SURANADI TOREH PRESTASI NASIONAL

https://web.facebook.com/humaslobar/posts/2195308127258189?__tn__=K-R

Giri Menang, 16 Agustus 2019 – Kabar gembira yang membarengi kemeriahan 17 Agustusan di Kabupaten Lombok Barat datang dari Jakarta. Desa Suranadi Kecamatan Narmada yang beberapa waktu yang lalu menjuarai Lomba Perdesaan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan sebagai Desa Terbaik Nomor Satu untuk Tingkat Nasional Regional IV yang meliputi NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

Capaian tersebut dikabarkan langsung oleh Camat Narmada, Baiq Yeni S. Ekawati.

“Alhamdulillah, Suranadi menjadi Desa Terbaik untuk Regional IV. Untuk tahun ini, NTB memborong gelar Desa dan Kelurahan Terbaik. Untuk kelurahan diraih oleh Kelurahan Pejanggik Kota Mataram,” tutur Yeni yang ikut mendampingi Kepala Desa Suranadi saat diberikan penghargaan.

Penghargaan itu diumumkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hari Prabowo di Ballroom Discovery Ancol Jakarta, Kamis Malam (15/8/2019).

Kepala Desa Suranadi, I Nyoman Adwisana yang dihubungi usai menghadiri Sidang Istimewa MPR RI di Jakarta, Jum’at (16/8/2019) mengaku terharu dan bangga dengan keberhasilan tersebut.

“Saya merasa terharu dan bangga atas hasil ini. Tentunya akan memacu semangat kerja ke depan sehingga Suranadi bisa menjadi lebih baik lagi,” ujar Nyoman.

Nyoman yang memimpin desa dengan spot wisata air Taman Suranadi ini mengaku, hasil tersebut merupakan kerja sama antar seluruh komponen yg ada di desanya.

“Termasuk karena pembinaan yang diberikan oleh kecamatan dan kabupaten serta provinsi,” terang Nyoman.

Hal tersebut ditegaskan juga oleh Camat Narmada.

“Prestasi ini melanjutkan prestasi Desa Lingsar dua tahun lalu. Ini tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak dan kerjasama dari OPD yang terkait dengan pembinaan di Desa,” ujar Yeni.

Camat satu-satunya perempuan di Lombok Barat ini tetap berharap agar pembinaan ke desa bisa digarap secara koordinatif dengan pihak kecamatan.

“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Perlu turun bersama,” tegasnya.

Narmada, aku Yeni, punya program “Beriuk Ngayo jok Desa” sebagai formula pembinaan terintegrasi ke desa-desa di wilayahnya.

“Dengan formula ini, kami berharap semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) bisa melakukan pembinaan bersama-sama, terutama yang terkait dengan Perda dan Perbup,” pinta Yeni.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengaku bangga dengan kiprah desa-desa di wilayahnya. Ditemui di ruang kerjanya usai Shalat Jum’at, Fauzan mengapresiasi capaian Desa Suranadi.

“Saya bangga. Ini kado terbaik saat HUT RI. Saya harap jejak Desa Surandi bisa diikuti oleh desa-desa kita,” ujar Fauzan.

Fauzan pun meminta agar pembinaan seluruh OPD ke desa-desa lebih aktif lagi. Bagi Fauzan, lomba desa sekaligus bisa menjadi tolok ukur keberhasilan dalam membina wilayah.

Dalam penilaian Lomba Perdesaan Tahun 2019 ini, prestasi Desa Suranadi telah meneruskan tradisi juara di Kabupaten Lombok Barat untuk kancah nasional. Bersama Desa Taram Kabupaten Lima Puluh Kuto untuk Regional I, Desa Sri Mulyo Bantul untuk Regional II, Desa Pulau Sapi Kabupaten Berau di Regional III, Desa Suranadi telah mengikuti jejak Desa Lingsar dalam Lomba Perdesaan untuk Regional IV.

