mengurangi makna silaturrahim diselenggarakan acara syukuran HUT Lobar ini dengan memakai standar protocol pencegahan covid 19.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan  pelaksanaan RPJMD tahun 2014-2019 diakhiri juga dengan ujian berupa musibah gempa di tahun 2018 dan proses rekonstruksinya hampir 100% selesai dilaksanakan ditahun 2019, tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2019-2024  berbagai macam program pembangunan sudah direncanakan dengan DPRD melalui APBD tetapi musibah kembali terjadi berupa pandemic virus covid 19.

Beliau mengajak untuk mengintropeksi dan muhasabah dalam menghadapi musibah karena ini merupakan ujian agar kedepannya kita menjadi lebih kuat lagi, lebih baik lagi kedepan sehingga tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua dapat tercapai.Beliau juga mengingatkan bahwa di ulang tahun yang ke 62 ini ditengah-tengah ancaman covid 19 secara Bersama-sama megerahkan segala kemampuan untuk mencegah lebih luas lagi penularan covid 19 ini. Selama  kebersamaan itu  tetap terjaga kita bisa menghadapi ancaman covid 19 ini dari bumi Lombok Barat ini.

“berbagai macam program pembangunan sudah kita  rencanakan kita susun dengan temen temen DPRD melalui APBD tetapi apa ndak mari bapak ibu sekalian meskipun ini kita jadikan sebagai ujian bagi kita untuk kita dapat mengintrospeksi, muhasabah supaya kita menjadi lebih kuat lagi,ke depan, supaya kita menjadi lebih baik lagi sehingga dengan demikian tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua kita akan tercapai  dan di ulang tahun yang ke 62 ini di tengah tengah ancaman  covid 19  harus menjadi tekat kita bersama dan juga mari momentum ini saya ajak kita semua untuk secara bersama sama mengerahkan semua kemampuan kita, semua tenaga kita untuk mencegah lebih luas lagi  penularan covid 19 ini.  Selama  kebersamaan itu terjaga dan mudah mudahan terus terjaga dan memang harus terus terjaga mudah mudahan tidak lewat dari bulan juni sekali lagi mudah mudahan bahkan mudah mudahan bisa lebih cepat dari itu, covid 19 ini cepet terlalu dari bumi Kabupaten Lombok Barat ini, bumi Nusa Tenggara Barat ini, bumi Indonesia ini dan bahkan diseluruh Dunia ini.

Bupati juga berharap dengan  momentum Hari Ulang Tahun Lombok Barat ke 62 ini Kabupaten Lombok Barat semakin baik, semakin mantap demikian juga dengan masyarakatnya menjadi lebih baik, lebih bisa saling menghargai sehingga semangat gotong royong itu tetap tumbuh diantara kita.

“Dirgahayu kabupaten lombok barat yang ke 62 mudah mudahan semakin baik, semakin mantap demikian pula masyarakatnya semua yang menjadi lebih baik lebih bisa saling menghargai, sehingga kebersamaan itu bisa terjaga sehingga semangat gotong royong  itu tumbuh di antara kita semua”ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Lombok Barat menerima sumbangan berupa APD sebanyak 130 dan Masker sebanyak 2500 buah dari  IKAPTK Kabupaten Lombok Barat yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Barat Drs. M. Hendrayadi. (Zul/Diskominfotik)

DIRGAHAYU KABUPATEN LOMBOK BARAT KE 62

17 April 1958 – 17 April 2020

Stop Penyebaran Covid 19 di Lombok Barat, Jamaah Tabligh Kluster Gowa Diinventarisir

Giri Menang. 16 April 2020. Sebanyak 79 Jamaah Tabligh di Kec Lingsar yang menghadiri ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan diinventarisir. Pemerintah Kecamatan Lingsar bekerjasama dengan Puskesmas dan Pemerintah Desa untuk menginventarisir seluruh jamaah yang diduga kuat menjadi sumber penyebar covid-19 di Kecamatan Lingsar.
“Penanganan covid-19 ini pertama kita lakukan himbauan kepada masyarakat terutama masyarakat yang menghadiri ijtima ulama di Gowa dimana data inventaris kami bekerja sama dengan puskesmas dan pemerintah desa,”ujar Marzuki, Sekretaris Camat Lingsar.

