LOMBOK BARAT,KABUPATEN TERDEPAN Menandatangani MOU Dengan BP2MI Dalam Perlindungan PMI di Luar Negeri.

Gerung, Diskominfotik – Penandatanganan Nota Kesepakatan Antara Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat (Lobar),  Perjanjian Kerjasama Antara Pemda Kabupaten Lobar Dengan BNI (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan yang bertempat di Aula Kantor Bupati Lobar, Kecamatan Gerung, Senin (28/6/2021).

Penandatanganan nota kesepakatan ini dihadiri oleh Kepala BP2MI Beni Ramdani, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Asisten I Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Baiq Eva Nucahya Ningsih, Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan, Kejari Mataram M. Yusuf, Ketua Pengadilan Negeri Mataram Sri Sulastri, dan kepala OPD terkait.

Dalam sambutannya Kepala BP2MI Beni Ramdani mengatakan, “Lobar merupakan kepingan surga yang Sangat indah yang berada di salah satu wilayah Indonesia, dalam pemerintahan Pak Presiden RI Jokowi sekarang  ini, pembangunan khususnya pariwisata tak hanya wilayah barat saja namun merata, di setiap daerah seluruhnya ada pembangunan,” cetusnya.

“Warga NTB  terbesar nomor lima dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI), masyarakat NTB sangat banyak mendukung pemerintah dalam pemasukan devisa PMI di wilayah negara tetangga seperti  yang bekerja di Malaysia, Hongkong, Brunai dan lainnya,” Tuturnya.

“Negara tidak hanya melindungi yang resmi saja negara juga melindungi PMI kita yang sering di tindas dan penempatannya secara ilegal sehingga tempat mereka bekerja juga ilegal, secara oknum banyak yang mempekerjakan PMI kita secara ilegal, dan pesan dari pak Presiden agar seluruh PMI harus kita lindungi dari ujung rambut sampai ujung kaki, karena PMI merupakan pahlawan Devisa dan merupakan penyumbang terbesar untuk negara Indonesia,” Tegasnya.

Fasilitas-fasilitas yang di siapkan oleh negara, yang kita gunakan saat ini merupakan hasil dari pajak migran Indonesia, banyak kita melihat PMI mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai dan sering mendapatkan tipuan dari masyarakat, yang ada di bandara, pelabuhan maupun mereka di tempat tinggal mereka. Ada aspek pelindung yang kita lakukan yakni membuat tempat-tempat pelatihan buat PMI, untuk siap memberikan ilmu pengetahuan dari segi rumah tangga, bangunan dan bahasa. Baru Kabupaten Lobar satu-satunya kabupaten/kota di Indonesia yang langsung membuat Penandatanganan Nota Kesepakatan antara pemerintah dengan BP2MI.

“Adanya perdagangan orang ini yang harus kita cegah, ini merupakan era kolaborasi, sinergitas dan perlu adanya hubungan kerja sama dengan Pemda,” tambahnya.

Dalam Kesempatan yang sama Bupati Lobar H.Fauzan Khalid menyampaikan, “ini merupakan kekaguman saya yang kedua kepada kepala BP2MI, yang memotivasi saya sehingga terjadi kerja sama, Pekerja migran penyumbang devisa kedua setelah hasil alam kita, saya kira kewajiban kita semua agar melindungi PMI yang berada di luar negeri,” ujarnya.

“Nanti kami akan mengundang seluruh kepala desa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait masih ditemukannya PMI yang melalui jalur ilegal, yang merugikan diri sendiri. Masih banyak kita temukan calo-calo yang ada di desa, dan nantinya kepala desa juga ikut bertanggung jawab akan hal ini,” Tegasnya. (Diskominfotik/Angge/Fyan/YL).

LOMBOK BARAT MENUJU KABUPATEN SMART CITY.

Giri Menang, Diskominfotik- Komitemen Kabupaten Lombok Barat untuk mendukung gerakan Menuju Smart City tidak perlu di ragukan lagi. Berbagai langkah telah dilakukan oleh Kabupaten Lombok Barat menuju smart city atau Kota Cerdas. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat Dr. H. Baehaqi di ruang kerjanya Senin, 28 Juni 2021.

Menurut Baehaqi Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang terpilih dan lulus seleksi yang dilakukan secara ketat oleh Asesor dari Kementerian Kominfo. Menurutnya hal ini membutuhkan berbagai persiapan matang oleh Pemerintah Daerah hingga dinyatakan lulus dalam seleksi menuju smart city bersama 48 Kabupaten Kota yang masuk dalam Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan 3 Kabupaten Kota yang masuk IKN (Ibu Kota Negara) “Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang lulus seleksi atau assesmen menuju smart city yang ditandai dengan penandatanganan MOU bersama Menteri Kominfo dan sejumlah Kepala Daerah bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional” ujarnya.

