PKK LOMBOK BARAT IKUTI JAMBORE PKK TINGKAT NASIONAL

Jakarta, 3 Oktober 2018 – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tercatat sebagai salah satu peserta aktif dalam Puncak Kegiatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Nasional yang ke-46.

Acara tersebut resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, kemaren (Selasa, 2/10) di Ball Room Hotel Mercure Ancol. HKG PKK ke-46 Tahun 2018 ini mengangkat Ekonomi Keluarga dan Penguatan Koperasi sebagai tema utamanya. Acara tersebut juga diiringi dengan Jambore Kader PKK Tingkat Nasional Tahun 2018.

Presiden Joko Widodo dalam kesempatan memberi sambutan memuji kreativitas ekonomi dan produk yang dihasilkan oleh para kader PKK.

Permasalahannya, menurut Jokowi ada pada “packaging” produk.

“Ini yang saya lihat banyak,” ujar Presiden Petahana itu.

Jokowi pun berharap agar Badan Ekonomi Krearif (Bekraf) bisa memfasilitasi produk milik PKK agar bisa bersaing di pasar global.

TP PKK Lobar sendiri cukup optimis dengan apa yang disampaikan oleh Presiden.

Menurut Ketua TP PKK Lobar, Hj. Khaeratun Fauzan Khalid yang menjadi ketua rombongan menyatakan bahwa saat ini pengembangan ekonomi keluarga di pedesaan sudah aktif melibatkan PKK.

“Rata-rata desa kita memiliki usaha kecil menengah. Sebagian besarnya didorong dan digerakkan oleh para kader. Apalagi saat ini sudah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa lewat ADD dan dana Desa,” terang istri orang nomor satu di Lobar itu.

PKK Lobar sendiri mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Jambore yang direncanakan akan ditutup hari Kamis 4 Oktober 2018 esok.

Belasan orang pengurus TP PKK Lobar dan ditambah dengan PKK desa Montong Are bergabung dalam TP PKK Provinsi NTB untuk aktif dalam kegiatan, mulai dari devile, pameran produk, dan pemaparan.

Hj. Khaeratun pun berharap pada Jambore Nasional ini dapat memacu gerak aktivitas TP PKK dalam menjalankan program kerjanya di empat pokja yang ada.
“Saya yakin para peserta akan mendapat banyak manfaat dalam kegiatan ini. Paling tidak semakin menambah semangat keikhlasan dalam bekerja untuk masyarakat,” pungkas Khaeratun.

Dalam kegiatan jambore itu sendiri, PKK Lobar berkesempatan memaparkan kelebihannya.

Melalui Ketua TP PKK desa Montong Are Kecamatan Kediri, Lobar tercatat memiliki prestasi gemilang di tingkat Nasional.

Mewakiki NTB, Ketua TP PKK Desa Montong Are, Siti Zainab diminta memaparkan kesuksesannya dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan, terutama di bidang ekonomi desanya.

Zainab bersama Khaeratun akan memaparkan inovasi yang membuat PKK desa tersebut bisa meraih juara tingkat nasional di bidang administrasi.

Sebelum menghadiri pembukaan acara tersebut, Khaeratun beserta rombongan yang juga diikuti oleh Wakil Bupati terpilih, Hj. Sumiatun, menyempatkan diri untuk study banding ke Kabupaten Tangerang, kemaren (Rabu, 2/10).

Di Tangerang, seluruh rombongan diterima oleh Ketua TP PKK kabupaten Tangerang, Tri Histi Yulianti beserta jajarannya yang menyambut Khaeratun dengan ramah.
Seusai acara penerimaan, belasan pengurus TP PKK Lobar pun terlihat aktif berdiskusi di setiap ruang Pokja.

