Peringatan Hari Bhayangkara Ke-71

Giri  Menang, Senin 10 Juli 2017 – Momentum Hari Bhayangkara ke 71 tahun 2017 merupakan hari yang teristimewa bagi seluruh anggota jajaran Kepolisian  di seluruh Indonesia. Pagi tadi (10/7/2017), Polda NTB menggelar upacara peringatan di lapangan Eks Bandara Selaparang, Mataram.

Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A menyebutkan, dirinya sangat mengapresiasi kinerja Polda NTB dalam menjaga situasi kamtibmas, juga atas prestasi yang ditorehkan untuk NTB.

“Teriring ucapan terimakasih yang setulusnya atas pengabdian insan Bhayangkara di NTB, pengabdian yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat NTB. Selamat juga atas prestasi-prestasi yang terus ditorehkan oleh Polda Nusa Tenggara Barat,” ungkap Gubernur NTB.

Sebelumnya, Polda NTB mendapat predikat sepuluh besar se-Indonesia dalam menekan inflasi harga pangan selama bulan puasa hingga puncak Ramadhan kemarin, dimana pelaksanaan menekan harga pangan ini merupakan program nasional pemerintah.

“Hal ini bisa terjadi karena terbentuknya satgas pangan oleh Polda NTB, sehingga beberapa orang yang ingin memanfaatkan momen naiknya harga kebutuhan pangan masyarakat di bulan puasa hingga Ramadahan kemarin mengurungkan niatnya” jelasnya.

Pada kesempatan itu pula, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyerahkan hibah yang ditandangani oleh Sekda H. Moh Taufik dan Kapolda NTB Brigjen (Pol) Drs. Firli, M.Si.

Hibah tersebut nantinya untuk pengembangan Polsek Narmada, Lingsar dan Gunungsari di wilayah hukum Polresta Mataram dan hibah untuk pembangunan kantor serta asrama untuk Polres Lombok Barat. (ryan/humas)

Gala Desa, Munculkan Bibit Olahragawan

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Usai melepas peserta Gowes Pesona Nusantara (GNP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membuka Gala Desa 2017 di Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu (8/7/2017) sore. Pembukaan ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari Kemenpora melalui Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Arifin Madjid kepada Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.
Program Gala Desa ini bersifat kompetisi yang dikemas secara profesional dengan melibatkan berbagai pihak terkait sehingga program ini berdampak secara masif dan mengena diberbagai segmen masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam berolahraga, baik secara individu atau kelompok. Selain itu, gelaran ini juga untuk memunculkan bibit-bibit olahragawan dari tingkat desa.
Sebelumnya, pembukaan Gala Desa diawali dengan defile kontingen dari 10 kecamatan yang ada di Lombok Barat bersama Paskibraka Lombok Barat 2017. Masing-masing kecamatan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum untuk ikut dalam enam cabang olahraga (cabor) yang telah ditentukan. Keenam cabor tersebut yakni, sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bola voli, bulutangkis, dan atletik.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat, H. Ilham mengatakan, Gala Desa di Lombok Barat siap dimeriahkan oleh 47 klub sepak bola, sepak takraw 11 klub, bulutangkis tunggal putra 44 atlet, putri 28 atlet dan ganda putra 7 pasang. Sedangkan cabor tenis meja usia 15 tahun diikuti 6 orang atlet, kategori umum tunggal putra 52 atlet, tunggal putri 28 atlet, dan ganda putra 7 orang atlet.
 
Dalam kesempatan itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengaku sangat bersemangat dengan gelaran yang diselenggarakan Kemenpora ini. Baginya, program Gala Desa ini merupakan salah satu langkah untuk menghidupkan kembali olahraga di masyarakat terutama di tingkat desa. “Jika Gala Desa ini disuarakan lebih awal, saya yakin pasti gaungnya akan lebih besar dan lebih meriah,” ujarnya.
 