Sekda mengatakan setelah dilakukan penandatanganan MOU Lombok Barat sedang menyiapkan penyusunan master plan kota cerdas atau smart city yang dipantau langsung oleh Kementerian Kominfo. Ia mengatakan bahwa smart city ini sangatlah penting untuk Lombok Barat agar mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan Pemerintahan berbasis Digital atau Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ia mengatakan bahwa smart city ini merupakan salah satu konsep pengembangan kota/kabupaten berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efektif dan efisien. Dalam penerapan konsep smart city, terdapat beberapa unsur yang perlu dikembangkan, salah satunya adalah smart government.

Sementara itu ditemui di tempat terpisah Kepala Dinas Kominfotik (Komunikasi, Informasi dan Statistik) Kabupaten Lombok Barat Ahad Legiarto mengatakan bahwa Lombok Barat sedang mempersiapkan berbagai kelengkapan yang dibutuhkan menuju gerakan Smart City. Salah satunya adalah penyusunan Master Plan rencana induk Kota Cerdas. Ia mengatakan bahwa Kementerian Kominfo dalam hal ini Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) melakukan pendampingan dalam penyusunan master plan smart city di Lombok Barat. Melalui pendampingan ini Kementerian Kominfo mendorong agar Lombok Barat sebagai kawasan pariwisata prioritas menjadi kawasan yang berkelas global dengan kearifan lokal.

Ahad Legiarto mengatakan bahwa Program Smart City yang dilaksanakan Kementerian Kominfo bersama kementerian dan lembaga lain menekankan fokus pembangunan pada 6 Pilar Utama Kota Cerdas, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Ia berharap agar program ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Lombok Barat sesuai dengan perintah dan instruksi pimpinan daerah Lombok Barat.(Diskominfotik/Rf)

LOMBOK BARAT MENUJU SMART CITY

Gerung Diskominfotik- Komitemen Kabupaten Lombok Barat untuk mendukung gerakan Menuju Smart City tidak perlu di ragukan lagi. Berbagai langkah telah dilakukan oleh Kabupaten Lombok Barat menuju smart city atau Kota Cerdas. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat Dr. H. Baehaqi di ruang kerjanya Senin, 28/06/21.

Menurut Baehaqi Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang terpilih dan lulus seleksi yang dilakukan secara ketat oleh Asesor dari Kementerian Kominfo. Menurutnya hal ini membutuhkan berbagai persiapan matang oleh Pemerintah Daerah hingga dinyatakan lulus dalam seleksi menuju smart city bersama 48 Kabupaten Kota yang masuk dalam Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan 3 Kabupaten Kota yang masuk IKN (Ibu Kota Negara) “Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang lulus seleksi atau assesmen menuju smart city yang ditandai dengan penandatanganan MOU bersama Menteri Kominfo dan sejumlah Kepala Daerah bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional” ujarnya.

Sekda mengatakan setelah dilakukan penandatanganan MOU Lombok Barat sedang menyiapkan penyusunan master plan kota cerdas atau smart city yang dipantau langsung oleh Kementerian kominfo. Ia mengatakan bahwa smart city ini sangatlah penting untuk Lombok Barat agar mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan Pemerintahan berbasis Digital atau Teknologi Informasi dan Komunikask. Ia mengatakan bahwa smart city ini merupakan salah satu konsep pengembangan kota/kabupaten berdasarkan prinsip teknologi informasi yang dibuat untuk kepentingan bersama secara efektif dan efisien. Dalam penerapan konsep smart city, terdapat beberapa unsur yang perlu dikembangkan, salah satunya adalah smart government.

Sementara itu ditemui ditempat terpisah Kepala Dinas Kominfotik (Komunikasi, Informasi dan Statistik) Kabupaten Lombok Barat Ahad Legiarto mengatakan bahwa Lombok Barat sedang mempersiapkan berbagai kelengkapan yang dibutuhkan menuju gerakan Smart City. Salah satunya adalah penyusunan Master Plan rencana induk Kota Cerdas. Ia mengatakan bahwa Kementrian Kominfo dalam hal ini Ditjen Aplikasi Informatikan (Aptika) melakukan pendampingan dalam penyusunan master plan smart city di Lombok Barat. Melalui pendampingan ini Kementerian Kominfo mendorong agar Lombok Barat sebagai kawasan pariwisata prioritas menjadi kawasan yang berkelas global dengan kearifan lokal.

