Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19, Lobar Siapkan 60 Lokasi Tempat Isolasi Terpadu

Gerung, Diskominfotik – Rapat Evaluasi Penanganan  COVID-19 di Wilayah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang membahas tentang kemajuan dalam mengatasi permasalahan kasus COVID-19 Varian Delta,  Dimana di Kabupaten Lobar yaitu tiap-tiap kecamatan diharuskan menyiapkan Lokasi Isolasi Terpadu untuk masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut ialah Kasrem 162/WB Kolanel Arm I Made Kariawan, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan, Sekda Lobar H. Baehaqi, Asisten III Provinsi NTB Nurhidayah, Asisten I Lobar Agus Gunawan, Asisten II Lobar Rusditah, Kasat Pol PP Baiq Yeni Satriani Ekawati, Waka Polres Lobar Kompol Taufik, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. NI Made Ambarwati, Pasi Log Dim 1606/Mataram Mayor inf Sutarmin, Wakasat Binmaspol Polresta Mataram I Wayan wisuda, Kepala Pusekesmas (Kapus), Kepala Rumah Sakit (RS), serta Camat se Kabupaten Lobar yang bertempat di Ruang Rapat Jayengrane, Kantor Bupati Kabupaten Lobar, Jum’at (29/07/2021).

Bupati Fauzan Khalid dalam keterangannya menyampaikan, “Terimakasih pada Kasrem 162/WB yang sudah memberikan saran dan berbagai macam masukkan dari yang disampaikan oleh perwakilan camat serta Kapus yakni dengan meningkatkan pendekatan persuasif, lakukan himbauan dengan humanis saat melaksanakan patroli.  Jika bisa libatkan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat yang ada misalnya saat di tempat peribadatan,” Tuturnya.

Dalam rapat tersebut Bupati menambahkan, “Evaluasi itu kemudian kita mengambil keputusan di Lobar kita akan mengadakan tempat Isoman Terpadu minimal Tiga Lokasi di masing-masing desa di bawah pengelolaan satu Puskesmas, jadi kalau di Lobar ini jumlah Puskesmasnya 20, kalau minimalnya saja dipenuhi itu artinya tempat isolasi mandiri terpadu kurang lebih sekitar 60 tempat, Isoman terpusat ini juga harus kita cek kelayakan yang kita harus periksa, kita bagi tugas untuk laksanakan pengecekan tingkat kelayakannya, termasuk aset Pemerintah Daerah Lobar perlu kita identifikasi di mana nanti tempat yang kita anggap layak sebagai lokasi isoman terpadu. Terus terang ini sangat banyak sebenarnya dan dulu sempat kita komunikasi pada awal pandemi dengan pemerintah provinsi,” Tambahnya.

“Dari awal Isoman ini ditanggung oleh desa, karena sesuai dengan surat edaran Mendagri wajib bukan boleh lagi, wajib desa itu mengambil 8% dari dana desa untuk kepentingan penanganan COVID-19, namun perlu diketahui itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh desa. Beberapa hari yang lalu kita sudah menunjuk Asisten Satu Lobar sebagai koordinator secara umum untuk memantau segala proses pelaksanaan kebijakan di tingkat daerah dan beliau rutin melaporkan ke Sekda untuk kemudian kembali kita evaluasi di tingkat kesekretariatan daerah bahkan di tingkat gugus tugas COVID-19 termasuk bagaimana cara kita untuk menurunkan zona merah menuju zona orange dan seterusnya” Tegasnya.

Kasrem 162/WB Kolanel Arm I Made Kariawan yang dalam kesempatan tersebut berpesan, “ke depan tingkatkan pendekatan persuasif saat melakukan patroli guna memberikan himbauan kepada masyarakat dengan humanis, libatkan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat yang ada misalnya saat melaksanakan imbauan di tempat-tempat peribadatan melalui pengeras suara dengan menyampaikan bahwa sekarang kita ada PKKM yang harus membatasi kegiatan masyarakat,” Ujarnya.

Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan yang turut hadir dalam rapat tersebut juga menyampaikan,“ Kaitannya dengan kegiatan rapat hari ini evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan penanganan COVID-19 ini, sudah ada Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 360/600/Satgas/VII/2021 tentang kegiatan isolasi terpusat secara berjenjang, yang salah satu isinya tentang penyiapan tempat isolasi terpusat. Di mana dalam SE Gubernur tadi  Pemda menyiapkan tempat-tempat Isoman terpadu, ibarat kata kalau kita berperang sebelum musuh datang lubang perlindungannya sudah kita gali jangan musuhnya sudah di depan baru kita gali lubang tertembak duluan, jadi jangan sampai terlambat penanganan, mengingat kasus cukup banyak dari varian delta yang memang sangat cepat penyebarannya,” jelasnya.

“SE dari gubernur mohon bisa ditindaklanjuti, untuk penyiapan lokasi-lokasi isolasi terpusat di tingkat desa, kecamatan dan seterusnya. Untuk para camat atau yang mewakili yang bisa hadir pada kesempatan hari ini, mohon disampaikan juga kepada jajaran para kepala desa kaitannya dengan, kalau ada masyarakat kita yang terkonfirmasi COVID-19 dan kemudian kita isolasi terpusat, maka kita harapkan  masyarakat lain memberikan dukungan, di mana sudah ada petunjuk untuk bisa menggunakan dana desa 8% tapi ada baiknya juga ada gerakan semacam gotong royong gotong royong sesama warga selain dari yang 8 % tersebut untuk saling bahu-membahu dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 ini,” Harapnya. (Diskominfotik/Fyan/Juan/Dinda/Lilis/YL)

Polres Lobar Pastikan BOR (Bad Occupation Rate) dan Ketersediaan Obat-obatan, Tabung Oksigen Aman di RS Tripat Gerung.

Gerung, Diskominfotik – Sejumlah petinggi Polres Lombok Barat (Lobar), mendatangi Rumah Sakit Tripat Gerung guna mengecek langsung kesiapan Bad Occupation Rate (BOR) atau Keterisian tempat tidur yang disediakan, Obat-obatan, dan Tabung Oksigen dalam penanganan COVID-19 di Lobar.

Wakapolres Lobar Kompol  Taufik mengatakan, terkait hal tersebut, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Tripat Gerung, Kamis (29/7/2021).

“Masalah ketersediaan oksigen, obat – obatan yang terkait dengan COVID-19, tenaga medis dan BOR sangat penting, sehingga kami mengecek langsung di lapangan, untuk memastikan ketersediaannya,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan mengetahui perkembangan dalam penanganan COVID-19, pihak Kepolisian dapat menentukan langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan dalam penanganannya.

“Dibutuhkan komunikasi yang intens, terkait bagaimana penanganan  isolasi mandiri dan pasien yang meninggal maupun yang sembuh yang mana ini merupakan kekhawatiran kita dalam Covid-19 ini,” ucapnya.

Sementara itu Pihak Rumah Sakit Tripat Gerung, Sukmawati, selaku Kepala Instalasi Farmasi berharap, tidak sampai kewalahan karena beberapa rumah sakit sudah mulai kesulitan.

“Ketersediaan obat – obatan di Rumah Sakit Tripat kami laporkan secara intens kepada team dari pusat dan Kemenkes, koordinasi dengan pihak Provinsi juga lakukan terkait BOR,” ucapnya.

Melalui komunikasi ini pihaknya berharap, Rumah Sakit Tripat Gerung dapat bertindak cepat sebagai langkah antisipasi, agar tidak kewalahan nantinya, seperti yang dialami beberapa Rumah Sakit.

