Kades Gegelang : Pembangunan Desa Jadi Bukti Perhatian Pemerintah

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Desa Gegelang genap berusia enam tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, Pemerintah Desa Gegelang menyelenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari aneka lomba, santunan anak yatim dan pengajian umum.

Kepala Desa Gegelang Safiuddin sendiri mengaku bangga dengan perkembangan yang ada di desanya. Ia mengaku, apa yang ada di desanya menjadi bukti bahwa selama ini Desa Gegelang telah melakukan pembangunan.

“Keberhasilan pembangunan di Desa Gegelang merupakan dukungan semua pihak terutama Pemerintah Daerah. Infrastruktur jalan sudah baik, lampu jalan sudah terpasang, begitu juga irigasi untuk petani sudah selesai. Itu bukti kalau Pemerintah memperhatikan kita, termasuk pembangunan kantor desa dan musholla,” jelasnya dalam sambutannya sebelum dimulainya pengajian umum oleh TGH. M. Taisir di kantor Desa Gegelang, Sabtu (4/11).

Bupati Lombok Barat diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) H. Lalu Edy Sadikin berharap agar Desa Gegelang semakin maju, sejahtera aman dan nyaman. “Jaga kondusifitas desa. Jika aman semua bisa kita lakukan. Komunikasi dan koordinasi itu penting agar informasi ke masyarakat nyambung dan jelas,” tegasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Kapolsek Lingsar, Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Lingsar, Kepala Desa Bug-Bug dan tokoh masyarakat Desa Gegelang. (dedy/humas)

Ribuan Ibu Dan Anak Hadiri Gebyar PAUD

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Ribuan balita dan ibu-ibu memenuhi halaman kantor Camat Gunungsari, Sabtu (4/11). Kehadiran ribuan anak dan ibunya itu dalam rangka memeriahkan Gebyar PAUD dan Pendidikan Non Formal Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Lombok Barat (Lobar) 2017.

Ribuan anak dan ibunya itu sudah berdatangan sejak pukul 08 pagi. Mereka berdatangan dari 10 kecamatan yang ada di Lobar. Mereka ditempatkan di bawah terop yang dibagi menurut kecamatannya. Mirip kafilah MTQ, murid Paud beserta orang tuanya ini dengan sabar menunggu dimulainya acara.

Awal acara dimeriahkan dengan tampilan drumband salah satu SD yang ada di kecamatan Gunungsari.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, anak-anak yang tergabung dalam PAUD adalah generasi bangsa yang akan menggantikan orang tua kelak. Untuk itu anak-anak PAUD harus mendapatkan perhatian guna menyongsong generasi emas yang akan kita peroleh 32 tahun lagi, tepatnya tahun 2045.

“Anak-anak ini adalah modal kita yang akan gantikan kita kelak,” ucap Bupati Fauzan.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap calon generasi emas ini, bupati berjanji tahun 2018 nanti akan memberikan perhatian lebih kepada para tutor PAUD. Perhatian yang diberikan ini berbentuk insentif pendidikan PAUD. Begitu pula kepada mitra PAUD yang ada di Lobar seperti Himpunan PAUD Nasional Indonesia (HIMPAUDNI) dan Ikatan Guru TAK Indonesia (IGTKI) juga akan diberikan operasional kelembagaan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Hendrayadi mengatakan, jumlah peserta yang diundang adalah 1.095 peserta yang berasal dari 365 PAUD sebagai Lobar. Masing-masing PAUD mengirimkan 3 anak dan 1 pendamping. Selain itu diundang juga 1.436 guru PAUD sebagai Lobar.

“Dari pengamatan di lapangan, jumlah peserta jauh melampaui jumlah undangan. Dari 1.500 kertas untuk menggambar yang disediakan, semuanya habis. Jadi yang hadir bukan hanya 3 utusan per PAUD tapi seisi PAUD. Ini belum ditambah guru, dan orang tuanya yang ikut hadir mendampingi anaknya,” jelasnya. (afgan/humas)

Tahun 2018, Bupati Prioritaskan Jalan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Infrastruktur jalan menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pembangunan di desa. Bagusnya akses jalan juga dapat memberikan manfaat besar untuk perekonomian masyarakat khususnya di tingkat pedesaan.

Mengingat jalan yang terus bertambah, selain dibutuhkannya perbaikan juga dibutuhkan pemerataan pembangunan di semua desa. Misalnya, salah satu ruas jalan di Desa Grimak yang panjangnya sekitar 1 kilometer dan lebar 4 meter, namun belum dilakukan pengaspalan.

