GOWES+SI TEBEL BERSAMA BUPATI H.FAUZAN KHALID.

Gerung, Diskominfotik- Bupati Lombok Barat disela-sela kesibukannya dalam memimpin Lombok Barat pada hari jumat ini 27 Agustus 2021 seperti biasanya menyempatkan diri untuk berolah raga bersama-sama dengan jajarannya antara lain Para Asisten, Para Kepala OPD, Para camat, dan ASN yang ada di lingkup Pemda Lobar dengan bersepeda yang dimulai dari Bencingah Agung Ktr Bupati Lobar dan berakhir di Desa Kebun Ayu Gerung. Kegiatan ini sangat bermampaat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan lebih-lebih di masa Pandemi covid 19 ini dibutuhkan kesehatan yang prima untuk meningkatkan imun. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus dilakukan secara rutin sehingga nantinya kita terbiasa dengan pola hidup sehat.

Bupati H.Fauzan Khalid mengajak masyarakat ikuti gowes mengelilingi lingkungan pedesaan yang ada di kecamatan Gerung.
Kegiatan Gowes yang di ikuti oleh Asisten, Kepala OPD, Camat, Para ASN, Kepala desa dan masyarakat di kecamatan Gerung, kegiatan Gowes rencananya akan diagendakan setiap bulan .
Gowes yang start nya mengambil tempat di bencingah Agung dan Finish di desa Kebon Ayu.
Dalam Perjalanan Gowes nya Bupati menyempatkan diri untuk berbelanja di pedagang kecil dalam rangka mendukung sebuah gerakan yaitu Si Tebel (Silaq Te Pade Belanje Lek Batur Mesaq Lek Pedagang Kodeq).
Bupati Disela-sela kegiatan gowesnya menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan Gowes kali ini antara lain “banyak hal yang bermampaat yang kita dapat dari kegiatan ini di samping untuk menjaga kesehatan kita dengan berolah raga kita juga dapat mempromosikan wisata desa yang mana Desa Kebon Ayu termasuk dari 7 desa yang di blow up oleh Dinas Pariwisata sampai ke media nasional. Di samping itu kami mengajak semua kita untuk mendukung Gerakan Si Tebel dengan berbelanja di pedagang kecil sehingga Bisa membantu perekonomian masyarakat, walaupun tidak berimplikasi langsung ke kita namun dalam jangka menengah akan merasakan manfaat dari pemulihan ekonomi.” tandasnya.(Diskominfotik/Very/Ria).

TNI AD ADAKAN PENELITIAN DI LOBAR DAN MATARAM TENTANG MINAT GENERASI MUDA MENJADI PRAJURIT TNI.

Mataram, Diskominfotik – Dalam rangka melaksanakan kegiatan Penelitian dan Sosialisasi tentang Minat Generasi Muda Untuk Berkarier di TNI AD, Kasdim 1606/Mataram Letkol Arh Yudi, S.Si., M.Si menggelar Pelatihan Tatap Muka Puldata Penelitian Litbanghan Dispsaid Dengan Kepala Sekolah di Wilayah Kota Mataram dan beberapa sekolah di Kab.Lombok Barat, yang bertemakan “Kegiatan Penelitian Generasi Z untuk Berkarier di TNI – AD yang bertempat di Aula Makodim 1606/Mataram Jalan Pejanggik Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Rabu (25/8/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Dispsiad Mayor Cak Solusi Beda Teniwud, SH., Pasi Dim 1606/Mataram Mayor inf Sarbini, Perwakilan Tenaga Pendidik dari Sekolah SMAN 4 Mataram Suryati, SMAN 1 Narmada Hedi Hartadi, SMAN 3 Mataram H. Zumri, SMAN 1 Gerung Lalu Mungguh, SMAN 1 Labuapi Zulkarnain, serta Perwakilan Pelajar SMA Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat sebanyak 20 orang dengan sebelumnya telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan sesuai protokol COVID-19 sebelum memasuki ruang Aula.
Kasdim 1606/ Mataram Letkol Arh Yudi dalam sambutannya mengatakan, “Terima kasih kepada jasa para guru, oleh karena itu sebagai respect kami kepada tenaga pendidik, mengucapkan rasa kebanggaan kami kepada para guru yang telah mendidik para pelajar tanpa lelah, terlebih dimasa pandemi COVID-19 ini pembelajaran tidak seperti tahun tahun sebelumnya, di mana pembelajaran dilaksanakan tatap muka, namun dengan adanya pandemi ini lebih banyak pembelajaran online atau daring,” Tuturnya.
“Menjadi seorang prajurit TNI semata-mata bukan untuk mencari materi saja, akan tetapi mencari pengabdian untuk negara, karena jika berbicara gaji kita cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari hari untuk keluarga kami,” Tambahnya.
Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam rangka mendukung Tugas Pokok TNI AD melaksanakan Penelitian dan Sosialisasi tentang Minat Generasi Muda Khususnya diwilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat Untuk Berkarier di TNI AD.
Lanjut Kasdim, Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar pelaksanaan Tim Litbanghan dalam rangka menjaring calon prajurit TNI AD di wilayah Kodim 1606/Mataram dapat dilaksanakan secara maksimal sesuai sasaran yang diharapkan dengan cara melaksanakan kegiatan sosialisasi yang lebih mendekatkan diri ke lingkungan sekolah dengan metode yang menarik dan Kreatif.
Untuk memunculkan minat pelajar SMA/MA/SMK untuk berkarir di TNI AD setelah lulus sekolah, untuk menjadi prajurit TNI AD dengan menjaring siswa/siswi berkualitas dan berkualifikasi yang memenuhi syarat sebagai calon prajurit TNI AD, serta siap secara akademik, fisik, mental dan spiritual untuk menjadi prajurit TNI AD yang handal dan profesional.