Sementara itu, untuk memastikan ketersediaan tabung Oksigen, Wakapolres didampingi Kabag SDM Kompol Gede Ariadana, Kapolsek Gerung AKP Syarifudin Zohri dan Kasat Intelkam Polres Lobar IPTU I Nyoman Agus Sugiarta, saat melakukan pengecekan langsung di PT. Sama Bayu Mandala bertempat di Dusun Gumese, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Lobar.

Supriadiansyah selaku Pihak PT. Sama Bayu Mandala memastikan, sampai dengan saat ini kebutuhan tabung oksigen masih dalam keadaan aman.

“Ketersediaan Tabung oksigen masih aman, suplai tetap dilakukan di beberapa rumah sakit, di antaranya terhadap enam rumah sakit di Lombok,” pungkasnya. (Diskominfotik/YL).

Dua Proyek Diminta Tambah Orang Guna Percepat Pengerjaan, Targetkan 95% Pada Akhir Agustus

Gerung, Diskominfotik – Dinas Pekerjaan Umum Melakukan Monev Rehabilitasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) yang Ada di Kecamatan Kuripan, Kamis (29/7/2021).

Kegiatan Monitoring juga diikuti oleh Unit Pengadaan Barang Dan Jasa (UPBJ) dan Bagian Pembangunan Sekertariat Daerah (Setda) Lombok Barat (Lobar) Serta Konsultan dari dua Proyek yang berlokasi di Kecamatan Kuripan.

Sebelum Melakukan Monev terlebih dahulu mengunjungi rumah jaga pintu air yang sedang dalam tahap Renovasi di Desa Kuripan.

Di Kecamatan Kuripan sendiri Ada dua Daerah irigasi yang dilakukan rehabilitasi irigasi pemukiman yaitu yang di pesongoran yang dilaksanakan oleh kontraktor CV. Karya Mahardika 97 dengan Nomor Kontrak 027/06/P3.4/PPK.Tender.DAK.APBD/PU.SDA.LB/2021 dengan nilai Kontrak Rp2.023.063.000 yang dikerjakan selama 210 Hari Kalender terhitung 17 Maret 2021 sampai dengan 12 Oktober 2021.

Sedangkan Lokasi Rehabilitasi Jaringan irigasi yang terletak di Buntopeng Kuripan utara  yang proyeknya dikerjakan oleh PT. Global Mas Teknikindo dengan Konsultan supervisi CV. Helium Consultant dengan Nomor Kontrak :027/06/P3.5/PPK.Tender.DAK.APBD/PU.SDA.LB/2021 yang nilai Kontraknya sebesar Rp4.126.601.000 yang dikerjakan selama 210 hari dan pemeliharaan 180 hari yang Dana Rehabilitasi Proyek Bersumber Dari APBD yang dikelola oleh Dinas PUTR.

Dalam Penjelasan singkatnya Kepala Bagian Pembangunan Setda  Sekaligus Tim Monitoring Proyek Ni Luh Wiryati menjelaskan,“Tenaga Kerja yang melaksanakan Proyek Rehabilitasi di dua Lokasi di Kecamatan Kuripan masih terkendala penyekatan PPKM dan Lebaran Idul Adha sehingga pengerjaan agak tertunda sehingga proyek mengalami deviasi -7% di buntopeng,” pungkasnya.

“Dengan demikian maka akan dilaksanakan Rapat strategi dengan para Konsultan dan pengawas Serta  kelompok P3A untuk mempercepat pengerjaan Proyek agar cepat terlaksana yang ditargetkan pengerjaan saru orang per meter dengan 10 orang maka 10 meter yang dikerjakan  sehingga sampai dengan akhir Agustus Sudah mencapai 95% sehingga pengerjaan lebih awal selesai sebelum target yang ditentukan di bulan Oktober,” tutupnya. Diskominfotik/Fery/Ria

KABUPATEN LOMBOK BARAT RAIH KABUPATEN LAYAK ANAK TINGKAT MADYA.

