DHARMA WANITA PERSATUAN (DWP) KABUPATEN LOMBOK BARAT BERBAGI DENGAN GURU NON PNS

Gunungsari, Diskominfotik— Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memberikan bantuan paket sembako kepada guru dan tenaga pendidik Non Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menindak lanjuti hasil pertemuan rutin DWP Kabupaten Lobar beberapa waktu lalu, dan syukuran atas resminya Yayasan DWP Lobar yang terbentuk. Di awali dari Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Mawar dan Melati yang berpusat di Kecamatan Gunungsari, Senin (3/5/2021).

Bantuan paket sembako disalurkan di tiga lokasi yakni TK Dharma Wanita Melati Desa Kekait, Dharma Wanita Mawar Desa Gunungsari, dan TK Dharma Bakti Longseran Timur, Desa Langko, Kecamatan Lingsar. Penyaluran Bantuan tersebut diprioritaskan kepada para guru dan tenaga pendidik berstatus honorer.

“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian Ketua DWP, Pengurus dan Anggota  terhadap para guru PAUD yang berstatus Non PNS,” kata Sekretaris DWP Lobar Ny. Anni Sigit yang mendampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Ny. Hj. Nurhikmah Baehaqi.

Ny. Hj. Nurhikmah Baihaqi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para guru pendidikan usia dini, yang tetap komitmen melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mencerdaskan anak bangsa.

“Peran para guru PAUD dan TK dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, meskipun berstatus Non PNS patut mendapat apresiasi, dan jangan lupa tetap semangat untuk memberikan pelajaran pada anak-anak” Ujar Ketua DWP.

Ketua DWP Lobar Ny. Hj. Nurhikmah Baehaqi dalam kesempatan tersebut menambahkan, “Dengan terbentuknya Yayasan DWP ini kami harapkan semua TK Dharma Wanita yang berada di Kabupaten Lobar dapat bernaung dan bisa menjadi wadah silaturrahmi antara TK Dharma Wanita se Kabupaten Lobar guna memperkuat program-program yang ada.” ujar Ny. Hj. Nurhikmah.

Ny. Hj. Nurhikmah dalam kesempatan tersebut memperkenalkan Ketua Yayasan DWP yang baru terbentuk, Ny. Hj. Erni Ilham sebagai ketua Yayasan, Sekretaris Yayasan DWP Ny. Anni Sigit.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Yayasan DWP Ny. Hj. Erni Ilham berharap, “ Ibu Kepala TK, dan  Guru untuk tetap memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak. Dengan adanya Yayasan DWP ini semoga memudahkan TK yang bernaung nantinya untuk mendapatkan perhatian lebih dari dinas terkait. DWP Lobar bersama Yayasan akan terus berupaya untuk memperjuangkan hak-hak  ibu guru Non PNS ini, nantinya kami bersama pengurus Yayasan akan merevisi kembali dalam mengadministrasikan ulang kedudukan TK Dharma Wanita yang berada di Kabupaten Lobar dikarenakan masih belum ada kejelasannya, hanya masih memiliki ijin operasional, untuk itu hadirnya Yayasan DWP ini semoga secara perlahan bisa mengakomodir guru dan murid dalam memperoleh perhatian,” Pungkasnya. (Diskominfotik/YL)

BUPATI LANTIK PUTRA ASLI PELANGAN KECAMATAN SEKOTONG MENJADI INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

Gerung Diskominfotik, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid melantik dan mengambil sumpah jabatan Inspektur Inspektorat Kabupaten Lombok Barat yang lowong setelah H. Ilham SP.d dilantik jadi Asisten III Setda Lombok Barat  kini diisi oleh Putra asli Pelangan Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin 3/05/2021.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Hj. Sumiatun, ketua DPRD Hj. Nurhidayah, Sekretaris Daerah H. Baihaqi, anggota Forkopimda, para Kepala OPD, dan para camat se kabupaten lombok barat.

