Fauzan : Kader KB, Lini Terdepan Turunkan Angka Pernikahan Dini

Giri Menang, Senin 11 Desember 2017 – Sebanyak 450 orang yang terdiri dari para penyuluh Keluarga Berencana (KB), kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) dan kader Sub PPKBD se-Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memadati Bencingah Kantor Bupati Lobar sejak pagi tadi, Senin (11/12).

Para kader tersebut berkumpul guna mengikuti Pentaloka Lini Lapangan bagi kader KB yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana-Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A). Kegiatan tersebut merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku serta keterampilan tentang program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), yang ada di Lombok Barat. (lebih…)

PROGRAM PERTAMA – Pesisir PMI LOBAR RESMI BERAKHIR

Giri Menang, Senin 11 Desember 2017 – Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) wilayah Pesisir dukungan America Red Cross dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) telah berlangsung lima tahun. Program PERTAMA-Pesisir ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Lombok Barat agar siap siaga terhadap bencana alam.

Sekretaris PMI Lobar, Mustarudin mengatakan, PMI Lobar telah menanam 260 ribu bibit mangrove telah ditanam di wilayah Gumi Patut Patuh Patju. Tidak hanya itu, juga ada aktivitas lainnya seperti penanaman untuk vegetasi pantai sebanyak 10 ribu bibit. (lebih…)

Taufiq : Istri ASN Harus Memiliki Peran Dalam Pembangunan

Giri Menang, Senin 11 Desember 2017 – Isteri Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) harus bisa memberikan peran dalam pembangunan di Lobar. Berperanlah semaksimal mungkin, karena seorang istri itu bisa menjadi spirit dan penghancur bagi seorang suami. Jangan menuntut lebih dari suami.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. Moh. Taufiq saat memberikan sambutan pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar di Aula Kantor Bupati Lobar, Senin (11/12). (lebih…)

Hj. Khaeratun Bina Posyandu Giri Madia

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat Hj.Khaeratun Fauzan Khalid, melakukan pembinaan posyandu di Dusun Montong Galur Desa Giri Madia Kecamatan Lingsar Lombok Barat, (7/12).

Khaeratun menjelaskan, tujuan kedatangannya ke posyandu untuk bersilaturrahmi dan melakukan pembinaan tentang hidup bersih dan pola asuh anak 100 hari Kehidupan.
(lebih…)

Desa Terong Tawah Ikuti Lomba PHBS

Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi pagi tadi (5/12) mendapat kunjungan dari tim Road show PKK NTB. Kunjungan ini sekaligus untuk melakukan penilaian kepada desa tersebut yang mewakili Lobar pada lomba Lomba Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) tingkat Provinsi NTB.

Rombongan roadshow yang dipimpin langsung Wakil Ketua Satu PKK Provinsi NTB Hj. Samsiah Muhammad Amin ini diikuti oleh anggota yang terdiri dari TP-PKK Provinsi, Dinas Kesehatan dan Biro Kesos. (lebih…)

Heri Wahyudi, Kapolres Lobar Yang Baru

Kepolisian Resort (Polres) Lombok Barat (Lobar) sejak hari ini, (5/12) resmi memiliki Kapolres baru. Serah terima jabatan Kapolres tersebut berlangsung di halaman Polres Lobar.

Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kapolri tertanggal 16 November 2017 jabatan Kapolres Lobar dari AKBP I Wayan Djiartana diserahkan ke AKBP Heri Wahyudi. Begitu pula dengan Kapolres Kabupaten Lombok Utara (KLU) dari AKBP Rifai diserahkan ke AKBP Afriadi Lesmana.
(lebih…)

Peringati HUT PU, Bupati Tuntut ASN Tingkatkan Kualitas

Giri Menang, Senin 4 Desember 2017 – Memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umun ke-72, seluruh pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar upacara bendera di Halaman Kantornya, Senin (4/12). Selaku Pembina upacara, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid selaku Pembina Upacara memaparkan sejarah lahirnya Pahlawan Sapta Taruna.

“Hal itu menjadi tonggak sejarah, bukti dari semangat berbakti untuk bumi pertiwi. Militansi dan daya juang yang tinggi dari Pahlawan Sapta Taruna tersebut menjadi nafas setiap insan PUPR dalam bertugas, telebih saat ini di mana pembangunan infrastruktur sedang dipicu untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain,” kata bupati.

Ditegaskannya, ASN Lobar kini dituntut untuk terus meningkatkan kualitas kinerja agar bisa menjawab tuntutan zaman. “Peningkatan kualitas akan bisa dilakukan bila kita kreatif dan aktif melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan. Untuk itu teruslah memacu diri berkreasi dan berinovasi agar kita bisa melakukan percepatan pembangunan demi terwujudnya Lombok Barat yang Unggul, Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat,” serunya.

