SRI MULYANI JAMIN KETERSEDIAAN ANGGARAN JADUP

Giri Menang, Senin 8 Oktober 2018 – Anggaran Jaminan Hidup (Jadup) untuk masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi bulan Agustus lalu dipastikan tersedia di APBN 2018. Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani saat mengunjungi para pengungsi di Desa Guntur Macan Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat (Lobar), Senin (8/10).

Jadup tersebut disiapkan melalui Kementerian Sosial dan diberikan hanya kepada warga yang rumahnya rusak berat saja. Besaran Jadup tersebut adalah Rp. 10.000/jiwa/hari yang pengusulannya diserahkan melalui Pemerintah Daerah.

Di Lobar sendiri, dari 72.222 rumah rusak yang telah terverifikasi, ada 13.941 rumah yang rusak berat.

Mereka ini, menurut Kepala Dinas Sosial Lobar, Hj. Ambaryati yang berhak untuk memperoleh Jadup.

“Tapi kita masih melakukan verifikasi. Bisa jadi di satu rumah yang rusak berat, bisa lebih dari satu Kepala Keluarga (KK) yang tinggal,” terang Bu Ambar, panggilan perempuan berkaca mata mengaku baru menyampaikan 962 KK untuk ditetapkan oleh Bupati.

Terkait dengan mekanisme pencairan, Sri Mulayani menegaskan, “Jadup itu pasti dicairkan saat warga sudah kembali ke rumahnya,” terang Sri.

Ia memastikan bahwa saat ini anggaran tersebut sudah siap. Sedangkan untuk tahun anggaran 2019, tinggal membutuhkan landasan hukum saja.

Menteri yang pernah menjadi petinggi di Bank Dunia tersebut menyayangkan isyu bahwa Pemerintah menjadi kurang perhatian terhadap korban gempa di NTB setelah bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.

“Orang tidak boleh mengaduk-aduk perasaan masyarakat. Uang untuk (gempa, red) di Lombok tetap untuk Lombok,” tegas Sri Mulyani.

Sri bahkan memastikan akan menstimulus kebangkitan ekonomi di Pulau Lombok pasca gempa. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tambah Sri diminta untuk memberi kemudahan pinjaman dan penghapusan hutang kepada para kreditur. Demikian pula stimulus kemudahan pembayaran pajak kepada para korban terdampak gempa.

Kedatangan Sri Mulyani juga diikuti oleh Direktur IMF Christine MO Lagarde, Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, dan Gubernur BI Perry Warjiyo yang diterima oleh Gubernur NTB Zulkiflimansyah dan Bupati Lobar Fauzan Khalid. (Humas Lobar)

PESERTA KB AKTIF RENDAH, DUSUN EMPOL UTARA DIJADIKAN KAMPUNG KB

Giri Menang, Senin 8 Oktober 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mencanangkan Dusun Empol Utara yang berada di Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong sebagai Kampung KB.

Pencanangan dilakukan langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Lobar Hj. Khairatun Fauzan Khalid didampingi Kepala DPPKBP3A, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, Camat Sekotong dan Kades Cendi Manik, Senin (8/10).

Dipilihnya Dusun Empol Utara sebagai Kampung KB sebagai mana diutarakan Kades Cendi Manik, Marne lantaran Dusun Empol Utara merupakan dusun terendah yang memiliki cakupan peserta KB Aktif dan hal ini juga merujuk pada kriteria pemilihan wilayah Kampung KB.

Kriteria wilayah pembentukan Kampung KB sudah sesuai, mengingat Dusun Empol Utara masuk kategori kumuh meskipun dekat dengan kota kecamatan. Enam puluh lima persen atau 118 dari 182 kepala keluarga termasuk dalam kategori Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Set l (KS I), tingkat pendidikan sebagian besar tidak sekolah dan tidak tamat SD (33,97 persen), cakupan MKPJ rendah dan Unmet Need masih tinggi.

Samsul selaku perwakilan BKKBN NTB menjelaskan, pembentukan Kampung KB merupakan salah satu cara memperkuat Nawa Cita dengan menyisir daerah pinggiran. Tidak hanya itu keberadaannya juga untuk memperkuat aspek lainnya.