Hademan, SH., MH yang berprofesi sebagai Jaksa Utama Pratama di Kejaksaan tinggi Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat  resmi menakhodai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat

Bupati H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan bahwa Inspektorat Kabupaten Lombok Barat tahun 2017 merupakan Inspektorat pertama Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat menerima penilaian Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Level III dan tahun 2020 mendapat penilaian masih Level III tapi dengan nilai sempurna  sama dengan  Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Mataram.

“Tahun 2017 Inspektorat Kabupaten Lombok Barat merupakan Inspektorat pertama se NTB  menerima Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Level 3 dan tahun 2020 masih mendapat nilai Level 3 tapi dengan nilai sempurna sama dengan  Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Mataram.” Ungkapnya.

Bupati berharap dengan dilantiknya Inspektur yang baru kinerja inspektorat lebih bisa ditingkatkan agar bisa menaikkan level dari level 3 ke level 4.

“Sekarang ini Inspektorat Kabupaten Lombok Barat  sebagai pilot project  penerapan Manajemen Resiko terhadap semua perencanaan dan program yang dilakukan di Kabupaten Lombok Barat, ini harus dikawal  sehingga apapun yang direncakan dan diprogramkan sejak awal resikonya sudah di meneg sehingga  efek negatifnya bisa dihindari.” Jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati mengingatkan Inspektorat telah melounching  program  GARDU MENTE (Gerakan Terpadu Menuju Nol Temuan) agar tetap konsisten menjalankan  tugas yang diberikan dan mengawal semua pelaksanaan kegiatan dan anggaran termasuk anggaran desa yang dibantu oleh para camat serta menjaga solidaritas di internal inspektorat(diskominfotik/ria/fyan)

DEMI MENEKAN KASUS COVID 19, OPERASI YUSTISI PENEGAKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID 19 TERUS DILAKUKAN SATPOL PP LOMBOK BARAT.

GIRI MENANG ,Diskominfotik-Operasi yustisi penegakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 sudah berlangsung selama enam bulan. Selama itu, Satpol PP Lombok Barat (Lobar) mencatat jumlah pelanggar mencapai 9.865 orang. ”Sanksi administrasi dari pelanggar prokes di Lombok Barat sudah terkumpul Rp 109,4 juta,” kata Kasatpol PP Lobar Bq Yenis S Ekawati.

Ia menjelaskan, Satpol PP sebagai salah satu unsur penegak Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penyebaran Penyakit Menular Covid-19. Pihaknya tetap rutin melakukan Operasi Yustisi menertibkan masyarakat yang masih abai dalam menerapkan prokes.

Kecamatan yang paling banyak pelanggarannya ada di wilayah Gerung. Dengan jumlah pelanggaran sebanyak 1.932 orang. Jumlah denda adminiatrasi sebesar Rp 22,1 juta.

Tetapi jumlah itu tidak disumbang sepenuhnya warga Gerung. Karena banyak juga warga yang dari Lombok Tengah tidak menaati Prokes saat melintas di Gerung, kemudian terjaring Operasi Yustisi di sana.

”Operasi Yustisi di wilayah Gerung sudah dilakukan 30 kali dan itu merupakan rata-rata kegiatan terbanyak di banding dengan kawasan lainnya,” terangnya.

Setelah Gerung, kemudian disusul Kecamatan Kuripan dengan jumlah pelanggar sebanyak 1.276 orang. Jumlah denda administrasi sebesar Rp 8,7 juta. Lalu Kecamatan Kediri dengan jumlah pelanggar 1.210 orang dengan denda Rp 13,4 juta.

Kalau di Gerung itu banyak yang datang dari Loteng mau menyabit rumput. Kemudian kesadaran anak-anak mudanya yang masih ramai nongkrong tanpa prokes. Karena sejauh ini di Gerung sendiri, ketika sore hari masih banyak ditemukan anak muda yang bergerombolan nongkrong tanpa prokes dan balap liar di sekitar taman kota Giri Menang dan perkantoran Pemda Lobar.

Pihaknya kini lebih rutin melakukan pengawasan dan berupaya langsung membubarkan saat ditemukan ada yang berkerumun dan balap liar di kawasan itu. ”Sekarang setiap kelihatan mereka kumpul, anggota langsung mengingatkan dan membubarkan,” tegasnya.