Gerung, Diskominfotik – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kembali melaksanakan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Pelaksanaan ini sempat ditunda selama satu tahun pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

KLA merupakan sistem pembangunan berbasis anak yang dilakukan melalui integrasi sumber daya pemerintah, masyarakat, media, dan dunia usaha yang secara keseluruhan dalam program kebijakan untuk menjamin hak anak.

KLA diberikan kepada seluruh kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh serta berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menjadi salah satu dari 247 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang ditetapkan sebagai KLA Tahun 2021. Penetapan tersebut diberikan oleh Menteri PPPA yang diumumkan secara daring di Ruang Jayengrana, Kantor Bupati Lobar, Gerung, Kamis (23/7/2019).

Selain Kabupaten Lobar, Kementerian PPPA juga menetapkan tiga 2 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Dompu.

Acara yang dihadiri oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Kepala Bappeda H. Saikhu, Kepala Disdukcapil Lobar M. Hendrayadi, Kadis Sosial Martajaya, Kadis Kesehatan dr.Hj.Ni Made Ambaryati,Kadis DP2KBP3A Ramdan Hariyanto, Sekretaris Dinas DP2KBP3A Lobar Erni Suryana, dan Perwakilan Forum Anak Lobar Royanissa J.R Nangurman.

Dalam acara pemberian penghargaan tersebut disampaikan bahwa hal-hal dalam pemilihan Kabupaten/Kota layak anak dinilai berdasarkan aspek pemenuhan hak anak yang di dalam UU Pelindungan Anak (UU 23/2002 dan UU 34/2014). Pemenuhan hak anak di Indonesia dapat dilihat dari beberapa isu, yakni hak sipil, perkawinan usia anak, kesehatan dan kesejahteraan anak, pendidikan anak, serta kekerasan terhadap anak.

Sistem pembangunan anak telah didirikan sejak 2006 yang sempat direvitalisasi pada 2010 dan 2011. Sedangkan apresiasi pelaksanaan KLA di daerah diberikan dalam lima kategori, mulai Pratama, Madya, Nindya, Utama, hingga Kabupaten/Kota Layak Anak.

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyatakan telah terjadi peningkatan penerima penghargaan KLA dibanding tahun sebelumnya yakni 2019.

“Menjadi kebanggaan kita bersama bahwa pada 2021 penerimaan KLA meningkat dari tahun 2019, yakni dari 249 menjadi 275 kabupaten/kota,” ujar Menteri PPPA.

Sementara itu, ia juga berharap penghargaan ini tidak hanya dilihat sebagai tujuan akhir, tetapi menjadi penyemangat bagi daerah lain untuk melindungi anak di daerahnya masing-masing.

“Besar harapan kami bahwa daerah yang telah mendapatkan penghargaan dapat menjadi praktik bagi daerah lain guna menuju Indonesia layak anak 2030 dan Indonesia emas 2045,” pungkasnya. (Diskominfotik/Dinda/YL).

PENJAGA KOLAM RENANG DAN AIR TERJUN DI LOBAR IKUTI PELATIHAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN WISATAWAN.

Gerung Diskominfotik – Sebanyak 40 orang Penjaga Kolam Renang dan air terjun di Kabupaten Lombok Barat mengikuti pelatihan Keamanan dan Keselamatan Destinasi dan Daya Tarik Wisata yang digelar Pemerintah Daerah Lombok Barat melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat dari tanggal 29 s.d. 31 Juli 2021.

Kegiatan Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Hotel Montana Senggigi Kamis, 29/07/21.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman para penjaga Destinasi Wisata tentang tugas dan fungsi Penjaga Destinasi Wisata secara Profesional dan meningkatkan kemampuan para penjaga Destinasi dalam hal keamanan dan penyelamatan sehingga lebih sigap mengantisipasi kecelakaan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung atau wisatawan.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam arahannya ketika membuka pelatihan ini mengatakan masalah keamanan dan keselamatan ini sangat penting, karena dengan keyakinan akan keselamatan inilah kemudian muncul perasaan, pengalaman untuk merasakan sebuah kenyamanan dalam setiap tempat wisata.