“Kampung KB diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam melaksanakan pengendalian penduduk yang dapat berpengaruh terhadap pembangunan dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk di Lombok Barat,” kata Samsul.

Menurutnya, Kampung KB sangat diperlukan karena sangat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga pra sejahtera untuk menuju lebih baik.

Lebih jauh ia mengatakan l, program Kampung KB saat ini berbasis ‘bottom’ di mana masyarakat di ikut sertakan untuk terlibat.

Salah satu peserta KB, Maelani berharap dengan dijadikannya kampungnya sebagai Kampung KB maka pelayanan Posyandu bisa berjalan sehingga ia tidak lagi memeriksakan kesehatan di kampung sebelah. (budi/humas)

TURNAMEN BASKET BUPATI LOMBOK BARAT CUP 2018 DIIKUTI PELAJAR SE-NTB

Giri Menang, Senin 8 Oktober 2018 – Setelah sukses di tahun-tahun sebelumnya, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Lombok Barat (Lobar) kembali menggelar turnamen bola basket Piala Bupati Lobar Cup 2018. Turnamen akan diselenggarakan di lapangan basket SMPN 1 Narmada pada 10-20 Oktober mendatang.

Dalam penyelenggaraannya selama dua tahun berturut-turut, event ini mengalami peningkatan baik dari jumlah peserta maupun cakupan wilayah kepesertaannya.

Tahun 2016 Bupati Lobar Cup hanya diselenggarakan khusus untuk para pelajar SD dan SMP se-Lobar. Namun dalam pelaksanaannya panitia mendapat komplain dari pihak sekolah yang berada di luar wilayah Kabupaten Lobar.

Hal itu disampaikan Ketua Perbasi Lobar, Purwanto dalam konferensi pers di CGV Cinemas Transmart Mataram, Senin (8/10).

“2016 kita dikomplain karena ternyata minat sekolar luar Lombok Barat terbyata banyak. Akhirnya 2017 kita gelar kembali jadi se-Pulau Lombok,” ungkap Purwanto.

Tahun ini, Bupati Lombok Barat Cup 2018 digelar untuk pelajar se-NTB. “Sampai dengan jam 9 tadi sudah 33 tim yang mendaftar. Termasuk dari Sumbawa,” tambahnya.

Dengan dukungan CGV Cinemas sebagai sponsor utama, Purwanto optimis ke depannya event ini dapat setara dengan DBL yang merupakan kompetisi liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Teguh selaku perwakilan CGV Cinemas Mataram mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam event ini. Selain bernilai positif untuk generasi muda, pihaknya menilai kegiatan semacam ini dapat membantu proses pemulihan trauma pasca gempa.

“Ini salah satu bentuk trauma healing bagi adik-adik kita. Secara tidak langsung melalui event ini kita bisa bantu proses trauma healing. Ini juga jadi terobosan kami untuk menjadi sponsor kompetisi dengan level se-NTB. Kami akan berikan support bahkan tahun depan kami siap jadi sponsor lagi,” katanya.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi kembali digelarnya Turnamen Bupati Lobar Cup. Terlebih apa yang diharapkannya tahun 2016 lalu kini telah terwujud.

“Saya dulu sudah mewanti-wanti agar event ini bukan menjadi yang pertama dan terakhir, namun harus terus berlanjut. Alhamdulillah tahun ini digelar lagi dan pesertanya sudah se-NTB,” ungkapnya.

Di samping itu, Fauzan berharap agar olahraga basket dapat lebih diminati di NTB khususnya di Lombok Barat. Fauzan menilai basket hanya populer di kalangan pelajar saja. Sedangkan di kalangan mahasiswa dan profesional masih meredup.

“Kepedulian pihak pengusaha juga dibutuhkan untuk memfasilitasi pembinaan basket,” ujarnya.

Anggapan bupati dibenarkan oleh Ketua Perbasi NTB Alvin. Alvin mengaku klub profesional yang ada di NTB dapat dihitung jari. Bahkan bisa dibilang timbul tenggelam.

