KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) WUJUD KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT

abGiri Menang, 9 November 2016 – Perubahan zaman juga berpengaruh pada perubahan paradigma terhadap penanggulangan bencana internasional dari fatalistic responsive menuju proactive preparedness. Yaitu perubahan pada skala yang berorientasi pada penanggulangan bencana kedaruratan sebagai respon akibat terjadinya bencana, menuju penanggulangan bencana yang dilakukan sejak dini melalui kesiap siagaan sampai dengan tahap pemulihan sosial. Oleh karena itu diperlukan partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Wujud dari kesiap siagaan masyarakat terhadap penanggulangan bencana dapat dilaksanakan salah satu kegiatannya melalui Kampung Siaga Bencana (KSB).

Sekda Lombok Barat, H. Moh.Taufik, mewakili Bupati pagi tadi (9/11) menghadiri penutupan pembentukan KSB sekaligus mengukuhkan pembina KSB dan simulasi siaga bencana di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung yang dilaksanakan di Ponpes Al muslimun NW Suka Makmur. Kegiatan tersebut juga dihadari oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI, Adhy Karyono, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Dinas Sosial Nakertrans Lombok Barat beserta sejumlah Kepala SKPD Lobar, TGH. Ahmad Zubaidi Abdul Nafiz, Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat, para anggota Tim Kampung Siaga Bencana dan Relawan Tagana Lombok Barat.

Dalam Sambutanya Sekda menyambut gembira sekaligus mengapresiasi terlaksananya kegiatan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Suka Makmur. Sekda berharap kegiatan ini menjadi agenda yang membawa banyak nilai manfaat khususnya untuk warga masyarakat Desa Suka Makmur dan Kabupaten Lombok Barat pada umumnya. “Dengan dibentuknya KSB diharapkan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana dapat melakukan penanggulangan bencana secara mandiri,” harap Sekda.

Penyelenggaraan Kampung Siaga Bencana ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih siap siaga untuk menghadapi kerawanan, kerentanan dan resiko bencana. Selain itu juga untuk melembagakan proses kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, mengurangi dampak bencana, mengorganisir potensi masyarakat terlatih siaga bencana, membentuk unit khusus siaga bencana berbasis masyarakat di setiap kecamatan sebagai front liner, menjamin kesinambungan (sustainable) proses kesiap siagaan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, memperkuat integrasi sosial melalui peningkatan intensitas dan kualitas interaksi sosial masyarakat. Nantinya juga diharapkan masyarakat mampu mengelola sumber daya manusia, wilayah dan potensi dalam penanggulangan bencana. (andy/emi/humas)

abc abc1 abc2 abc3

POKJA ULP TEMANGGUNG BELAJAR KE LOBAR

ulGiri Menang, 9 November 2016 – Pagi tadi (9/11) Wakil Bupati Kabupaten Temanggung Irawan Prasetyadi bersama rombongan Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) nya berkunjung ke Kabupaten Lombok Barat. Kedatangan Kabupaten yang penghasilan utama masyarakatnya adalah petani tembakau ini bermaksud untuk belajar serta menggali informasi tentang manajeman dan penganggaran kegiatan ULP di Lombok Barat.

Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat H. Moh. Taufiq didampingi Asisten III H. Fathurrahim, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan sekaligus Kepala ULP Lombok Barat Harry Ramadhan dan SKPD terkait.

Dalam sambutannya Sekda mengatakan ULP di Lombok Barat masih bersifat adhoc, karena masih melekat pada salah satu bagian yang ada di Sekretariat Daerah yaitu di Bagian Administrasi Pembangunan. “Pada saat pembahasan Organisasi Perangkat Daerah beberapa waktu lalu, Pemerintah Lombok Barat berkeinginan untuk mengangkat ULP menjadi salah satu Badan. Akan tetapi regulasi kelembagaan ULP masih belum begitu mendukung bahkan sampai ke tingkat pusat, sehingga hal tersebut tidak bisa terwujud,” jelas Sekda.