Sementara itu Ketua Tim Dispsiad Mayor Cak Solusi Beda Teniwud menjelaskan, “maksud dan tujuan kami datang dari Dinas Termologi TNI AD yang berpusat di Bandung Provinsi Jawa Barat yakni terkait dengan penelitian yang kami diberikan kesempatan oleh Pimpinan Angkatan Darat, di mana ada penomena perubahan generasi pada anak generasi Z,” Ujarnya.
Ditambahkannya, “Kami harapkan dukungan dari bapak ibu agar di bantu masalah data, pada kesempatan ini kami akan melaksanakan penelitian di mulai dari pengumpulan data, untuk menganalisa sikap, norma, dan sikap kepada lingkungan TNI AD. Kami dapat perintah dari bapak Kepala Satuan Angkatan Darat (KASAD), yang pertama bagaimana perkembangan zaman yang di dukung dengan teknologi, karena kebutuhan zaman kita membutuhkan teknologi. Cara berpikir yang praktis dan kritis, bukan seperti zaman sekarang apa yang kita pikirkan langsung kita kirim, penting penelitian ini di lakukan agar kita bisa melihat perkembangan di ruang lingkup TNI AD khususnya kemampuan dalam bidang IT (Information Technology) pada generasi Z ini di mana semua lambat laun beralih pada dunia digital,” Tutupnya. (Diskominfotik/YL).

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT IKUTI RAKORNAS SECARA VIRTUAL.

Gerung Diskominfotik – Sekretaris Daerah Kabupaen Lombok Barat H. Baihaqi didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Kominfotik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Asisten 2 Setda Lombok Barat  ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 bersama Presiden RI H. Joko Widodo, secara  virtual melalui zoom meeting di ruang Ruang Rapat Jayengrane Kantor  Bupati Lombok Barat Rabu 25/08/21.

Rapat Koordinasi Nasional dengan tema Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan diikuti oleh Gubernur Bank Indonesia, para Menteri dan seluruh kepala daerah di Indonesia .

Gubernur Bank Indonesia dalam paparannya mengatakan hingga bulan Juli 2021 ini tercatat inflasi terjaga rendah, yaitu 1,52% dibandingkan tahun lalu.

“Diperkirakan Inflasi pada tahun 2021-2022 akan terjaga dikisaran sasaran 3% meskipun resiko kenaikan inflasi pada tahun 2022 perlu kita antisipasi karena adanya kenaikan permintaan domestik serta kenaikan harga komoditas dunia.” Jelasnya.

Pengembangan UMKM termasuk UMKM pangan terus dilakukan di kantor pusat dan seluruh kantor-kantor Bank Indonesia seperti klasterisasi untuk memperkuat skala ekonomi, peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran, perluasan akses pembiayaan bersama ketua OJK, digitalisasi system pembayaran agar UMKM dapat masuk kedalam ekosistem keuangan digital nasional, dukungan penuh gerakan nasional “Bangga Produk Buatan Indonesia”, bahkan promosi eksport UMKM keberbagai negara.

Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam arahannya mengatakan bahwa pada bulan Juli 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07%, Rendahnya tingkat inflasi di Indonesia juga memiliki arti yang buruk yaitu dimana turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktifitas dan komoditas..

Terdapat beberapa hal yang harus ditekankan dalam rapat kali ini yaitu, pertama selalu menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga terutama barang kebutuhan pokok. Kedua TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja, tetapi juga harus proaktif dalam mendukung sektor ekonomi yang semakin produktif. “ kita harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian karena sektor pertanian saat ini sedang menjadi unggulan dan dapat melibatkan banyak tenaga kerja.” Terangnya.