Menurut Bupati kalau wisatawan sudah nyaman dalam berwisata, maka akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk kembali datang ke destinasi wisata tersebut.

“Saya yakin setelah memperoleh kenyamanan para wisatawan akan cerita ke teman-temannya, tetangganya dan bahkan memasukkannya di Media Sosial dan ujung adalah destinasi atau tempat wisata yang dikelola itu menjadi ramai.” Ungkapnya.

Fauzan berharap agar para peserta serius mengikuti pelatihan ini dan mempraktekkannya di dalam mengelola tempat wisatanya masing-masing.

Fauzan berpesan agar jangan meremehkan hal-hal yang kelihatan sepele menyangkut keselamatan dan keamanan wisatawan, karena ini akan berbekas dihati mereka apalagi kemudian mereka mendapatkan pengalaman yang tidak enak terkait dengan keamanan dan keselamatan  mereka, terkait dengan keselamatan dan keamanan keluarga mereka, hal ini akan susah kemudian untuk mengembalikan kepercayaan mereka.

“mudah-mudahan lebih banyak lagi nanti teman-teman kita, saudara saudara kita,  masyarakat kita mengelola kegiatan wisata di tempat masing-masing untuk diberikan kegiatan pelatihan seperti yang dilakukan sekarang hari ini.” Tutupnya (Diskominfotik/Juan/Lilis/Dinda/Fiyan/YL).

Cek Lokasi Isolasi Terpadu Batulayar – Gunungsari, Dandim 1606/Mataram Serahkan Bansos

Batulayar, Diskominfotik – Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan yang didampingi Danramil Gunungsari Kapten Inf Indarto Agung, Kepala Puskesmas (Kapus) Sesela Rusman Efendi, Kepala Desa sesela Abu Bakar, Kapus Meninting Zaenalabidin, Kepala Desa Senteluk, Dan Unit Intel 1606/Mataram Letda Inf Murdali Lubis, Babinsa Senteluk dan Babinsa Sesela, melaksanakan Pengecekan Isolasi terpadu dan Pemberian Bansos yang di dua titik yakni di Kantor Desa Senteluk Kecamatan Batulayar dan Puskesmas Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Rabu (28/7/2021).

Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan menyampaikan, “kepada Masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19 untuk melakukan Isolasi terpadu di tempat yang sudah di siapkan oleh pemerintah daerah, jangan sampai melaksanakan Isolasi Mandiri dalam satu rumah yang ada anggota keluarganya yang masih sehat,” Tegas Dandim.

“Kami melaksanakan Pengecekan Isolasi terpadu untuk warga yang terkonfirmasi COVID-19 ini sekaligus memberikan bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dan obat obatan, ini merupakan bentuk perhatian kami kepada warga di wilayah Batulayar dan warga Sesela. Kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat dan TNI bersama Polri dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di wilayah Gunungsari, mengingat  di Mataram sudah masuk PPKM Level 4.  Adapun program dari TNI khususnya perintah Panglima Kodam IX/Udayana untuk mengawasi dan membuat lokasi Isolasi Terpadu di desa-desa wilayah kerja Kodam IX/Udayana,” Tambahnya.

Kepala Puskesmas Meninting Zaenalabidin menyampaikan kepada Dandim 1606/Mataram, “saat ini untuk di wilayah Kecamaan Batulayar sudah tidak ada masyarakat yang terpapar COVID-19,” Ujarnya.

“Kami kades Senteluk mewakili warga yang terkonfirmasi COVID-19, kami ucapkan banyak terima kasih banyak kepada Dandim 1606/Mataram atas kunjungan ke desa kami sekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan obat-obatan, semoga apa yang di berikan sama Dandim 1606/Mataram ini meringankan beban warga kami,” Tandasnya.