ULP di Lombok sudah menerapkan E-Purchasing sejak tahun 2012 dan kedepannya akan menerapkan salah satu sub sistem yaitu E- tendering atau E-lelang cepat. ”Kami akui proses ini belum maksimal kami lakukan, karena kita harus memanfaatkan hasil pengadaan yang lebih cepat dalam proses penganggaran secara progresif,” ujarnya. Terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) ULP yang ada, Lombok Barat terus berkomitmen untuk bisa meningkatkan profesionalitas serta integritas personal ULP. Peningkatan kualitas SDM yang memang masih perlu ditata kembali baik melalui pendidikan maupun pelatihan tematik yang menyangkut pengadaan barang dan jasa. (ardi/humas).

ulp ulp1

Pemkab Lobar Bahas Raperda OPD

opdeGiri Menang – Perda Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah diketok DPRD beberapa hari yang lalu, sekarang akan didalami dalam draf Bupati yang akan merinci lebih jauh apa yang ada di dalam OPD itu. Hal itu disampaikan Asisten III, H. Faturrahim dalam acara Pembahasan OPD di Aula Jayangrana Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (7/11/2016).

Pembahasan OPD perlu dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 18 tahun 2016 yang baru tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perampingan dan penggabungan beberapa Dinas, Badan maupun Kantor Pemerintah Daerah. Oleh karena itu berdasarkan ketentuan tersebut Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diberikan waktu untuk melakukan pembahasan serta penetapan Ranperda yang kemudian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyesuaikan (OPD) sesuai ketentuan untuk menjadi Perda di lingkup Pemkab Lombok Barat.
Faturrahim juga menyampaikan untuk waktu dekat ini OPD Lombok Barat masih akan di pelajari oleh operator Pemerintah Provinsi dan diharapkan tidak ada perubahan. “Namun demikian kita tetap menunggu sehingga nanti pada waktunya masalah OPD ini clear,” ujarnya.

Pengisian OPD harus melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan. Dalam mekanismenya akan ada jabatan yang harus di proses dan yang harus job fit. Job fit dilakukan untuk menentukan kelayakan sseeorang untk ditempatkan di SKPD yang ditempati sebelumnya ataupun di SKPD lain tanpa melalui Pansel. “Karena memang pejabat yang ada di job fit ini sudah berada di posisi Eselon II, tetapi karena jabatannya kosong mungkin dia akan di tempatkan di tempat yang lain dan harus delakukan dengan job fit itu,” terang Asisten III.

Selain itu ada juga yang melalui Assesment di beberapa jabatan terutama Eselon III dan IV. Rencananya proses itu akan dilakukan semuanya dalam waktu satu bulan kedepan sehingga target minggu terakhir bulan Desember paling telat tanggal 2 januari 2017 OPD yang sudah dibuat sudah terisi semua. (emi/humas)

opde1 opde2

IPM Lobar Tahun 2015 Diekspose

ipm1Giri Menang, 3 November 3016 – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Lombok Barat (Lobar) tahun 2015 telah diexpose. Kegiatannya berlangsung Kamis (3/11) di Aula Bappeda Lobar. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Lobar, BPS, Dikes, Dikbud, Perindag dan sejumlah perwakilan SKPD lingkup Pemkab Lobar.

Kepala Bappeda Lobar, H.Baehaqi menyatakan, sesungguhnya angka IPM Lobar sudah terdengar jauh sebelum ekspose hari ini. Namun yang terdengar itu hanya menyangkut peringkat dan indeks kompositnya. “Tetapi sesungguhnya isi di dalamnya kita tidak tahu,” papar Baehaqi.