Dikatakan, sebagian besar dari 79 orang jamaah tabligh tersebut sudah mendapat rapid test yg dilakukan dinas kesehatan, dibantu muspika Lingsar, satgas kecamatan, pemdes desa dan satgas desa.

Dari 79 orang tersebut yang belum rapif test sebanyak 8 orang di Desa Segerongan. Dari 79 orang itu ada 3 orang positif, 21 orang reaktif, ada di rawat di rumah Sakit Gerung dan Rumah Sakit Awet muda. 47 orang darinya ditemukan negatif.

“Masyarakat setelah melakukan rapid test kami bekerjasama dengan muspika untuk melakukan penjemputan sehingga dilakukan sosialisasi oleh kepala dusun setempat,” ujar Marzuki.

Dikatakan, selain inventarisir jamash tabligh, juga telah dilakukan pencarian orang yang sudah kontak langsung dengan pasien yang positif.
“Kita rapid test sebanyak 10 orang di Batu Mekar begitu juga dilakukan di Dasan Geria,” ujarnya.

Sementara ada dua Desa di Kecamatan Lingsar yang masuk zona merah dipasangkan garis polisi yaitu Desa Batu Mekar dan Dasan Geria.

Selanjutnya, Marzuki juga memaparkan jumlah masyarakat yang berstatus ODP, OTG, PDP, PPTG dan Positif Covid di Kecamatan Lingsar dari dua Puskesmas yakni Puskesmas Lingsar dan Segerongan. Di Puskesmas Lingsar, ODP 10 orang, OTG 10 orang, PDP Kosong, PPTG 20 orang, sementara yang positif 1 orang dari Desa Batu Mekar. Di Puskesmas Segerongan jumlah ODP sebanyak 12 orang, OTG 67 orang, PDP 1 Orang, PPTG 16 Orang sedangkan yang positif 2 orang berasal dari Desa Dasan Geria.

Untuk itu, Pemerintah Kecamatan terus ambil langkah pencegahan penularan dengan melakukan kerjasama dengan pihak Desa, PDAM, Dinsos Provinsi NTB, Dinsos Lobar , TNI, SMK dan kerjasama juga dengan pamong praja yang ada di Lingsar.

“Kami dari PDAM dapat bantuan sembako 12 paket untuk kita serahkan kepada warga yang reaktif. Kemudian dari Dinsos Lobar dan NTB bantuan kepada anak yang orang tuanya positif korona. Di samping itu, bantuan PMI untuk penyemprotan dan SMK memberikan masker sebanyak 1000 buah untuk dibagi bagi,” jelas Marzuki.

Kemudian, Pemerintah Kecamatan terus lakukan kerjasama dengan muspika untuk melakukan himbauan dan pendekatan terutama masjid yang masih melakukan solat Jumat.

Begitu juga kerumunan muspika melakukan patroli bersama tiga kali seminggu.
“Karena Motto kami ada di depan untuk Anda, kami meninggalkan keluarga untuk Anda. Kami pertaruhkan nyawa untuk Anda. Anda diam di rumah untuk kami,” pungkasnya

Sumber : Humas Lombok Barat

Stop Penyebaran Covid 19 di Lombok Barat, Jamaah Tabligh Kluster Gowa DiinventarisirGiri Menang. 16 April 2020….