Dalam kesempatan ini Kapus Sesela Rusman Efrndi juga mengucapkan, “terima kasih Dandim 1606/Mataram yang telah peduli terhadap masyarakat kami, dan saat ini kami sedang melaksanakan Rapid Antigen terhadap beberapa masyarakat  kami yang mengalami keluhan sakit dikarenakan ada delapan orang masyarakat kami yang terkonfirmasi COVID-19,”Ungkapnya. (Diskominfotik/YL)

DIKLAT PRAJABATAN CPNS FORMASI TAHUN 2019 LOMBOK BARAT DIBUKA SECARA RESMI BUPATI H.FAUZAN KHALID

Gerung, Diskominfotik- Diklat Prajabatan CPNS Formasi tahun 2019 Kabupaten Lombok Barat dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Rabu 28/07/21.

Hadir dalam Acara Pembukaan ini selain Bupati, Kepala BPSDM Provinsi NTB Ir H. Lalu Hamdi, Sekretaris Daerah H. Baihaqi, Asisten III H. Ilham, Kepala Dinas P dan K, Kepala Dinas Kesehatan dan beberapa Kepala OPD diikuti oleh peserta Diklat dengan 2 cara yaitu hadir langsung dan melalui zoom meeteng.

Menurut Ziaturrahman, S.Sos. Panitai penyelenggara mengatakan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan ini dilaksanakan dengan Pola Distance Learning sesuai dengan surat edaran Lembaga Administrasi Negara Nomor 10/K.1/HKN.02.3/2020 tentang pedoman teknis penyelenggaraan pelatihan dasar dalam masa Pandemi Corona virus Desiese.

Peserta yang mengikuti Diklat prajabatan ini adalah CPNS formasi tahun 2019 sejumlah 201 orang yang terdiri pria 67 orang dan peserta perempuan berjumlah 134 orang kalau berdasarkan jabatan dari masing-masing CPNS tenaga kesehatan berjumlah 55 orang dan CPNS tenaga guru berjumlah 146 orang, dilaksanakan selama 70 hari kerja setara dengan 599 jam pelajaran dengan tahapan Pra Distance learning yang dilaksanakan dari tanggal 7 sampai 22 Juni dengan sistem MOC (Belajar mandiri secara Daring), kemudian ditempat kedudukan peserta selama 40 hari atau setara dengan 279 jam pelajaran dan terakhir aktualisasi di tempat kerja peserta selama 30 hari kerja setara dengan 320 jam pelajaran.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam arahannya menyampaikan agar semua peserta serius mengikuti dan mempelajari serta memiliki sikap etika yang baik terkait dengan pemerintahan, memiliki pengetahuan dasar tentang pemerintahan, semakin menyadari dan sekaligus bisa menghayati mempraktekkan nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip atau filosofi bela negara, cinta tanah air, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Bupati bidang kesehatan bidang pendidikan, dua-duanya adalah pelayanan publik, kewajiban negara untuk menyiapkannya karena bidang pendidikan dan bidang kesehatan inilah yang paling menentukan masa depan bangsa, masa depan daerah masa depan masyarakat Indonesia.

“coba bayangkan Kalau tidak ada pendidikan bagaimana masa depan negara ini kalau anak-anak kita  generasi penerus akan tidak sehat Bagaimana jadinya saat ini,  jadi kebutuhan dasar dari bangsa negara ini terletak pada pundak-pundak kalian karena itu Sekali lagi saya berharap informasi tentang baiknya kinerja adik-adik semua mudah-mudahan bisa ditingkatkan dan bahkan mudah-mudahan bisa membanggakan kita semua sebagai bangsa ini.” ungkapnya

Terkait dengan masalah Covid-19 yang sedang dihadapi Fauzan Mengatakan tantangan yang dihadapi sangat luar biasa dalam mengatasi Covid 19 ini  di tengah situasi ekonomi ikut sulit, menghadapi masyarakat yang pagah/bekeh (Bahasa Sasak) yang tidak percaya adanya covid-19, dengan logika sederhana Fauzan mengatakan tidak mungkin jutaan dokter sedunia yang tidak pernah saling kenal sepakat berbohong, sedangkan 10 orang saja yang saling kenal sulit untuk sepakat berbohong.