 

Desa Sesela, Lombok Barat Resmi Jadi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

http://newsmetropol.com/desa-sesela-lombok-barat-resmi-jadi-desa-sadar-jaminan-sosial-ketenagakerjaan/

Giri Menang, NewsMetropol – Kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial harus terus dibangun agar menjadi budaya dan kebutuhan bagi masyarakat dalam menghadapi resiko sosial yang terjadi.

BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu penyelenggara jaminan sosial yang membidangi ketenagakerjaan memiliki cara tersendiri dalam memberikan pemahaman tersebut kepada seluruh warga negara Indonesia.

Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, merupakan inisiatif yang digagas oleh BPJS Ketenagakerjaan yang hingga saat ini telah mencapai ratusan desa yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan kali ini, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono bersama Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid meresmikan Desa Sesela sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, di Pasar Seni Desa Sesela  Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat,  Kamis (15/8).

Dirut BPJS Keteneagakerjaan Agus Susanto mengatakan, Desa Sesela merupakan desa ke 6 yang diresmikan sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada tahun ini dan kami merencanakan sebanyak 198 desa akan diresmikan sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Salah satu syarat dinobatkannya sebuah desa sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah dengan terdaftarnya para aparatur desa pada program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

“Jika seluruh aparat desa sudah memahami pentingnya akan jaminan sosial ketenagakerjaan, diharapkan seluruh masyarakat pekerja di desa ini juga bisa teredukasi dengan baik”, ujar Agus.

“Inisiatif awal pembentukan desa sadar jaminan sosial ini bermula pada tahun 2017, dimana sebanyak 276 desa dinobatkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2018 sebanyak 201 desa. Jadi, di penghujung tahun 2019 nanti, Indonesia sudah memiliki 675 desa yang resmi menjadi desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan”, jelasnya.

Menurutnya, semakin luas sebaran desa yang dinobatkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan, maka akan semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya program perlindungan jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

“Karena target kami adalah mencapai Universal Coverage bagi seluruh pekerja di Indonesia”, tegasnya.

Profil Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Nusa Tengara Barat (NTB)

Wilayah operasional Kantor Cabang NTB, membawahi 8 kabupaten dan 2 kota dimana salah satunya adalah Kabupaten Lombok Barat yang memiliki 10 Kecamatan dan 119 Desa.

Desa Sesela memiliki 11 Dusun dengan jumlah penduduk total sebanyak 15.000 jiwa. Jumlah masyarakat pekerja 5.000 pekerja yang didominasi di sektor Pertanian, Perdagangan, Pengrajin, Seniman, dan Wiraswasta.

Sampai dengan Juli 2019, Kantor Cabang NTB mencatatkan kinerja terkait kepesertaan & Iuran yaitu sebanyak  5.499 Pemberi Kerja atau Badan Usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 94.837 pekerja Penerima Upah (sektor formal) dan sebanyak 9.804 Pekerja Bukan Penerima Upah (sektor informal) dan total iuran Rp 96 milyar.

Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat sendiri tercatat sebanyak 559 Pemberi Kerja atau Badan Usaha dan 8.558 tenaga kerja terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

Dan untuk Desa Sesela sendiri telah terdaftar 1.245 warganya terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan baik dari aparat desa, pegiat pasar, petani dan lainnya.

Dari sisi pelayanan jaminan, Kantor Cabang NTB sampai dengan Juli 2019 telah membayarkan klaim dengan total Rp 69,2 milyar.

Sedangkan wilayah Kabupaten Lombok Barat sendiri terdapat 1.376 klaim dengan total pembayaran sejumlah Rp 11,1 milyar, ujar Agus.

(Rahmat)

 

DESA SESELA, DESA SADAR JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN PERTAMA DI NTB

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2193890867399915/2193890297399972/?type=3&theater

Giri Menang,15 Agustus 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Guntur Witjaksono meresmikan Desa Sesela sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Persemian dilakukan di Pasar Seni Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kamis (15/8). Hadir menyaksikan peresmian itu diantaranya Deputi Direktur Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua (Banuspa) BPJS Ketenagakerjaan, M. Yamin Pahlevi, Kepala Kantor Cabang Nusa Tengara Barat (NTB), Sony Suharsono, sejumlah Kepala OPD Lombok Barat, Camat, tokoh agama, dan masyarakat sekitar.

