DUA TAHUN KEPEMIMPINAN, FAUZAN PERBESAR BELANJA INFRASTRUKTUR

Giri Menang, Senin 29 Januari 2018 – Tanggal 6 April 2018 nanti, genap sudah dua tahun H. Fauzan Khalid menjadi Bupati di Lombok Barat.

Dalam Tahun Anggaran 2017 lalu, ia membuktikan komitmennya membangun Lombok Barat tanpa meninggalkan masalah dan secara personal dan definitif mampu mengarahkannya menjadi lebih sistematis dan terarah sesuai dengan tuntutan RPJMD 2014-2019.

Tahun 2017 menjadi lebih berarti karena dua hal, dari aspek pembiayaan dan dari aspek pelaksanaan.

Dari pembiayaan, seluruh belanja pembangunan tahun 2017 itu tidak dibiayai dari hasil penjualan aset. Pemkab Lobar di bawah kepemimpinan Fauzan Khalid mampu mengoptimalkan pembiayaan dari Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan sebagai reward (hadiah) atas kinerja keuangan di tahun 2016.

Demikian pula dari aspek pelaksanaannya yang nyaris tanpa hambatan.

Dalam APBD 2017 lalu, tidak kurang dari Rp. 407 milyar lebih atau 23,23% anggaran terserap untuk Belanja Modal.

Angka tersebut meningkat tajam dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 295 milyar lebih atau hanya 18% saja. Peningkatan itu tidak muncul dari penjualan aset, namun dari prestasi DID tadi. Anggaran itu relevan dengan peningkatan Total APBD dari Rp. 1,6 Trilyun di Tahun 2016 menjadi Rp. 1,7 Trilyun di Tahun 2017 itu.

Peningkatan Belanja Modal sebesar hampir 40% itu membuat pembangunan infrastruktur semakin menggeliat. Tidak kurang dari Rp. 293 milyar lebih dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan, olah raga, kesehatan, perdagangan, jalan/jembatan, irigasi dan sarana pertanian lainnya, dan pariwisata.

Dengan total 691 paket proyek konstruksi dan 1.732 paket barang/ jasa, Fauzan Khalid dalam tahun kepemimpinannya yang ke 2 telah mampu menjawab tantangan kebutuhan pembangunan masyarakat Lombok Barat.

Tidak kurang dari 66,5 Km jalan baru telah dibangun, 39,8 Km jalan ditingkatkan kualitasnya, dan 26,6 Km jalan yang mengalami pemeliharaan. Itu semua dalam rangka mengejar 70% lebih kemantapan jalan dalam RPJMD. Capaian itu diimbuhi dengan banyaknya jalan desa yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten.

Begitu pula di sektor pendidikan dan olah raga. Bangunan utama Gedung Olah Raga Gerung telah tuntas dikerjakan. Sebelas paket pekerjaan untuk menunjang efektivitas pendidikan dasar berupa Ruang Kelas Baru, laboratorium, pembangunan unit gedung baru, bahkan perumahan guru untuk SD terpencil di Buwun Mas.

Di sektor kesehatan, Fauzan Khalid menghadirkan dua Puskesmas Baru yang dibangun untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, utamanya di daerah terpencil. Pembangunan dua puskesmas itu diikuti dengan merekonstruksi satu Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu.

Di sektor perdagangan dan Perindustrian, Fauzan Khalid telah berhasil membangun 11 Pasar dan 5 lapak Pusat Pedagang Kaki Lima (PKL).

Demikian juga dengan bidang pariwisata yang fokus untuk merevitalisasi beberapa tempat wisata, terbesar di area pandang Gunung Sasak.

Dari keseluruhan itu, sektor pertanian menjadi andalan Fauzan Khalid untuk menyentuh kebutuhan masyarakat paling bawah. Paling sedikit 61 paket proyek diarahkannya untuk menunjang sektor paling dominan di tengah masyarakatnya. Paket-paket itu berupa pembangunan DAM parit, embung, irigasi, dan kandang ternak.

Seluruh pembangunan infrastruktur itu dilengkapi lagi dengan proyek untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan berupa pembangunan Kantor Inspektorat, kantor Dinas Kesehatan, Kantor Camat, dan lain sebagainya.