Selain defile kontingen, pembukaan juga menyuguhkan atraksi tradisional “Peresean” dan ksenian “Gendang Beleq”. (Humas Lombok Barat)

Bupati : Masyarakat Lobar Cinta Damai

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Lombok Barat telah menjadi contoh keberagaman hidup bermasyarakat bagi daerah, untuk itu kita harus merasa bangga dan dapat mempertahankan sikap toleransi ini. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri acara Pujawali di Pura Batu Bolong, Kecamatan Batulayar, Sabtu (8/7/2017).

Lebih lanjut orang nomor satu di Lombok Barat itu mengatakan, bukti nyata yang kita rasakan sangat terasa. Hampir tidak ada konflik yang berbau SARA di Lombok Barat. Hal itu membuktikan masyarakat Lombok Barat cinta damai. Ditambah dengan tradisi Perang Topat yang menunjukkan sifat toleransi tinggi yang telah diajarkan para leluhur.

“Tradisi ini (red. Perang Topat) selalu saya ceritakan disaat kunjungan saya ke luar daerah ataupun ke luar negeri,” ungkapnya bangga.

Tidak lupa bupati juga menekankan keharusan bagi seluruh masyarakat untuk menciptakan kedamain di dunia ini.

“Di dalam agama Hindu juga diajarkan bagaimana kita menjaga hubungan baik kepada Tuhan, kepada manusia dan alam raya. Hal itupun sama sebagaimana diajarkan di agama Islam,” jelasnya.

Hadir dalam acara tersebut, ketua PHDI Lombok Barat Nyoman Sembah, Camat Batulayar, Kassat Pol PP, serta tokoh agama Hindu dan ratusan umat Hindu. (ryan/humas)

Ribuan Masyarakat Ramaikan Gowes Pesona Nusantara 2017

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Ribuan peserta dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat meramaikan gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (8/7/2017). Peserta dilepas secara langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Ketua DPRD, Kapolres, Danlanud, Danlanal, Sekda dan sejumlah pejabat serta Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kemenpora. Dengan tagline “Ayo Olahraga”, Presiden Joko Widodo melalui Kemenpora ingin meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk sehat, bugar dan berkarakter melalui olahraga.
 
Di tengah cuaca yang kurang bersahabat, kesiapan hajatan Kemepora ini sudah dipersiapkan jauh hari oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat. Walaupun pada akhirnya faktor cuaca membuat jumlah peserta yang semula ditargetkan sekitar 3.500 peserta menjadi berkurang.
 
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham melaporkan, sekitar 2.000 peserta terdaftar mengikuti gelaran ini. Mulai dari komunitas sepeda kumbang, BMX dan komunitas sepeda lainnya yang ada di Lombok Barat. “Terima kasih Pak Menteri sudah percayakan Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu etape Gowes Pesona Nusantara,” ungkap Ilham.
 
Bupati H. Fauzan Khalid sangat mengapresiasi program Pemerintah Pusat ini. Pada momen istimewa itu, bupati yang gemar berolahraga ini mengajak masyarakat untuk aktif berolahraga. “Selain kesehatan, dalam olahraga juga ada silaturahim.Dalam olahraga ada kegembiraaan, ada kebanggaan, ada akitifitas yang bisa memotifasi kita untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara dan daerah,” ungkapnya.
 
Kabupaten Lombok Barat menjadi kota ke 20 pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara ini. Dalam Etape Patut Pajtuh Patju ini, peserta harus melalui jarak sekitar 15 km. Rute dimulai darilapangan Kantor Bupati Lombok Barat kemudian terus melaju ke simpang lima menuju Bundaran Giri Menang Square, lalu melewati Kediri,Sedayu, Babussalam dan berakhir di Kantor Bupati.
 
Usai finish, peserta mengikuti undian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Kompor gas, Kulkas, Sepeda Gunung hingga Sepeda Motor disiapkan panitia sebagai hadiahnya.
 