Ahad Legiarto mengatakan bahwa Program Smart City yang dilaksanakan Kementerian Kominfo bersama kementerian dan lembaga lain menekankan fokus pembangunan pada 6 Pilar Utama Kota Cerdas, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Ia berharap agar program ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Lombok Barat sesuai dengan perintah dan instruksi pimpinan daerah Lombok Barat.(Diskominfotik/rf)

BUPATI H. FAUZAN KHALID : “JAGA GENERASI EMAS DARI BAHAYA NARKOBA.”

Gerung Diskominfotik Peringatan Hari Anti Narkotika internasional di warnai dengan penandatanganan MOU antara Dinas Dikbud, GPAN dan Polres lombok barat tentang pemberantasan peredaran narkoba di wilayah kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan yang digelar oleh Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Lombok Barat ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Dandim 1606 /Mataram,Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo S. IK, Ketua DPRD Hj. Nurhidayah, dan Kepala OPD lingkup pemerintahan Lombok Barat di Taman kota Giri Menang Gerung Sabtu, 26/06/21

Ketua GPAN Lombok Barat Mursidin dalam laporannya memaparkan bahwa dalam satu tahun kepengurusannya GPAN melakukan penyisiran dan berhasil merehabilitasi 112 pecandu.

Upaya pencegahan melalui sosialisasi tentang bahayanya narkoba terus Menerus dilakukan guna menekan dan mencegah peredaran Narkoba di amsyarakat, memfasilitasi para pecandu untuk melakukan rehabilitasi di BNN Provinsi dan Rumah Sakit Jiwa

Mursidin berharap kedepannya Semua Kegiatan GPAN ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Lombok Barat dalam melaksanakan semua kegiatannya, bergerak secara humanis dan bisa bersinergi dengan Desa yang ada di wilayah Lombok Barat untuk memberantas Narkoba.

Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo S. lK dalam sambutannya mengharapkan kegiatan Hari Narkotika lnternasional bukan hanya kegiatan ceremonial saja akan tetapi Ada langkah nyata yang dilakukan untuk pemberantasan peredaran narkoba karena dampak yang ditimbulkan buruk terhadap masyarakat dan bisa menghancurkan generasi dan menghancurkan segala Aspek kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut Kapolres menekankan bahwa kegiatan inti dari penandatanganan MOU ini tidak hanya kerjasama saja akan tetapi langkah nyata untuk bersama-sama berkomitmen untuk lebih maksimal lagi dalam upaya pencegahan dan penyebaran narkoba yang perlu di implementasikan agar bisa memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat.

Semenatara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyambut baik inisiatif GPAN dengan momentum Hari Anti Narkotika Internasional yang ditandai dengan MoU antara GPAN, Dikbud  dan Polres Lombok Barat, guna bersama-sama mencegah peredaran Narkotika.

“Kegiatan peringatan Hari Narkotika lnternasional ini tidak hanya kegiatan penandatanganan MOU dan kegiatan ceremonial saja akan tetapi langkah nyata dalam proses pencegahan berbasis sekolah dan berbasis masyarakat juga harus di laksanakan seperti pencegahan dengan menyisir SMA atau SMK dan Pondok Pesantren dan kegiatan Kampung sehat berbasis dusun agar bisa menyentuh semua elemen masyarakat agar pemberantasan pencegahan dan peredaran narkoba menjadi prioritas kita semua untuk menjaga generasi emas.” Tuturnya (Diskominfotik/Ria/YL)

BUPATI LOBAR : “AYO JAUHI DAN LAWAN NARKOBA”.

Giri Menang, Diskominfotik–Narkoba telah banyak merusak Generasi Muda kita untuk itulah Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) adalah momentum untuk mengingatkan masyarakat agar menjauhi narkoba serta memperkuat komitmen dan langkah dalam proses pencegahan narkotika.

Peringatan Hari Anti Narkotika internasional di warnai dengan penandatanganan MOU dengan Polres lombok barat dan Dikbud tentang pemberantasan peredaran narkoba di wilayah kabupaten lombok barat.
Kegiatan yang dilakukan di Taman kota Giri Menang Gerung,Sabtu 26 Juni 2021 dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Dandim 1606 /Mataram,Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo S. IK, Ketua DPRD Hj. Nurhidayah, dan Kepala OPD lingkup pemerintahan Lombok Barat

Kegiatan ini diinisiasi oleh Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Lombok Barat dan dilaksanakan di Taman Kota Giri Menang, Gerung, Sabtu (26/6).Dalam Laporannya Ketua GPAN Lombok Barat Mursidin memaparkan bahwa dalam satu tahun kepengurusannya GPAN melakukan penyisiran terhadap 112 pecandu dan sudah direhabilitasi tentunya didukung dengan terus melakukan upaya pencegahan melalui sosialisasi di tengah masyarakat tentang bahayanya narkoba dan memfasilitasi para pecandu untuk melakukan rehabilitasi di BNN Provinsi dan Rumah Sakit Jiwa tentunya dengan capaian sebanyak 112 orang yang direhabilitasi mendapatkan reward sebagai kelompok masyarakat yang sadar rehabilitasi.