BUPATI AKUI PENANGANAN OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PERAIRAN CUKUP BAIK

Giri Menang, Rabu 3 Oktober 2018 – Dalam rangka meningkatkan sinegritas dalam penanganan operasi pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pelayaran dan kondisi membahayakan manusia, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid mengakui, penanganan operasi pencarian dan pertolongan sudah cukup baik. Terkait hal itu bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada kantor SAR Mataram, khususnya kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram. Pernyataan tersebut disampaikan bupati saat memberikan arahan pada gelaran Rapat Koordinasi (Rakor) SAR di Gedung Siaga SAR Labuapi, Rabu (3/10).

Lebih lanjut dikatakan bupati, tiap bulan tidak lebih dari 300-an kapal yang melintasi seluruh perairan Pulau Lombok. Secara khusus di pelabuhan Lembar kata bupati, akan dijadikan pintu masuk kapal-kapal, tentu ini jadwal perairan akan semakin padat, belum lagi berbicara pembangunan globar di Lombok Timur (Lotim).

Makin padatnya jadwal di perairan, bupati tidak menampik akan terjadinya bencana semakin besar.

“Pada kegiatan rakor ini saya menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang telah berinisiatif mengelar acara ini,” papar bupati dihadapan seluruh peserta rakor.

Persoalan penyelamatan lanjut bupati, merupakan sebuah citra bagi kapal-kapal negara asing yang melintas di perairan Indonesia. Jika kapal-kapal asing tersebut mengalami kecelakaan, kemudian tanpa penanganan keselamatan dan pertolongan, maka yang tercoreng tentu adalah Negara yang dilintasi.

“Semakin baik penanganan operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan pelayaran, tentu akan baik pula kredibilitas kita di mata Negara mereka,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Nyoman Sidakarya, SH menyatakan, untuk mengantisipasi kepadatan pelayaran di Lobar terutama kaitannya dengan kunjungan wisatawan asing, sudah dilakukan maksimal. Alurnya masih tetap menggunakan pelabuhan Lembar, kendati soal sumberdaya kata Sidakarya masih relatif kurang.

“Kita di NTB memiliki tiga pos yakni Bima Sumbawa dan Lombok Timur, termasuk pos siaga kita yang di Bangsal” rincinya kepada wartawan.

Khusus di Sumbawa sedang mendirikan pos alurnya sementara menggunakan Rubber Boot yang ada di sana. Personil yang disiagan sebanyak tujuh anggota. Wilayah sasarannya meliputi Sail Moyo. Tingkat kejadian selama tahun 2018 ini, Sidakarya menyebut memang pernah ada kapal kandas yang sudah dievakuasi menggunakan kapal latihan bagi SMK pelayaran.

“Kapal ini mati mesin dan semua selamat termasuk menarik kapal kepinggir pelabuhan,” sebut Sidakarya. Sementara kondisi manusia, yang terakhir dua orang tamu dari Korea yang mengalami tenggelam. “Namun mereka sudah kita evakuasi dan selamat,” lanjut Sidakarya.

Kegiatan rakor berlangsung hingga pukul 14.00 WITA, diikuti oleh perwakilan dari Polri, TNI, Dihub, LSM, Instansi pemerintah dan swasta. (LPA/humas)

POSKO PENANGGULANGAN GEMPA PINDAH KE BPBD LOBAR

Penting diinformasikan :  Mulai hari ini Rabu tgl. 3 Oktober 2018 Posko Utama Penanganan Bencana Gempa Bumi Masa Transisi ke Pemulihan sudah pindah dari Kantor Camat Lingsar Jalan Gora II Lingsar Lombok Barat ke Kantor BPBD Kabupaten Lombok Barat Jalan Soekarno Hatta Giri Menang Gerung telpon No.  (0370) 6184203.  DUM Kominfo – BPBD Lombok Barat

HARI INI PEDAGANG PASAR GUNUNG SARI DIRELOKASI

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Ratusan pedagang yang biasa berjualan di pasar Gunung Sari hari ini, (1/10) direlokasi ke tempat baru. Lokasi baru ini berjarak sekitar 500 meter dari tempat semula yakni di belakang GOR Mini Gunung Sari, atau di belakang kantor Camat Gunung Sari. Direlokasinya para pedagang tersebut dikarenakan kondisi pasar yang cukup parah sehingga berbahaya untuk ditempati.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Barat, Dar Sapardi, SE menjelaskan, jumlah pedagang yang direlokasi itu sebanyak 420 orang. Mereka terdiri dari pedagang los dan pelataran. Jumlah ini di luar jumlah pedagang toko sebanyak 55 orang.

