Sumber : Humas Lobar
Mulai Transisi ‘New Normal’, Masjid Pemda Lombok Barat Terapkan Sholat Jumat Dengan Protokol Covid-19.
Taman Narmada Lombok Barat Kehilangan Omzet Ratusan Juta Rupiah Sejak Pendemi Covid-19
Pelaku Pariwisata Lombok Barat Siap Sambut New Normal Tourism
LOMBOK BARAT MULAI MELONGGARKAN TEMPAT BERKUMPUL
BUPATI LOMBOK BARAT MERESMIKAN PENGOPERASIAN PUSKESMAS SESELA GUNUNGSARI
Gunungsari – Diskominfotik, Bupati Lombok Barat (Lobar), meresmikan Operasional Unit Pelksana Teknis (UPT) Puskesmas Desa Sesela Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Selasa (9/6/2020).
Peresmian Puskesmas langsung oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid tetap dalam protokol kesehatan covid-19, dan disaksikan Ketua DPRD Lobar Hj.Nurhidayah, S ekertaris Daerah Lobar H.BAehaqi, Assisten II Lobar Hj. Lale Prayatni, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lobar drg. Hj. Ni Made Ambarwati, Direktur Rumah Sakit Gerung, Direktur Rumah Sakit Awet Muda Narmada, Camat Gunungsari, dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemerintah lobar.
Dalam sambutan Bupati mengatakan, bahwa dengan diresmikannya pengoperasian Puskesmas Sesela maka di Gunungsari memiliki 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Gunungsari, Puskesmas Penimbung dan Puskesmas Sesela, kalau melihat dari rasio jumlah penduduk maka Kecamatan Gunungsari dinyatakan sebanding dengan jumlah penduduk untuk fasilitas kesehatan dan di Lombok Barat sekarang memiliki 20 Puskesmas.
“Alhamdulillah….Puskesmas di Gunungsari bertambah menjadi tiga yakni Puskesmas Gunungsari,Puskesmas Penimbung, dan Puskesmas Sesela, di Lobar sudah menjadi 20 puskesmas, ini artinya dari sisi rasio jumlah penduduk Kecamatan Gunungsari sudah tuntas untuk fasilitas kesehatan terutama puskesmas. Tinggal dua Kecamatan yang belum tuntas dari sisi rasio jumlah penduduk yakni Kecamatan Batulayar tinggal satu puskesmas dan Kecamatan Kuripan, dan Insyaallah tahun 2021 bisa kita bangunkan puskesmas, sehingga jumlah rasio puskesmas sebanding dengan jumlah penduduknya sudah sesuai dengan standar kesehatan. Mohon do’anya…!” Ujar Bupati.
Menariknya Puskesmas Sesele ini adalah bangunan pertama di Lobar yang didalamnya diberi sentuhan lokal “Cukli”. Nantinya di Lombok Barat semua bangunan harus memiliki ciri khas daerahnya masing-masing. Dan yang sekarang lagi dikerjakan yakni Puskesmas Banyumlek, Puskesmas Dasan Tapen, Rumah Sakit Tripat, dan Rumah Sakit Narmada harus diberi sentuhan lokal. Ada dua alternatif budaya lokal yang di anjurkan yakni Kerajinan Cukli dan Tenun Gumise. Ini salah satu cara untuk mengkapanyekan, memasarkan kelebihan yang dimiliki oleh kabupaten Lombok Barat yang kita banggakan ini.
“Nantinya semua bangunan di Lombok Barat harus memiliki ciri khas daerah yang kita miliki yaitu Kerajinan Cukli dan Tenun Gumise, ini cara kita untuk mengkampanyekan, memasarkan kelebihan yang kita miliki di Kabupaten Lombok Barat yang kita cintai dan banggakan” tegasnya.
Puskesmas yang dibangun harus ada manfaatnya dan dapat meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Nantinya Puskesmas Sesele ini akan melayani tiga desa yakni desa sesele, desa jati sela,dan desa midang dengan jumlah penduduk 30.622 Jiwa dengan Kepala Keluarga 8.874 KK.
Lalu kepada masyarakat, Bupati berpesan untuk memanfaatkan dengan baik dan merasa memiliki, sama-sama menjaga puskesmas tersebut. Karena Puskesmas tersebut sudah dilengkapi fasilitas lengkap dan bangunan yang kokoh, Bupati mengharapkan kepada Kepala UPT Puskesmas serta para pegawai untuk meningkatkan pelayanan lebih baik dan unggul. Sehingganya ada akselerasi yang optimal.
Bupati juga berpesan untuk rajin-rajin wudhu, karena wudhu mewakili cuci tangan disamping untuk fisik ada juga sisi rohaninya, tidak lupa menggunakan masker dan jaga jarak aman.
“Mari kita jadikan momentum penyebaran covid-19 ini jadi pelajaran untuk kita mulai prilaku hidup sehat, bersih, dan peduli sesama.”