Presiden juga meminta kepada para menteri, kepala lembaga serta kepala daerah untuk memperkuat pendampingan kepada para petani dengan memanfaatkan teknologi seperti platform digital. (Diskominfotik/Ria/Dhea/Fiyan)

MADU TRIGONA JADI PRODUK UNGGULAN, PARA PELAKU UMKM MADU TRIGONA DILATIH

Batulayar Diskominfotik –Madu Trigona dikembangkansebagi produk unggulan dimasa pandemi, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat latih para pelaku UMKM yang bergerak pada usaha madu trigona dilatih secara khusus guna menjaga  kualitan dan kuantitas produksi  terus menngkat.

Melalui  Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat selenggarakan pelatihan bagi para pelaku UMKM Madu Trigona Lombok Barat yang dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Aula GEM Pearls Kecamatan Batulayar Rabu 25/08/21.

Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meminta kepada para pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona untuk menjaga kualitas produksi, agar konsumen tidak beralih dan tetap puas dengan madu trigona produksi UMKM Lombok Barat. “Kami minta agar pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona tetap menjaga kualitas produksi sehingga cita rasa madu trigona dari Lombok Barat tetap terjaga dan para konsumen menjadi puas dengan madu trigona dari Lombok Barat” ujarnya

Bupati mengatakan bahwa Pemkab Lombok Barat sudah mulai mengembangkan produk madu trigona untuk menjadi produk unggulan Lombok Barat. Dia mengatakan bahwa saat masa pandemi ini madu trigona dari Lombok Barat sangat diminati,  karena madu trigona dari Lombok Barat oleh beberapa kalangan dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sehingga masyarakat dari luar daerah berbondong bondong memesan madu trigona Lombok Barat. “Tentu ini menjadi produk unggulan di masa pandemi dan kami terus melakukan pelatihan pelatihan kepada para UMKM agar kualitas produksi tetap terjaga dan kuantitas terus meningkat” ujar Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, H. Fajar Taufik mengatakan bahwa pelatihan ini diselenggarakan   untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam memproduksi madu trigona Lombok Barat, agar madu yang dihasilkan dapat terjaga kualitasnya dan dapat memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi di masa pandemi covid19. Fajar Taufik  mengatakan jumlah permintaan madu trigona Lombok Barat di masa pandemi ini meningkat cukup tajam dibanding sebelum pandemi. Karenanya Lombok Barat bergerak cepat untuk Menjadikan produk madu trigona ini sebagai produk unggulan Lombok Barat. “Tentu Bapak Bupati bersama kami di Dinas Koperasi dan UMKM terus bekerja keras agar madu trigona Lombok Barat ini menjadi produk unggulan Lombok Barat, dan salah satu yang kami lakukan adalah melalui pelatihan pelatihan ini dan kunjungan langsung ke pelaku UMKM madu untuk memberikan motivasi dan dukungan” ujarnya.

Menurut Fajar Taufik kondisi pandemi covid19 ini menyebabkan masyarakat dari berbagai daerah mencari madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sebab Madu Trigona Lombok Barat juga memiliki varian khusus berupa perpaduan madu dan racikan bawang putih tunggal. Karenanya para pelaku UMKM kewalahan untuk memenuhi pesanan konsumen yang jumlahnya cukup besar ini.

“Melalui pelatihan pelatihan ini diharapkan akan semakin banyak pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona Lombok Barat, saat ini pelaku UMKM yang memproduksi madu tersebar di sejumlah kecamatan di Lombok Barat namun jumlahnya belum merata.”  Ungkapnya. (Diskominfotik/Rf)

LOBAR LUNCURKAN GERAKAN BERIUQ TO DIGITAL YANG DI KOLABORASIKAN DENGAN IJO NOL DEDORO.

Gerung, Diskominfotik – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan BNI 46 dan OJK luncurkan gerakan Beriuq to Digital, sebuah gerakan digitalisasi membangun budaya transaksi non tunai yang dikolaborasi dengan Program IJO NOL DEDORO dan Puncak kreasi rekening pelajar (Kejar) serta penanda tanganan MOU Smart City Pemda Kabupaten Lombok Barat dengan PT BNI Persero Tbk.

Gerakan ini dilounching di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Direktur Layanan Dan jaringan PT. BNI Persero Tbk. Ronny Venir, Pimpinan Wilayah Kantor Denpasar PT BNI Persero Tbk. I Gusti Nyoman Ngurah Dharma Putra, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Rico Rinaldy, Kepala OPD Lingkup Pemda Lobar, diikuti secara virtual oleh Deputi BKKBN Prof. Muh. Rizal Martua Damanik, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Beny Ramdhani dan disiarkan secara langsung secara streeming melalui chanel Youtube, Selasa 24/08/21.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan  gerakan ini merupakan kegiatan yang penting dan strategis untuk lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Ada tiga kegiatan inti dalam gerakan Beriuq to Digital ini yaitu pertama adalah mempercepat digitalisasi, untuk percepatan pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan segera membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.