Dar Sapardi memastikan, di tempat yang baru ini semua pedagang kebagian tempat. Semua pedagang sudah diakomodir dan sudah menempati los pasar sesuai dengan tempatnya yang dulu. Kalau yang dulu di pasar lama berjualan di depan, sekarang pun di depan. Begitu pula yang dulu di belakang, sekarang taruh di belakang. Bahkan para pedagang yang dulunya berjualan di pelataran atau emperan, kini sudah bisa masuk di los-los yang ada.

“Kita atur sebaik mungkin supaya tidak ada riak-riak. Dan alhamdulillah sampai saat ini tidak ada permasalahan dalam relokasi ini,” ujarnya.

Dijelaskan, jumlah los yang ada sekarang ini cukup banyak. Dari Badan Amil Zakat Nasional saja menyumbang 4 los dengan kapasitas 100 pedagang. Selain itu ada lagi tenda dari Dinas Peridang sebanyak 50 buah. Belum lagi ditambah dengan los swadaya yang dibangun sendiri oleh pedagang sebanyak 20 los. Mereka membuat sendiri los tersebut supaya tidak kena panas dan hujan.

Untuk sarana lainnya seperti tempat MCK sudah disiapkan meski sederhana dan air yang masih pakai gayung dari sumur setempat. Begitu pula tempat parkir sudah ada walau lokasinya masih menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Hanya saja yang belum ada saat ini yakni kontainer sampah dan listrik. Meskipun tempat sampah ada, namun tumpukan sampah tidak boleh dibiarkan beserakan. Untuk itu Dar Sapardi berharap agar dinas terkait bisa segera membantu kontainer. Selain itu ia juga berharap agar listrik bisa segera dipasang untuk keamanan dagangan.

Terkait akses jalan ke pasar yang agak sempit dan berpotensi macet, Dar Sapardi tidak khawatir. Pihaknya sudah menghubungi Dinas Perhubungan untuk mengatur akses jalan agar jangan sampai macet. Jalan masuk dan keluar pasar dibedakan. “Masuk lewat selatan, keluar lewat utara. Kalau tidak begitu akan macet,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Operasional Pol PP Lombok Barat, I Ketut Rauh, SSTP yang memimpin pengamanan relokasi menjelaskan, pihaknya mulai turun ke lokasi sejak 29 dan 30 September 2018. Dua hari itu digunakan untuk memberikan himbauan kapada pedagang agar tanggal 1 Oktober 2018 sudah menempati pasar darurat yang berlokasi di belakang GOR Gunung Sari. Semua pedagang tidak boleh berjualan di pasar lama, kecuali ruko di depan pasar yang tidak masuk sasaran

Untuk memastikan tidak ada pedagang lagi yang masuk pada tanggal 1 Oktober, Pol PP Lombok Barat langsung stand by dan siaga di lokasi pukul 04.30 subuh. “Kami lebih mudah dalam melaksanakan tugas karena kami datang duluan dari pada pedagang. Jam 04.30 anggota kami sudah siaga di lokasi,” jelas Rauh.

Meskipun sebagian besar pedagang mendukung program ini, tapi masih ada yang bertahan alias tak mau pindang. Untuk yang tidak mau direlokasi, dagangannya langsung diangkat lalu dipindahkan ke lokasi yang baru. Pedagang yang menolak ini jumlahnya sekitar 5 pedagang. Alasannya karena lokasi baru belum siap.

Untuk pedagang yang bandel ini, Rauh menjelaskan kepada mereka bahwa pedagang yang masih bertahan, maka dagangannya akan dibawa ke kantor Pol PP. “Akhirnya mereka mau juga pindah walapun Pol PP yang harus membantu membawakan dagangannya ke lokasi baru,” jelas Rauh.