“HANI tahun 2021 ini mengajak kita untuk terus mengingatkan masyarakat agar menjauhi dan melawan narkoba,” ungkap Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.

Bupati Fauzan melanjutkan,” perkembangan peredaran narkoba itu tidak sejalan dengan pengetahuan dan kesadaran terhadap bahaya narkotika itu.”

Oleh karena itu, bupati menyambut baik momentum Hari Anti Narkotika Internasional yang ditandai dengan MoU antara Kapolres Lombok Barat dengan GPAN.

“Mudah-mudahan ini bisa berlanjut dan MoU ini tidak hanya formalitas di atas kertas tapi setelah penandatanganan MoU ini ada tindak lanjut dari kedua belah pihak untuk menyusun langkah-langkah strategis dan teknis bagaimana kita bersama-sama dalam pencegahan terhadap peredaran narkotika ini,” kata bupati.

Bupati meminta dalam penyusunan pencegahan bahaya narkotika harus berbasis sekolah yang ada di Kabupaten Lombok Barat dan juga bisa mengambil dari pola Kampung Sehat Jilid ll.

“Mudah-mudahan bisa kita kurangi dengan cepat penyalahgunaan narkotika ini,” harapnya.

Bupati juga bangga terhadap gerakan dari organisasi GPAN dengan harapan bisa terwujud lebih banyak lagi setelah adanya MoU dengan pihak terkait yang ada di Kabupaten Lombok Barat seperti organisasi AKAD.

“Saya yakin sekali komitmen kepala desa sangat besar tentunya komitmen itu cepat terealisasi kalau kerja sama dengan organisasi yang memang berkomitmen dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika ini,” ujarnya.

Pemerintah Daerah saat ini, lanjutnya, sedang berjuang supaya ada Kantor khusus BNN di Lombok Barat.

“Mudah-mudahan nanti setelah penyebaran Covid-19 ini landai kantor tersebut bisa terwujud dan terealisasi,” harap bupati.

Sementara itu, Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo mengatakan kegiatan ini diharapkan tidak hanya seremonial saja tetapi supaya bisa semakin menambah semangat seluruh elemen masyarakat dalam upaya memberikan perhatian terhadap peredaran Narkoba di wilayah hukum Lombok Barat.

“Kami meyakini bahwa perang terhadap narkoba itu harus dilakukan oleh kita semua seluruh lapisan masyarakat, dampak buruk dari peredaran narkoba ini sudah kita tahu semua bahwa peredaran narkoba ini dibiarkan kalau sampai menyentuh keluarga kita semua tentu akan memberikan dampak yang sangat luar biasa seperti merusak generasi dan menghancurkan segala aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Kapolres juga menyampaikan selamat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional dan sekaligus memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat yang ada di Lombok Barat agar bisa betul-betul bersatu padu merapatkan barisan dan bergandengan tangan untuk bisa melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran narkoba di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

“Mudah-mudahan ke depan di waktu yang akan datang generasi muda kita seluruh masyarakat kita tidak ada yang terjebak dalam kegiatan-kegiatan dari para pelaku peredaran narkoba yang ada di Kabupaten Lombok Barat ini,” harapnya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara GPAN dengan Kapolres Lobar dan Dinas Dikbud. (Diskominfotik, Ria/YL,sumber :SGM)

Antusiasme Masyarakat Lobar Lakukan Vaksinasi Dalam Program Satu Juta Vaksinasi Nasional Lampaui Target

Senggigi, Diskominfotik – Program Serbuan Vaksinasi Nasional TNI-POLRI dalam rangka Hari Bhayangkara ke-75 Tahun 2021, yang ditargetkan sehari satu juta orang secara serentak di 34 Wilayah Kepolisian Daerah (Polda) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Minggu (27/6/2021).

Strategi yang telah disusun bersama antara jajaran Polres dan Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar terlaksana dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Dengan hasil yang fantastis yakni tembus sebanyak 5.671 orang berhasil di vaksinasi.