Panitia sebenarnya sudah menyiapkan tumpeng dan hidangan untuk Menpora Imam Nahrawi yang berulang tahun hari ini. Disayangkan, Menpora berhalangan hadir karena ada urusan mendesak.
Sebelumnya, acara diawali dengan senam massal yang diikuti oleh seluruh peserta. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyerahan “tanah air” oleh Pemkab Lombok Barat kepada Kemenpora. Tanah dan air yang dikumpulkan di 90 kabupaten/kota sebagai venue Gowes Nusantara itu nantinya akan dikumpulkan di Candi Borobudur.
 
Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya yang serentak dimulai serentak empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017 mendatang. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia. (Humas Lombok Barat)

Menpora Akan Hadiri Gowes Pesona Nusantara

Giri Menang, Rabu 5 Juli 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terpilih sebagai salah satu etape gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan Sabtu (8/7/2017) mendatang ini akan dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi.  Hal itu disampaikan Asisten III Setda Lombok Barat, H. Fathurrahim dalam rapat persiapan gelaran Goews Nusantara di Ruang Rapat Jayangrane, Rabu (5/7/2017). “Kita sukseskan bersama acara Gowes Pesona Nusantara dengan terus berkoordinasi lebih intens dengan pihak terkait. Terutama dalam pengerahan massa untuk ikut bersepedaan minimal 3.000 orang peserta,” ucapnya saat memberi arahan.

Rute yang akan dilalui oleh peserta dimulai dari kantor Bupati Lombok Barat kearah Gerung  menuju Simpang Lima Gerung. Kemudian melewati Samsat Lobar menuju Bundaran Giri Menang Square dilanjutka kea rah Rumak kemudian Kediri, Jagaraga, Sedayu, Bermi, Babussalam dan diakhiri di Kantor Bupati.

Gelaran Gowes Pesona Nusantara secara keseluruhan akan bergulir di 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya di mulai serentak dari empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia.

Sepeda dipilih masuk dalam rangkaian gerakan ‘Ayo Olahraga’ karena sudah tidak asing dan masih digunakan banyak masyarakat di Indonesia sebagai alat transportasi sekaligus sarana berolahraga. Selain itu, dengan bersepeda, dapat mempersatukan masyarakat ditambah olahraga ini memenuhi kriteria, yakni murah, meriah, masal, manfaat, dan menarik.

Dua program lainnya yang masuk dalam Gerakan #AyoOlahraga yang diluncurkan oleh Kemenpora adalah Gala Desa dan Liga Pelajar. Gala Desa merupakan kompetisi olahraga yang akan dilakukan di 816 Desa, 136 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia. Kompetisi ini akan diikuti oleh masyarakat antar desa dan mempertandingkan enam cabang olahraga, yaitu; sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan atletik.

Kegiatan Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Pelajar pada hakikatnya merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang pada salah satu pointnya adalah Gerak Aktif.  Gerak Aktif dalam konteks ini diterjemahkan sebagai kegiatan yang melibatkan masyaraat umum dalam jumlah besar, sehingga diharapkan mampu membuat masyarakat termotivasi dan terbiasa untuk berolahraga, dan menjadikan oahraga sebagai gaya hidup. (andy/humas)

“Pemucuk”, Garda Terdepan Prosesi Lebaran Topat

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Saat Bupati Lombok Barat dan rombongan tiba di pusat acara Lebaran Topat, nampak lima orang tetua berdiri menyambut di depan gerbang. Tetua ini menggunakan pakaian jas hitam, berpeci, berkain sarung dan berselempangkan sorban di pundak. Mereka terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dianggap layak menyambut tamu selevel bupati. Mereka inilah yang disebut dengan “Pemucuk”.

Pemucuk adalah istilah barisan terdepan yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat. Di Lebaran Topat kali ini selain mengawal jalannya acara, Pemucuk juga mengalungkan selempang kepada bupati sebagai tanda dimulainya prosesi adat.