Menurut dia, pada ekspose kali ini semua akan tahu, dari tiga komponen IPM yang ada, pada komponen mana saja mengalami percepatan atau keterlambatan. Dari tiga komponen IPM yang ada, perkembangannya bervariasi, ada yang rendah, sedang dan kategori tinggi. Ketiga komponen ini meliputi, indeks Kesehatan, Pengetahuan dan indeks Pendapatan. “Yang masuk dalam kategori rendah, masuk dalam komponen indeks pengetahuan,” tambahnya.

Dalam komponen pengetahuan ini, berada pada angka 54,11. Sedangkan indeks kesehatan sebesar 69,38 (kategori sedang) serta indeks pendapatan sebesar 72,01. Indeks pendapatan ini sudah masuk dalam kategori tinggi, karena mencapai angka di atas 70 persen.
Menurut Baehaqi, IPM ini merupakan akumulasi dari seluruh indikator pembangunan di Lobar. Menurut ukuran statistik kata dia, perlu bersyukur, karena IPM Lobar dari tahun sebelumnya terus menanjak. “Ini seperti mimpi, karena naik dari satu peringkat saja tidak mudah,” sebutnya.

Namun Baehaqi memaparkan, IPM Lobar dua tahun terakhir terus meningkat. Pertama, berada pada peringkat 8, naik menjadi 5. Kemudian dari peringkat 5, terkoreksi lagi menjadi perigkat 4. Meningkatnya peringkat ini, kerjanya tidak semudah membalik telapak tangan.Tapi semuanya tidak lepas dari upaya dan kerja keras semua komponen aparat serta masyarakat Lobar. Pada ekspose kali ini, dikupas apa yang lebih ditekankan. Hal ini lanjutnya sering disampaikan pada kegiatan Rapim maupun kegiatan formil lainnya.

Diharapkan semua komponen SKPD yang terlibat di dalamnya harus saling berkoordinasi, sehingga tujuan pembangunan daerah yang menjadi isu strategis daerah dan nasional bisa diselesaikan.”Karena semua ukuran yang tertuang dari RPJM memiliki tiga indikator, disatukan menjadi IPM,” pesannya. Dia juga yakin, IPM Lobar akan bisa meningkat, asal semua komponen bekerja, menyelesaikan masalah berdasarkan data bisa membuat program. Namun dalam perencanaan itu, semua harus tahu dimana sebenarnya data yang diperlukan itu. (LPA/humas)

ipm3 ipm2

Peda KTNA NTB, Lobar Raih 5 Kejuaraan

capirGiri Menang, 2 November 2016 – Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) ke XV provinsi NTB Rabu siang ini (2/11) tengan berlangsung di Asrama Haji NTB, Jl. Lingkar selatan Loang Baloq, kota Mataram. Pertemuan selama sepekan ini dihajatkan sebagai ajang silaturrahmi dan tukar-menukar informasi seputar pengembanga pertanian, perikanan dan kehutanan bagi sesama anggota KTNA se-NTB. Pada kesempatan ini hadir seluruh perwakilan KTNA se-NTB termasuk peserta andalam yang tergabung dalam KTNA Lombok Barat.

Dibuka Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin bersama anggota Forkompinda NTB dan kepala SKPD se NTB kegiatan ini diwarnai dengan penyerahan hadiah dan piala kepada para pemenang dalam berbagai jenis mata lomba yang sudah dilaksanakan panitia daerah.

Yang menarik dan patut menjadi kebanggn dari 15 katagori lomba yang digelar panitia daerah pada Peda kali ini, utusan kabupaten Lombok Barat termasuk salah satu kabupaten/kota se-NTB yang memperoleh nominasi terbaik sebagai juara pertama dalam lomba dimaksud. Kabupaten Lombok Barat yang konsen dan punya komitmen membangun agribisnis di sektor pertanian ini meraih juara I pada berbagai jenis mata lomba. Diantaranya, juara I Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Jagung atas nama Kelompok Tani Mertak Songkan. Juara I Penyuluh Pendamping Kelompok Tani Jagung Berprestasi atas nama penyuluh Syarif Hidayatullah, SP, Juara I Petani Berprestasi atas nama Sudirman, Juara I THL TBPP Teladan atas nama Sahmin, A,Md dan juara I Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi atas nama KSU Rean Mandiri.