Selain itu, untuk daerah-daerah dengan jumlah denda administrasi terkumpul jumlah besar ada di Kecamatan Batulayar, dendanya sampai Rp 18 juta. Dilanjutkan Kecamatan Narmada dendanya Rp 12,8 juta dan Kecamatan Gungsari Rp 10,7 juta.

Dari data yang ada, Kecamatan Sekotong menjadi daerah dengan jumlah pelanggaran dan denda terendah. Pelanggarnya hanya berjumlah 500 orang dan denda administrasi sebesar Rp 2,9 juta.

”Kalau melihat kesadaran masyarakat mematuhi prokes itu angkanya masih 50-60 persen sadar dan memakai masker saat ke luar rumah,” terangnya.

Namun, kata dia, yang saat ini perlu diantisipasi klaster rumah tangga. Saat ini Lombok Barat masih masuk dalam zona oranye. Selain itu, terkait klaster perkantoran yang juga marak di Lobar sudah ada upaya lebih ketat menunjuk inspektur pengawasan ketaatan prokes setiap OPD.

Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S Wibowo mengatakan operasi yustisi dalam menegakkan penerapan prokes terus dilakukan juga oleh jajarannya. Termasuk itu dilakukan menggandeng Satpol PP dan TNI.

”Anggota di Polsek dengan rutin turun untuk mengecek penerapan protokol kesehatan saat berkegiatan di luar,” kata dia. (Diskominfotik, sumber: nur/r3)

LOMBOK BARAT AKAN GELAR PILKADES SERENTAK BULAN JULI 2021.

Gerung, Diskominfotik;  Sebanyak 24 Desa yang tersebar di 8 Kecamatan akan mengikuti Pemilihan Kepala Desa Serentak di Kabupaten Lombok Barat yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2021.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Barat Hary Ramadhan pada Rapat Koordinasi Persiapan Pemilihan Kepala Desa Serentak Kabupaten Lombok Barat tahun 2021 di Ruang Rapat Jayengrane Senin 03/05/2021.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wiibowo, Sekretaris Daerah H. Baihaqi, Asisten 1 Agus Gunawan, Kepala Bakesbangpol, Kepala BPKAD, Sekretaris KPU, Kasat Pol PP,  Dinas Kesehatan, Dinas Dukcapil dan OPD terkait lainnya.

Hary Ramadhan menjelaskan rapat koordinasi ini dalam rangka tahapan persiapan Pilkades Serentak, di antaranya kelembagaan Pilkades serentak mulai dari kepanitiaan tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa  “alhamdulillah sudah terbentuk” ungkapnya.

Dari segi logistik alat perlengkapan pemilu seperti kotak suara dan bilik suara Sekretaris KPU Lombok Barat mengatakan bahwa kotak suara sudah merupakan milik Pemda karena sudah diserah terimakan tinggal diambil, sedangkan bilik suara masih merupakan Barang Milik Negara ada SOPnya untuk meminjam, harus ada jaminan.  ” mohon Kepala PMD bersurat ke KPU dan mengkoordinir kepada siapa ini kita berikan.”  Ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satryo Wibowo menyampaikan terkait pengamanan yang perlu diperhatikan adalah potensi  masalah-masalah yang timbul dalam pilkades mulai dari tahapan-tahapan perlu diantisipasi kalau melihat situasi kondisi sekarang ini melihat pengalaman daerah-daerah lain yang perlu diperhatikan adalah integritas dari panitia penyelenggara, “Bagaimana caranya kita harus melakukan langkah-langkah agar integritas panitia betul-betul berada pada posisi yang benar dan kalau ini terabaikan terus kita tidak maksimal melakukan  pengawasan sehingga integritas ini dipertanyakan pasti akan menimbulkan masalah yang lebih besar.” Tuturnya.