Ditambahkan, ada sebagain pedagang yang meminta izin untuk menitipkan daganganya di pasar lama sambil menumggu tempatnya dia dipasar baru siap. Untuk alasan ini Rauh memberikan izin dengan catatan tidak boleh ada transaksi jual beli di tempat itu.

Rauh berencana menyiagakan anggotanya selama seminggu kedepan dengan kekuatan 3 regu (30 orang) untuk mengantisipasi jangan sampai ada pedagang yang balik ke lokasi itu lagi. Ia juga berharap agar Dinas PU segera memagar pasar Gunung Sari ini agar pedagang tak bisa masuk lagi berjualan.

“Kami berharap Dinas PU segera memagar pasar lama, karena kami khawatir saat kami pulang, pedagang balik berjualan,” lanjutnya. (Afgan)

BPK MULAI PERIKSA PENGGUNAAN DD DAN ADD DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Mulai hari ini hingga satu bulan ke depan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB melakukan pemeriksaan rinci pendapatan dan pengunaan DD dan ADD di Lombok Barat (Lobar).

Dua belas pemerintahan desa yang dijadikan sampel dalam pemeriksaan tersebut yakni, Desa Banyu Urip, Giri Tembesi, Desa Tempos di Kecamatan Gerung, kemudian Desa Jagaraga Indah dan Desa Kediri Selatan untuk Kecamatan Kediri. Selanjutnya Desa Giri Sasak dan Desa Kuripan Timur serta Desa Eyat Mayang, Jembatan Kembar Timur, Jembatan Gantung, Lembar dan Sekotong Timur yang berada di Kecamatan Lembar.

Hal itu disampaikan Wulung Prakoso selaku ketua tim pemeriksa di hadapan Sekda Lobar H. Moh. Taufiq di Pendopo Wakil Bupati Lobar, Senin (1/10).

Kunjungan tim pemeriksa menjadi langkah pendahuluan untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja pada Pemkab Lobar atas efektifitas pembinaaan dan pengawasan Pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran (TA) 2015 – Semester I TA 2018.

“Dalam rangka pemeriksaan tersebut kami membutuhkan informasi dan dokumen terkait pembinaan pengawasan Pengelolaan DD dan ADD dari Pemkab Lobar,” jelasnya.

Dalam pelaksanaanya, pemeriksaan akan dilakukan di kantor DPMPD Lobar didampingi Inspektorat Lobar.

Sementara itu, Sekda Lobar H. Moh. Taufiq berharap agar pemeriksaan dapat berjalan lancar seperti tahun sebelumnya.

“Kita harapkan ini menjadi bentuk akuntabilitas Kepala Desa dalam menggunakan DD dan ADD sesuai petunjuk pelaksanaan Perbup yang sudah disiapkan,” kata sekda.

“Kedepan setelah pemeriksaan jika terdapat temuan-temuan yang memerlukan perbaikan diperbaiki. Akan tetapi jika menyangkut kerugian negara akan dikembalikan,” tambahnya. (budi/humas)

TERUS BANGKIT DENGAN MEKAKI

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Untuk memulihkan kondisi pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) konsisten menggelar event besar. Salah satunya Mekaki Marathon.

Setelah sukses menggelar event Mekaki Marathon yang pertama di tahun 2017 lalu, Kawasan Pantai Mekaki di Desa Pelangan Sekotong akan kembali diserbu para runners. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali akan menggelar event serupa di lokasi yang sama. Mekaki Marathon 2018 akan digelar pada 28 Oktober mendatang. Minggu (30/9) kemarin, event Mekaki Marathon 2018 dilaunching di halaman kantor Kementrian Pariwisata RI di Jakarta.