Atas prestasi tersebut, Sahmin, A,Md asal Lombok Barat pemenang pertama pada lomba Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanan (THL-TBPP) diganjar hadiah umrah oleh pemrintah provinsi NTB bersama pemenang pertama lainnya untuk katagori penyuluh pertanian berprestasi dari Kabupaten Lombok Tengah dan Sumbawa Barat.

Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin mengapresiasi upaya sungguh-sungguh dari para petani, kelompok tani, kelembagaan ekonomi petani maupun para penyuluh pertanian yang ada di NTB yang tidak pernah pantang enyerah dalam melakukan inovasi di bidang pertanian, sehingga NTB dikenal secara nasional sebagai propinsi yang berhasil membangun sektor pertanian. “Kepada para petani dan nelayan se-NTB saya terus memotivasi usaha pertanian dan perikanan yang dilakukan selama ini. Dan tingkatkan terus pencapai produksi di segaa lini dalam rumpun pertanian. Tapi ingat tidak saja kita tingkatkan produksi dalam kuantitas tapi juga kualitas jangan sampai kita abaikan. Dengan demikian daya saig petani terhadap pasar gelobal dapat berkompetisi secara sehat,” harap Wagub. (her/budi/humas)

Lombok Barat satu-satunya Kabupaten yang masuk verifikasi APE 2016

610_4808Giri Menang, 1 November – Tahun ini Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI kembali melakukan penilaian atas komitmen dan peran para pimpinan Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam upaya memwujudkan kesetaraan dan keadilan gender melelui Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG). Untuk menghargai prestasi yang dicapai sebagai bentuk pengakuan atas komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk penghargaan dalam Anugerah Parahita Ekapraya (APE).

Pagi tadi (1/11), Kabupaten Lombok Barat kedatangan Tim Verifikasi Evaluasi Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan langsung disambut oleh Sekda Lombok Barat, H.M. Taufik bersama Ibu TP-PKK, Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, Kepala Bappeda, Kepala BKBPP, Kasat Pol PP, dan sejumlah perwakilan SKPD Lombok Barat di Ruang Jayangrana Kantor Bupati Lobar. (lebih…)

Program Kegiatan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Lombok Barat

610_4815Giri Menang, 1 November 2016 – Sejumlah SKPD tampak antusias memaparkan program kegiatannya terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pagi tadi (1/11) di hadapan Tim Verifikasi Evaluasi Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Banyak program kegiatan yang dilakukan seperti pembinaan, pelatihan hingga bantuan peralatan dan modal yang diberikan oleh SKPD Lombok Barat. Kehadiran Tim Verifikasi di Lombok Barat dalam rangka melakukan verifikasi evaluasi kepada Lombok Barat sebagai satu-satunya kabupaten se Indonesia yang masuk verifikasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2016. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai dan menunjukan kondisi dan kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah. (lebih…)

Lombok Barat Terima Anugerah Perpuseru 2016

per3Giri Menang, 31 Oktober 2016 – Kinerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Barat mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Bersama Kota Mataram, Kabupaten Dompu dan 9 Kabupaten/Kota se Indonesia, Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah melalui Bupati H. Fauzan Khalid menerima anugerah Perpuseru 2016 dari Kementerian Dalam Negeri.

Penghargaan tersebut diperoleh Bupati dalam Acara Peer Learning Meeting Nasional Pengembangan dan Inovasi Perpustakaan di Hotel Novotel Makasar, Senin, (31/10) yg dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri RI Thahjo Koemolo dan dg peserta para pustakawan nasional mitra dari Coca-Cola Foundation. Program yayasan ini diantaranya adalah memitrakan Perpuseru dengan Perpusnas dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk Lombok Barat sendiri, indikator penilaian utama yg membuat tim pusat menghadiahkan anugerah tersebut adalah berdasarkan inovasi-inovasi yg dilakukan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. Di antaranya adalah pengembangan E-Katalog, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Desa, akses internet seputar area perpustakaan, dan pelatihan-pelatihan bagi pustakawan di sekolah-sekolah dan arsiparis.