Selain peresmian, kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan klaim secara simbolis kepada lima orang peserta BPJS Ketenagakerjaan, penandatanganan prasasti, dan penampilan kesenian Lombok.

Desa Sesela menjadi desa pertama di NTB dan desa keenam se-Indonesia yang dicanangkan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tahun ini.

Salah satu syarat dinobatkannya sebuah desa sebagai desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan adalah dengan terdaftarnya para aparatur desa pada program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

“Desa Sesela ini sadar jaminan sosial karena tenyata dari angkatan kerja penduduk Desa Sesela ini, dari 5000 warga ada 1200 orang yang terdaftar kepesertaannya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Itu berarti warga Sesela sudah memiliki keamanan dan perlindungan dalam bekerja. Ini penting karena dasarnya untuk menjamin pendapatan apabila warga mengalami musibah sosial ekonomi seperti kecelakaan, kematian dan menghadapi hari tua,” jelas Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.

“Jika seluruh aparat desa sudah memahami pentingnya akan jaminan sosial ketenagakerjaan, diharapkan seluruh masyarakat pekerja di desa ini juga bisa teredukasi dengan baik,” lanjutnya.

Agus berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial harus terus dibangun agar menjadi budaya dan kebutuhan bagi masyarakat dalam menghadapi resiko sosial yang terjadi.

Sementara itu Bupati H. Fauzan Khalid mengaku sangat berterimakasih atas program yang diinisiasi BPJS Ketenagakerjaan ini. Bupati menilai program ini memiliki manfaat yang sangat baik, khususnya mempersiapkan masa depan.

“Kita ini hidup buat masa depan. Oleh karena itu perlindungan sangat penting. Perlindungan itu untuk mengantisipasi yang terjadi dalam hidup kita. Dan saya harap mudahan ini bisa menyebar ke semua desa di Lombok Barat,” katanya.

Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sendiri merupakan inisiatif yang digagas oleh BPJS Ketenagakerjaan yang hingga saat ini telah mencapai ratusan desa yang tersebar di seluruh Indonesia.

Inisiatif awal pembentukan desa sadar jaminan sosial ini bermula pada tahun 2017, dimana sebanyak 276 desa dinobatkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2018 sebanyak 201 desa. Diharapkan, di penghujung tahun 2019 nanti, Indonesia sudah memiliki 675 desa yang resmi menjadi desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

 

PMI LOMBOK BARAT OPTIMIS RAIH REKOR MURI

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2193883054067363/2193881680734167/?type=3&theater

Giri Menang, Kamis 15 Agustus 2019 – Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74, Pemkab Lombok Barat dan PMI Cabang Lombok Barat menggelar donor darah. Gebrakannya adalah mencapai 1.100 kantong darah. Gebrakan ini dalam rangka memecahkan rekor Museum Republik Indonesia (MURI) di tingkat Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan yang sama, beberapa tahun sebelumnya hanya mencapai 750 kantong darah.

“Insya Allah, kita optimis mencapai rekor Muri tahun ini, karena semua elemen baik masyarakat, pemerintah dan lembaga swasta turut serta melakukan donor, termasuk pak bupati,” jelas Sekretaris PMI Cabang Lombok Barat Mustar disela-sela berlangsungnya kegiatan donor darah di Bencingah Agung Kantor di Gerung, Kamis (15/8/2019).

Keoptimisan Mustar bukan tidak beralasan. Selain menggandeng Pemkab Lombok Barat, PMI juga menggandeng Perhimpunan Indonesia – Tionghoa (INTI) sebagai pemakarsa. Banyak cara yang dilakukan untuk menggaet peserta, termasuk menyediakan doorprize menarik dari salah satu dealer kendaraan terkemuka di kota Mataram.