“Padahal jalan ini banyak manfaatnya. Selain jalan menuju sekolah, juga sebagai akses alternatif menuju tempat pemakaman umum masyarakat Dusun Montor. Itu butuh sentuhan pemerintah daerah, melihat kemampuan desa terbatas tidak mampu membiayai jalan yang anggarannya membutuhkan angka yang besar,” kata Kepala Desa Grimak Habibullah di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam kegiatan Safari Jum’at Bupati di Masjid Nurul Yaqin Dusun Montor, Jum’at (3/11).

Menanggapi hal itu, bupati berjanji akan mengabulkan permintaan Kades Habibullah. Bahkan, ia berjanji akan menjadikan infrastruktur jalan sebagai prioritasnya di tahun 2018. Salah satunya kebutuhan jalan di Kecamatan Narmada.

“Untuk itu masyarakat diharap bersabar, karena target Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di tahun 2018, ada sekitar 90 kilometer jalan se-Lombok Barat yang harus diaspal,” jelasnya. (dedy/humas)

Pemkab Kuningan, Adopsi Regulasi Paten Pemkab Lobar

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Pemerintah Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat tertarik mengdopsi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) milik Pemkab Lombok Barat (Lobar). Sejauh ini, pelaksanaan di Lobar dinilai sangat baik.

Hal itu diakui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Kuningan, Drs.H. Maman Hermasyah di hadapan Sekda Lobar H. Moh Taufiq dalam kunjungannya, Jum’at (3/11).

Maman mengemukakan, pihaknya sudah memerintahkan kepada tim teknis Paten agar dapat mempersiapkan penyelenggaraan Paten ini, termasuk dalam pemenuhan syarat-syaratnya, sehingga pada akhir tahun 2017 ini, direncanakan lima kecamatan dari 32 kecamatan di wilayah kabuaten Kuningan, dapat ditetapkan sebagai penyelenggaraan Paten. “Untuk 27 kecamatan lainnya, dapat menyelenggarakan paten paling lambat akhir tahun 2018,” paparnya.

Dalam rangka pemenuhan target tersebut, Maman memaklumi, tim tehnis dituntut untuk berkoordinasi setiap langkah, termasuk mengadopsi regulasi Paten di Lobar. Oleh karena itu, Maman memandang perlu untuk menghadirkan seluruh Camat se-Kuningan berkunjung ke Lobar. Semuanya dalam rangka ikut mengkaji dan mempelajarai bagaimana kecamatan di Lobar turut berperan dalam mempersiapkan penyelenggaraan Paten.

Paten merupakan amanah Permendagri Nomor 4 Tahun 2010, dimana di dalamnya berlaku ketentuan diselenggarakan paling lambat lima tahun sejak terbitnya peraturan tersebut.

Sekda Lobar H. Moh. Taufiq dalam kata-kata penerimaannya mengatakan, siap memberikan seluruh regulasi penyelenggaraan Paten di wilayahnya. Pada kesempatan itu, sekda memerintahkan kepada Kepala bagian (Kabag) Pemerintahan, Hamka agar menyiapkan segala kebutuhan regulasi Paten yang dibutuhkan Kuningan.

“Silahkan Kabag Pemerintahan menyiapkan segala kebutuhan menyangkut regulasi Paten ini,” pinta Taufiq. (LPA/humas)

Setelah 6 Tahun Menanti Kafilah MTQ Lobar Akhirnya Juara Umum

Giri Menang, Kamis 2 November 2017 – Kafilah MTQ Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akhirnya keluar sebagai Juara umum pada MTQ XXVII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diadakan di Kabupaten Bima.

Kebahagiaan terpancar dari raut wajah para qori/qorian, pelatih, official maupun pejabat Pemkab Lobar. Maklum, gelar juara umum kembali ke Lobar setelah 6 tahun tak mampu diraih.

Wujud kegembiraan dan penghargaan kepada kafilah juara, Pemkab Lobar mengadakan penyambutan di perbatasan Lobar-Loteng, tepatnya di Desa Keru, Narmada, pagi tadi (2/11).

Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua melakukan konvoi mengarak piala tersebut. Rute konvoi dimulai dari Keru Narmada, kemudian berlanjut hingga ke Sweta, lalu berbelok ke arah selatan menuju ke Kediri. Dari Kediri konvoi bergerak menuju bundaran Giri Menang Square yang selanjutnya menuju Bencingah Agung.

Di Bencingah, kafilah ini disambut Sekda Lobar dan puluhan pejabat lainnya. Tampak hadir pula di sana Ketua TP PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid.