Menurut H. Yamil, Kepala KAPD, program-program tersebut sepenuhnya merupakan program utama di samping program yg didukung oleh Coca Cola Foundation dan kerja sama dg STMIK Bumi Gora. Hal utama yg paling berharga bagi tim penilai adalah kemampuan KADP menjalin kemitraan dan menggalang partisipasi masyrakat untuk mentransformasi perpustakaan.

Bupati Lombok Barat menyambut gembira anugerah penghargaan yg diberikan kepada Pemerintah Daerah, terutama setelah melihat stand perpustakaan mini yg dimiliki oleh Kabupaten Lombok Barat di area acara. Beliau berharap inovasi semacam ini tdk boleh berhenti. Janagn karena minimnya anggaran lantas membuat karyawan dan ASN tidak bisa bekerja optimal. “Inovasi dg membuka kerja sama dg pihak lain, terutama pihak swasta akan membuat kinerja layanan kita semakin baik. Ini harus menjadi contoh buat yg lainnya,” tegasnya mengakhiri komentar beliau via telepon. (humas)

per per1 per2 per3

MENTERI PERHUBUNGAN RI KUNJUNGI PELABUHAN LEMBAR.

lemGiri Menang – Pagi tadi (30/10) Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi melakukan kujungan ke Pelabuhan Lembar. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsung lokasi pembangunan pelabuhan terminal Gili Mas

Untuk diketahui Pelabuhan terminal Gili Mas yang akan dibangun ini merupakan pelabuhan besar yang akan digunakan untuk tempat sandar kapal-kapal besar seperti Kapal Pesiar dan Kapal Pinisi. Sebagaimana diutarakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kapal-kapal yang akan berlabuh dan singgah di Gili Mas adalah kapal yang memilki panjang 100 s/d 300 meter. Selain itu Pelabuhan terminal ini juga akan dijadikan tempat bongkar muat peti kemas dan jalur masuknya penumpang internasional. Budi juga berjanji dalam satu minggu kedepan akan segera menandatangani surat perizinanan rencana pembangunan pelabuhan Gili Mas.

Sementara itu Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan pak Menteri. “Sepatutnya kita semua merasa bangga karena berdasarkan keputusan Presiden ada 3 daerah yang menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, kawasan wisata Mandalika NTB, Danau Toba dan Borobudur,” imbuhnya.

Ditempat yang sama Kepala Kantor Kesahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Lembar, R.H. Harahap dalam pemaparannya mengatakan Pelabuhan Lembar merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Ada dua jenis pelabuhan yang saat ini sedang beroperasi di pelabuhan Lembar yaitu pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan barang. Sementara itu Dermaga pelabuhan untuk kapal – kapal besar belum tersedia, biasanya kapal-kapal besar ini bersandar di tengah laut dan penumpangnya akan diangkut mengunakan sekoci. “Hadirnya pelabuhan terminal Gili Mas merupakan solusi permasalahan ini,” tuturnya.