Menurut Mustar, baik Pemkab, PMI dan INTI, dari awal sudah merancang gelaran ini untuk mencapai target muri di tingkat NTB.

Jumlahnya mencapai 1.100 kantong darah. Bersyukur bila capaian ini melebihi target. Tapi sejauh ini lanjutnya, dari pengalaman pelaksanaan donor disemua instansi dan lembaga, capaiannya maksimal 600 kantong.

“Ini kita kejar Muri tingkat NTB, bersyukur kalau kita bisa capai Muri tingkat nasional,” katanya.

Rekor Muri Nasional menurut Mustar jumlanya sama, namun ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti dari segi waktu, rutinitas pendonor dan lainnya. Namun lanjutnya, awal-awal ini, pihaknya akan kejar Muri tingkat NTB yang pertama kali digelar dengan skup terbesar di NTB.

Sejauh ini Mustar mengaku, di beberapa instansi dilakukan donor. Capaiannya sebanyak 600 kantong. Dari jumlah ini, pendonor yang datang sedkitnya 50 persen. Pada kegiatan donor darah kali ini, yang miss datang hanya 30 persen saja, Mustar lebih optimis bisa mencapai target. Apalagi Mustar melihat, beberapa isntansi begitu antusias melakukan pendaftaran. Ini sebagai bukti kalau rekor Muri bisa diraih. Karena para pendonor, tidak hanya datang dari ASN, Guru, Pelajar SMA sederajat, Perbankan, TNI, Polri, Pol PP, komunitas pemuda dan masyarakat.

“Sasaran kita adalah semua instansi pemerintah, semua lembaga perbankan serta lembaga pendonor rutin yang dikoordinir oleh PMI sendiri,” papar Mustar.

Semuanya diarahkan ke Bencingah, kendati beberapa lembaga yang sudah memiliki jadwal tentu harus diikuti. Namun jika instansi yang belum punya jadwal donor, diminta untuk segera mendaftar ke panitia. Karena setiap jadwal instasi yang masuk pasti akan diarahkan ke Bencingah.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid disela-sela melakukan donor darah mengatakan, PMI Lombok Barat sebagai pensupport, ukurannya bukan soal kekurangan stok darah. Intinya adalah, PMI Lombok Barat sebagai pensuplay. Jika darah di salah satu rumah sakit kekurangan stok, maka PMI Lombok Barat memberikan pinjaman, sementara menunggu stoknya tercukupi sebagai pengganti.

“Kita PMI Lombok Barat ini sebagai koordinator,” jelas bupati sekaligus Ketua PMI Cabang Lombok Barat.

 

 

RAMAI, WARGA IKUTI SENAM MASAL DAN JALAN SEHAT MERIAHKAN HUT RI KE-74

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2193867867402215/2193866397402362/?type=3&theater

Giri Menang, Kamis 15 Agustus 2019 -Ratusan warga Lombok Barat (Lobar) padati Lapangan Kantor Bupati Lobar sejak pukul 7 pagi, Kamis (15/8). Para warga mengikuti senam massal dan jalan sehat dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.

Selain warga sekitar, hadir dalam kegiatan itu diantaranya Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun, Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, ASN Kabupaten Lobar, mahasiswa, dan para pelajar.

Untuk jalan sehat kali ini mengambil rute di depan Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar menuju ke arah Bundaran Giri Menang Square kemudian belok kiri menuju ke arah Gerung dan finish di komplek perkantoran Pemkab Lobar.

Selain senam dan jalan sehat, kegiatan juga dirangkai dengan donor darah yang diawali dengan pemeriksaan kesehatan dan juga bazaar yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar.