Di akhir sambutan, bupati memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pihak, termasuk mitra kerja asosiasi, konsultan dan kontraktor karena dinilai telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur. “Semoga kedepan dapat terus meningkatkan kinerja dan pengabdian dalam melayani masyarakat untuk Lombok Barat yang lebih sejahtera” tutupnya. (andi/humas)

Kejar Target, Dukcapil Jemput Bola

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – Memanfaatkan momen Festival Budaya Perang Topat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat mendirikan stand perekaman e-KTP di parkiran Pura Lingsar, Minggu (3/12). Strategi itu dilakukan sebagai langkah mempercepat target capaian pembuatan e-KTP yang merupakan syarat administrasi kependudukan warga di Lombok Barat. “Kita targetkan agar perekaman e-KTP sebelum Pilkada sudah 100 pesen rampung,” kata Kepala Dinas Dukcapil, H. Muridun usai kegiatan.

Dijelaskannya, hingga saat ini baru 83 persen dari total jumlah masyarakat Lombok Barat yang memiliki KTP elektronik dan masih sekitar 17 ribu yang belum lakukan perekaman. Hal itu mengharuskan pihaknya terus melakukan perekaman keliling setiap hari, baik ke rumah warga maupun dengan cara mobile ke setiap lokasi keramaian seperti pasar dan lainnya.

“Kita memanfaatkan momen Perang Topat ini karena pasti masyarakat banyak yang hadir. Namun untuk hari ini kita hanya bisa mencetak 40 keping e-KTP milik warga dan yang melakukan perekaman hanya 25 orang,” jelas Muridun.

Muridun optimis perekaman akan lebih cepat mencapai target, terlebih tambahan blangko dari pusat sudah diberikan.

Terkait alat perekaman, Muridun menganggap masih kurang. Namun dengan direalisasikannya dua unit alat rekam dari APBD Perubahan kemarin, dirinya berharap kedepannya pemerintah akan memberikan tambahan alat lagi. (dedy/humas)

Dari Lingsar Untuk Kerukunan Indonesia

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – “Kita ingin memberikan keteladanan kepada dunia. Jargon yang kita pilih pada tahun ini adalah: Dari Lingsar untuk Lombok Barat, dari Lombok Barat untuk NTB, dari NTB untuk Indonesia dan dari Indonesia untuk dunia,” ujar Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dengan lantang saat memberi sambutan pada puncak acara Festival Budaya Perang Topat 2017 di pelataran Pura Taman Lingsar, Minggu (3/12).

Perang Topat merupakan simbol toleransi yang erat antara Umat Islam Sasak dengan Umat Hindu Bali-Lombok.

Perang yang menjadi antithesis dari kondisi perang pada umumnya seakan menjadi kritik untuk semua umat agar menjaga toleransi, memelihara kebersamaan dan merawat persatuan.

“Kita diwariskan nilai-nilai luhur dari para nenek moyang kita untuk menjadi perekat kebersamaan di tengah ujian dalam kehidupan yang plural,” lanjut Fauzan sambil mengulas transformasi kisah perang yang harusnya berdarah-darah menjadi perang penuh kegembiraan.

Bagi Umat Hindu, tradisi ini bersamaan dengan Pujawali Pura Taman Lingsar sekaligus sebagai wujud syukur umat kepada Sang Hyang Widhi Wase atas hasil panen yang melimpah ruah. Bagi umat Islam menjadi upacara Haul untuk Sang Waliyullah yang diyakini sebagai penyebar Islam di Lingsar.

Setelah melalui berbagai acara pendukung dan seremonial, segenap tamu kehormatan didaulat untuk naik ke panggung. Mereka dengan serentak melempar topat (ketupat) ke tengah pengunjung. Lemparan tersebut menjadi pembuka perang antara umat Hindu yang ada di pelataran pura dengan umat Islam yang ada di Kemalik (mushalla, red). Mereka tampak larut dalam kegembiraan bersama ribuan warga yang ikut melempar atau hanya menonton karena tidak kebagian amunisi (topat, red).

Gelaran Festival Perang Topat selalu diselenggarakan berkenaan dengan Rarak Kembang Waru (gugurnya bunga pohon waru) pada purnama sasih (bulan) ke pituk (tujuh) pada kalender Sasak.