“Nanti pas ada turnamen baru keliatan, rame-rame masuk klub. Yang kita mau klub-klub ini ada penanggung jawabnya. Lebih profesional lagi,” katanya.

OPTIMALKAN PELAYANAN, PEMKAB LOMBOK BARAT GANDENG BPJS KETENAGAKERJAAN

Giri Menang, Selasa 9 Oktober 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memiliki tugas yang besar, salah satunya dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Mulai dari memberikan pelayanan sejak lahir sampai kematian merupakan tanggung jawab pemerintah yang membutuhkan anggaran besar. Secara finansial tanggung jawab tersebut cukup besar sehingga Pemkab Lobar bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berusaha memberikan yang terbaik khususnya terkait jaminan sosial kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur, H. Ilham pada Peresmian Desa Sadar Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan di Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Selasa (9/10).

“Saya contohkan saat melakukan perkawinan, pemerintah bertugas untuk memberikan pelayanan dengan menyediakan surat nikah. Sampai ibu-ibu melahirkan pun merupakan tanggung jawab kami,” tambah Ilham.

Dalam kesempatan itu, dirinya mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan ajakan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk ikut program-program yang sudah disediakan. Menurutnya, masyarakat Desa Lembar sebagian besar adalah pekerja buruh yang harus memiliki jaminan ketenagakerjaan. Dengan mengikuti program tersebut masyarakat tidak akan mengalami kerugian, namun akan merasakan manfaat yang besar dengan angsuran kecil.

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTB yang diwakili Ibu Yulia Eka Wardani mengatakan tujuan dibentuknya Desa Sadar Jaminan Sosial agar masyarakat desa lebih mengenal dekat program-program BPJS Ketenagakerjaan, sehingga menimbulkan kesadaran pentingnya jaminan sosial ketenaga kerjaan terhadap masyarakat.

Yulia menilai, Desa Lembar telah menunjukan kepedulian pentingnya jaminan sosial dengan telah didaftarkannya aparatur desa, dan ditunjukkan juga oleh masyarakat.

Desa Lembar sendiri merupakan desa pertama yang diresmikan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial. Program Desa Sadar Jaminan Sosial merupakan inovasi BPJS Ketenagakerjaan, bekerjasama dengan pemerintah daerah khususnya pemerintah desa untuk memberikan sosialisasi serta edukasi agar pekerja lebih memahami program-program BPJS tenaggakerjaan. Ada empat program jaminan unggulan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan, yakni Jaminan Hari Tua, Jaminan Hari Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, dimana ke-4 program tersebut bisa dimanfaatkan oleh pekerja.

BPJS Ketenagakerjaan secara nasional berkomitmen akan membentuk Desa Sadar Jaminan Sosial sebanyak 200 desa untuk tahun ini. (Humas Lombok Barat)

FAUZAN WISUDAKAN 129 ANAK PENGHAFAL AL-QUR’AN

Giri Menang, Sabtu 6 Oktober 2018 – Program-program Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dalam mengembangkan potensi generasi muda di Lobar telah berjalan, salah satunya program magrib mengaji. Program ini bertujuan agar mampu menghidupkan kembali tradisi membaca dan mengkaji Al-Qur’an setiap selesai Shalat Magrib. Keberhasilan tersebut ditunjukan melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Quran (LPPTKA) Lobar dengan mewisuda Hifzul Quraan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Kalid di Bencingah Agung lobar, Sabtu (6/10).

Dalam kesempatan itu bupati mengatakan program magrib mengaji bukan berlaku kepada anak saja, namun berlaku kepada orang tua agar bisa dicontoh oleh anak-anak. Bupati menilai melalui program tersebut mampu menjadi motivasi dan menjadi syiaar kepada masyarakat Lobar. Khususnya bagi anak-anak yang diwisuda dalam mencintai, membaca dan mengkaji Al-Qur’an.

Selain menjadi motivasi, bupati juga berharap agar anak-anak yang diwisuda agar bisa istiqomah dalam menghafal, membaca dan mengkaji Al-Qur’an.

“Praktikkan ajaran Al-Qur’an dan sunah agar dapat lebih maju lagi,” tambahnya.