Yang Kedua adalah Program Ijo Nol Dedoro dalam program ini ada dua makna yang sangat substantif yaitu Ijo bermakna agar Lombok Barat ini memiliki banyak pepohonan, sudah banyak Peraturan Bupati yang diterbitkan terkait dengan upaya menghijaukan bumi Lombok Barat ini dengan pepohonan, salah satunya adalah Pohon Pengantin di mana setiap orang yang nikah diwajibkan untuk menanam 2 pohon, 1 mempelai laki-laki dan 1 mempelai perempuan.

“sejak covid ini, hampir kita tidak pernah melakukan kontrol terhadap pelaksanaan peraturan Bupati terkait dengan pohon pengantin ini, mudah-mudahan Insya Allah dengan dilounchingnya gerakan  Ijo Nol Dedoro sebagai bagian dari Beriuk to digital, nanti kita akan atensi lagi.” Ungkapnya.

Nol Dedoro (Ketiadaan Sampah) ini adalah gerakan bersama oleh Pemerintah Daerah bersama masyarakat Bagaimana supaya di Lombok Barat ini tidak ada sampah yang berserakan.

yang ketiga adalah Kejar (Rekening Pelajar) adalah tabungan siswa siswi berbasis sampah, kegiatan Rekening Pelajar sekarang yang ada sekitar 39 sekolah dengan jumlah siswa siswi 19046 orang. “Insya Allah semua sekolah yang ada di Lombok Barat nanti kita beranjak ke sekolah lain karena di Lombok Barat SD, SMP, SMA, SMK itu jumlahnya sekitar 400 dan Insya Allah nanti kita juga Pemerintah Daerah siap memfasilitasi MOU dengan Kemenag untuk menjangkau pondok pesantren pondok pesantren yang ada di Kabupaten Lombok Barat ini.” Terangnya.

Lebih lanjut Fauzan menjelaskan sampah di Lombok Barat ini  kurang lebih sekitar 800 ton per hari  yang bisa tertangani  baru sekitar 200 Ton jadi seperempat nya yang tertangani sisanya belum bisa tertangani “Dengan adanya kegiatan ini kalau efektif dan kalau kita kawal dengan betul, dengan benar benar saya yakin bisa mencapai 50% dan saya sudah Panggil Kepala Desa untuk melakukan program yang sama dengan apa yang kita lakukan terhadap para siswa dan siswi kita.” Jelasnya.

Tahun ini Lombok Barat membangun dua tempat pengolahan sampah bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pertama di Batulayar dengan kapasitas sekitar 10 ton sampah per hari dan kedua di Kecamatan Lingsar dengan kapasitas 4 ton lebih kecil.

“Mudah-mudahan sekali lagi dengan gerakan kita dengan program-program yang dilakukan oleh pemerintah pusat oleh pemerintah provinsi dan tentunya oleh kita di Lombok Barat ini penanganan sampah bisa cepat kita tuntaskan.” Ungkapnya.

Menurut Bupati persoalan yang paling inti dari sampah ini sebenarnya ada di masyarakat karena itu dibutuhkan usaha lebih keras lagi, bagaimana membudayakan supaya sejak awal sejak di rumah tangga ada pemisahan sampah organik dan non organik.

“Saya juga sudah minta kepada Kadis PDK untuk memotivasi anak-anak kita yang menabung dengan sampah ini  Insya Allah nanti Pemerintah Daerah akan menyiapkan hadiah untuk siswa siswi terbanyak SD, SMP, SMA, SMK termasuk untuk sekolahnya kita akan siapkan semacam  stimulus supaya mereka berlomba-lomba menjadi yang terbaik, mudah-mudahan mereka lebih semangat untuk membantu kita dan yang paling penting juga adalah supaya dari sejak kecil mereka sudah dibudayakan peduli terhadap persoalan sampah ini.” Ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati berterima Kasih kepada bank BNI dan OJK yang menjalin Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam bentuk MOU Smart City.

“ Insya Allah di Agustus ini ada 2 pasar yang sudah digitalisasi,  target kami untuk program digitalisasi ini di akhir tahun semua pasar di Lombok Barat sudah pakai digital proses pembayaran hal-hal yang terkait dengan kewajiban para pedagang ini kami banyak sekali dibantu oleh BNI dan OJK.” Ungkapnya.

Di tempat yang sama Wakil Gubernur NTB  Hj. Siti Rohmi Djalilah mengapresiasi Program IJO NOL DEDORO dan Rekening Pelajar (Kejar) melalui Bank Sampah karena apa yang diinisiasi oleh bapak Bupati Lombok Barat ini sangat sangat sejalan dengan apa yang diperjuangkan di provinsi Nusa Tenggara Barat, beberapa program unggulan yang diinisiasi di provinsi Nusa Tenggara Barat adalah zero waste atau NTB bersih.