Pembangunan infrastruktur itu dilengkapi lagi dengan program pembinaan dan pemberdayaan ekonomi, pengembangan enterpeneurship dan reformasi birokrasi yang total bernilai lebih dari Rp. 50 milyar lebih.

Itu semua dihadirkan oleh Haji Fauzan Khalid menjelang genap dua tahun kepemimpinannya. Di dua tahun itu, ia telah membuktikan bahwa kebersamaan dan gotong royong antara dirinya dengan seluruh jajaran SKPD, Pemerintah Desa, dan masyarakat luas menjadi resep mujarab proses dan hasil yang didapatkannya di tahun 2017 dan menjelang Tahun Politik 2018.

“Saya dikelilingi oleh orang-orang hebat,” ujarnya di banyak kesempatan seakan menjadi ajakannya untuk terus “MEMBANGUN LOMBOK BARAT DENGAN KEBERSAMAAN DAN HATI”.

SELEKSI PEMAIN BERBAKAT, ATUMAL GELAR TURNAMEN SEPAKBOLA

Giri Menang, Minggu 28 Januari 2018 – Sebanyak 42 klub sepak bola se-Pulau Lombok mengikuti turnamen Atumal Cup 2018. Turnamen yang diselenggarakan oleh Angkatan Tunas Muda Lembuak (Atumal) Desa Lembuak Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat ini akan berlangsung hingga April 2018. Atumal sendiri sudah terbentuk sejak tahun 1965.

Turnamen ini digelar untuk menyeleksi pemain terbaik di Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Barat.

“Kebetulan pada tahun ini kita juga mengikuti turnamen, baik itu liga nusantara sehingga pada kesempatan ini juga kita melakukan seleksi mencari pemain-pemain terbaik yang bisa mewakili Lombok Barat selaku pemain Perselobar baik itu pemain U21 dan U23,” jelas drg. Arbain Ishak Drg selaku ketua panitia sekaligus Koordinator Kesehatan KONI Lombok Barat.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang hadir dalam pembukaan turnamen sangat mengapresiasi niat baik Atumal selaku panitia penyelenggara. “Kalau kita lihat sejarahnya atumal ini cukup fenomenal dan sudah lama terbentuk. Atumal kembali dapat unjuk gigi bisa memberikan yang terbaik kepada Kabupaten Lombok Barat dengan mengadakan open turnamen sepak bola kembali,” katanya dalam pembukaan turnamen yang digelar di Lapangan Narmada, Minggu (28/1/2018).

Dirinya berharap agar pertandingan dapat berjalan lancar, aman, dan damai serta para pemain dapat menunjukkan sportivitasnya di dalam pertadingan.

“Juara itu nomor dua yang pertama itu sportivitas. Tidak ada artinya juara kalau di dalam pertandingan dinodai nilai-nilai sportivitas yang merupakan nilai paling penting dari setiap cabang olahraga. Dari itu saya mengatakan sportivitas paling tinggi,” tegasnya.

Pada laga perdana Atumal Cup sore itu diawali dengan duel seru antara PS Garuda Muda Narmada menghadapi PS Batu Kute. Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh PS Batu Kute dengan skor telak 2-0.

Hadir pada kesempatan itu, Asisten III Setda Lombok Barat H. Fatturahim, Camat Narmada H. Saefudin Farid, Kasat Pol PP Lobar Mahnan, Kepala Inspektorat H. Rachmat Agus Hidayat dan beberapa kepala SKPD lainnya serta Wakapolsek Narmada dan Kepala Desa se-Kecamatan Narmada. (andy/humas)

PEMKAB LOBAR RAYAKAN TAHUN BARU DENGAN MUHASABAH

Giri Menang, Jum’at 28 Desember 2018 – Tahun baru kali ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) tidak merayakannya dengan kemeriahan. Bencana gempa yang melanda Lombok belum lama ini dan sejumlah bencana di tanah air menyebabkan Pemkab Lobar memilih untuk merayakan pergantian tahun dengan kegiatan ibadah.

Lima hari sebelum tahun 2018 berakhir, Pemkab Lobar telah mengeluarkan surat edaran yang meminta semua pihak tidak merayakan tahun baru dengan hura-hura. Selain itu dihimbau juga agar menyelenggarakan pergantian tahun dengan kegiatan ibadah.