Sedangkan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam arahannya menyampaikan pelaksanaan Pilkades serentak ini paling tidak ada dua hal yang Betul-betul harus diperhatikan yaitu yang pertama adalah penyelenggaranya. “Semakin bawah tingkat pemilihan, potensi masalah dari sisi penyelenggara lebih besar karena kemungkinan penyelenggara memiliki hubungan dengan peserta Pemilu dari waktu ke waktu selalu muncul hal seperti itu penyelenggara yang tidak Netral, berpihak dan lain sebagainya .”  terang Fauzan.

Fauzan berharap agar penyelenggara memiliki atensi khusus dari Pemerintah Daerah  supaya mereka betul-betul memegang azas Kepemiluan. ” Sekali lagi ini harus betul betul diatensi ” tegasnya.

Kemudian yang kedua dari sisi regulasinya, agar aturan itu betul-betul  dibuat rigit, diupayakan minim interpretasi, walaupun sulit melepaskan diri dari peraturan banyak menimbulkan interpretasi diusahakan  seminimal mungkin peraturan itu bersifat struck, kalaupun ada yang bersifat interpretatif aturan itu supaya di persempit lagi penjelasannya sehingga kemudian tidak menimbulkan masalah karena perbedaan interpretasi.

“Contohnya masalah suara sah, biasanya kena garis saja dianggap sah tapi kadang-kadang ada interpretasi , begitu juga dengan peraturan siapa yang berhak memilih harus betul-betul diperhatikan.” Ungkapnya (Diskominfotik/zul/windi/ria)

WABUP HJ. SUMIATUN PANTAU HARGA BAHAN POKOK DI PASAR KEDIRI

Kediri Diskominfotik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lakukan pemantauan dan kroscek harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya guna memastikan ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan barang bahan pokok di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 H. disejumlah pasar di Kabupaten Lombok Barat diantaranya pasar Narmada, Pasar Gunungsari, dan Pasar Kediri., Kamis, 29/04/21.

Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun didampingi kasat Pol PP Bq. Yeni S. Ekawati, Kadis Perindag Lombok Barat H. Sabidin dan Camat Kediri Hermansyah lakukan pemantauan dan kroscek harga di Pasar Kediri Lombok Barat

Dalam bincang-bincang nya dengan para pedagang Hj.Sumiatun menemukan beberapa bahan pokok terjadi kenaikan dan penurunan diantaranya daging ayam terjadi kenaikan dari harga Rp. 35.000,- naik menjadi Rp. 42.000,-  sedangkan Cabai mengalami penurunan yang cukup drastic  dari Rp. 120.000,- turun menjadi Rp. 60.000,-perkilo

“Kita datang ke sini ingin mengetahui bagaimana ketersediaan barang pokok di Pasar Kediri ini,” ungkap Hj. Sumiatun.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat H. Sabidin ditemui saat melakukan Kroscek, mengatakan kenaikan harga disebabkan karena permintaan kebutuhan daging ayam di bulan Ramadhan ini meningkat.

“Wajar saja kalau naik itu memang betul karena bertambahnya permintaan kebutuhan daging ayam,” ujar Sabidin.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor untuk mengetahui penyebabnya apakah pasokannya stabil atau tidak.(Diskominfotik/Sumber Yasir ProKopi Lobar)

ARAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO KEPADA KEPALA DAERAH JELANG IDUL FITRI 1442 H. SECARA VIRTUAL.

Gerung Diskominfotik Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, bersama Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Nurhidayah, Sekretaris Daerah H. Baihaqi, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo dan para Asisten mengikuti Pengarahan Presiden RI Joko Widodo kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia  secara Virtual di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu 28/4/21.

Dalam pengarahan tersebut ada dua hal penting disampaikan Presiden  Pertama  terkait Pencegahan Covid-19 dan peningkatan  ekonomi.

Terkait Pencegahan Covid-19  Presiden mengingatkan seluruh pimpinan Daerah untuk berhati-hati dan lebih aktif mensosialisikan tunda mudik dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin dimasa libur Iedul Fitri 1442 H.

“Kenaikan kasus harian Covid-19 di India harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Padahal sejak November 2020 hingga Februari 2021, India berhasil melandaikan kurvanya. Namun euforia keberhasilan mereka tidak berlangsung lama, karena saat ini kasus aktif harian mereka melonjak tajam,” ujar Presiden.