Menurut Wagub keberhasilan pengelolaan sampah itu menjadi satu hal yang sangat penting, agar sampah tidak menjadi musibah tapi justru sampah adalah sumber daya,

“Bagaimana masyarakat merasa bahwa sampah itu menghasilkan sesuatu. salah satunya seperti program yang diluncurkan saat ini dengan sampah dia bisa dapat duit kerjasama dengan Bank, dengan sampah dia bisa dapat emas kerja sama dengan Pegadaian  maka dari itu yang kita lakukan perbanyak bank sampah, bagaimana agar bank sampah tumbuh,  bagaimana cara bank sampah ini bisa berbasis Desa, Sampai dengan saat ini di NTB ada 458 dan 74 di antaranya ada di Lombok Barat Lombok Barat.” Ungkapnya. (Diskorminfotik/zul/ria/ferry/YL)

TNI – POLRI BERSAMA DIKES LOBAR GELAR VAKSINASI TAHAP 1 DAN 2 DI DAERAH WISATA

Batulayar, Diskominfotik – Kodim 1606/Mataram bekerja sama dengan Koramil 07/Gunungsari  Lombok Barat (Lobar) dan Polri laksanakan Vaksinasi tahap 1 dan 2 dengan dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Vaksinator Puskesmas meninting bertempat di Aula Kantor Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lobar, Senin (23/8/2021).

Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan didampingi Danramil 07/Gunungsari Kapten Inf Indarto langsung meninjau lokasi vaksinasi.

Dalam kesempatan tersebut Dandim 1606 Mataram menyampaikan kepada seluruh warga,  agar jangan pernah takut di vaksin karena vaksinasi ini sangat bagus untuk menjaga imunitas tubuh, guna mencegah resiko dampak buruk dari COVID-19.

“Vaksinasi ini merupakan yang ke III (tiga) untuk wilayah Lobar, dan kami akan terus lakukan pelayanan vaksinasi ini supaya segera mencapai target, sehingga Vaksinasi Tahap I dan Tahap 2 COVID-19 bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” Tandasnya.

Sementara itu Kepala Desa Sandik  H. Abdul Rahman mengatakan, saat diadakannya Vaksinasi Tahap I di Taman Kota Sandik beberapa waktu lalu, masyarakat sangat antusias untuk bisa mendapatkan vaksinasi, namun kuota yang di berikan waktu itu kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang akan divaksin. Saat ini disiapkan 400 Dosis, dan warga yang datang kembali melebihi kuota yang disiapkan.

“Alhamdullilah hari ini kita laksanakan vaksinasi yang ke II, kita siapkan 400 Dosis. Masyarakat sangat antusias untuk mengikuti vaksinasi ini, saya sangat bangga melihat kesadaran warga kami, yang menganggap begitu pentingnya Vaksinasi ini guna menjaga Imunitas Tubuh agar terhindar dari bahaya Covid-19.” Ungkapnya.

Sinergitas Pemerintah Daerah Lobar bersama TNI-Polri dan Tenaga Kesehatan Lobar yang terus memberikan pelayanan terbaik dalam pelaksanaan vaksinasi ini.

“kami mengucapkan terimakasih kepada Dandim 1606 Mataram atas pelaksanaan vaksinasi ini, mudah-mudahan COVID-19 ini cepat hilang dari muka bumi,” Pungkas Kades.

Zainal Abidin Kepala Puskesmas Meninting yang hadir dalam kegiatan tersebut  menyampaikan, dua hari sebelumnya berkoordinasi dengan Danramil 07/Gunungsari dan Kapolsek Senggigi untuk melaksanakan vaksinasi ini, dengan sasaran sejumlah 400 Dosis perhari. “Saat ini  yang kami utamakan Dosis Tahap ke II, dan kami juga tetap melayani masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi dosis pertama, dan dosis yang kita siapkan harus segera habis,” Ucapnya.

Sedangkan Kepala Staff Kodim (Kasdim) Letkol ARH Yudia mengatakan, Vaksinasi di wilayah pariwisata diutamakan guna menyambut event international beberapa bulan ke depan.

“Kami terus memaksimalkan pelayanan vaksinasi yang berfokus di wilayah pariwisata, salah satunya di daerah Senggigi 95% sudah dilaksanakan vaksinasi Tahap I dan Tahap II. TNI-Polri dan Pemda bersama terus memaksimalkan pelayanan vaksinasi dengan target secepat mungkin untuk kepentingan masyarakat, khususnya wilayah Batulayar mendapatkan jatah 1.000 dosis vaksin bagi pegiat pariwisata, sehingga pariwisata Lombok cepat pulih dan bangkit lagi dari COVID-19 ini” tegasnya. (Diskominfotik/Juan/Fiyan/YL)

REBRANDING “POSYANDU SAHABAT MASYARAKAT”, MELALUI REVITALISASI POSYANDU KELUARGA DI LOMBOK BARAT

Gerung, Diskominfotik – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan salah satu wadah yang apabila dilakukan secara efektif, efisien dan terpadu dalam memberikan pelayanan sosial dasar kepada masyarakat,  maka akan memberi kontribusi yang banyak terhadap upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Pemerintah Derah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah mulai melakukan upaya Rebranding Posyandu dengan melakukan Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga. Posyandu yang dikenal selama ini hanya melayani  Ibu dan anak saja, saat ini dikembangkan menjadi Posyandu Keluarga yang dapat melayani semua anggota keluarga yang merupakan gabungan dari Posyandu KIA, Posyandu Remaja, Posbindu dan Posyandu Lansia.