Tidak ingin sekedar menghimbau, Pemkab Lobar secara serentak mengadakan kegiatan keagamaan pada Jumat sore (28/12). Kegiatan yang berlangsung di semua kecamatan itu bertemakan refleksi dan muhasabah akhir tahun 2018.

Di Kecamatan Batu Layar misalnya, kegiatan muhasabah dilaksanakan di masjid Maryam Jamil Dusun Karang Telaga Desa Senteluk. Dalam acara ini ratusan warga mengikuti kegiatan ini. Hadir di kesempatan itu para kepala desa sebagai Batu Layar, kepala dusun, babinkamtibmas dan babinmaspol.

PLT Camat Batu Layar, Drs. Mahyudin yang membacakan sambutan Bupati Lobar mengatakan, Momen pergantian tahun hendaknya dijadikan sebagai momen untuk melakukan muhasabah (introspeksi). Ia menyontohkan, Khalifah Umar bin Khaththab sering mengingatkan umat Islam untuk selalu melakukan muhasabah diri.

“Hasibu qobla an tuhaasabu, yang artinya hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan,” ujarnya meniru Umar bin Khattab.

Lebih lanjut dikatakan, sebagai aparatur pemerintahan hendaknya melakukan muhasabah atas segala kegiatan pembangunan yang kita laksanakan. Apakah program pembangunan yang telah dilaksanakan sudah sesuai rencana atau tidak, dan program tahun selanjutnya apakah bermanfaat dan bisa kita laksanakan atau tidak.

“Dengan rutin muhasabah akan memberi manfaat besar bagi kita. Roda pembangunan di daerah tercinta ini bisa terus berjalan dengan baik sebagaimana yang kita harapkan,” ujarnya.

Di akhir sambutannya Mahyudin berharap agar persatuan, kesatuan, kebersamaan, kasih sayang dan jiwa gotong royong terus dipupuk. Semangat tersebut justru muncul di saat masyarakat terkena musibah gempa.

“Semangat untuk peduli kepada sesama harus terus kita tingkatkan, tidak hanya di saat bencana, namun juga di saat bahagia,” pungkasnya.

Sementara itu bertindak selaku penceramah adalah TGH Maskur dari Kekeran. Dalam tausiyahnya ia mengajak masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru dengan hal-hal negatif. Perayaan hendaknya dilakukan dengan kegiatan zikir dan doa agar daerah ini terhindar dari musibah.

Ia juga menghimbau kaum muslimin untuk memakmurkan masjid dengan sholat berjamaah. “Kalau kita tahu besarnya pahala sholat berjamaah, maka kita akan mendatangi masjid meski dengan merangkak,” jelas TGH Maskur. (afgan/humas)

BUWUN SEJATI, DESA WISATA SEKALIGUS BUKTI TOLERANSI BERAGAMA DI LOMBOK

Giri Menang, Sabtu 27 Januari 2018 – Sejak dicanangkan sebagai Kampung Kreatif dengan unggulan wisata hutan pada awal tahun 2017 lalu, Desa Sesaot, Desa Pakuan dan Desa Buwun Sejati yang secara bersama-sama disebut sebagai Desa Sekawan Sejati terus berinovasi meningkatkan daya tariknya.

Salah satu desa yakni Desa Buwun Sejati secara resmi mengenalkan konsep Desa Wisata kepada masyarakat. Desa Wisata secara resmi dilaunching oleh Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amien bersama Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid, Sabtu (27/1/2018). Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Lobar Ispan Junaidi, Kepala Balai Kemasan NTB, tokoh agama dan masyarakat setempat.

Desa Buwun Sejati terdiri dari lima dusun, di mana tiap dusun memiliki potensi masing-masing. Ada poteni seni budaya, kerajinan tangan dan lain sebagainya.

Selain dapat menikmati keindahan alam dan budaya Lombok, di sini para wisatawan juga dapat menyaksikan wujud toleransi beragama yang dijalankan oleh para warganya.

Konsep Desa Wisata di Desa Buwun Sejati tercetus dari sang Kepala Desa, Bambang Kurdi Sartono. Potensi yang beragam dan melimpah di desanya membuatnya optimis desa yang dipimpinnya dapat berkembang.

“Desa Buwun Sejati memang kaya potensi. Saya yakin desa ini akan maju dan berkembang jika dibangun dengan kebersamaan dan semangat,” ujar Bambang.