Sekda Lobar H. Moh. Taufik dalam sambutannya mengatakan, bahwa waktu 6 tahun bukan waktu yang sedikit untuk meraih gelar juara umum. Persiapan yang matang dan latihan yang serius merupakan kunci dari kesuksesan ini.

Namun demikian Sekda mengingatkan para juara agar tidak terlena dengan euforia kemenangan.

“Kita masih akan melakukan persiapan untuk menghadapi MTQ XXVII Tingkat Nasional di Medan Tahun 2018 mendatang. Jadi mari gembleng dan persiapkan diri dengan maksimal,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ ) Kab Lobar H. Fathurrahim mengatakan, untuk menghadapi MTQ XXVII ini persiapan yang dilakukan sangat maksimal. Persiapannya mulai dari tiga tahap Traning Center hingga persiapan mental.

Pada malam final, tutur Fathurrahim, dari 27 cabang lomba yang dilaksanakan, 20 orang peserta kita masuk menjadi juara, terdiri dari 9 orang juara pertama, 7 orang juara kedua dan 4 orang juara ketiga.

“Untuk mengapresiasi perjuangan para juara ini, Insya Allah Bupati Lobar akan memberangkatkan umrah kepada para juara pertama. Untuk juara kedua dan ketiga juga akan diberikan apresiasi lainnya,” jelasnya.

Di tempat yang sama Sajwan Ramdoni, juara I hafalan 10 juz mengatakan, prestasi yang diraihnya saat ini bukti dari kekompakan team.

“Kita bahu membahu mulai dari Training Center hingga pelaksanaan lomba. Kedepan kita akan mengadakan persiapan menghadapi MTQ XXVII Tingkat Nasional di Medan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, MTQ XXVII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2017 ini dilaksanakan di Kabupaten Bima, mulai tanggal 25 Oktober sampai dengan 1 November 2017. Dalam ajang MTQ ini, Kontingen Lobar mengirimkan 80 orang anggota kafilah yang terdiri dari pendamping, pelatih dan peserta.

Hasil akhir MTQ ini adalah Juara I diraih Lobar, Juara II Lombok Tengah, Juara III Kota Bima, diikuti oleh Kota Mataram, Kabupaten Bima, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Lombok Utara dan Sumbawa Barat. (budi/humas)

Realisasi Fisik & Keuangan Pemeliharaan Jalan Kabupaten Dengan Program PRIM Per Oktober 2017

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan paket PRIM INDII Per 31 Oktober 2017

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)

 

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan paket PRIM INDII Per 29 Oktober 2017

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)

IKM Sebagai Objek Pembangunan

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Sebanyak 14 komunitas Industri Kecil Menengah (IKM), diantaranya komunitas las, sablon, menjahit, perbengkelan dan lain sebagainya, menerima bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan bantuan sarana prasarana itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati H. Fauzan Khalid di halaman kantor Disperindag, Senin (30/10).

Dalam sambutannya, bupati memberikan semangat kepada para penerima bantuan. “Saya tidak akan bosan dan akan selalau menyampaikan ini di setiap kesempatan, yaitu kita harus selalu genem (rajin). Karena Insya Allah, kalau kita sudah genem, apalagi di bidang usaha dan keterampilam serta di bidang-bidang yang dapat mendukung dan menambah penghasilan keluarga, Insya Allah dengan itu akan memberikan hasil yang positif bagi keluaraga kita masing-masing,” katanya.

Secara keseluruhan tercatat 381 unit bantuan yang diserahkan Diserindag. Di bidang logam dan mesin sendiri terdapat 64 jenis usaha, baik dalam bentuk kelompok maupun perorangan. Di industri kerajinan hasil hutan ada 67 jenis usaha dan untuk gerobak sendiri sebanyak 250 unit, serta ada 10 sertifikasi halal dari MUI yang sudah keluar turut diserahkan.

Dengan adanya bantuan itu diharapkan para pelaku IKM di Lobar tidak hanya menjadi subyek pembangunan, akan tetapi juga bisa menjadi obyek pembangunan dengan bisa ikut menurunkan angka kemiskinan.