Untuk meningkatkan peran Posyandu agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan agar lebih menarik perhatian masyarakat sehingga Posyandu akan menjadi sahabat masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya Rebranding Posyandu itu sendiri.

Di Lobar Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Posyandu Keluarga. Dalam Pedoman Pelaksanaan Posyandu Keluarga tersebut salah satu poinnya agar Posyandu Keluarga melibatkan banyak pihak yang terorganisir dalam kelompok kerja (Pokja), seperti Kader Posyandu Keluarga, Pokja Posyandu desa/kelurahan, Pokjanal Posyandu Kecamatan dan Pokjanal Posyandu Kabupaten.

Dalam rangka melaksanakan amanah Perbup Nomor 33 tersebut, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lobar melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Seksi Promkes & Pemberdayaan Masayarakat menyelenggarakan Workshop Revitalisai Posyandu bagi Lintas Sektor dan Lintas Program di Kabupaten Lobar yang diselenggarakan di Gerung, Minggu (21/8/2021).

Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Kabid Kesmas Dikes Lobar H. M. Abdullah, dengan menghadirkan narasumber dari Dikes Provinsi NTB, Ketua Pokjanal Posyandu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lobar, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lobar.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk menyamakan persepsi, koordinasi, mengaktifkan kelembagaan pada tim pokjanal posyandu, mensinergikan program kerja, serta memperkuat komitmen stakeholder dalam pengambil keputusan guna mengoptimalkan dukungan dalam revitalisasi posyandu, dan menjadikan seluruh Posyandu di Lobar menjadi Posyandu keluarga.

Menurut Kabid Kesmas, data kasus Stunting di Lobar saat ini dari hasil pengukuran bulan Februari 2021 sebanyak 19,33%. “Diharapkan dengan revitalisai posyandu ini peran dan fungsi posyandu menjadi optimal sebagai Center of Education (Pusat Pembelajaran) di masyarakat, khususnya masalah kesehatan gizi masyarakat, sehingga kita dapat menurunkan angka kasus stunting di Lobar menjadi dibawah 14% pada Tahun 2024 nanti,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kasi Gizi dan Promkes Dikes Provinsi NTB Muhammad Johansyah selaku pemateri dalam kegiatan tersebut menjelaskan, Petunjuk Tekhnis (Juknis) Pelaksanaan Posyandu Keluarga, termasuk peran dan fungsi lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan Posayandu Keluarga yang merupakan salah satu branding program unggulan Pemprov NTB saat ini.

Sementara itu  Lalu Kusuma Supake Seretaris DPMD Kabupaten Lobar yang juga merupakan Sekretaris  Pokjanal Posyandu Kabupaten Lobar, menyampaikan, bahwa perkembangan jumlah Posyandu Keluarga di Lombok Barat progres yang cukup pesat

“saat ini telah terbentuk sebanyak 813  atau 85% Posyandu Keluarga dari sejumlah 935 Posyandu yang ada di Lobar. Berdasarkan  Surat Keputusan (SK) Kepala Desa masing-masing,” Ungkapnya.

Sedangkan Ketua Pokja 4 TP PKK Lobar Wina Frida DP menyampaikan, strategi Pengembangan Posyandu Keluarga di Lobar, agar diupayakan melalui pengembangan Program Dasa Wisma di Masyarakat yang merupakan binaan TP PKK juga. Disamping itu juga pelaksanaan 10 Program Pokok TP PKK dapat di integrasikan pelaksanaannya dengan Posyandu Keluarga.

“Koordinasi semua lintas sektor termasuk dengan TP PKK menjadi sebuah keharusan dalam mensukseskan revitalisasi  posyandu keluarga ini,” jelasnya.

Kepala Dikes Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati yang turut hadir dan menutup acara tersebut menegaskan bahwa Posyandu Keluarga adalah milik bersama, sehingga semua lintas sektor dan lintas program diharapkan memberikan kontribusi untuk kemajuan Posyandu Keluarga di Lobar.

Dengan keterlibatan lintas sektor maka pelaksanaannya diharapkan lebih baik lagi, serta  memberi hasil yang optimal.

Hj. Ni Made Ambaryati mengingatkan agar ketika pelaksanaan kegiatan dilapangan khsusunya bagi posyandu yang tetap membuka layanan dimasa PPKM ini, agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan  penularan COVID-19 di posyandu.