Promosi event olah raga yang bertujuan untuk mempromosikan kawasan pariwisata di Sekotong Lobar pun dimeriahkan dengan lari sejauh 3,5 kilometer yang diawali dengan senam bersama. Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan rombongan, pihak spomsor seperti BliBli.com, D n D dan lainnya, serta diramaikan artis Wulan Guritno bersama suaminya Adila Demitri dan Fajar Alexa yang merupakan gitaris Alexa Band. Launching juga dimeriahkan dengan aktraksi sekehe musik tradisional Lombok yakni Gendang Beleq.

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengaku bersyukur event Mekaki Marathon ke dua ini bisa dilaksanakan. Kondisi industri pariwisata Lombok Barat pasca gempa bumi yang bisa dikatakan mati suri sempat membuat Pemda setempat pesimis.

“Kita berharap Mekaki Marathon ini dapat membangkitkan semangat masyarakat dan semangat bagi para pelaku industri parowisata. Kita juga ingin meyakinkan kepada wisatawan kalau Lombok ini siap bangkit dan siap untuk lebih baik lagi,” ungkap bupati.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Mekaki Marathon kali ini tidak akan memasukkan half marathon dan full marathon dalam kategori lomba. Beberapa perubahan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi pasca gempa. Namun, Fauzan berjanji Mekaki Marathon tetap akan menyajikan rute menantang. Menantang dalam artian bahwa peserta lari akan melalui tanjakan yang cukup curam.

“Mekaki Marathon ini hampir lengkap, selain rute menantang, di jalur yang akan kita lalui nanti kita bisa merasakan dua adat istiadat berbeda yakni adat Lombok dan adat Bali. Karena di rute ini kita melewati perkampungan Bali. Selain itu kita bisa menikmati suguhan pemandangan pegunungan dan pantai yang menakjubkan,” papar Fauzan.

Fauzan juga menambahkan, selain Mekaki Marathon, Pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata juga menyiapkan even lain yakni Senggigi Festival Jazz dan event budaya Perang Topat.

“Untuk event Perang Topat ini, ini satu satunya perang yang tidak mengeluarkan darah, perang yang gembira ria. Ini disuguhkan bagi masyarakat Indonesia bahwa Lombok sangat mencintai keberagamaan karena “perang” antar dua agama,” pungkasnya kemudian.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, Hj.Husnanidiaty Nurdin yang saat itu hadir mewakili Gubernur NTB mengaku bahwa Pemprov NTB mendukung sepenuhnya event Mekaki Marathon tersebut. Menurutnya event Mekaki Marathon 2018 itu merupakan event yang pertama dilaksanakan pasca gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian wilayah NTB.

Dijelaskan Husnanidiaty Nurdin, didukungnya event Mekaki Marathon itu sesuai dengan perintah Gubernur NTB, DR. H. Zulkiflimansyah bahwa tidak ada agenda nasional yang ditunda dan harus dilaksanakan.

“Tujuan 4 juta wisatawan ke NTB harus bisa dipenuhi. Tahun kemarin 3,5 juta. Mudahan bisa mendekati. Yang jelas kita siap menerima tamu kita. Semakin banyak tamu luar yang datang, itu lebih baik,” pungkasnya.

Sementara Plt Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Kemenpar RI, Giri Adnyani menyatakan bahwa Kemenpar mendukung pula kegiatan itu. Hal itu dilakukan agar kondisi NTB kembali pulih.

“Semoga kegiatan ini bisa mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Lombok Barat. Kita berharap Mekaki Marathon sukses dan smoga target 100 persen lebih banyak dari peserta tahun lalu bisa tercapai,” harapnya.

Ditempat yang sama, artis Wulan Guritno menyatakan, kesediaannya turut andil untuk kedua kalinya dalam event itu karena sudah merasakan bahwa event Mekaki Marathon itu mengasyikkan. Selain itu, ditengah moment kebangkitan Lombok pasca gempa bumi, dia merasa terpanggil untuk turut ambil bagian.

“Sambil mempromosikan kembali keindahannya, kita juga ingin menyemangati masyarakat di Lombok. Ini untuk kembali membangkitkan Lombok. Sudah saatnya Lombok itu bangkit,” tegas Wulan.