Dalam sambutannya, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyatakan keseriusannya menjadikan industri pariwisata sebagai produk terdepan di wilayahnya. Secara bertahap pembenahan dan inovasi terus dilakukan. Ia juga menekankan agar potensi lokal untuk kebutuhan wisatawan terus ditingkatkan.

“Kebutuhan wisatawan harus disiapkan 50 persennya dari potensi lokal sebagai penunjang dan daya tarik wisatawan, seperti fasilitas pendukung, kuliner dan kebutuhan lain agar wisatawan betah untuk berlibur,” tegas bupati.

Selain Buwun Sejati, bupati rencananya juga akan melaunching Gunung Sasak sebagai destinasi wisata alam yang baru di Lombok Barat. “Sebentar lagi Gunung Sasak kita launching dan akan kita bangun rukyatul hilal di atasnya,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amien berharap agar Desa Wisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB. Senada dengan bupati, Amien meminta seluruh desa agar dapat lebih inovatif untuk mengembangkan sumber daya alam, pertanian, budaya serta menyiapkan kebutuhan wisatawan.

“Silahkan kembangkan potensi yang ada dengan tetap menjaga nilai budaya keagamaan,” pungkas Amien.

Usai acara seremonial, para tamu undangan bersama masyarakat menikmati hidangan khas Lombok seperti pelecing kangkung, urap, beberuk dan lainnya. Bahkan, para wisatawan asing yang juga hadir tampak lahap menikmati hidangan yang disajikan dengan cara begibung.

Begibung merupakan tradisi makan bersama dengan menikmati sajian dalam sebuah wadah/nampan berisi nasi, lauk pauk, baik oleh tiga atau empat orang. Tidak sekedar makan bersama, dalam tradisi Begibung ini terkandung banyak makna, di antaranya berbagi kebersamaan, susah-senang, manis-pahit yang semuanya dirasakan bersama. (dedy/humas)

1.495 KELOMPOK TANI LOBAR TERIMA SERTIFIKAT

Giri Menang, Senin 22 Januari 2018 – Sebanyak 1.495 kelompok tani menerima sertifikat registrasi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan sertifikat diberikan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid kepada perwakilan kelompok tani dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di masing-masing kecamatan.

Kelompok tani yang menerima sertifikat di antaranya kelompok petani pangan, holtikultura, kelompok ternak dan kelompok petani perkebunan.

Penyerahan dilakukan di Becingah Agung Kantor Bupati Lobar di Giri Menang Gerung, Senin (22/1/2018).

Kepala Dinas Pertanian Lobar H. Muhur menjelaskan, dengan bergabungnya Badan Penyuluh ke Dinas Pertanian maka pembaharuan data kelompok petani menjadi penting.

Sertifikat registrasi ini sendiri menjadi dasar kelembagaan bagi para kelompok tani. Dengan begitu kelompok tani yang sudah teregistrasi dipastikan akan mendapat prioritas dari program Pemerintah, termasuk keikutsertaan sebagai peserta BPJS.

“Dengan banyaknya kelompok tani yang tumbuh maka ke depan harus terus diupdate,” kata Muhur.

Dalam kesempatan itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kedatangan 4.000 lebih petani dalam acara tersebut.

Di mata bupati, petani merupakan salah satu sosok yang mulia. Bahkan, keberadaan petani menjadi penting bagi perkembangan industri pariwisata di Lombok Barat.

“Wisatawan datang berkunjung pasti mencari makan. Itu semua tidak terlepas dari hasil karya dan perjuangan petani. Petanilah yang paling mulia pekerjaannya karena banyak memberikan kontribusi untuk tubuh dan pertumbuhan manusia. Karena apa yang kita makan merupakan hasil petani. Selain itu, petani Lombok Barat juga diharapkan mampu sebagai penyumbang lumbung pangan nasional,” ujar mantan Ketua KPU NTB saat memberikan sambutan.

Dikatakan Fauzan, petani menjadi salah satu penyumbang kemiskinan di Lombok Barat. Hal itu sesuai dengan jumlah penduduk Lombok Barat yang mayoritas petani.

“Untuk meminalisir kemiskinan ini petani harus punya kelompok. Dengan kebersamaan semua hal akan mudah,” katanya.