Presiden kembali mengingatkan para kepala daerah agar menjadikan lonjakan kasus covid-19 yang terjadi pasca lebaran Idul Fitri tahun lalu, benar-benar menjadi pelajaran agar tidak terulang. Sebagaimana diketahui, pasca libur Idul Fitri tahun lalu covid-19 meningkat sebesar 68-93 persen.

Presiden juga menginstruksikan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk terus memacu cakupan vaksinasi covid-19 di daerah masing-masing, agar herd immunity bisa segera terbentuk.

“Hingga kemarin, Senin 27 April, baru 19 juta dosis vaksin yang disuntikkan. Oleh karena itu terus sosilisasikan dan gencarkan vaksinasi di daerah masing-masing, karena target kita pada Bulan Juli 2021 sebanyak 70 juta dosis harus sudah digunakan,” kata Presiden.

Terkait dengan Peningkatan ekonomi Presiden juga berpesan agar  para kepala daerah segera membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahnya, karena peredaran dana APBD akan turut berimbas pada aktifitas ekonomi daerah.

“Berdasarkan catatan saya, ada dana sebesar 182 triliun lebih masih menumpuk di perbankan daerah. Ini tidak boleh terjadi, segera belanjakan agar uangnya berputar di masyarakat. Hingga akhir Maret 2021 belanja APBD terutama belanja modal masih sangat minim, yaitu hanya sebesar 5,3 persen saja. Sementara itu, belanja pegawai sudah mencapai 63 persen. Sekali lagi saya tegaskan, segera belanjakan APBD, karena perputaran uang di suatu daerah akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi,” kata Presiden.

Presiden menyoroti masih adanya investor yang merasa proses perizinan di Indonesia masih berjalan lambat. Padahal, sambung Presiden, kemudahan proses perizinan akan membangkitkan gairah investasi di Indonesia.

Dalam acara ini Presiden didampingi oleh Wapres H. Ma’ruf Amin, Menkopolhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Pratikno dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. (Diskominfotik/ sumber photo L Budi)

Rayakan HUT KE-16 Tahun, RSUD Tripat Bagikan Sembako Pada Pasien Rawat Inap

Gerung, Diskominfotik – Dalam memperingati ulang tahun ke-16, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat) Lombok Barat (Lobar) gelar syukuran dengan pembagian 50 paket sembako kepada Pasien Rawat Inap yang berada di RSUD Tripat Gerung, Lobar, Rabu (28/4/2021).

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap Tahun oleh RSUD Tripat bersama internal, dan kebetulan saat ini momentnya bertepatan dengan bulan ramadan untuk itu juga digelar buka puasa, shalat tarawih, serta do’a dan dzikir bersama.

Direktur RSUD  Tripat Lobar drg. H. Arbain Ishak menyebutkan, pihaknya tidak menyebar undangan untuk menaati peaturan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat akibat pandemi COVID-19. Dalam kesempatan ini, H. Arbain mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan karya staf dan karyawan RSUD Tripat selama ini serta terimakasih kepada seluruh pasien yang sedang di rawat mempercayakan kesehatanya kepada tim dokter, perawat, dan lainnya semoga cepat diberikan kesembuhan.

Ia berharap ke depannya RSUD Tripat tetap berdampak dan terus berkolaborasi dalam wujudkan visi misi “Tetap Semangat dan Ikhlas, Melayani Sepenuh Hati”. Direktur RSUD Tripat berpesan pada staf, karyawan dan pegawai untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya dalam melayani sepenuh hati tanpa membedakan tingkat strata sosial dengan mengedepankan profesionalisme dan dengan ikhlas serta memberikan pelayanan prima.

“Hari ini kita memperingati hari jadi RSUD Tripat yang ke-16 Tahun. Suatu harapan dan cita-cita yang tertanam seluruh jajaran, RSUD Tripat ingin meningkatkan terus pelayanan kepada masyarakat. Dengan berbagai macam tantangan tentunya suatu yang harus dihadapi bersama.” Ujar Direktur RSUD Tripat.