Selain runners lokal, tercatat hingga saat ini sekitar tiga puluh runners dari mancanegara sudah mendaftar. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Australia dan lainnya. (Humas Lobar)

Pengumuman Formasi CPNS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 498 Tahun 2018 Tanggal 30 Agustus 2018 Tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2018 dan Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor 585/800/155/BKD-PSDM/2018 Tanggal 27 September 2018 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2018, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018.

Formasi, persyaratan dan ketentuan lainnya bisa diunduh disini

Contoh Surat Lamaran unduh disini

Contoh Surat Pernyataan unduh disini

Buku Pentujuk Pendaftaran unduh disini

 

Sumber  : http://bkdpsdm.lombokbaratkab.go.id/berita-formasi-cpns-kabupaten-lombok-barat-tahun-2018.html

FAUZAN : SERTIFIKAT TANAH BERIKAN KEPASTIAN HUKUM

Giri Menang, Kamis 27 September 2018 – Sertifikat tanah menjadi sangat krusial ketika kebutuhan tanah semakin meningkat. Harganya semakin mahal dan semakin banyak pihak yang berkepentingan. Hal inilah yang menjadikan sertifikat tanah menjadi suatu hal yang urgent untuk segera diselesaikan.

Hal tersebut diktakan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) ke-28 Tahun 2018. Selain peringatan Hantaru, kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat tanah kepada seribu orang penerima sertifikat hak atas tanah yang dilakukan di Gedung Seni dan Budaya Narmada, Kamis (29/9/2018).

“Penyerahan sertifikat hak atas tanah yang akan saya serahkan pada hari ini terdiri dari satu buah setifikat atas nama Kejaksaan Negeri Mataram yang penggunaannya untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Lombok Barat. Tiga belas buah sertifikat wakaf dan tempat peribadatan berupa masjid dan pura, serta seribu buah sertifikat tanah milik masyarakat untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,” katanya.

Fauzan berharap penyerahan sertifikat ini dapat memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak dan dapat dimanfaatkan untuk menambah modal usaha atau kegiatan produktif lainnya.

Tidak lupa bupati memberikan apresiasi kepada anggota Forkopimda, OPD terkait dan para aparatur desa yang telah bekerja erat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lobar dalam mensukseskan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

PTSL merupakan salah satu program Kementerian Agraria dan Tata Ruang melalui Kepala dalam rangka percepatan terdaftarnya tanah di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu Kepala BPN Lobar Ramli menyampaikan, di tahun 2017 BPN telah berhasil merealisasikan 14.500 bidang tanah di Kecamatan Narmada yang ditargetkan. Namun diakuinya masih ada sebagian masyarakat yang belum mendapatkan.

Untuk tahun 2018, taget yang semula sebanyak 22.500 bidang tanah bertambah menjadi 25.000 karena sebanyak 2.500 bidang tanah yang ditargetkan di Kabupaten Lombok Utara telah dialihkan ke Kabupaten Lombok Barat.

“Dari jumlah 25.000 bidang tanah sudah dilakukan pengukuran yuridis sebanyak 24.432 bidang tanah atau 97,7 persen. Sedangkan data fisik sudah mencapai 23,075 atau 92 persen. Hingga bulan September ini kami sudah menerbitkan 18.701 sertifikat,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk tahun 2019 BPN Lobar akan kembali memprogramkan PTSL untuk 15.000 bidang tanah di Kecamatan Gunung Sari. (anded/humas)

BUPATI CANANGKAN KAMPUNG KB KE-16 DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Rabu 26 September 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mencanangkan Dusun Jeranjang yang berada di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung sebagai Kampung KB, Rabu (26/9/2018). Desun Jeranjang menjadi Kampung KB ke-16 di Lobar. Pencanangan secara simbolis ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan membentuk 21.000 Kampung KB di seluruh wilayah Indonesia hingga akhir 2018. Sejak dicanangkan Bapak Presiden RI, H. Joko Widodo pada bulan Januari 2016 lalu, tercatat baru 14.000 Kampung KB terbentuk.