Festival tahun ini diawali dengan Begawe Gubuk (27/11) yang mempertemukan antara empat banjar umat Hindu dengan Umat Islam sekitar Pura dalam jamuan makan bersama. Acara berlanjut dengan aneka pagelaran seni yang berlangsung sampai puncaknya hari ini (3/12).

Pura Taman Lingsar, diyakini oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Ispan Junaidi sebagai satu-satunya tempat ibadah non muslim di dunia yang memiliki Kemalik atau mushalla.

Ispan Junaidi selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa prosesi Perang Topat merupakan prosesi perpaduan budaya dan religi yang menjadi Calender of Event Pariwisata di Lombok Barat.

“Ini merupakan refleksi keharmonisan dan legenda bagi umat manusia di muka bumi,” jelasnya penuh percaya diri.

Untuk diketahui, Kabupaten Lombok Barat memiliki sekitar 8-9 persen warga yang beragama Hindu. Mereka hidup berbaur dengan damai di tanah Patut Patuh Patju.

Hal tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Dalam Negeri yang melakukan survey kepada lebih dari separuh kabupaten/kota se-Indonesia. Kabupaten Lombok Barat pun ditetapkan sebagai Kabupaten Berketahanan Konflik yang Tinggi.

Mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wakil Gubernur H. Moh. Amin berharap event tahunan ini lebih di tingkatkan pengemasan dari tahun ke tahun.

Hadir di kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Danrem 16 Wirabhakti, dan jajaran Forkompimda NTB dan Lobar. Hadir juga salah seorang Deputi dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dandim 1606 Lobar, Kapolres Lobar dan Mataram, serta SKPD lingkup Pemkab. Lobar. (humas)

Peringatan HKN, Sekda Himbau Investasi Kesehatan Sejak Dini

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – Ratusan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai Pemkab Lombok Barat dan masyarakat umum memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional (HKN) ke-42 di Lombok Barat, Sabtu (2/12) kemarin. Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat menggelar kegiatan senam massal yang kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat mengitari komplek perkantoran Bupati Lombok Barat menuju perempatan Masjid Jami’ Gerung ke utara menyusuri perkampungan Bali di Desa Babakan dan berakhir di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat.

Sebelumnya Pemkab Lombok Barat (Lobar) juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yakni penanaman pohon di kawasan wisata Gunung Sasak dan upacara bendera untuk memperingati HKN yang diperingati bersamaan dengan peringatan Hari Bhakti PU ke-72, hari KORPRI ke-42 dan HUT DWP ke-18 yang hari lahirnya cukup berdekatan.

Sekertaris Daerah Lobar, H. Moh. Taufiq sebelum melepas peserta jalan sehat berpesan agar masyarakat terus membudayakan hidup sehat dengan berolah raga dan selalu mengecek kesehatan serta memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

“Berinvestasi kesehatan seyogyanya dimulai dari sekarang. Jangan menunggu sakit,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dikes Lobar, H. Rachman Sahnan Putra mengatakan, untuk mensosialisasikan program Indonesia Sehat, dinasnya telah melakukan berbagai metode pendekatan keluarga di masyarakat, salah satunya kegiatan senam massal dan jalan sehat kali ini.

“Tatkala kita memiliki sebuah harta yang sangat berharga, tentunya kita akan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga, memeliharanya agar tidak rusak dimakan usia, serta tidak lantas membiarkan begitu saja tatkala ada jaminan perlindungan yang ditawarkan,” katanya.

Ditambahkannya, peringatan HKN menjadi sebuah refleksi tentang apa saja upaya yang telah dilakukan dalam menjaga kesehatan. Terutama dalam menerapkan lebih banyak pendekatan promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif dalam keseharian kita.

“Bangun kemandirian masyarakat yang sadar akan kesehatan, sehingga tercapai Indonesia yang kuat.” tegasnya.

Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan juga telah mencanangkan program Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi) sebagai upaya pemerintah daerah untuk mensukseskan program Kementerian Kesehatan RI, yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Gemadazi merupakan berntuk komitmen Pemkab Lombok Barat mewujudkan kasus gizi buruk nol. Melalui gerakan ini diharapkan kesadaran orang tua akan gizi untuk anak semakin tinggi. Dengan demikian diharapkan pula agar asupan gizi yang baik didapatkan anak dan gizi buruk mampu dicegah.

Selain pembagian doorprize, dalam kegiatan itu juga dilakukan berbagai pengharagaan. Diantaranya, penyerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan Lombok Barat dan penyerahan hadiah bagi FKTP kategori Pedesaan yang diterima oleh Puskesmas Meninting sebagai juara pertama diikuti Puskesmas Labuapi dan Puskemas Sedau. (nanang/humas)

1 277 278 279 280 281 421