“Saya berharap, pelayanan terus ditingkatkan secara prima serta ikhlas melayani masyarakat dengan sepenuh hati.” Pungkasnya. Diskominfotik/YL

WORKSHOP DAI dan TOKOH ADAT KESEHATAN Melalui Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Pencegahan STUNTING di LOBAR.

Gerung, Diskominfotik – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dikes Lobar bekerjasama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta menggelar workshop Pengembangan Kurikulum Pelatihan Dai dan Tokoh Adat Kesehatan, di Aula Ujung Landasan, Gerung,Kabupaten Lobar, Rabu (28/4/2021).

Dalam kegiatan tersebut District Officer Yayasan Cipta Budi Santoso meminta kepada Forum Da’I dan Tokoh Adat menjadi agen-agen edukasi pencegahan stunting dan COVID-19 dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat berbasis kearifan lokal.

Hal itu disampaikan oleh Budi Santoso dalam sambutannya dalam membuka acara Lanjutan setelah beberapa waktu lalu melaksanakan Lokakarya Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Lobar yang diselenggarakan oleh Dikes Lobar bersama Tanoto Foundation Yayasan Cipta.

“Stunting itu juga merupakan bencana kemanusiaan. Untuk itu strategi cara berkomunikasi itu penting, kalau dalam TNI ada namanya taktik, untuk mencapai sasaran. Strategi komunikasi itu harus mudah dipahami masyarakat Lobar berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu saya minta kepada lintas sektor yang hadir  menjadi agen-agen edukasi masyarakat,” kata Budi.

Stunting di Lombok Barat berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 yaitu 33,6%. Angka ini telah menurun tajam jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013 yaitu 46,89%. Namun, upaya percepatan intervensi masih sangat diperlukan untuk mencapai target tingkat nasional tahun 2024 yaitu 14%. Hasil penimbangan bulan Februari 2019, jumlah anak Stunting di Lombok Barat sebanyak 15.055 anak. Penyebab langsung masalah gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya asupan gizi dan status kesehatan (UNICEF, 2013, IFPRI, 2016, Bappenas, 2018, Alive&Thrive, 2018). Penurunan stunting fokus pada masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi (makanan), lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan (kesehatan), serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi (lingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhi asupan gizi dan status kesehatan ibu dan anak. Intervensi terhadap keempat faktor tersebut diharapkan dapat mencegah masalah kekurangan dan kelebihan gizi.

“Untuk lintas sektor, utamanya adalah penerapan aplikasi strategi komunikasi yang sudah dibuat Pemkab Lobar, yang sudah dibuat OPD sampai dengan perangkat daerahnya,” tambah budi.

Dan untuk sampai pada masyarakat dalam perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi, benar-benar harus diterapkan sampai di masyarakat luas.

“Agar masyarakat pun menyadari bahwa stunting itu sesuatu masalah yang harus diselesaikan, dan ini pekerjaan yang tidak mudah. Saya yakin kabupaten Lobar, mampu untuk menyelesaikan pada tahun yang sudah ditetapkan,” ungkap salah seorang Tokoh Adat yang hadir dalam acara tersebut.

Ia menyebut, dalam hal ini peran Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) bersama Dikes Lobar Seksi Promkes untuk berkolaborasi dalam mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat agar sejalan dengan program yang akan disusun dalam pembuatan kurikulum dan modul ini.

“Harapan kami seperti itu, semoga  Diskominfo yang sebagai corongnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar bisa berbuat sebaiknya dan tidak hanya stunting saja, tetapi program-program Pemkab yang lain. Utamanya saat sekarang ini pencegahan COVID-19 dengan fokus pada vaksinasi Lansia,” harapnya.

Beberapa kunci dalam merubah perilaku masyarakat dalam hal penurunan stunting, di antaranya memastikan ibu hamil minum tablet tambah darah serta aktif dalam kelas ibu hamil sehingga upgrade terhadap pengetahuan-pengetahuan bagaimana untuk kehamilan yang sehat termasuk pola asuh.