Dalam prosesi Lebaran Topat kali ini diturunkan lima orang Pemucuk diringi sejumlah gadis di belakangnya. Herman, ketua Pemucuk menjelaskan, tugas Pemucuk antara lain adalah matur kepada bupati sebagai bentuk laporan kesiapan dimulainya acara. “Kami juga menemani pak Bupati untuk memotong Topat agung,” terangnya. (budi/humas).

terangnya. (budi/humas)

Fauzan : Lebaran Topat, Tradisi Budaya Berisikan Nilai-Nilai Kebhinekaan

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Usai zikir di makam Batu Layar, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dan rombongan berjalan menuju pusat acara Lebaran Topat di Pantai Duduk. Jarak makam dengan lokasi ini sekitar 200 meter. Iring-iringan bupati dikawal oleh puluhan tokoh agama, para pejabat, kesenian cupak gurantang, dan topat agung.
 
Di lokasi Pantai Duduk sendiri sejak pagi harinya masyarakat terlihat sudah berkumpul menanti acara dimulai. Ibu-ibu tampak sibuk mempersiapkan dulang sesaji. Sembari menanti, warga dihibur dengan kesenian seperti lagu cilokaq sasak islami dan hadrah dari salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Gunungsari.
 
Tak lama berselang, bupati dan rombongan tiba di lokasi acara. Saat memasuki gerbang, bupati dikalungkan selendang hijau oleh Pemucuk. Pemucuk adalah istilah “barisan terdepan” yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat.
 
Usai pengalungan, bupati dan rombongan kemudian menempati podium kehormatan. Sebelum acara dimulai, para tamu disuguhkan tari-tarian islami dan rudat.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi selaku ketua panita penyelenggara dalam laporannya menjelaskan, kegiatan Lebaran Topat ini dimulai dengan prosesi nyekar makam. Para tamu termasuk bupati menggunakan cidomo menuju makam. Digunakannya cidomo, ujar Ispan, untuk mengingat kembali para leluhur dulu yang dari berbagai kabupaten datang ke Batu Layar menggunakan alat transportasi tradisional Lombok ini saat Lebaran Topat.
 
Dikatakan juga, kegiatan ini dihajatkan untuk menaikkan angka kunjungan wisata ke Lobar. “Tahun kemarin Alhamdulillah tidak ada low season,” ujarnya. Lebaran Topat ini merupakan salah satu even untuk menggerakkan halal “tourism destination”.
 
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam setiap perayaan Lebaran Topat. Pertama, ujarnya, secara internal Lobar punya kewajiban memelihara tradisi turun temurun ini. Dalam tradisi ini tertanam nilai keagamaan yang dibungkus dengan nilai budaya. “Mudahan kedepannya pelaksanaan Lebaran Topat ini bisa ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,” ujar bupati.
 
Yang kedua, lanjutnya, even Lebaran Topat adalah momen untuk memperkenalkan budaya Lobar yang sangat familiar dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan di Lobar. “Mudahan ini bisa jadi contoh untuk meningkatkan nilai-nilai silaturahmi di Lobar,” harapnya.
 
Dijelaskan, even Lebaran Topat dan Perang Topat merupakan budaya adiluhung masyarakat Lobar yang bisa dicontoh masyarakat luar, di mana di dalamnya terdapat nilai-nilai kebhinekaan.
 
“Hanya dengan silaturahmi akan timbul kebersamaan, dari kebersamaan bisa timbul gotong royong untuk membangun masyarakat agar semakin maju,” pungkasnya.
 