“Kita harapkan kepada para penerima bantuan ini, tahun depan sudah bisa mandiri bahkan sudah bisa memberdayakan warga sekitar,” harap Kepala Disperindag, Agus Gunawan.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, kedepannya Dinas Perindag akan membentuk Forum Silaturrahmi IKM se-Lobar. “Harapannya bisa menjadi landasan pengawasan untuk IKM terkait. Kita jadi tahu sejauh mana bantuan itu dimanfaatkan. Jika ditemukan bantuan itu tidak dimanfaatkan, bisa kita tarik lalu serahkan kepada yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Sementara itu Inaq Sairim, salah satu penerima bantuan merasa senang dengan bantuan yang diterimanya. “Saya sangat merasa senang. Sudah lama saya berharap akhirnya tewujud,” ungkap wanita yang sehari-hari berjualan cilok asal Desa Selat, Narmada. (ardi/humas)

Jadi Biang Kemacetan, Bupati Minta Kecimol Diganti

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Nyongkolan merupakan sebuah upacara yang unik dan telah menjadi tradisi secara turun temurun dalam menyambut sebuah pernikahan. Biasanya adat Nyongkolan dilakukan saat siang menjelang sore pada akhir pekan. Menggunakan pakaian adat dan menampilkan kesenian Sasak, iring-iringan pengantin berbaris rapi jalan melintasi ruas-ruas jalan.

Namun tidak sedikit pengguna jalan mengeluh saat menjumpai nyongkolan yang menggunakan kecimol. Para pengiring berjoget tidak karuan hingga menyebabkan kemacetan parah.

Melihat hal tersebut, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid berharap agar kecimol tidak lagi digunakan saat nyongkolan.

“Akan lebih bagus jika kesenian cilokak, hadrah dan semacamnya digunakan saat nyongkolan. Daripada pakai kecimol bikin orang rusuh. Tidak ada budaya masyarakat sasak berjoget di acara nyongkolan memakai kecimol,” tegasnya di hadapan masyarakat saat bersilaturahmi dengan warga Desa Lembah Sempage, Kecamatan Narmada, Minggu (29/10).

Bupati meminta Desa Lembah Sempage bisa menjadi pelopor penggunaan kesenian asli sasak saat nyongkolan. “Mudah-mudah di Desa Lembah Sempage bisa menjadi pelopor saat nyongkolan memakai cilokak dan hadrah. Masyarakat punya cilokak dan hadrah sendiri. Ini sebagai bentuk kita melestarikan budaya masyarakat sasak yang ada di Lombok, khususnya di Kabupaten Lombok Barat,” ajaknya.

Kepala Desa Lembah Sempage, Turmuzi mengatakan kesenian cilokak dan hadrah dipakai untuk nyongkolan sudah dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes).

“Itu setiap acara nyongkolan kita sudah memakai Gendang Beleq, Cilokaq dan Hadrah. Biar tidak ada keributan bagi masyarakat yang mengikuti acara nyongkolan. Kita juga lihat dari beberapa pengalaman sebelumnya, banyak kejadian yang tidak kita inginkan dari kejadian seperti nyongkolan memakai kecimol,” terangnya.

Ia mengaku, masyarakatnya sangat mendukung aturan itu. “Di Lombok Barat, Desa Lembah Sempage menjadi desa pertama yang mendukung Peraturan Desa (Perdes) di mana saat nyongkolan menggunakan Gendang Beleq, Cilokaq dan Hadrah,” ungkapnya.

Desa Lembah Sempage juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan, seperti seperti pohon enao untuk gula aren, lalu durian, rambutan, manggis dan kakaow.

“Untuk itu agar hasil-hasil pertanian tidak dijual langsung, tetapi kita olah dulu tetapi syaratnya kita harus tekun. Misalnya di sini juga banyak bahan baku pisang. Kita olah menjadi kripik pisang atau pisang sale supaya nilai jualnya lebih tinggi,” kata bupati.

Bupati menjelaskan, lebih dari 100 hasil olahan seperti kopi, kripik, gula semut, serbat jahe dan lainnya akan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah untuk mendapatkan sertifikat kesehatan, sertifikat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal. Bila semua produk sudah memiliki lisensi tersebut, maka dapat dengan mudah dipasarkan di took-toko besar seperti Indomart, Alfamart dan supermarket lainnya.

“Pemkab Lobar berkomitmen untuk membantu para petani, tidak boleh selesai di hulunya tapi juga harus berlanjut. Tidak boleh terbantu irigasi, alat-alat pertanian saja tetapi berlanjut membuat Kelompok Wanita Tani (KWT),” tegas bupati. (andi/humas)

KUA PPAS 2018 Lobar, Mengacu Pada RPJMD 2014-2019

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Lombok Barat (Lobar) tahun anggaran 2018, merupakan sebuah dokumen perencanaan. Dokumen ini digunakan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2018. KUA dan PPAS juga merupakan acuan dalam penyusunan Rancangan APBD Lobar tahun 2018.