“Kita optimis jika di akhir Tahun 2021 ini dapat mencapai 100% Posyandu Keluarga, dan pelaksanaan posyandu akan lebih baik lagi sehingga Posyandu benar-benar dirasakan manfaatnya serta menjadi sahabat masyarakat Lobar,” Pungkasnya. (Diskomifotik/PRMKSDKS MZ/YL)

SEKDA LOBAR: “HARUS ADA STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN IPM SEKTOR PENDIDIKAN”.

Batulayar, Diskominfotik – Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Lombok Barat baru mencapai 6,41 tahun artinya penduduk di atas usia 25        tahun baru mengenyam pendidikan setingkat semester I SMP kelas VII. Bila dilihat dari perkembangan capaian angka RLS Kabupaten Lombok Barat, pertumbuhan            kenaikan RLS relatif lambat.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengintensifkan pelaksanaan pendidikan  kesetaraan khususnya bagi usia dewasa agar Rata-rata Lama Sekolah (RLS) bisa naik secara signifikan.

Untuk dapat menyusun formulasi rencana tindak lanjut yang tepat dalam percepatan peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan FGD Percepatan Peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sektor Pendidikan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021, di Hotel Puri Saron Senggigi Kamis 19/08/21.

Kegiatan ini bertujuan Untuk Menyamakan pemahaman tentang RLS sebagai salah satu komponen perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada Sektor Pendidikan dan menganalisis permasalahan dalam pelaksanaan program kegiatan peningkatan RLS.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bappeda, Kepala BPS Kab. Lombok Barat, Kepala Dinas Dukcapil dan Sekretaris Dinas Dikbud Kab. Lombok Barat sementara pesertanya terdiri dari Unsur Bappeda Kab. Lobar, Unsur Dinas Dikbud Kab. Lobar, Unsur Kemenag Kab. Lobar, Kepala BPMD Kab. Lobar, Unsur Dinas Dikcapil Kab. Lobar, MKKS SMP, K3S SD, Korwas, Koordinator Penilik dan Perwakilan PKBM Kabupaten Lombok Barat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baihaqi dalam sambutannya saat membuka acara tersebut mengatakan Guna pencapaian visi misi pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD diperlukan pemahaman yang baik terkait indikator utama dan kunci sehingga terdapat kesesuaian program.

“Indikator utama dalam RPJMD Harus di jabarkan oleh kepala OPD dalam menyusun program, dengan demikian maka Program yang tidak cascading dengan RPJMD tidak dimasukkan dalam kegiatan OPD tersebut.” Katanya.

Lebih lanjut Baihaqi mengatakan Dikbud merupakan OPD yang memiliki tugas cukup berat terkait peningkatan IPM karena dua indikator IPM ada di Dinas Pendidikan yaitu angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah.

Percepatan peningkatan RLS rata-rata lama sekolah perlu dibuatkan strategi. Strategi artinya ada perencanaan dan tujuan. Perencanaan tentu melibatkan data, program, indikator capaian dan penganggaran tentunya. Perencanaan dalam bentuk sederhana dibuatkan roadmap atau desain kegiatan, sehingga tujuan dapat terukur ketercapaiannya.

“Sekali lagi saya tekankan Bahwa data terkait RLS Harus data real time, sehingga BPS mengolah data yang benar, Kepala Dinas harus cek data yang disampaikan ke BPS sehingga hasil olahan datanya tidak keliru.” Ungkapnya. (Diskominfotik/zul)

24 KEPALA DESA TERPILIH HASIL PILKADES SERENTAK LOMBOK BARAT TAHUN 2021 DILANTIK

Gerung, Diskominfotik – Sebanyak 24 Kepala Desa terpilih pada pemilihan Kepala Desa serentak bulan Juli lalu dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Kamis 19/08/21.

Acara Pelantikan ini dihadiri oleh para Asisten, Anggota Forkompinda, Kepala Organisasi Perangkat daerah, Para Camat, Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa berserta Ketua Tim Penggerak PKK Desa.

Kegiatan yang diawali dengan Mengucapkan Sumpah Jabatan sebagai Kepala Desa masa jabatan  2021-2027 dan Penyematan tanda Jabatan kepada masing-masing Kepala Desa terpilih.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid  dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Desa serentak yang semula dilaksanakan pada akhir 2020 diundur akibat pandemi covid-19, ke tanggal 12 Juli 2021 dengan tetap berpatokan pada protokol kesehatan.

“Dengan dilaksanakan pelantikan ini menjadi awal  Kepala Desa yang baru saja dilantik memberikan yang terbaik bagi desa masing-masing.” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Bupati mengingatkan bahwa,  siapa pun ketika menginginkan jabatan politik tidak ada yang memiliki cita-cita yang jelek,  karena pasti semua ingin memberikan yang terbaik yang perlu harus diingat biasanya dalam perjalanan menduduki jabatan keinginan cita-cita yang baik itu sering kali kemudian dikalahkan oleh egoisme masing-masing oleh karakter, arogan yang biasanya ada pada diri masing-masing sehingga kemudian sulit sekali mau mendengar, tapi hanya mau didengar saja.