Berikut perwakilan Kelompok Tani masing-masing kecamatan yang menerima sertifikat :
1. Kelompok Tani Ingin maju Kecamatan Kuripan
2. Kelompok Tani Karya Tani Kecamatan Kediri
3. Kelompok Tani Lembu Sari Narmada
4. Keompok Tani Tunas Mekar Kecamatan Lingsar
5. Kelompok Tani Sumber Sari Kecamatan Lembar
6. Kelompok Tani Bengkaung Berkarya Kecamatan Batulayar
7. Kelompok Tani Beriuk Maju Kecamatan labuapi
8. Kelompok Tani Karya Tani Kecamatan Kediri
9. Kelompok Tani Aneka Tani Gerung
10. Kelompok Tani Terus Berpacu Kecamatan Sekotong
(dedy/humas)

INI PESAN SEKDA SAAT PIMPIN APEL PARIPURNA

Giri Menang, Rabu 17 Januari 2018 – Sedianya pelaksanaan apel paripurna awal tahun 2018 digelar di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar). Mengingat curah hujan yang tinggi sejak dini hari tadi diperkirakan oleh banyak pihak menyebabkan lapangan Kantor Bupati Lobar cukup tergenang. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi lapangan dinilai masih layak digunakan apel paripurna. Di bawah naungan langit yang cukup mendung, pelaksanaan apel berjalan cukup khidmat.

Dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. Moh. Taufiq selaku Pembina Upacara menyampaikan beberapa hal. Di antaranya, masalah kedisiplinan, penilaian SKPD hingga netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018.

Terkait masalah kedisiplinan, Taufiq mengajak para PNS mulai dari staff hingga jajaran pimpinan untuk lebih meningkatkan disiplinnya. Sekda juga meminta agar SKPD terus berinovasi dan berprestasi di tahun 2018 ini.

“Tahun 2018 ini setiap SKPD harus berprestasi. Kepada yang telah berprestasi supaya dipertahankan dan terus ditingkatkan,” tegasnya di hadapan peserta apel paripurna, Rabu (17/1/2018).

Sekda juga meminta agar setiap SKPD harus meningkatkan kerjasama dan koordinasinya agar program pemerintah dapat berjalan dengan baik.

“Humas tidak mampu bekerja sendiri, melainkan butuh bantuan SKPD lainnya,” ujarnya memberi contoh.

Sedangkan bagi SKPD yang dinilai memiliki raport merah, Taufiq memberikan batas waktu hingga akhir bulan ini untuk menyelesaikannya.

Di akhir sambutannya, Taufiq kembali mengingatkan para peserta apel agar tetap menjaga netralitas selama gelaran Pilkada. Terhadap hal ini pihak BKD-SDM juga sedang menyiapkan regulasi bagi ASN yang terbukti terlibat dalam Pilkada. (LPA/humas)

Lombok Barat Menuju 100-0-100

Giri Menang, Senin 15 Januari 2018 – Lombok Barat menggeliat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum dan akses sanitasi. Hal tersebut ditegaskan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat meresmikan Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahap III tahun 2018 yang dipusatkan di Dusun Golong Desa Golong Kecamatan Narmada, Senin (15/1/2018).

“Kita mendukung penuh program Nawacita Jokowi yang dikenal dengan 100-0-100. 100 persen masyarakat bisa mengakses air bersih, 0 persen mereka buang air besar sembarangan, dan 100 persen bisa mengakses sanitasi,” ujar Bupati sambil menegaskan walau sulit namun ia optimis karena 45 persen sudah tercakup.

Program ini sendiri berjalan sangat baik untuk mendukung sektor penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut ditegaskan juga oleh Kepala Bappeda Lobar H. Baehaqi yang menyatakan bahwa program ini bisa menjadi jalan keluar dari problem kemiskinan.

“Kemiskinan makanan kan sudah tertangani, Gini Rasio kita sudah mengecil. Saat ini kita juga fokus dengan kemiskinan non makanan, salah satunya soal sanitasi,” ujar Baehaqi.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Golong, H. Zainuddin sendiri mengakui bahwa dengan Pamsimas itu, 80 persen warga di dusunnya bisa tercakup dan bisa mengalir ke dusun-dusun lainnya yang belum berjaringan air bersih.