Secara simbolis bupati mewisuda 129 anak yang terbagi menjadi 4 golongan, yaitu golongan 1 juz sebanyak 93 orang, 2 juz 35 orang, 3 Juz 8 orang dan 4 Juz sebanyak 2 orang. Peserta wisuda LPPTKA Lobar 2018 sendiri berasal dari tiga kecamatan, yaitu Labuapi, Kediri dan Kuripan. Rata-rata usia mereka antara 8 hingga 10 tahun.

Dalam acara itu bupati didampingi oleh DPW BKPRMI NTB, LPPTKA lobar dan ketua MUI lobar, serta dihadiri juga oleh orang tua dari peserta wisuda Hifzul Qur’an.

Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Lobar, M. Syarif Khalili Sakki mengatakan, Wisuda Hifzul Qur’an merupakan kegiatan wisuda pertama yang dilaksanakan LPPTKA Lobar dengan mencetak 129 penghapal.

Pada tahun 2017 lalu BKPRMI telah melaksanakan Festival Anak Soleh tingkat Kabupaten di Kecamatan Kediri. M. Syarif mengakui, BKPRMI telah sukses mengantarkan 10 siswa LPPTKA Lobar dalam mengikuti Festival Anak Soleh tingkat nasional mewakili provinsi NTB di Banjarmasin dan sukses menjadi juara.

“Itu jadi penyemangat untuk yang diwisuda. Dan wisuda bukan akir dari perjuangan,” pungkas Syarif. (Humas Lobar)

PKK LOMBOK BARAT IKUTI JAMBORE PKK TINGKAT NASIONAL

Jakarta, 3 Oktober 2018 – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tercatat sebagai salah satu peserta aktif dalam Puncak Kegiatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Nasional yang ke-46.

Acara tersebut resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, kemaren (Selasa, 2/10) di Ball Room Hotel Mercure Ancol. HKG PKK ke-46 Tahun 2018 ini mengangkat Ekonomi Keluarga dan Penguatan Koperasi sebagai tema utamanya. Acara tersebut juga diiringi dengan Jambore Kader PKK Tingkat Nasional Tahun 2018.

Presiden Joko Widodo dalam kesempatan memberi sambutan memuji kreativitas ekonomi dan produk yang dihasilkan oleh para kader PKK.

Permasalahannya, menurut Jokowi ada pada “packaging” produk.

“Ini yang saya lihat banyak,” ujar Presiden Petahana itu.

Jokowi pun berharap agar Badan Ekonomi Krearif (Bekraf) bisa memfasilitasi produk milik PKK agar bisa bersaing di pasar global.

TP PKK Lobar sendiri cukup optimis dengan apa yang disampaikan oleh Presiden.

Menurut Ketua TP PKK Lobar, Hj. Khaeratun Fauzan Khalid yang menjadi ketua rombongan menyatakan bahwa saat ini pengembangan ekonomi keluarga di pedesaan sudah aktif melibatkan PKK.

“Rata-rata desa kita memiliki usaha kecil menengah. Sebagian besarnya didorong dan digerakkan oleh para kader. Apalagi saat ini sudah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa lewat ADD dan dana Desa,” terang istri orang nomor satu di Lobar itu.

PKK Lobar sendiri mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Jambore yang direncanakan akan ditutup hari Kamis 4 Oktober 2018 esok.

Belasan orang pengurus TP PKK Lobar dan ditambah dengan PKK desa Montong Are bergabung dalam TP PKK Provinsi NTB untuk aktif dalam kegiatan, mulai dari devile, pameran produk, dan pemaparan.

Hj. Khaeratun pun berharap pada Jambore Nasional ini dapat memacu gerak aktivitas TP PKK dalam menjalankan program kerjanya di empat pokja yang ada.
“Saya yakin para peserta akan mendapat banyak manfaat dalam kegiatan ini. Paling tidak semakin menambah semangat keikhlasan dalam bekerja untuk masyarakat,” pungkas Khaeratun.

Dalam kegiatan jambore itu sendiri, PKK Lobar berkesempatan memaparkan kelebihannya.

Melalui Ketua TP PKK desa Montong Are Kecamatan Kediri, Lobar tercatat memiliki prestasi gemilang di tingkat Nasional.