 

KEMENDES PDTT APRESIASI LAHIRNYA PERBUP BALE MEDIASI DI LOMBOK BARAT

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2193862790736056/2193862274069441/?type=3&theater

Giri Menang, Kamis 15 Agustus 2019 –
Berangkat dari kearifan lokal yang disebut “Kerame Desa” atau sebuah tatanan bermasyarakat di Suku Sasak yang penuh dengan kedamaian, ketentraman dan keharmonisan, serta jauh dari konfilk-konflik, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat saat ini tengah menggodok Peraturan Bupati (Perbup) tentang Bale Mediasi. Tujuannya, untuk mendamaikan dan menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi di tengah masyarakat Lombok Barat. Penyelesaiannya mengutamakan musyawarah dan mufakat tanpa membawa perkara kepengadilan atau ranah hukum.

Hal itu dikatakan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat menghadiri Festival Pranata Adat di lapangan umum Mareje Gerung, Rabu (14/8).

Menurut Bupati, adat istiadat memiliki nilai kebijaksanaan untuk menyelesaikan suatu konflik yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

“Kalau masyarakat memiliki komitmen dan sadar akan arti penting dari adat istiadat dan budaya yang kita miliki, tentu tidak akan pernah ada konflik di tengah masyarakat. Kalaupun ada terjadi akan sangat mudah untuk diselesaikan karena didalam adat istiadat itu banyak terdapat kebijaksanaan,” tegas Bupati.

Ditempat yang sama, Ketua Bale Mediasi NTB Mamiq Mariun mengatakan akan membentuk 1.146 Bale Mediasi di NTB. Nantinya yang akan menjadi mediator adalah Kepala Desa atau Lurah, didampingi tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.

Bale Mediasi ini diperkuat oleh Peraturan Mahkamah Konstitusi NO. 1 Tahun 2016 pasal 36. Dengan segera terbentuknya Bale Mediasi di Lombok Barat, Mariun berharap permasalahan atau konflik dimasyarakat tidak harus diproses dipengadilan atau ranah hukum.

“Tidak perlu semua masalah atau sengketa masuk ke pengadilan dan ini juga membantu negara. Mediatornya bisa juga didampingi tokoh pemuda dan budayawan, bisa juga tokoh perempuan, tergantung apa yang diperkarakan,” jelasnya.

“Saya selaku Ketua Balai Mediasi NTB berharap agar Balai Mediasi ini segera terbentuk di setiap desa dan kelurahan. Meskipun wadanya belum ada tetapi faktanya musyawarah dan mufakat ini tetap terjadi di masyarakat,” lanjut Mariun.

Respon positif segera terbentuknya Bale Mediasi disampaikan Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Hasrul Edyar yang hadir dalam acara Festival Pranata Adat tersebut.

Ia mengatakan bangga dan gembira dengan segera terbentuknya Perbup Bale Mediasi di Lombok Barat.

“Lami do’akan, semoga Perbup itu segera hadir dan menjadi pilot project seluruh Indonesia. Dan semoga cepat selesai agar Kabupaten Lombok Barat menjadi tempat study banding bagi kabupaten lain dalam rangka penyelesaian permasalahan atau konflik, dan mewujudkan perdamaian di masyarakat,” katanya.

JAGA KERUKUNAN DAN PERDAMAIAN, KEMENDES PDTT DAN PEMKAB LOMBOK BARAT GELAR FESTIVAL PRANATA ADAT

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2193859494069719/2193858304069838/?type=3&theaterGiri Menang, Kamis 15 Agustus 2019 – Dalam rangka penguatan pranata adat dan budaya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat menggelar festival adat dan budaya di lapangan Mareje Gerung, Rabu (14/8) malam.

Festival adat dan budaya yang mengusung tema Adat dan Budaya Membangun Perdamaian Indonesia ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai tradisi dalam budaya di masyarakat sebagai penggerak utama memajukan daerah dan desa dalam pembangunan dengan mengutamakan kearifan lokal, kerukunan dan perdamaian.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah atas support acara malam ini dalam rangka mendorong pembangunan yang berbasiskan adat istiadat dan kearifan lokal serta mempererat rasa kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan untuk mewujudkan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kapala Badan Kesbangpol Lombok Barat H. Isnanto Karyawan.