“ini penting sekali karena ini sifat dasar manusia Saya yakin sekali Bapak Ibu sekalian ketika egoisme masing-masing kita dalam menduduki suatu jabatan kalau kita bisa meminimalisir apalagi bisa menghilangkannya, Saya yakin sekali apa yang menjadi cita-cita Bapak-bapak sekalian akan bisa tercapai apa pun tantangannya, apa pun masalah yang dihadapi karena biasanya, yang membuat kita sulit menyelesaikan masalah itu kalau kita punya kepentingan dalam masalah.” pungkasnya.

Bupati berpesan agar para Kepala Desa bekerja sesuai dengan aturan per undang-undangan karena bekerja di Pemerintahan itu bukan berdasarkan kemauan sendiri dan bahkan bukan semata-mata berdasarkan niat baik saja tetapi ada peraturan yang mengikat yaitu perundang-undangan.

“Biasanya Kepala Desa kalau sudah dilantik hal yang pertama dilakukan adalah mengganti para pegawai Desa, aparatur-aparatur desa, ingat bahwa kita bekerja di pemerintahan itu bukan berdasarkan kemampuan kita bahkan bukan semata-mata berdasarkan niat baik kita tetapi kita kerja di pemerintahan itu dasarnya adalah peraturan perundang-undangan yang pada dasarnya tidak boleh  melakukan proses penggantian sembarangan, kalau ada proses pemindahan aparatur desa harus melalui mekanisme  persetujuan camat, Kepala BPMPD,  karena kalau proses itu dilanggar pasti diajukan ke ombusman.” Tegasnya.

Bupati berharap Para Kepala Desa yang sudah dilantik bisa bekerja secara maksimal dan berkontribusi dalam menangani pandemi covid -19. (Diskominfotik/ria/dea).

PENJEMPUTAN PASIEN COVID-19 DARI RUMAH UNTUK DITEMPATKAN DIISOLASI TERPADU

Kediri, Dikominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid di dampingi Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan bersama Tim Satgas COVID-19 lakukan penjemputan  pasien COVID-19 dari rumahnya ke tempat Isolasi Terpusat Kantor Camat Kediri di Dusun Gersik, Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lobar, Rabu (18/8/2021).

Penjemputan ini dilakukan untuk mengurangi klaster penyebaran COVID-19 di pihak keluarga

“ini contoh yang baik bagi siapapun yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala dan atas kesadarannya sendiri mau di isolasi mandiri ke tempat isolasi terpadu tujuannya adalah tujuan kemanusiaan supaya tidak menularkan ke orang lain dan mudah-mudahan masyarakat kita yang ada di Lombok Barat ini bisa di jadikan contoh,” Tuturnya.

Di tempat isolasi terpadu pemerintah menjamin kebutuhan sehari-hari pasien mulai dari makan, pengobatan dan fasilitas tempat tidur yang nyaman. Di tempat isolasi terpadu ini satgas covid dengan mudah memberikan perawatan dan mengontrol perkembangan pasien sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan mengurangi resiko penularan kepada yang lain.

Sementara itu Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan mengatakan, “kami melaksanakan Tracing ini berdasarkan rilis yang di keluarkan pada malam hari Tanggal 16 Agustus 2021 dan paginya harinya Tanggal 17 Agustus kita bersama Tim gabungan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan melaksanakan Tracing dan testing,” Ucapnya.

Yang bersangkutan sedang merawat mertuanya yang sedang dirawat di rumah sakit Provinsi setelah dilakukan tracking dan testing, Beliau Terkonfirmasi positif dari hasil testing nya yang reaktif, sementara keluarga yang lain negatif.

“Kita adakan pergeseran dari rumahnya  ke rumah isolasi terpadu yang sudah di siapkan oleh pemerintah daerah tempatnya sangat layak, karena tempat yang kita sediakan adalah rumah dinas camat Kediri dan sudah disiapkan sebaik mungkin untuk keluarga supaya nyaman dan fasilitas yang memadai sehingga dapat mempercepat proses penyembuhannya,” harapnya.

Dandim menambahkan tujuan ditempatkan di isolasi terpadu supaya mengurangi Claster keluarga di keluarganya sendiri.

“kalau dia tetap tinggal di rumahnya dikawatirkan interaksi kontak erat dengan anaknya, dan suaminya,  bahkan dengan keluarga sekitarnya akan menyebabkan penyebaran yang lebih luas lagi,” Tutup Dandim 1606/Mataram ini.  (Diskomifotik/YL)

1 92 93 94 95 96 400