Keberhasilan ini tidak lepas dari Promosi dan Informasi yang disebar luaskan beberapa hari sebelum hari pelaksanaan vaksinasi. Kegiatan tersebut, diperuntukkan bagi seluruh masyarakat umum dengan ketentuan umur 18 Tahun keatas dan membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk pendataan. Bagi masyarakat yang selama ini menunggu giliran untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 tersebut ini merupakan momentum yang sangat teppat di luncurkannya program satu juta vaksinasi dimana antusiasme masyarakat yang berbondong-bondong datang ke 12 Lokasi Vaksinasi yang tersebar di Kabupaten Lobar. Vaksinasi massal ini seolah menjadi angin segar dan jawaban terhadap banyaknya permintaan vaksinasi dari masyarakat umum yang sadar dan paham manfaat vaksinasi COVID-19 ini.

Untuk memenuhi tuntutan pelayanan vaksinasi massal di hari Bahyangkara ke 75 ini, Dikes Lobar membuka tiga Pos pelayanan khusus dan sembilan Puskesmas di Lobar memberikan pelayanan vaksinasi dengan Lokasi pelayanan vaksinasi tersebut antara lain : Pos Polisi Bundaran Giri Menang Square (GMS), Pelabuhan Lembar, Sea View Hotel Aruna Senggigi, Puskesmas Gerung, Kediri, Perampuan, Labuapi, Sekotong, Kuripan, Narmada, Lingsar, dan Gunungsari beserta Puskesmas lainnya yang hasil pelayanannya di komulatifkan dengan yang lainnya.

Strategi dan langkah tersebut di laksanakan sebagai mana hasil rapat koordinasi antara Dikes Lobar dan Polres Lobar pada sehari sebelum pelaksanaan kegiatan.

Rapat Koordinasi yang berlangsung secara virtual tersebut dihadiri oleh Kepala Dikes (Kadikes) Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, dan seluruh pejabat OPD terkait, termasuk Kepala Puskesmas, tanpa kecuali Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dikes Lobar dr. H. Ahmad Taufik Fathoni yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 ini.

Dari Polres Lobar dipimpin langsung oleh Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo bersama, Kepala Stuan Lalu Lintas Polres Lobar dan Kapolsek serta Babhinkamtibmas yang bertugas di masing-masing desa. guna mensukseskan kegiatan vaksinasi massal tersebut, sinergitas semua pihak dalam mengambil peran dan tugas masing-masing, guna membawa hasil yang memuaskan dengan hasil pelayanan dilapangan yang tidak terduga tersebut.

Pelaksanaan Kegiatan ini dipantau langsung oleh Kadikes Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, bersama jajarnnya dengan melibatkan tim Sekretariat dan semua Bidang yang ada, dengan pembagian tugas yang sudah di atur sebelumnya.

Semua Tim turun memantau langsung ke lokasi vaksinasi. Pelayanan vaksinasi ini juga melibatkan semua Tim Vaksinator Puskesmas dan Tim Vaksinator Rumah Sakit yang ada di Lobar.

Pelayanan vaksinasi Hotel Aruna Senggigi dari pantauan Tim Promkes Dikes Lobar yang dikoordinir langsung oleh Kapolsek Senggigi AKP. Priyo Suhartono menyampaikan, “Dalam rangka Hari Bhayangkara ke- 75 ini kami melakukan kegiatan Vaksinasi bekerja sama dengan Dikes Lobar melalui Puskesmas Meniting dan Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada,” ucapnya.

“alhamdulilah warga maupun pelaku wisata dan wisatawan yang ada di seputaran senggigi sangat antusias saat melakukan vaksinasi, karena dengan vaksin ini harapannya bisa menekan bertambahnya korban meninggal akibat COVID-19,” Jelasnya.

Kepala Puskesmas Meninting, Zaenal Abidin yang ditemui Tim Promkes mengatakan “Kami dari Tim Vaksinator Puskesmas Meninting dan Tim Vaksinator RSAM Narmada menyiapkan kurang lebig seribu dosis vaksin, dengan harapan semua stock vaksin ini bisa kami berikan kemasyarakat, baik bagi masyarakat yang mendapatkan vaksin pertama maupun vaksin yang kedua,” Tegasnya.