Acara seremonial ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh TGH Ahmad Hanafi yang kemudian dilanjutkan pemotongan topat (ketupat) agung oleh Bupati Fauzan Khalid. (afgan/humas)

 

Open House, Dari Salaman Sampai Bincang Politik

Giri Menang, Kamis 29 Juni 2017 – Gelaran open house pada Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi bagi para pejabat pemerintah, termasuk Pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar). Tidak hanya dengan kerabat, keluarga atau kalangan pejabat saja, masyarakat umum pun ramai berdatangan untuk bersilaturahmi.

Sesuai tradisi, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menggelar open house di Pendopo Bupati di Giri Menang, Gerung, Rabu (28/6/2017). Gelaran yang semula diagendakan pukul 10 pagi itu seakan dimulai lebih dini. Tamu undangan yang antusias bertemu bupati, sejak pukul 9 pagi sudah tumpah ruah berdatangan. Mulai dari anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lobar seperti Kapolres, Danlanud, para Kepala SKPD, maupun para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa serta masyarakat umum berduyun-duyun mendatangi pendopo yang dibuka hingga malam hari ini.

Tidak hanya itu, sejumlah politisi yang dihebohkan bakal siap bertarung dengan Fauzan Khalid dalam Pilkada 2018 mendatang pun tampak hadir. Bakal calon bupati dan wakil bupati yang hadir diantaranya, Ketua DPRD Provinsi NTB H. Umar Said, anggota DPRD NTB Fraksi Hanura H. Suharto, wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Mukhlis, serta Munawir Haris dan puluhan politisi lainnya.

Tidak ada ketegangan.  Hanya suasana hangat penuh canda yang ada di tengah-tengah mereka dan seakan mengikis ketegangan politik yang pernah ada beberapa waktu silam.

Kandidat dari Partai Hanura Suharto yang dikerumuni awak media pun tampak  sibuk menghindar. Ia enggan meladeni para pewarta yang hendak mengabadikan momen saat dirinya bersalaman dengan Bupati Fauzan.

“Saya yakin besok akan ada berita HOT nih,” kilah beliau sambil tertawa terbahak-bahak.

Di tempat berbeda, Sekretaris Daerah Lobar H. Moh Taufik dan Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun tak ketinggalan menggelar acara open house di kediaman masing-masing.

Berbagai jenis makanan ringan dan berat disediakan oleh tuan rumah. Selain makanan khas Lebaran seperti opor ayam, bakso dan bebalung (sop iga), makanan khas Lombok Barat pun menjadi pilihan utama.

Makanan khas Lobar “Sate Bulayak”, menjadi sajian primadona yang disajikan oleh Sekda H. Moh. Taufiq di kediamannya di Kota Mataram. Rasanya yang khas, membuat para tamu selalu ingin menambah porsi.

“Ini (red. sate bulayak) memang sengaja saya pesan, karena sudah seharusnya kita memulai menggunakan produk lokal pada saat acara-acara seperti ini maupun acara-acara yang digelar oleh pemerintah,” ungkap sekda.

Di kediaman Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun di Sekotong pun tampak ramai dikunjungi tamu dan masyarakat. Bersama sang suami H. Lalu Daryadi, Ketua Dewan perempuan pertama di Lombok Barat yang sudah menjabat selama dua periode ini menyambut kedatangan tamu.

“Alhamdulillah banyak tamu yang datang. Halal Bihalal ini untuk mempererat tali silaturahmi dan saling maaf-memaafkan. Mudah-mudahan segala dosa dan kesalahan kita semua diampuni oleh Allah SWT. Yang paling penting dari ini semua Ibadah Puasa Ramadhan yang sudah kita jalani diterima oleh Allah SWT,” harapnya. (humas).

(humas)

Pawai Takbir Tahun Ini Membeludak

Giri Menang, Senin 26 Juni 2017 – Gema takbir berkumandang di seluruh pelosok Tanah Air menyambut datangnya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriyah. Di ibukota Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Giri Menang, Gerung, malam menyambut Idul Fitri ditandai dengan pelaksanaan pawai takbir keliling, Sabtu (24/6).