KUA ini disusun pada dokumen perencanaan pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lobar 2014-2015. Topik ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat Paripurna DPRD Lobar, Senin (30/10) di Ruang Sidang DPRD Lobar di Giri Menang-Gerung.

Pihak Eksekutif yang disampaikan langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam laporannya memaparkan, RKPD Lobar tahun 2018, dalam penyusunannya berpedoman pada arah kebijakan dan strategi pembangunan sesuai RKPD Lobar dan Provinsi NTB. Bupati memaparkan, tema yang diangkat dalam RKPD 2018 adalah, mengacu pada penguatan sinergi dan integrasi program penanggulangan kemiskinan melalui pengolahan pasca panen, mutu layanan sosial dasar, serta pemantapan struktur.

Ada lima prioritas sasaran dalam arah kebijakan ini. Diantaranya adalah, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,00%, Angka kemiskinan sebesar 15,73%, Tingkat Pengangguran Terbuka 3,5%, Inflasi 2,77% dan Indeks Gini Rasio di bawah 0,3%.
Dari kelima prioritas sasaran yang disampaikan eksekutif itu, pihak legislatif, prisnsipnya setuju untuk dibahas pada gelaran rapat paripurna salenajutnya. Pada paripurna ke 56, masa sidang 3, tahun dinas 2017 ini, dipimpin langsung oleh wakil Ketua, Sulhan Mukhlis.

Sedianya, pada rapat paripurna tersebut, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembahasan persetujuan terhadap empat buah Raperda menjadi Perda. Raperda tersebut antara lain, Perubahan terhadap RPJMD, Penataan Pedagang Kaki Lima, Pariwisata Berkelanjutan dan Penyelengaraan Perpustakaan. (L.P.Ali/Humas)

Tahapan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Lombok Barat 2018 Resmi Diluncurkan

Giri Menang, Minggu 29 Oktober 2017 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memasang target khusus pada acara peluncuran tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat tahun 2018, yakni informasi tentang Pilkada tersebar luas ke seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat. Sebagai salah satu langkah sosialisasi, KPU Lobar menggelar Jalan Santai “Sadar Pemilu” yang diikuti ratusan peserta, Minggu (29/10). Kegiatan juga diarangkai dengan Peluncuran Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat tahun 2018.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Lobar, Suhaimi Syamsuri berharap agar apa yang pihaknya lakukan hari ini akan mendapat respon yang positif dari masyarakat Kabupaten Lombok Barat. “Kami sangat berharap masyarakat khususnya yang ada di Lombok Barat, ikut mensosialisasikan tahapan pemilu ini,” harapnya.

Baginya, tantangan terberat bagi anggota KPU ke depannya adalah tetap profesional dan berintegritas serta tetap terlihat netral kapanpun dan dimanapun berada. Untuk itu pihaknya berharap dalam waktu dekat bisa segera menetapkan PPK dan PPS dimana nanatinya masyarakat juga bisa mengawal Pemilu agar berjalan baik. Pada peluncuran tahapan pemilu kali ini juga diperkenalkan maskot Pemilu Kabupaten Lombok Barat, yaitu “SI PEDAS” atau Si Pemilih Cerdas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. Moh. Taufiq dalam kesempatan itu berharap agar Pilkada Kabupaten Lombok Barat mampu mencetak pemimpin yang berkualitas. “Pemimpin yang berkualitas hanya mampu dihasilkan oleh pemilih yang cerdas dan berintegritas,” tegasnya.

Dirinya juga berharap agar pertsispasi PNS pada Pemilu mendatang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Sekda menekankan agar PNS tetap netral dan tidak Golput pada Pemilu yang akan datang.

Salah satu perwakilan dari pemilih pemula juga turut memberikan sambutan pada acara peluncuran tahapan pemilu ini. Dalam orasinya, Putri Novia Diah Pitaloka berharap agar pejabat atau PNS yang ada di Lombok Barat tidak terlibat langsung dalam politik praktis karena itu akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

Lebih lanjut gadis yang juga berstatus sebagai siswa pada SMAN 1 Kediri ini berharap, agar calon peminpin daerah nantinya jangan mengumbar janji-janji yang tidak mampu mereka laksanakan.

Acara yang juga dihadiri oleh anggota KPU RI yang diwakili oleh Pramono Tantowi Ubaid, perwakilan KPU Propinsi NTB DR. Yan Marli, DanDim 1606/Lobar serta Wakapolres Lombok Barat. (pelo/humas)

1 286 287 288 289 290 424