Zaenal juga menyampaikan, “Selamat Hari Jadi Bhayangkara yang ke – 75 untuk POLRI dan berterimakasih atas sinergitas Pemerintah Daerha, anggota TNI-POLRI, yang membantu mengarahkan dan mengatur masyarakat yang hadir supaya tidak berkerumun dan menjaga jarak sehingga kegiatan berjalan dengan baik dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan,” Tutupnya. Diskominfotik/Promkes Dikes Ahyar/YL

Sukseskan Program Satu Juta Vaksinasi, 12 Lokasi Vaksinasi di Lombok Barat Lampaui Target

Lembar, Diskominfotik – Antusiasme Masyarakat Lobar dalam melaksanakan Vaksinasi yang dilakukan di 12 Lokasi di Kabupaten Lobar, mengejutkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lobar saat memantau langsung pelaksanaannya Bundaran GMS, Sea View Hotel Aruna, dan Pelabuhan Lembar, Sabtu (26/6/2021 ).

Dimana, Pemerintah Daerah (Pemda) menargetkan Vaksinasi 5.000 orang di Kabupaten Lobar, dengan capaian jauh melampaui target, dimana dari data Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar menunjukkan di Sea view Hotel Aruna, Bundaran Giri Menang Square (GMS) Gerung, Pelabuhan Lembar, Puskesmas Labuapi, Kuripan, Kediri, Gerung,Puskesmas Perempuan, Sekotong, Pelangan, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Narmada, Kecamatan Lingsar, Dengan Jumlah Keseluruhan 5.671 Orang, yang mendaftar 5.990 Orang, serta ditunda karena masalah kesehatan 151 orang, dan tidak datang 168 orang. Vaksinasi yang berlangsung di 12 Lokasi dan dilaksanakan dalam satu hari tersebut berjalan dengan sangat baik tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat berkat sinergitas Pemda, Khususnya Dikes Lobar, Polres Lobar dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram.

Bupati Lobar, H. Fauzan khalid saat melakukan peninjauan langsung bersama Komandan Kodim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan, dan Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo, menilai masyarakat Lobar begitu sangat antusias melakukan vaksinasi.

“Dari beberapa tempat yang telah dipersiapkan, termasuk puskesmas yang melakukan vaksin setiap hari, bahkan pendaftaran sudah kita tutup, karena antusias peserta sangat luar biasa,” ungkapnya.

Menurutnya, ditutup bukan berarti tidak menerima pendaftaran, namun vaksinasi akan dilakukan pada hari senin atau selasa mendatang.

“Kita targetkan 5.000 vaksinasi, dengan antusiasme masyarakat yang begitu tinggi, memberi pembelajaran kepada kita, dan ini akan tetap kita lakukan, bersama TNI-Polri,” ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh, Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan yang menyebutkan bahwa, ini menunjukan Masyarakat Lobar  menyadari vaksinasi ini memberikan dampak positif.

“Tidak ada kekhawatiran setelah pelaksanaannya, maupun kehalalannya, sehingga antusiasme masyarakat melebihi dari ekspetasi kami,” ujarnya.

Dandim berharap Masyarakat Lobar, untuk terus menyampaikan kepada masyarakat lainnya, bahwa vaksinasi ini aman, halal, dan meningkatkan imunitas untuk tubuh, terutama dimasa pandemi COVID-19 ini.

Menyikapi Situasi ini, Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo, mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak serta sinergitas anatara Pemda dan TNI-Polri, atas terlaksananya kegiatan Vaksinasi serentak ini.

“Antusiasme Masyarakat sangat tinggi, itu membuktikan dukungan masyarakat sangat besar, dalam dukungan kegiatan vaksinasi massal yang kita selenggarakan pada hari ini,” ucapnya.

Menurutnya, dari data diatas kertas yang dihasilkan pada hari ini, diluar dari perhitungan jajaran Forkopimda Lobar.

“Hingga saat ini (pukul 11.00 wita), dua lokasi vaksinasi bahkan telah melebihi target yang telah ditentukan, kami tegaskan bahwa TNI-Polri, siap mensukseskan vaksinasi di Wilayah Hukum Polres Lobar,” tegasnya.

Kapolres menjelaskan bahwa, kegiatan ini juga dirangkaikan Hari Bhayangkara ke 75, yang diharapkan merupakan berkah bagi Jajarannya pada Hari Bhayangkara ke 75 ini.

“Kami berharap kepada masyarakat, pada kegiatan-kegiatan vaksin berikutnya, dapat menunjukkan sikap atau langkah-langkah seperti kami lihat pada hari ini,” tegasnya.

Seperti yang diketahui bahwa COVID-19 yang mewabah hampir di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, terlihat belum mampu ditangkal secara medis, karena belum ditemukannya obat yang tepat dan mujarab.