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, gelaran pawai takbiran kali ini lebih semarak. Hal itu terlihat dengan membludaknya peserta dan pengunjung mengikuti kegiatan ini. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 50 kafilah dari seluruh kecamatan yang ada di Lombok Barat. Namun dua kecamatan (Batulayar dan Gunungsari) tidak mengirimkan kafilahnya karena mengadakan kegiatan serupa di kecamatannya.

Kafilah peserta dilepas di tiga titik, yakni di bagian sebelah barat 24 kafilah di lepas di Masjid Baital Attiq, di sebelah utara tepatnya di Bundaran Giri Menang Square dilepas 18 kafilah dan di sebelah timur bertempat di Desa Babussalam melepas 8 kafilah.

Pawai kali ini bayak menampilkan berbagai macam kreasi. Mulai dari miniatur masjid, ikon Lombok Barat “Giri Menang Square” hingga Kapal Nabi Nuh yang melegenda. Seluruh kreasi yang ditampilkan nantinya akan dinilai dan diumumkan pemenangnya pada gelaran Lebaran Topat, 8 Syawal 1438 H (Minggu, 2 Juli 2017) di Batulayar. Selain sebagai salah satu momentum promosi wisata, Lebaran Topat juga merupakan prosesi religi dan budaya Lombok Barat yang tiap tahun diselenggarakan oleh Pemkab Lobar.

Tampak hadir dalam acara di antaranya Bupati H. Fauzan Khalid, Sekda H. Moh. Taufiq, Dandim 1606/Lobar, Kapolres Lobar dan kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Lobar. Dalam kesempatan itu, seluruh tamu undangan berkesempatan memberikan cindramata kepada para kafilah. (emi/humas).

 

Hujan Tak Kurangi Semangat Peringati Nuzulul Qur’an

Giri Menang, Rabu 21 Juni 2017 – Derasnya hujan tidak lantas menyurutkan semangat jamaah mengikuti peringatan Nuzulul Qur’an di Aula Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) di Gerung, Selasa (20/6) kemarin. Jamaah yang terdiri dari Kepala SKPD Pemkab Lobar beserta istri, para Kepala Dusun, Kepala Desa, Ketua Badan Pemerintahan Desa (BPD), tokoh Agama, tokoh masyarakat se-Lobar ini bersama-sama bermuhasabah serta menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Kalamullah.

“Kita semua mengharapkan dan berusaha bersama-sama agar Al Qur’an dan nilai yang terkandung di dalamnya bisa masuk di semua rumah-rumah yang ada di Lobar,” harap Bupati H. Fauzan Khalid saat memberikan sambutan. Hal itu sejalan dengan program “Ayo Mengaji” yang sedang digalakkan Pemkab Lobar saat ini. Program ini diharapkan menjadikan masyarakat Lobar dapat lebih baik lagi kedepannya.

“Kita harap masyarakat pada waktu Magrib sampai Isya harus bisa mematikan televisi dan menghidupkan Al-Qur’an di dalam rumah masing-masing. Rumah yang terdapat bacaan Al-Qur’an di dalamnya akan dilindungi dan dicurahkan rahmat oleh Allah SWT.  Peran kita semua untuk mewujudkan ini semua,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga diisi dengan Tausiyah Ramadhan oleh TGH H.Ahmad Zainuri. Dikatakannya, menjelang fase 10 terakhir Ramadhan, tantangan yang dihadapi semakin berat dan sulit. Butuh persiapan yang kuat untuk menghadapinya.

Lebih jauh Zainuri mengingatkan untuk  bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah malam.

” Ada satu peristiwa penting yang seandainya kita mendapatkannya maka akan menjadikan kesuksesan terbesar dalam hidup kita yakni malam Lailatul Qadar,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an kemudian ditutup dengan acara Buka Puasa Bersama dan Shalat Magrib berjamaah. (budi/alok/humas)

1 296 297 298 299 300 421