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 16 April 2020

 

Perayaan HUT Lombok Barat ke-62 Tetap Utamakan Keselamatan

Perayaan HUT Lombok Barat ke-62 Tetap Utamakan Keselamatan

Giri Menang, 16 April 2020. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Lombok Barat (Lobar) yang ke-62 yang akan jatuh pada tanggal 17 April 2020 akan menjadi perayaan HUT yang sangat berbeda dari perayaan-perayaan HUT sebelumnya.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih menghantui, di sisi lain perayaan harus tetap berjalan demi untuk menjaga semangat juang masyarakat dan pemerintah daerah Lobar dalam menghadapi krisis ini.

Hal tersebut diutarakan pelaksana tugas (Plt.) Humas dan Protokol Lobar H. Saepul Akhkam saat ditemui di kantor Humas Lobar, Kamis, (16/4/2020)

“Kita sangat prihatin dan mengikuti arahan dari pemerintah secara nasional untuk melakukan physical ditsancing, melakukan pembatasan kerumunan sosial, sehingga kita keluar dari pakem umum bahwa untuk melaksanakan puncak dirgahayu kita di luar melakukan acara-acara yang sifatnya meramaikan kegiatan utama untuk mewujudkan kegembiraan kita”, ungkap Akhkam.

Walaupun akan tetap dirayakan namun beberapa agenda atau rangkaian kegiatan HUT tersebut ditiadakan.

“Setidaknya ada 3 yang tidak bisa kita laksanakan, yang pertama sidang paripurna istimewa, itu menjadi refleksi terhadap capaian ke-62 bersama DPR dan tokoh masyarakat dalam hal ini dzikir dan do’a, kedua adalah refleksi itu sendiri, yang ke-tiga adalah upacara bendera, itu semua tidak bisa kita lakukan”, tambah Akhkam.

Ketiga hal tersebut disebutkannya diganti polanya dengan tetap melakukan protokol keselamatan.

Seperti acara dzikir, doa dan sidang paripurna istimewa, kedua acara ini digabung menjadi Musyawah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang sudah dilaksanakan melalui jalur daring atau online sejak kemarin dan masih berlangsung hingga hari ini.

Musrembang ini sendiri langsung dipimpin oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun dan dihadiri oleh seluruh perwakilan OPD yang ada di Lombok Barat. Masing-masing telah menyampaikan pemaparan terkait OPD yang dipimpin termasuk juga ketua DPRD Lobar H. Nurhidayah.

Kegiatan penting lain seperti upacara bendera, disampaikan Akhkam nantinya akan diganti dengan tasyakuran kecil, yang akan menghadirkan tidak lebih dari lima puluh orang yg terdiri dari kepala OPD, jajaran pimpinan unsur forkopimda dimana rencananya akan dilaksanakan di halaman Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar.

“Kita sudah skenariokan, dengan duduk berjarak 2 meter, dan seluruh area jalan itu kita akan manfaatkan, isinya hanya dzikir, tausiah, tumpengan, dan orasi sedikit dari pak bupati,” papar Plt Humas dan Protokol yang sekaligus merupakan Kepala Dinas Pariwisata Lobar ini.

Menyangkut pandemi Covid-19 sekarang ini, kadis nyentrik ini menyampaikan bahwa pemda Lobar saat ini sangat perihatin kepada kondisi masyarakat dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan serta pencegahan Covid-19 ini

“Masyarakat juga harus mendukung penuh pemerintah, minimal, untuk melakukan pembatasan kerumunan sosial, melakukan personal safety (menjaga keamanan diri sendiri, red)”, ujarnya.

Disampaikannya lebih lanjut jika pencegahan Covid-19 ini tidak boleh hanya menjadi tugas pemerintah saja seperti dari keseluruhan jajaran, dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah dusun, tapi menurutnya bila kekuatan sosial itu muncul dari kekuatan individu, kesadaran individu muncul dari kesadaran komunal yang ada di keluarga kemudian komutas di desa, maka masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan secara mandiri.

Terakhir tak lupa Akhkam juga mengajak masyarakat untuk tetap mentradisikan hidup sehat dan cuci tangan tiap saat dengan sabun.

Sumber : Humas Lombok Barat

1 183 184 185 186 187 423