Sehingga, ini merupakan upaya mendukung Program Vaksinasi Nasional yang digagas Pemerintah Pusat, TNI-Polri menggelar vaksinasi serentak bertajuk Serbuan Vaksinasi Nasional TNI-Polri. Diskominfotik/HMS POL AG/YL

KETUA TP-PKK LOBAR HADIRI EXSPOSE DATA CAPAIAN GERAKAN BULAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA SECARA VIRTUAL.

Gerung, Diskominfotik-Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Haeratun Fauzan Khalid ikuti acara  Exspose Data Capaian Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke XXVIII Tahun 2021 melalui virtual meeting bersama, Ketua Umum TP-PKK Pusat  Tri Tito Karnavian, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, Kartini Rustandi, Manager of CSR Astra Wioko Yudhantara. yang dibuka langsung oleh Kepala BKKBN RI Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo Sp.OG di Restaurant Ujung Landasan Gerung, Sabtu (26/7/2021).

Dalam kegiatan tersebut Hj. Haeratun didampingi oleh Ketua Pokja 3 TP-PKK Lobar Ibu Wina, oordinator Project Wise Plan Internasional Indonesia Wilayah Lombok Barat dan Pengelola Posyandu dan kader di Wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Acara yang dipancarluaskan secara virtual oleh BKKBN Pusat ini menyajikan sederet data tentang kegiatan layanan operasional posyandu sepanjang awal Juni hingga 25 Juni 2021.

Berdasarkan data yang diinput dalam aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), sepanjang bulan Juni jumlah balita yang menjadi sasaran sebanyak 17.961.425 balita.

Adapun balita yang mendapatkan layanan pengukuran berat badan, seperti disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Safrina Salim, dalam laporannya mencapai 1.318.574 balita. Sementara yang diukur tinggi badannya 1.236.557 balita.

Tercatat, ada 43.540 posyandu yang membuka layanan sepanjang periode tersebut, atau 22,17 persen dari total 256.879 posyandu yang ada secara nasional.

Lima provinsi yang membuka layanan posyandu di periode Juni dengan persentase tertinggi, yakni Riau 45 persen, Sulawesi Barat 36,67 persen, Sulawesi Tengah 35,91 persen, Bangka Belitung 35,59 persen, dan Aceh 35,13 persen.

Adapun lima provinsi terendah dalam membuka kegiatan layanan posyandu adalah Jawa Timur 1,9 persen, DKI Jakarta 7,72 persen, NTB 9,61 persen, Bali 9,68 persen, Papua 10,40 persen.

Menyikapi hasil data tersebut, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, dalam sambutannya mengatakan, bahwa posyandu memiliki kontribusi positif terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi serta  angka prevalensi stunting di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang ada, angka prevalensi stunting sebesar 27,6 persen. Ini adalah angka sebelum pandemi Covid-19 menerjang Indonesia. Kini, para ahli memproyeksikan angka stunting bisa mencapai 32,5 persen menyusul angka kemiskinan yang naik tipis, dan anak-anak dalam kondisi kurus yang diperkirakan jumlahnya meningkat sebanyak 2 juta anak di Indonesia.

“Kondisi ini akan berujung pada stunting. Stunting bersumber dari ‘suboptimal health’,” terang Hasto, yang juga memproyeksikan kasus stunting bakal meningkat di periode 2020-2021. “Menjadi beban besar untuk mencapai target 14 persen kasus stunting di 2024,” ujar Hasto.

Untuk itu, Hasto menyatakan pihaknya akan mendukung program ini bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, PKK dan institusi terkait.

“Kami berharap melalui (program) pendampingan keluarga akan bisa ditingkatkan partisipasi masyarakat datang ke posyandu,” tutur Hasto.

Menghadapi situasi ini, Hasto mengajak masyarakat untuk tiada henti melakukan sosialisasi, dengan tujuan melakukan perubahan ‘mindset’ masyarakat.

“Sesungguhnya kemampuan alam di sekitar keluarga cukup. Makanan lokal cukup, tapi pola pikir dalam rangka menyusun pola makan untuk memenuhi gizi seimbang yang kurang,” ucapnya.

Salah satu program percepatan penurunan stunting yang dikembangkan BKKBN adalah pendampingan keluarga. Salah satu tugas pendampingan adalah membangun kesadaran bahwa jauhi menikah muda.

Kawin muda atau hamil di bawah usia 20 tahun, menurut Hasto, memprihatinkan. Mereka tidak mengerti bahwa usia 17 tahun tulang berhenti tumbuh saat ibu hamil. Karena kalsium diambil bayi. Akibatnya, puncak kepadatan tulang tidak tercapai. Panjang badan ibu menjadi tidak maksimal. Tulang keropos lebih cepat saat umur 50 tahun.