“Kampung KB diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam melaksanakan pengendalian penduduk yang dapat berpengaruh terhadap pembangunan dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk di Lombok Barat,” kata Kijo, Direktur Kedeputian KBKR BKKBN.

Menurutnya, Kampung KB sangat diperlukan karena sangat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga pra sejahtera untuk menuju lebih baik.

“Dengan ditetapkannya Dusun Jeranjang sebagai kampung KB, diharapkan akan mendorong pembangunan masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera,” harapnya.

Kampung KB sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat dalam upaya mengaktualisasikan fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi, akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya.

Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

Oleh karena itu cukup beralasan apabila pembangunan kependudukan dimulai dari wilayah-wilayah pinggiran yaitu dusun. Karena dusun atau kampung merupakan cikal bakal terbentuknya desa, dan apabila pembangunan pada seluruh kampung maju, maka desapun akan maju. Dan apabila seluruh desa maju maka sudah barang tentu negarapun akan menjadi maju

Sementara itu Bupati H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengakui program Kampung KB tidak selesai pada saat pencanangan saja. Namun diharapkan ada peroses pembinaan, evaluasi dan monitoring kepada Kampung KB yang telah dicanangkan. Bupati juga berharap agar partisipasi dan kesadaran masyarakat bisa membantu mensukseskan program Kampung KB.

Program andalan Lobar yakni Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamaq) dapat menjadi pintu masuk suksesnya program Kampung KB yang dibuat untuk menyukseskan Nawa Cita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat pedesaan. Program ini juga sesuai cita kelima untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan cita kedelapan untuk merevolusi karakter bangsa.

“Gamaq merupakan gerakan pendewasaan usia pernikahan dan Pemkab Lobar telah mensosialisasikan sejak beberapa tahun lalu. Program Gamaq ini harus berjalan, tidak boleh diabaikan. Karena bagi saya itu adalah jalan masuk,” ungkap bupati.

Program Kampung KB di Lombok Barat sendiri berjalan cukup baik. Intervensi lintas program seluruh SKPD terkait penyelesaian masalah di masing-masing Kampung KB menunjukkan progres yang signifikan. Mulai dari masalah adminduk bersama Dinas Dukcapil, masalah bantuan dan pelatihan untuk kelompok-kelompok usaha yang dibantu solusinya oleh Dinas Tenaga Kerja, masalah penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) yang dibantu sokusinya oleh Dinas PMD, kemudian intervensi dari Dinas PUPR terkait masalah jalan dan irigasi, lalu ada Dinas Dikbud yang membantu masalah pendidikan terutama bagi anak-anak putus sekolah, tidak terkecuali masalah pernikahan dini yang diintervensi oleh Kemenag Lobar dan lainnya.

Salah satu keberhasilan Program Kampung KB juga didukung dengan program Gamaq milik Pemkab Lombok Barat dalam usaha penurunan penikahan dini. Secara keseluruhan jumlah perkawinan di bawah 20 tahun di Lombok Barat berhasil diturunkan.

“Kalau tahun 2015 dari pendataan keluarga jumlahnya 56 persen tapi tahun 2017 22 persen. Dan dari januari sampai juni masih di angka 20%. Ini datanya by name by address. Dan saat ini desa sudah mulai menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk program KKBPK termasuk Gamaq,” jelas Erni Suryana, Kepala Bidang P4 Dinas PPKBPPPA Lobar.

LOMBOK BARAT SEGERAKAN BANGUN RUMAH RUSAK

Giri Menang, Rabu 26 September 2018 – Setelah didesak berbagai pihak, akhirnya proses pembangunan rumah warga yang rusak akibat gempa segera akan dimulai.

Pihak Kementerian PUPR dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) segera menindak lanjuti Petunjuk Pelaksanaan dan Pertunjuk Teknis (Juklak Juknis) Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Korban Bencana Gempa Bumi yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa minggu yang lalu.