Mewakiki NTB, Ketua TP PKK Desa Montong Are, Siti Zainab diminta memaparkan kesuksesannya dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan, terutama di bidang ekonomi desanya.

Zainab bersama Khaeratun akan memaparkan inovasi yang membuat PKK desa tersebut bisa meraih juara tingkat nasional di bidang administrasi.

Sebelum menghadiri pembukaan acara tersebut, Khaeratun beserta rombongan yang juga diikuti oleh Wakil Bupati terpilih, Hj. Sumiatun, menyempatkan diri untuk study banding ke Kabupaten Tangerang, kemaren (Rabu, 2/10).

Di Tangerang, seluruh rombongan diterima oleh Ketua TP PKK kabupaten Tangerang, Tri Histi Yulianti beserta jajarannya yang menyambut Khaeratun dengan ramah.
Seusai acara penerimaan, belasan pengurus TP PKK Lobar pun terlihat aktif berdiskusi di setiap ruang Pokja.

BUPATI AKUI PENANGANAN OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KECELAKAAN PERAIRAN CUKUP BAIK

Giri Menang, Rabu 3 Oktober 2018 – Dalam rangka meningkatkan sinegritas dalam penanganan operasi pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pelayaran dan kondisi membahayakan manusia, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid mengakui, penanganan operasi pencarian dan pertolongan sudah cukup baik. Terkait hal itu bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada kantor SAR Mataram, khususnya kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram. Pernyataan tersebut disampaikan bupati saat memberikan arahan pada gelaran Rapat Koordinasi (Rakor) SAR di Gedung Siaga SAR Labuapi, Rabu (3/10).

Lebih lanjut dikatakan bupati, tiap bulan tidak lebih dari 300-an kapal yang melintasi seluruh perairan Pulau Lombok. Secara khusus di pelabuhan Lembar kata bupati, akan dijadikan pintu masuk kapal-kapal, tentu ini jadwal perairan akan semakin padat, belum lagi berbicara pembangunan globar di Lombok Timur (Lotim).

Makin padatnya jadwal di perairan, bupati tidak menampik akan terjadinya bencana semakin besar.

“Pada kegiatan rakor ini saya menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang telah berinisiatif mengelar acara ini,” papar bupati dihadapan seluruh peserta rakor.

Persoalan penyelamatan lanjut bupati, merupakan sebuah citra bagi kapal-kapal negara asing yang melintas di perairan Indonesia. Jika kapal-kapal asing tersebut mengalami kecelakaan, kemudian tanpa penanganan keselamatan dan pertolongan, maka yang tercoreng tentu adalah Negara yang dilintasi.

“Semakin baik penanganan operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan pelayaran, tentu akan baik pula kredibilitas kita di mata Negara mereka,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Nyoman Sidakarya, SH menyatakan, untuk mengantisipasi kepadatan pelayaran di Lobar terutama kaitannya dengan kunjungan wisatawan asing, sudah dilakukan maksimal. Alurnya masih tetap menggunakan pelabuhan Lembar, kendati soal sumberdaya kata Sidakarya masih relatif kurang.

“Kita di NTB memiliki tiga pos yakni Bima Sumbawa dan Lombok Timur, termasuk pos siaga kita yang di Bangsal” rincinya kepada wartawan.

Khusus di Sumbawa sedang mendirikan pos alurnya sementara menggunakan Rubber Boot yang ada di sana. Personil yang disiagan sebanyak tujuh anggota. Wilayah sasarannya meliputi Sail Moyo. Tingkat kejadian selama tahun 2018 ini, Sidakarya menyebut memang pernah ada kapal kandas yang sudah dievakuasi menggunakan kapal latihan bagi SMK pelayaran.

“Kapal ini mati mesin dan semua selamat termasuk menarik kapal kepinggir pelabuhan,” sebut Sidakarya. Sementara kondisi manusia, yang terakhir dua orang tamu dari Korea yang mengalami tenggelam. “Namun mereka sudah kita evakuasi dan selamat,” lanjut Sidakarya.