Yang juga harus diwaspadai, di saat usia 16 tahun, mulut rahim menghadap keluar. Bila tersentuh kelamin laki-laki, maka 15 tahun sampai 20 tahun kemudian akan menjadi kanker.

“Informasi ini perlu disampaikan kepada remaja setingkat SMP, agar mereka berpikir untuk tidak menikah di usia belasan tahun, atau melakukan hubungan seks pra nikah. Mereka butuh pemahaman untuk tidak nikah di usia dini,” tutup Hasto.

Menjelang akhir acara dilakukan kunjungan virtual ke delapan posyandu. Mulai dari NTB, Riau, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali hingga Kalimantan Timur. Dialog berlangsung antara pengelola posyandu dan narasumber. (Diskominfotik/Angge/Ris)

BUPATI TEKANKAN OPERATOR ADMINDUK LAYANI MASYARAKAT SECARA MAKSIMAL

Gerung Diskominfotik, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menekankan kepada seluruh operator Asminduk se Kabupaten Lombok Barat untuk melayani Masyarakat dalam pembuatan administrasi kependudukannya secara maksimal dan tidak boleh merubah data atas inisiatif.

Hal ini disampaikan H. Fauzan Khalid pada acara pengarahan untuk Operator Adminduk se-Kab. Lobar di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat Jumat 25/06/21.

Ikut hadir mendampingi Bupati dalam acara tersebut Asisten I H.Agus Gunawan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat M.Hendrayadi, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD dan karyawan Dinas Dukcapil Lombok Barat.

“jangan merubah, jangan berinisiatif sendiri karena namanya document termasuk Nama yang memiliki hak untuk merubah itu adalah pengadilan/hakim Presiden pun tidak boleh , termasuk document kependudukan lainnya,” tegasnya

Kenapa Dokumen Kependudukan tidak boleh dirubah sembarangan karena Dokumen kependudukan  seperti tanda, yang memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami penduduk. Hal ini merupakan bentuk perlindungan negara terhadap status hak sipil penduduk dan memberikan manfaat bagi kepentingan administrasi dan pelayanan publik lainnya.

Terkait dengan Sarana dan prasarana di Dinas Dukcapil harus menjadi atensi kebetulan ikut hadir dalam acara ini BAPEDA dan PPKAD yang merupakan pengolah perencanaan anggaran Daerah.

Bupati meminta Asisten 1 mengawal dan kedua OPD tersebut untuk mencatat agar dalam perencanaan tahun 2022 bisa dianggarkan, karena kalau dilihat dari sisi nilai uang yang dibutuhkan tidak terlalu besar lebih-lebih dihubungkan dengan manfaatnya.

“Kebetulan yang hadir di Dinas Dukcapil ini tukang Ran doang (Bahasa Sasak), BAPEDA kan tukang Ran, PPKAD tukang ran (Tukang ramu), dua-duanya tukang ran, jadi pasti beliau catat dan sebenarnya  kalau dilihat dari sisi nilai uang yang dibutuhkan tidak terlalu besar lebih-lebih kemudian dihubungkan dengan manfaatnya, Insya Allah ini menjadi atensi kita di Sekretariat Daerah, nanti pak Asisten 1 dalam kutip yang mengawal.” Tuturnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat Drs. M. Hendrayadi mengatakan ada 17 solusi terkait dengan pelayanan adminduk yang dijadikan rujukan diberi nama 17 kamus Dukcapil bisa, dia berharap operator di kecamatan sudah menerimanya.

Mulai tahun ini Dinas Dukcapil membuka jaringan salah satunya bekerja sama dengan Kemenag, kemudian kerja sama dengan PKK, menurut informasi bahwa Lombok Barat termasuk yang belum melakukan kerjasama pemanfaatan data, ini akan segera ditindaklanjuti agar nanti bisa membuka jaringan lebih kuat untuk pemanfaatan Data.

“nanti kita diskusi usus dengan Bagaimana memberi ruang kepada teman-teman yang lain untuk memanfaatkan data kita secara baik dan benar.”  Ungkapnya.

Hendrayadi menambahkan di tahun 2021 ini harus ada operator dukcapil baik operator kecamatan, operator UPT maupun operator Dinas yang sudah memiliki sertifikat diklat yang dikeluarkan oleh BPSDM Kemendagri.

“Jadi bukan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas dukcapil Karena kalau saya menandatangani bisa 10 satu mingu satu hari.” Terangnya. (Diskominfotik/ Fiyan/angge)

1 103 104 105 106 107 400