Acara yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 14 sampai 15 Agustus 2019 ini menghadirkan segenap unsur dan tokoh di daerah seperti dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), tokoh agama, tokoh adat dan tokoh perempuan, tokoh organisasi pemuda dan masyarakat.

Berbagai kesenian yang ditampilkan malam tadi secara umum melambangkan perdamaian yang sudah berlangsung lama di Kabupaten Lombok Barat.

“Kegiatan kita diisi dengan berbagai kegiatan pertunjukan kesenian khas Lombok, seperti Pentas Ritual Sorong Aji Krame, Tarian Perang Topat, Tarian Peresean, Rebaq Jangkih, Tari Gandrung,” terangnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemendesa PDTT RI karena telah memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu lokasi kegiatan pranata adat tahun ini. Menurutnya, hal tersebut menjadi bentuk perhatian yang luar biasa dari pemerintah pusat khususnya untuk masyarakat Kabupaten Lombok Barat.

“Festival Pranata adat ini sangat penting. Pranata adat pada intinya ingin mengajak kita semua kembali kepada adat istiadat budaya kita,” katanya.

Fauzan menerangkan, jika seluruh masyarakat memiliki komitmen dan kesadaran akan pentingnya adat istiadat budaya yang sebenarnya, konflik di tengah masyarakat dapat dihindari.

“Kalaupun terjadi konflik di masyarakat kita itu dengan mudah didamaikan karena di dalam adat istiadat budaya kita itu banyak berbagai macam kebijaksanaan dan berbagai macam cara menyelesaikan masalah,” terangnya.

Fauzan juga menambahkan, sekarang di Kabupaten Lombok Barat sedang berlangsung pembahasan Peraturan Bupati (Perbup) tentang balai mediasi. Tujuannya adalah bagaimana supaya konfik-konfik yang terjadi di masyarakat bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakad dan kemudian berdamai.

“Jadi konflik tidak perlu kemudian sampai ke ranah hukum, cukup diselesaikan di balai mediasi tersebut,” jelasnya.

Di tempat yang sama Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Kemendesa PDTT RI Hasrul Edyar mengatakan Kemendesa PDTT RI sangat memperhatikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan pada tiga tahun terakhir sangat digalakkan tentang Dana Desa (DD) yang sudah mengikuti seluruh desa di seluruh Indonesia.

“Sebagaimana yang sering kita dengar, apa yang disampaikan oleh Presiden kita Bapak Joko Widodo tentang dampak Dana Desa (DD) yang sudah dilaksanakan di desa di seluruh indonesia,” katanya.

Hasrul menjelaskan, awal program ini dilaksanakan, ternyata empat tahun pemanfaatan DD hingga 12 desember 2018, melalui DD sudah terbangun jalan desa sepanjang 191.600 KM, jembatan 1.140 M, pasar desa sebanyak 8.983 unit, BUMDes sebanyak 37.830 unit, embung sebanyak 4.175 unit, irigasi sebanyak 58.931 unit, Sarana Olahraga sebanyak 19.526 unit dan Tambatan perahu sebanyak 5.371 unit.

“Apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam rangka mengarahkan dan mengawal pemanfaatan DD semoga tepat sasaran dan penguatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

DUA SRIKANDI PIMPIN DPRD LOMBOK BARAT

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 14 Agustus 2019

Giri Menang, Rabu 14 Agustus 2019 – Dua Srikandi Lombok Barat terpilih sebagai Pimpinan Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Pengukuhan Hj. Nur Hidayah dari Partai Gerindra sebagai Ketua dan Hj. Nurul Adha dari PKS sebagai Wakil Ketua DPRD Lobar Sementara dilakukan usai Sidang Paripurna Istimewa DPRD Lobar yang dirangkai dengan Pengambilan Sumpah/Janji Anggota DPRD Lobar Masa Jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD Lombok Barat, Rabu (14/8).