Sementara itu, Kepala Dinkes Lobar, drg.Hj. Ni Made Ambaryati mengatakan, “Puskesmas Sesele dibangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi dan DAK Reguler Pelayanan Dasar, ini diperuntukan membangun sarana fisik Rumah Dinas Dokter, Bidan, dan Perawat, serta prasarana Puskesmas yang meliputi Ambulance, Kendaraan Roda Dua, Instalasi Pengolah Air Limbah, dan Peralatan Medis. Puskesmas Sesela ini dibangun diatas tanah seluas 3.200 Meter persegi, dengan luas banguan induk 800 Meter persegi, Rumah Dinas Dokter 70 Meter Persegi, dan Dua rumah Paramedis dengan masig-masing 50 meter persegi,dan telah mengikuti prototipe bangunan Puskesmas Baru seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia.” Ujarnya. Diskominfotik/Juan/Yani
Di Lombok Barat, Distribusi JPS Covid-19 Utamakan Produk Lokal
WACANA BUKA PARIWISATA, SEKAWAN SEJATI LOMBOK BARAT AKAN TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN
Sumber : Humas Lobar
GUGUS TUGAS KECAMATAN DIMAKSIMALKAN DALAM PENANGANAN COVID-19 DI LOMBOK BARAT
Giri menang, 06/06/2020- Upaya pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat tidak pernah putus diikhtiarkan, Pemerintah Daerah tetap secara intensif memberikan pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi standar protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah daerah agar angka penularan Covid-19 dapat diminimalisir.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil diskusi internal gugus tugas Kabupaten Lombok Barat ke depannya berdasarkan hasil diskusi dari tim internal gugus tugas Kabupaten Lombok Barat, bahwa penanganan Covid-19 ini agar lebih difokuskan di masing-masing kecamatan dengan melibatkan seluruh unsur di Kecamatan dan dengan koordinasi pihak desa agar lebih terarah dan mengena sasasaran.
Peran petugas kesehatan di tingkat kecamatan juga akan lebih dimaksimalkan, sebagai ujung tombak penanganan kesehatan di tingkat paling bawah.
“Kedepan penangan covid-19 ini masing-masing Kecamatan memaksimalkan perannya dengan melibatkan seluruh unsur di Kecamatan dan dengan koordinasi pihak desa agar lebih terarah dan mengenai sasaran. Maksimalkan petugas Kesehatan di tingkat Kecamatan sebagai ujung tombak penanganan Kesehatan ditingkat bawah.” Terang Fauzan, di hadapan anggota Forkompinda Lombok Barat, Sekda Lombok Barat, Ketua MUI, Ketua FKUB Lombok Barat, pada acara Rapat Evaluasi dan Halal bi Halal Tim Satgas Bersama Pencegahan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu 6 Juni 2020.
Bupati juga mengungkapkan meski trend peningkatan dan penurunan masyarakat yang terpapar positif Covid-19 masih fluktuatif, oleh karena itu kewaspadaan harus tetap dilakukan. karena tidak hanya masyarakat saja yang terkena Covid-19 ini, namun juga sudah merambah ke tenaga kesehatan, yang menjadi ujung tombak penanganan kesehatan warga yang terkena Covid-19.
“Upaya pencegahan Covid-19 melalui rapid tes maupun swab guna mengetahui status masyarakat yang positif atau reaktif masih terkendala karena masih minimnya peralatan untuk melakukan rapid test atau Swab tersebut. Selama ini kita memeriksakannya ke Rumah Sakit Propinsi atau Unram, dan hasilnya tidak segera kita dapatkan namun harus menunggu proses,” kata Bupati
Lebih lanjut Bupati meminta kepada Kepala Dikes Lombok Barat untuk bisa membeli peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti alat swab, rapit test dan alat pendukung lainnya agar lebih cepat mengetahui keberadaan para pasien yang terpapar Covid-19, sehingga bisa diambil langkah selanjutnya untuk penanganan yang lebih cepat.
“Dengan alat ini, tentu hasil kerja lebih efisien dan tidak perlu menunggu waktu lama mengetahui hasilnya. Ini penting untuk kita ambil keputusan untuk semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Selain itu kita khawatir jika langkah ini tidak segera dilakukan, penularan Covid-19 ini begitu cepat,” ungkapnya.
Menyinggung tentang pembukaan sholat Jum’at ataupun sholat berjamaah di Masjid sebagaimana SK Pemprov NTB dan MUI NTB, Bupati menyatakan harus lebih dipertegas. Dan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan agar bisa dipatuhi sebaik mungkin. Seperti mencuci tangan, mengunakan masker, mengatur jarak syaf ataupun tidak diperkenankan bersalaman.