Hal senada juga diakui oleh Kepala Desa Mareje Lembar. “Kondisi desa kami selalu kesulitan air bersih. Dengan program ini, kami optimis kesulitan air bersih yang selalu jadi masalah setiap tahun bisa teratasi,” ujarnya berbinar.

Fauzan sendiri merasa bangga dengan capaian desa-desa yang menjadi sasaran di tahun 2017.

“Di tengah isyu korupsi yang ada, Pamsimas di Lombok Barat bisa menunjukkan komitmennya. Saya salut dengan para Kepala Desa,” tambah Fauzan sambil menuturkan artikel yang ia baca tentang program pemberdayaan masyarakat ini.
Tahun 2017 lalu, Pamsimas menyasar 15 desa dengan total nilai proyek sebesar Rp. 3,7 milyar lebih. Di tahun 2018 ini, Pemkab Lobar mampu memperluas area cakupan menjadi 31 desa dengan total biaya sebesar Rp. 7,7 milyar lebih.

Dengan jumlah desa yang ada, maka Pemkab Lobar semakin optimis di tahun 2020 nanti 100 persen desa-desa di Lombok Barat mampu mencapai 100-0-100.

Pamsimas menjadi program andalan Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang tertuang dalam RPJMN 2005-2019. Sesuai amanat RPJM 2005-2019 ditetapkan bahwa di tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Program Pamsimas telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Pasimas I dilaksanakan pada tahun 2008 sampai tahun 2012 di 110 Kabupaten/Kota dari 15 Provinsi dan program Pamsimas II dilaksanakan pada tahun 2013 sampai dengan 2016. (humas)

JADWAL PADAT, FAUZAN SEMPATKAN PENUHI KEINGINAN WARGA

Giri Menang, Rabu 10 Januari 2018 – Di tengah jadwal yang cukup padat, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyempatkan diri memenuhi keinginan warganya bertemu sekaligus melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Mushalla Al-Hikmah di Dusun Lebah Sempage Utara, Kecamatan Narmada, Rabu (10/1/2018). Padahal hari itu juga dirinya diagendakan untuk melakukan pendaftaran di Kantor KPU Lombok Barat sebagai Calon Bupati Lombok Barat periode 2019-2024.

Dalam sambutannya, Fauzan meminta warga agar terus meramaikan mushalla dengan shalat berjamaah dan tempat membaca Al-Qur’an.

“Mari ramaikan musholla dengan sholat berjamaah dan jaga terus kebersamaan dan silaturahmi dalam membangun,” pesannya sebelum melakukan peletakkan batu pertama.

Sementara itu, Kepala Desa Lebah Sempage Turmuzi mengaku senang dengan kehadiran bupati yang datang di sela-sela kesibukannya. Diakuinya, pembangunan mushalla ini menjadi yang pertama setelah berdiri sejak lama.

Diperkirakan, pembangunan mushalla berukuran 7 m² itu menelan biaya sekitar Rp. 90 juta. Dalam kesempatan itu, bupati juga turut menyumbang 100 sak semen diikuti Kades Turmuzi sebanyak 20 sak semen. (andy/humas)

BPBD LOBAR GELAR SEMINAR PERKUAT KAPASITAS DESA TANGGUH BENCANA

Giri Menang, Rabu 10 Januari 2018 – Desa sebagai ujung tombak harus memiliki keunggulan dan daya saing serta ketahanan, salah satunya adalah ketahanan terhadap bencana. Apalagi jika wilayah tersebut termasuk dalam daerah rawan bencana.

Kondisi tersebut menjadi dasar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar menggelar kegiatan bertajuk Seminar Desa Tangguh Bencana. Tujuannya, agar pemangku kepentingan dan stakeholder mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa dapat lebih memahami kegiatan desa yang berpredikat Desa Tangguh Bencana.

Hal itu dikatakan Kepala BPBD Lobar Moh. Najib saat membuka seminar yang digelar di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (10/1/2018). Seminar Desa Tangguh Bencana diikuti oleh 300 orang peserta dari empat desa, yaitu Desa Batulayar, Desa Sekotong Tengah, Desa Kuranji Dalang dan Desa Pakuan.

“Seminar ini juga dimaksudkan agar pemerintah, masyarakat dan pelaku dunia usaha dapat meningkatkan perannya dalam penyelengaraan penanggulangan bencana. Selain itu juga agar pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana bisa lebih ditingkatkan,” sambung Najib.