Penetapan kedua srikandi Lobar sebagai pimpinan DPRD Lobar Sementara ini sesuai Pasal 327 ayat 2 UU MD3 yang mengatur mekanisme pimpinan atau Ketua DPRD berasal dari partai pemenang. Ketentuan tersebut menyebabkan partai dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD secara otomatis akan menjadi pimpinan DPR.

Usai mendapatkan keputusan itu, Ketua DPRD Lobar Sementara Hj. Nur Hidayah mengaku terharu dan antusias dengan mendapatkan amanat besar ini.

“Kita kedepan dengan kondisi kantor DPRD banyak hal yang harus kita lakukan. Kita kepingin ada berubahan dengan yang sebelumnya. Visi misi pastinya banyak hal yang harus kita lakukan. Yang baik dari dewan sebelumnya kita pertahankan dan segala yang kurang kita perbaiki dan dibenahi,” kata Srikandi dari Dapil Gunungsari Batulayar ini seusai acara.

Selanjutnya ia akan segera melakukan langkah-langkah strategis dan akan melakukan penguatan serta perbaikan di dalam tubuh lembaga perwakilan rakyat Lombok Barat ini.

Ia juga berharap dengan dilantiknya anggota dewan yang baru ini, produksivitas kerja anggota termasuk tingkat disiplinnya dapat menjadi lebih baik.

“Di awal-awal nanti saya akan menekankan kedisiplinan itu di legislatif dan tidak ada lagi sidang paripurna yang molor. Dewan yang baru ini banyak anggota yang muda dan memiliki semangat yang lebih aktif dan produktif,” tegasnya.

45 ANGGOTA DPRD LOMBOK BARAT BERSUMPAH

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2191731764282492/2191731727615829/?type=3&theater

Giri Menang, Rabu 14 Agustus 2019 – Sebanyak 45 orang anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat, secara bersama-sama mengangkat sumpah dan janji. Sumpah dan janji ini terkait dengan keterwakilan mereka sebagai angota DPRD Lombok Barat masa jabatan 2019-2024. Setelah melalui sejumlah agenda seremoni, mereka secara khidmat dan khusuq bersumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa. Pengangkatan sumpah dan janji ini, dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri Mataram, Isnurul Syamsul Arif melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lombok Barat di Ruang Sidang DPRD Lombok Barat, Rabu (14/8/2019).

Secara regulasi, ke 45 anggota DPRD Lombok Barat ini diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur NTB Nomor 171.2-608 tahun 2019 tentang Peresmian Pengangkatan Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat Masa Jabatan 2019-2024.

Anggota DRPD Lombok Barat yang baru saja bersumpah didominasi oleh wajah-wajah baru. Sementara wajah-wajah lama pada periode sebelumnya seperti L. Hermayadi, Munawir Haris, Agus Mursalim, Jumarti, Indrajaya Usman, H. Suhaimi, Imam Kafali, Hj.Nurul Adha, Adnan dan Hj.Tunik Haryani masih dipertahankan.

Imam Kafali selaku pimpinan sidang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada anggota DRPD sebelumnya atas dukungan dan darma baktinya selama lima tahun ke belakang. Demikian juga, Imam menyampaikan selamat datang kepada anggota DPRD periode 2019-2024 yang telah mengangkat sumpah.

“Selamat datang di lembaga yang terhormat ini, smoga saudara nanti akan memberikan sumbangan tenaga dan pikiran yang jauh lebih baik dari anggota DPRD sebelumnya,” katanya dihadapan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Wabup Lombok Barat Hj.Sumiatun, Anggota Forkopimda Lombok Barat, Pejabat Lingkup Provinsi NTB, mantan anggota DPRD Lombok Barat periode 2014-2019 serta keluarga dan sejumlah tim sukses dari angota DPRD periode 2019-2024.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didaulat untuk membacakan sambutan Gubernur NTB. Namun sebelum itu bupati terlebih dahulu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD Lombok Barat periode 2019-2014 yang baru saja usai mengangkat sumpah.