Kegiatan rakor berlangsung hingga pukul 14.00 WITA, diikuti oleh perwakilan dari Polri, TNI, Dihub, LSM, Instansi pemerintah dan swasta. (LPA/humas)

POSKO PENANGGULANGAN GEMPA PINDAH KE BPBD LOBAR

Penting diinformasikan :  Mulai hari ini Rabu tgl. 3 Oktober 2018 Posko Utama Penanganan Bencana Gempa Bumi Masa Transisi ke Pemulihan sudah pindah dari Kantor Camat Lingsar Jalan Gora II Lingsar Lombok Barat ke Kantor BPBD Kabupaten Lombok Barat Jalan Soekarno Hatta Giri Menang Gerung telpon No.  (0370) 6184203.  DUM Kominfo – BPBD Lombok Barat

HARI INI PEDAGANG PASAR GUNUNG SARI DIRELOKASI

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Ratusan pedagang yang biasa berjualan di pasar Gunung Sari hari ini, (1/10) direlokasi ke tempat baru. Lokasi baru ini berjarak sekitar 500 meter dari tempat semula yakni di belakang GOR Mini Gunung Sari, atau di belakang kantor Camat Gunung Sari. Direlokasinya para pedagang tersebut dikarenakan kondisi pasar yang cukup parah sehingga berbahaya untuk ditempati.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Barat, Dar Sapardi, SE menjelaskan, jumlah pedagang yang direlokasi itu sebanyak 420 orang. Mereka terdiri dari pedagang los dan pelataran. Jumlah ini di luar jumlah pedagang toko sebanyak 55 orang.

Dar Sapardi memastikan, di tempat yang baru ini semua pedagang kebagian tempat. Semua pedagang sudah diakomodir dan sudah menempati los pasar sesuai dengan tempatnya yang dulu. Kalau yang dulu di pasar lama berjualan di depan, sekarang pun di depan. Begitu pula yang dulu di belakang, sekarang taruh di belakang. Bahkan para pedagang yang dulunya berjualan di pelataran atau emperan, kini sudah bisa masuk di los-los yang ada.

“Kita atur sebaik mungkin supaya tidak ada riak-riak. Dan alhamdulillah sampai saat ini tidak ada permasalahan dalam relokasi ini,” ujarnya.

Dijelaskan, jumlah los yang ada sekarang ini cukup banyak. Dari Badan Amil Zakat Nasional saja menyumbang 4 los dengan kapasitas 100 pedagang. Selain itu ada lagi tenda dari Dinas Peridang sebanyak 50 buah. Belum lagi ditambah dengan los swadaya yang dibangun sendiri oleh pedagang sebanyak 20 los. Mereka membuat sendiri los tersebut supaya tidak kena panas dan hujan.

Untuk sarana lainnya seperti tempat MCK sudah disiapkan meski sederhana dan air yang masih pakai gayung dari sumur setempat. Begitu pula tempat parkir sudah ada walau lokasinya masih menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Hanya saja yang belum ada saat ini yakni kontainer sampah dan listrik. Meskipun tempat sampah ada, namun tumpukan sampah tidak boleh dibiarkan beserakan. Untuk itu Dar Sapardi berharap agar dinas terkait bisa segera membantu kontainer. Selain itu ia juga berharap agar listrik bisa segera dipasang untuk keamanan dagangan.

Terkait akses jalan ke pasar yang agak sempit dan berpotensi macet, Dar Sapardi tidak khawatir. Pihaknya sudah menghubungi Dinas Perhubungan untuk mengatur akses jalan agar jangan sampai macet. Jalan masuk dan keluar pasar dibedakan. “Masuk lewat selatan, keluar lewat utara. Kalau tidak begitu akan macet,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Operasional Pol PP Lombok Barat, I Ketut Rauh, SSTP yang memimpin pengamanan relokasi menjelaskan, pihaknya mulai turun ke lokasi sejak 29 dan 30 September 2018. Dua hari itu digunakan untuk memberikan himbauan kapada pedagang agar tanggal 1 Oktober 2018 sudah menempati pasar darurat yang berlokasi di belakang GOR Gunung Sari. Semua pedagang tidak boleh berjualan di pasar lama, kecuali ruko di depan pasar yang tidak masuk sasaran

Untuk memastikan tidak ada pedagang lagi yang masuk pada tanggal 1 Oktober, Pol PP Lombok Barat langsung stand by dan siaga di lokasi pukul 04.30 subuh. “Kami lebih mudah dalam melaksanakan tugas karena kami datang duluan dari pada pedagang. Jam 04.30 anggota kami sudah siaga di lokasi,” jelas Rauh.