Mereka pun telah menindak lanjuti implementasinya dengan segera mensosialisasikannya, bahkan sampai dengan membentuk kelompok masyarakat (pokmas).

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah yang sekaligus merupakan Kepala BPBD Lobar, H. Moh. Taufiq saat memimpin rapat persiapan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) di Ruang Rapat Kantor Sementara Bupati Lobar, Rabu (26/09).

“Kita harus segera pecah telur, jangan terlalu lama,” ujar Taufiq memerintahkan agar secepatnya proses pembangunan dilaksanakan.

“Pecah Telur” yang dimaksud Taufiq adalah karena sampai hari ini, di Lobar belum satu pun bantuan rumah yang telah diberikan saat Presiden berkunjung beberapa waktu lalu telah diimplementasikan.

“KLU sudah mulai minggu ini, Lotim sudah, kita kapan?,” tanya Taufiq.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar selaku Koordinator TPM, H. Lalu Winengan mengakui hal tersebut.

“Kita memang agak lamban, tapi pasti. Saya sendiri menantang segera bangun segera 10 rumah, bahkan fasilitator minta 50, tapi Risha-nya kan belum siap?. Ini kan harus pesan karena sifatnya pabrikasi, ” ujar Winengan.

Bersamaan dengan Winengan, Kepala Bidang Perumahan di Dinas tersebut, Ratnawi menjelaskan bahwa “pecah telur” yang dimaksud akan segera dilaksanakan pihaknya.

“Kita akan segera menindak lanjuti minggu ini, bisa jadi Sabtu atau Senin,” janjinya untuk memulai launching pembangunan rumah.

Namun ia berdalih bahwa aspek yang membuat lambannya pembangunan karena prosedurnya yang harus dilalui cukup banyak. Tidak hanya sosialisasi dan pembentukan TPM dan Pokmas, tapi juga proses pencairan dan pengerjaanya.

“Yang melaksanakan pembangunan adalah Pokmas. Jadi dana yang ada di rekening perorangan iru, harus ditransfer ke Pokmas. Di pokmas kan ada ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Jadi mereka yang bernegosiasi dan membangun rumahnya,” terang Ratnawi.

Persoalan pembangunan pun kerap datang dari masyarakat sebagai anggota Pokmas itu sendiri.

“Anggota masyarakat yang ada di satu Pokmas, kadang suka berubah. Mereka tidak sepakat bulat apakah mau membangun Risha atau rumah konvensional,” terang Ratnawi.

Risha yang ia makaud adalah Rumah Instan Sehat Sederhana yang merupakan konsep yang ditawarkan kepada masyarakat untuk rumah dengan sistem knock down sehingga proses pemasangannya sangat cepat.

“Bisa satu hari, karena unsur pokok struktur rumah seperti kolom, balok, dan sloop sudah ada, tinggal dirangkai,” terang salah seorang fasilitator yang direkrut oleh Kemen PUPR, Saiful Amri.

Di Lobar sendiri, baru 379 warga terdampak gempa yang telah memiliki rekening dan berisikan anggaran sesuai jenis kerusakan rumahnya.

“Seluruhnya rusak berat, tapi hanya 60 orang yang mau bangun rumah Risha. Sisanya konvensional tapi harus tahan gempa,” terang Winengan.

Untuk diketahui, sampai dengan hari ini tim verifikator baru berhasil memverifikasi data sebanyak 70.807 rumah dengan kategori rusak ringan 44.716 rumah, 12.425 rusak sedang, dan 13.666 rusak berat.

Angka tersebut melampaui data awal yang diberikan oleh Posko Utama Kab.Lobar yang awalnya hanya mencatat 57.614 rumah mengalami kerusakan.

“Ini masih akan divalidasi lagi. Tapi saya yakin berapapun kebutuhan kita, pihak Kemen PUPR pasti membantu,” pungkas Ratnawi yakin.

1 252 253 254 255 256 421