“Kita menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada partai politik yang sudah menunjuk dua orang Srikandi sebagai pimpinan sementara DRPD Kabupaten Lombok Barat,” papar bupati Fauzan.

Dalam Pemilu legislatif lalu, tercatat hanya 19 orang yang incumbent, sisanya sebanyak 26 orang adalah muka-muka baru di kancah legislatif Lombok Barat. Sebanyak 45 orang anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat untuk periode 2019-2024 adalah Romi Rahman, Mina’im, Hj. Nurhidayah, Tunik Haryani, dan Lalu Irwan (Partai Gerindra), Imam Kafali, Lalu Ivan Indrayadi, M. Zulkarnain, H. Jumahir, dan Lalu Hermayadi (Partai Golkar), Hj. Nurul Adha, Zulfahmi, Akhyar Rasidi, Usman, dan Abu Bakar Abdullah (PKS), Suparman, Jumarti, Abdul Madjid, H. Iskandar, dan M. Ali Hidayat (PPP), Deni Asmawi, Tanthowi Ansori, H. Suherman, H. Marlan, dan Lalu Zulfikar Ali (Partai Berkarya), M. Munawir Haris, H. Usnan Wadi, H. Adnan, Saihun (PAN), Hendra Harianto, H. Hardiytullah, TGH. Khudari Ibrahim, dan Hamdi (PKB), LAlu Didit Suryawan, Indra Jaya Usman, H. Suhaimi, dan Hariadi (Partai Demokrat), Lalu Muhammad Ismail, Baiq Nurjani, dan H. Sardian (PDIP), Tarmizi, Agus Mursalim (Nasdem), Lalu Budi Rrawadi, Lalu Adiprana Kendra (Hanura) dan H. Ahmad Zainuri (PKPI).

Ratusan Peserta Drumband Lakukan Atraksi, Sambut HUT RI ke74 di Lombok Barat

 

Wartabumigora.com, LOMBOK BARAT – Ratusan siswa dari berbagai sekolah se-Lombok Barat unjuk kebolehan dalam lomba drum band yang digelar di Gerung, Lombok Barat.

Lomba yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat ini berlangsung dengan longmarch mulai dari lapangan umum Mareje Gerung dan finish di depan Pendopo Bupati Lombok Barat.

Dalam lomba ini, 34 grup drum band tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 19 grup drum band Sekolah Menengah Pertama (SMP) masing-masing menampilkan atraksi memukau seperti melempar tongkat mayoret dan lainnya.

Atraksi ini pun mengundang tepuk tangan dari para masyarakat dan penonton yang hadir, termasuk Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq, Asisten I Setda Lombok Barat H. M. Ilham, dan sejumlah kepala Perangkat Daerah Pemkab Lombok Barat.

Kepala Dinas Dikbud Lombok Barat, Hendrayadi menjelaskan, kegiatan yang digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia ini dimaksudkan sebagai media mengekspresikan diri dan penyemangat kepada anak-anak yang telah dibina di sekolah.

“Di Lombok Barat sudah banyak alat drum band di masing-masing sekolah. Jika tidak ada media atau ruang untuk memberikan semangat untuk tampil, maka mereka hanya tampil di sekolah masing-masing saja,” jelas Hendrayadi usai acara, Selasa (13/8).

“Lomba ini juga sebagai ruang untuk mencari bibit atlit drum band yang punya kemahiran yang baik, sehingga kedepan Lombok Barat memiliki atlit yang handal untuk mengikuti ajang PON (Pekan Olah Raga Nasional, red),” lanjutnya menambahkan.

Panitia lomba selanjutnua akan memilih tiga grup drumband terbaik dengan kriteria penilaian utama yakni keindahan musik yang dimankan oleh setiap grup. Selain itu juga dinilai kekompakan, ketertiban, dan kerapian seragam grup.(llu).

https://www.wartabumigora.com/2019/08/ratusan-peserta-drumband-lakukan.html?m=1

1 215 216 217 218 219 421