“Kemudian Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Bagaimana para ibu atau pengasuh anak dibekali membuat makanan yang sehat untuk bayi dan anaknya,” ucap Kasi Gizi Dikes Lobar .

Selanjutnya, pastikan anak terpantau tumbuh kembangnya di Posyandu, di timbang.

“Jadi matang pertumbuhannya. Berikutnya pastikan kita semua mampu melakukan cuci tangan pakai sabun. Ini sangat penting dalam pencegahan inveksi.  Stunting erat kaitannya dengan infeksi, ” tambahnya.

Yang tidak kalah penting adalah buang air besar di jamban yang sehat dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam lingkungan keluarga. (Dikominfotik/YL)

 

GELAR PERTEMUAN RUTIN, DWP LOBAR ADAKAN TAUSIYAH RAMADHAN dan DO’A BERSAMA.

Gerung, Diskominfotik – Tausiyah Ramadan dan do’a bersama untuk mengenang Almaruhumah Ny. Hj. Eryuwati  Zaini digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Kegiatan yang dihadiri oleh Penasihat DWP yang merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Barat Dr. H. Baehaqi S.Si. M.Pd.MM., Ketua DWP Lobar Ny. Hj. Nurhikmah Baehaqi, Anggota dan Pengurus DWP Lobar serta tingkat Kecamatan maupun dan tingkat OPD Lingkup Pemerintah Lobar, di Ruang Jayangrana, Komplek Kantor Bupati Lobar, Rabu (28/4/2021).

Dalam Tausiyah singkatnya Penasihat DWP  H. Baehaqi menjelaskan tentang makna bersyukur, barang siapa yang pandai bersyukur maka akan dijanjikan jaminan untuk ditambah pahala yang berlipat ganda.

Lebih lanjut lagi apabila kita berbicara arti Taqwa itu sendiri adalah melaksanakan kewajiban kita kepada Allah dengan penuh kesadaran tanpa merasa dipaksa atau kata lain Taqwa adalah disiplin hidup, disiplin dalam rumah tangga, disiplin belajar dalam berbuat dan disiplin dalam memanfaatkan waktu.

Dengan pengertian dari surat Al-‘Asr yaitu demi waktu maka sama halnya dengan waktu yang diciptakan oleh Allah adalah bagaimana kita bisa menghargai waktu. Ada empat katagori orang yang menghargai waktu yaitu, Emotional Question, Spiritual Question, Adversitas Question, lntelegent Question.

Bagi orang yang tidak pandai memanfaatkan waktu termasuk orang yang merugi dan tidak bersyukur, dan spiritual Question adalah kemampuan memahami konsep-konsep syar’i seperti memahami mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan orang dengan emotional question tidak berjalan dengan baik maka cenderung selalu merasa benar, dan orang yang tergolong memaafkan adalah orang yang tidak merasa ilmu agamanya tinggi akan tetapi dia adalah orang yang emotional questionnya berjalan dengan baik dan berjiwa besar.

Dalam Sambutannya Ketua DWP Lobar Ny. Hj. Nurhikmah Baehaqi menjelaskan, pertemuan DWP yang seharusnya dilakukan setiap bulan harus terhambat karena pandemi COVID-19 yang bukan hanya melanda Indonesia.

Lebih lanjut DWP sudah membentuk yayasan yang di mana bernaung TK dan sekolah – sekolah yang ada di Lobar, dengan terbentuknya yayasan diharapkan bisa mempererat tali silaturrahmi antar anggota  Darma Wanita baik di tingkat Kecamatan maupun OPD dan bisa melaksanakan program-program Darma Wanita yang sudah dicanangkan.

Kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama untuk mengenang Almarhumah Ny. Hj. Eryuwati Zaini istri dari Direktur Umum PDAM Giri Menang L. Ahmad Zaini. (Diskominfotik/Ria/YL)

Polres Lobar Bersama Batalyon Vaksinasi Gelar Vaksinasi Mobile dalam Mensukseskan Kampung Sehat Jilid II

Lembar, Diskominfotik  – Dalam memaksimalkan percepatan Vaksinasi terhadap Lansia di Kbupaten Lobar (Lobar) , Batalyon Vaksinator TNI, Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar melakukan berbagai upaya dalam mensukseskan Lomba Kampung Sehat II Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelumnya Batalyon vaksinator TNI, Polri dan Pemda Lobar menerapkan sistem jemput bola, kini kembali menerapkan Vaksinasi Mobile, dengan cara mendatangi langsung para lansia pada titik-titik tertentu.

Kali ini vaksinasi dilaksanakan di Vihara Tendaun Girisena Dusun Tendaun Desa Mareje Timur Kecamatan Lembar Kabupaten Lobar, Senin (26/4/2021).

Kapolres Lobar AKBP Bagus S. Wibowo mengatakan, Langkah ini merupakan  upaya untuk melakukan percepatan dalam memberikan vaksin kepada lansia di Lobar, sesuai dengan Program Lomba Kampung Sehat II yang diinisiasi oleh Kapolda NTB.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan Vaksinasi secara Mobile di Desa Mareje Timur, bersama batalyon vaksinator yang dibentuk oleh Kabupaten Lobar, terdiri dari TNI Polri dan Pemda Lobar,” ungkapnya.

Dalam pelaksnaan vaksinasi tersebut, menunjukkan bahwa pihak terkait, diantaranya TNI Polri bersama seluruh aparat pemerintah, berusaha keras untuk memaksimalkan kegiatan vaksinasi.

“Memaksimalkan kegiatan vaksinasi di Kabupaten Lobar, khususnya kepada lansia. Oleh karena itu, kami berharap kepada seluruh lapisan masyarakat terutama para lansia untuk tidak ragu lagi untuk mengikuti kegiatan vaksinasi ini,” harap Kapolres Lobar.

Kapolres menegaskan Vaksinasi merupakan harapan terbesar, yang menjadi pertimbangan agar masyarakat dapat terbebas dari COVID-19, ini juga sebagai ikhtiar kita dalam melawan COVID-19 di Kabupaten Lobar.

“Karena tidak ada yang lain menjadi harapan kami, yang menjadi pertimbangan kami, agar masyarakat kabupaten Lobar, dapat terbebas dari serangan COVID-19, yang saat ini masih melanda di tempat kita,” Tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Lobar, dr. Ahmad Taufiq Fatoni mengatakan Lobar menargetkan Vaksinasi 3.560 orang lansia.

“Dari yang telah kita targetkan, hari ini kita sudah mencapai angka diatas 40 %, dan harapan kami untuk lebih menggiatkan kegiatan ini dan mencari sasaran yang lebih tepat,” ungkapnya.

Menurutnya Vaksinasi secara Mobile ini, lebih efektif dengan melaksanakan kegiatan langsung turun ke Desa, bersama Puskesmas untuk mencari sasaran yang lebih banyak lagi.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Polres Lobar, dari teman-teman TNI dan seluruh perangkat Kecamatan dan Desa di Kabupaten Lobar untuk mendorong sasaran Lansia,” ucapnya.

Dalam proses Vaksinasi melalui empat tahapan yang dimulai dari pendaftaran atau verifikasi, screening  atau anamnase,  pemberian vaksin kemudian dilakukan observasi selama 30 menit.

“Untuk mengetahui gejala klinis yang muncul setelah pemberian Vaksin,” imbuhnya.

Adapun  Vaksin yang digunakan jenis Sinovac dan untuk jumlah lansia keseluruhan yang terdaftar sebanyak 53 orang.

“42 orang berhasil di vaksin sedangkan 11 orang ditunda, karena factor Kesehatan, dan tetap dilakukan monitor untuk pelaksanaan vaksinasi berikutnya,” terangnya.

Dalam kegiatan vaksinasi ini, dirangkaikan juga dengan kegiatan penyaluran bantuan kepada para lansia yang di Vaksin, mendapatkan bantuan beras masing-masing sebanyak lima kilogram. Diskominfotik/Humas Polres Lobar/YL

1 110 111 112 113 114 400