Untuk pembebasan lahan areal pelabuhan Gili Mas, Harahap menjelaskan bahwa 60 hektar lahan akan disiapkan dengan rencana anggaran yg akan menghabiskan dana Rp.1,11 triliun. Saat ini yang menjadi kendala strategis pembangunan Gili Mas adalah :
– Belum ditetapkanya rencana induk pelabuhan (RIP) Pelabuhan Lembar
– Belum ditetapkanya ijin pengembangan Pelabuhan Gili Mas
– Belum ditetapkannya ijin penetapan lokasi pembebasan lahan.
– Banyaknya calo tanah untuk pembebasan lahan
– Terdapat klaim kepemilikan perorangan tanah laut dilokasi pembebasan lahan pelabugan terminal Gili Mas.(budi/humas)

lem3 lem2 lem1

lem5

BUPATI AKAN KELUARKAN “PERBUP GULA SEMUT”

semutGiri Menang – Desa Batu Mekar merupakan salah satu desa di Kecamatan Lingsar yang memiliki sumber daya alam melimpah. Aneka buah-buahan banyak berasal dari desa ini seperti manggis, durian, rambutan dan aneka buah lainnya. Maklumlah tanahnya begitu subur ditambah dengan hutannya yang cukup luas.

Selain buah-buahan, salah satu hasil alam yang bisa diandalkan memberikan kontribusi bagi penduduk setempat adalah gula aren. Gula aren ini merupakan hasil olahan dari air nira (tuak) yang disadap dari pohon enau. Oleh penduduk, tuak ini dimasak berjam-jam hingga kental dan menjadi gula merah. Setelah itu baru bisa dipasarkan. Harganya memang cukup menggiurkan meski prosesnya agak melelahkan dan merepotkan.

Sayangnya tidak semua penduduk mengolah air nira ini menjadi gula aren. Sebagian dari mereka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang banyak. Caranya, nira tersebut dicampur sedikit ramuan lalu dibiarkan berpermentasi sehingga menjadi minuman memabukkan. Inilah yang sering disebut tuak toaq atau brem. Peredarannya pun cukup luas dan mengkhawatirkan.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid minta supaya warga yang suka bikin tuak agar menghilangkan kebiasaan tersebut. “Kalau bikin brem, maka ini perbutan dosa karena yang seharusnya nira bisa bermanfaat, dibuat jadi tidak bermanfaat,” ujarnya.

Untuk itu Bupati Fauzan minta agar nira yang dihasilkan itu dibuat jadi gula merah dan gula semut. Kedepannya Pemkab Lobar melalui Dinas Perindag akan memberikan pelatihan kepada penyadap nira untuk pembuatan gula merah dan gula semut.

Dicontohkan, Desa Langko yang juga berada di Kecamatan Lingsar berhasil memberdayakan para petani aren untuk membuat gula semut. Dalam 1 drum bisa dihasilkan gula semut yang cukup banyak. Bahkan gula semut produksi Desa Langko ini sudah bisa masuk Alfamart dan Indomart.

“Nanti saya akan buat perbup untuk wajibkan semua hotel pakai gula semut ini,” kata Bupati Fauzan.
Untuk itu ia minta kepada Kadis Perindag agar segera memberikan pelatihan kepada masyarakat. Ini dimaksudkan agar gula merah bisa dimanfaatkan dan tidak dijadikan minuman keras.

Kepala Dinas Perindag Lobar Drs. H. Mahyudin mengatakan, perintah bupati tersebut akan segera kita tindak lanjuti dan diterjemahkan dalam bentuk program-program. “Mulai tahun 2017 kita akan adakan pelatihan-pelatihan,” ujarnya.

Dijelaskan Mahyudin, wilayah yang akan disasar dalam program pelatihan tersebut ialah wilayah yang merupakan basis enau. Misalnya, di Kecamatan Lingsar dan Gunungsari. Para penyadap nira akan dilatih untuk bisa merubah nira menjadi berbagai produk olahan.

“Kami akan kaji dulu jenis produk apa saja yang bisa dijadikan sebagai produk ekonomis,” ujar mantan Kadis PPKAD Lobar itu
Yang jelas, lanjut Mahyudin, tujuan program ini adalah agar bisa merubah kebiasaan masyarakat agar tidak lagi bikin tuak toaq. “Kita latih agar mereka bisa merubah nira menjadi produk bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” tandasnya. (afgan/humas)

1 317 318 319 320 321 425