Sementara itu, Asisten Bidang Administrasi, Ekonomi dan Pembangunan Setda Lobar H. Poniman dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para relawan Desa Tangguh Bencana. Poniman yakin keberadaan para relawan hanya didasari oleh dorongan hati nurani yang paling dalam untuk bisa berbuat dan melaksanakan semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

“Pada acara seminar ini nanti agar kita bersama-sama turun rembuk untuk ke depannya apa yang akan dilakukan berkaitan dengan bencana yang ada di wilayah daerah masing-masing. Pemerintah tidak ingin setiap tahun ada berita tentang bencana lagi, sebab yang namanya bencana tentu sangat merugikan masyarakat,” ujarnya.

Diakuinya, bencana bukan hanya karena faktor alam saja, namun keterlibatan manusia turut mendukung terciptanya potensi bencana. Dirinya berharap koordinasi antar masyarakat terutama para relawan lebih ditingkatkan lagi untuk dapat mencegah potensi hadirnya bencana tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut Dandim 1606/Lobar Letkol. Czi. Djoko Rahmanto, perwakilan Badan SAR Nasional NTB, Kepala SKPD, camat dan para kepala desa. (emi/humas)

HADIRI PELANTIKAN KEPALA LINGKUNGAN, INI PESAN BUPATI FAUZAN

Giri Menang, Selasa 9 Januari 2018 – Menghadiri pelantikan 16 kepala lingkungan se-Kecamatan Gerung, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengajak para kepala lingkungan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Bupati Fauzan berpesan kepala lingkungan yang baru saja dilantik agar terus menjaga kebersamaan.

Dikatakannya, menjadi seorang pejabat pada hakikatnya memiliki dua sisi, yaitu tanggung jawab dan juga suatu penghormatan kepada diri selaku pejabat.

“Kedua hal tersebut meniscayakan kita untuk melakukan hal yang sama. Jadi jabatan itu kita mau anggap menjadi beban ataupun penghormatan, konsekuensi yang diharapkan adalah sama, yaitu memberikan yang terbaik bagi masyarakat kita,” katanya dihadapan kepala lingkungan yang dilantik oleh Camat Gerung Mulyadi di Kantor Camat Gerung, Selasa (9/1/2018).

Dikatakan Fauzan, Kecamatan Gerung sebagai ibu kota kabupaten ke depannya harus lebih baik lagi, baik masyarakat maupun aparaturnya. Sebelumnya, Pemkab Lombok Barat telah menyerahkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Gerung ke Kementerian Dalam Negeri. Hal itu dilakukan agar Gerung sebagai ibu kota kabupaten bisa lebih mudah diatur mulai dari jalan, irigasi dan lain sebagainya.

“Kalau RDTR ini sudah disahkan oleh Kemendagri, kita akan banyak mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah Pusat,” jelas Fauzan.

Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, RDTR ini sendiri memang tidak mencakup seluruh Kecamatan Gerung, namun hanya mencakup tiga kelurahan dan tiga desa saja.

Fauzan menegaskan, RDTR yang diajukan meliputi tiga kelurahan dan tiga desa, bukan untuk merubah tiga desa menjadi tiga kelurahan, melainkan menjadikan ketiga desa tersebut sebagai kawasan ibu kota kabupaten.

“Hal ini sering ditafsirkan berbeda oleh orang. Saya mendengar kalau saya sudah mengajukan tiga desa itu menjadi kelurahan, padahal tidak ada hubungannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan Perumahan Pemda (Perumda) Selatan Fathurrahman berharap, dengan adanya kepala lingkungan yang baru ini ada penyegaran di wilayah kelurahan masing-masing.

Fathurrahman juga berharap kedepannya dengan sudah diajukannya RDTR olrh bupati, akan membawa percepatan pembangunan baik itu dari segi infrastruktur yang nantinya juga tentu akan dibarengi dengan pola pikir dan paradigma masyarakat, yaitu harus bisa mengimbangi baik itu dari segi kebersihan dan juga kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik lainnya.

“Karena kepala lingkungan adalah ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tentunya koordinasi dengan Pemerintah Daerah jangan sampai terputus untuk terus bisa mensosialisasikan program-program dari Pemerintah Daerah sendiri,” ujarnya. (ardi/humas)

1 274 275 276 277 278 421