Meskipun sebagian besar pedagang mendukung program ini, tapi masih ada yang bertahan alias tak mau pindang. Untuk yang tidak mau direlokasi, dagangannya langsung diangkat lalu dipindahkan ke lokasi yang baru. Pedagang yang menolak ini jumlahnya sekitar 5 pedagang. Alasannya karena lokasi baru belum siap.

Untuk pedagang yang bandel ini, Rauh menjelaskan kepada mereka bahwa pedagang yang masih bertahan, maka dagangannya akan dibawa ke kantor Pol PP. “Akhirnya mereka mau juga pindah walapun Pol PP yang harus membantu membawakan dagangannya ke lokasi baru,” jelas Rauh.

Ditambahkan, ada sebagain pedagang yang meminta izin untuk menitipkan daganganya di pasar lama sambil menumggu tempatnya dia dipasar baru siap. Untuk alasan ini Rauh memberikan izin dengan catatan tidak boleh ada transaksi jual beli di tempat itu.

Rauh berencana menyiagakan anggotanya selama seminggu kedepan dengan kekuatan 3 regu (30 orang) untuk mengantisipasi jangan sampai ada pedagang yang balik ke lokasi itu lagi. Ia juga berharap agar Dinas PU segera memagar pasar Gunung Sari ini agar pedagang tak bisa masuk lagi berjualan.

“Kami berharap Dinas PU segera memagar pasar lama, karena kami khawatir saat kami pulang, pedagang balik berjualan,” lanjutnya. (Afgan)

BPK MULAI PERIKSA PENGGUNAAN DD DAN ADD DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Mulai hari ini hingga satu bulan ke depan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB melakukan pemeriksaan rinci pendapatan dan pengunaan DD dan ADD di Lombok Barat (Lobar).

Dua belas pemerintahan desa yang dijadikan sampel dalam pemeriksaan tersebut yakni, Desa Banyu Urip, Giri Tembesi, Desa Tempos di Kecamatan Gerung, kemudian Desa Jagaraga Indah dan Desa Kediri Selatan untuk Kecamatan Kediri. Selanjutnya Desa Giri Sasak dan Desa Kuripan Timur serta Desa Eyat Mayang, Jembatan Kembar Timur, Jembatan Gantung, Lembar dan Sekotong Timur yang berada di Kecamatan Lembar.

Hal itu disampaikan Wulung Prakoso selaku ketua tim pemeriksa di hadapan Sekda Lobar H. Moh. Taufiq di Pendopo Wakil Bupati Lobar, Senin (1/10).

Kunjungan tim pemeriksa menjadi langkah pendahuluan untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja pada Pemkab Lobar atas efektifitas pembinaaan dan pengawasan Pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran (TA) 2015 – Semester I TA 2018.

“Dalam rangka pemeriksaan tersebut kami membutuhkan informasi dan dokumen terkait pembinaan pengawasan Pengelolaan DD dan ADD dari Pemkab Lobar,” jelasnya.

Dalam pelaksanaanya, pemeriksaan akan dilakukan di kantor DPMPD Lobar didampingi Inspektorat Lobar.

Sementara itu, Sekda Lobar H. Moh. Taufiq berharap agar pemeriksaan dapat berjalan lancar seperti tahun sebelumnya.

“Kita harapkan ini menjadi bentuk akuntabilitas Kepala Desa dalam menggunakan DD dan ADD sesuai petunjuk pelaksanaan Perbup yang sudah disiapkan,” kata sekda.

“Kedepan setelah pemeriksaan jika terdapat temuan-temuan yang memerlukan perbaikan diperbaiki. Akan tetapi jika menyangkut kerugian negara akan dikembalikan,” tambahnya. (budi/humas)

1 259 260 261 262 263 429