Pemberlakukan ini tidak hanya berlaku di masjid saja, namun di tempat-tempat ibadah lainnya seperti mushola, di rumah ataupun di pusat-pusat keramaian lainya harus tetap patuh pada protokol kesehatan Covid-19.
Senada dengan Bupati Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Nurhidayah menyatakan, harus ada langkah strategis khusus yang harus ditetapkan oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19 Lombok Barat untuk menekan laju terpaparnya masyarakat yang positif Covid-19 di Lombok Barat. Ini penting dilakukan agar kerja gugus tugas lebih maksimal.
“Kesiapan Lombok Barat menuju new normal yang masih dalam transisi ini dimaksudkan, masyarakat bisa melakukan aktivitasnya kembali seperti biasa tanpa berkerumun. Namun yang perlu dingat protap kesehatan penanganan Covid-19 ini menjadi perhatian utama masyarakat untuk dijalankan,” ujarnya.
Sementara itu Dandim 1606/Lombok Barat Kol. Czi. Efrijon Scroll, S.IP., M.M., mengusulkan agar pertemuan evaluasi Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 ini bisa dilakukan seminggu sekali karena melihat perkembangan penyebaran Covid-19 ini yang masih masif. Maksud Dandim, dengan pertemuan evaluasi seminggu sekali ini bisa dimonitor secepatnya perkembangan Covid-19 ini dan secepatnya pula dirumuskan langkah-langkah penanganannya yang lebih intensif bisa dilakukan.
Mempertegas harapan Bupati, Sekda Lombok Barat Dr. H. Baehaqi, M.Pd, M.M, mengutarakan kerja tim gugus tugas penanganan Covid-19 ini nantinya akan lebih diperkuat di kecamatan yang akan memperkuat dan memback-up tugas dan fungsinya hingga ke desa-desa. Gugus Tugas Kecamatan nantinya setiap saat bisa langsung memberikan laporan dan berkoordinasi intensif dengan Tim Gugus Tugas Kabupaten. (Diskominfotik/zul)
MENGATASI KEMACETAN AREA PARKIR PASAR GUNUNGSARI DITATA
Gunungsari – Diskominfotik. Kesemerawutan di depan pasar Gunungsari akibat parker sembarangan, sehingga menimbulkan kemacetan dan berdampak pada kerumunan orang, tentunya ini berpotensi untuk menjadi kluster baru penyebaran covid-19.
Gunungsari yang merupakan pintu masuk dari dan ke Lombok Utara maupun Mataram perlu penertiban parkir di area pasar.
Petugas Gabungan Satgas Covid-19 Kecamatan Gunungsari yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat, Komandan Rayon Militer (Danramil), Polsek Gunungsari, Camat, Kepala Desa Gunungsari, Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan di bantu oleh Karang Taruna Desa Gunungsari melakukan penertiban area Parkir Pasar Gunungsari, yang masih tidak terata dengan baik, Sabtu, (6/6/2020).
Penertiban ini dilakukan, untuk mencegah kerumunan, yang berpotensi menjadi klaster baru, penyebaran covid-19 dan menjadikan pasar gunungsari menjadi satu pintu masuk.
Satpol PP, yang dibantu satgas covid-19 Gunungsari memindahkan area parkir yang berda di depan pasar kesebelah selatan pasar, untuk mencegah timbulnya kerumunan, dan memperlancar arus jalan utama menuju Mataram maupun Lombok Utara.
Camat Gunungsari Mudasir, menegaskan pihaknya tidak melarang para petugas parkir, untuk memarkirkan kendaraan roda dua di depan pasar, namun untuk ketertiban dan kelancaran dipindahkan kesebelah selatan guna menjadikan penemapatan area parkir terfokus satu titik yakni sebelah selatan pasar. Sedangkan Roda Empat di sebelah utara pasar.
Sementara itu, kedatangan Kepala Kepolisian/Kapolres Lombok Barat AKBP. Bagus Satriyo Wibowo, S.I.K dalam rangka pengecekan pemindahan pedagang ikan dan daging yang berjumlah 90 pedagang ke dalam gedung pasar yang telah disiapkan oleh Disperindag Kabupaten Lombok Barat meminta kapada agar menempati area yang sudah disiapkan untuk mengurai kepadatan pasar sehingga pedagang dan pembeli merasa nyaman. pada hari Senin, 8 Juni 2020 mendatang pedagang sudah dipindahkan.
Bagus mengatakan, “Jika semuanya sudah rampung harus disegerakan guna mengurai kepadatan pasar, namun jika belum secara beratahap agar pedagang merasa nyaman untuk berjualan”,ujarnya.
Bagus juga berpesan untuk segera mendata para pedagang yang nantinya akan di pindahkan agar tidak terjadi jual beli lapak yang mengakibatkan kecemburuan para pedagang.
Untuk membatasi area parkir baru dengan lapangan dilakukan pengerukan menggunakan bego pengeruk. Diskominfotik/Yani