Terkait dengan itu Fauzan berharap agar semua ASN termasuk seluruh peserta Diklat ikut membantu pemerintah, membantu masyarakat untuk penegakan protokol kesehatan Covid-19. “semakin banyak teman kita  untuk menjelaskan saya yakin masyarakat akan paham, dan ini harus kita memulai dari diri kita masing-masing secara konsisten mempraktikkan prokes itu termasuk mendorong keluarga kita, tetangga kita masing-masing, ini menjadi tugas kita semua memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya kepada adik-adik semua secara langsung .” Tegasnya.(Diskominfotik/YL/Juan/Fiyan)

Pedagang Kaki Lima Kaget Didatangi Petugas Gabungan TNI-Polri

Gerung, Diskomifnotik – Sejumlah pedagang kaki lima yang semula terlihat kesal didatangi petugas Patroli Gabungan Skala Besar Polres Lombok Barat (Lobar) bersama TNI, kaget setelah mengetahui apa yang dilakukan para petugas, Selasa (27/7/2021).

Bahkan ada beberapa pedagang merasa khawatir, karena menyangka kedatangan petugas patroli ini akan menutup dagangannya sebelum waktu yang ditentukan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Lobar Nomor : 180/124/BPBD-LB/VII/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro Tertanggal 6 Juli 2021.

Kekhawatiran pedagang seketika berubah, Ketika mengetahui bahwa kedatangan polisi dalam melakukan himbauan, mengingatkan Prtotokol Kesehatan (Prokes) dan pemberlakukan jam malam tersebut, Dimana Kepala Satuan (Kasat) Intelkam Polres Lobar IPTU I Nyoman Agus Sugiarta saat memimpin kegiatan ini mengatakan, ini menunjukan para pedagang telah mengetahui tentang pembatasan jam operasional malam.

“Awalnya mengeluh, disangka petugas akan menutup dagangan pedagang kaki lima ini sebelum waktunya, akhirnya pedagang lega setelah mendapat pejelasan dari petugas. Kegiatan Patroli Gabungan (Blue Light)  Polres Lobar ini, menyisir wilayah Kecamatan Gerung, Kuripan dan Kediri,” ungkapnya.

“Kami memahami akan kesulitan terutama para pedagang kecil, sehingga selain melakukan himbauan disipilin Prokes dan penegakan pemberlakukan jam operasional malam, dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sembako untuk pedagang,” ucapnya.

Menurutnya, melaui kegiatan simpatik yang dilakukan jajarannya ini, selain meringankan kesulitan para pedagang kecil, juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penerapan prokes.

“Dengan begitu diharapkan dapat menekan angka penyebaran COVID-19, sehingga para pedagang bisa berjualan dengan normal, tanpa pembatasan lagi,” harapnya.

Subhan salah seorang pedagang yang sehari-harinya berjualan mie dan nasi Goreng di salah satu perumahan Reyan Gerung mengaku, sempat kaget dan khawatir dengan kedatangan sejumlah petugas gabungan saat mendatangi lapaknya.

“Kaget didatangi Pak Polisi dan Pak Tentara banyak sekali, padahal masih belum pukul 22.00 wita, lebih kaget lagi malah dikasi sembako, Alhamdullilah,” ucapnya.

Kata dia, Sebagian besar pedagang telah mengetahui akan aturan Pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah, dan percaya akan langkah penaganan yang dilakukan pemerintah.

“Kami ikut saja apa yang menjadi aturan dan anjuran dari pemerintah, ini kan untuk kami semua, kalau COVID-19 sudah hilang, otomatis kami bisa berjualan dengan normal lagi,” katanya tersenyum.

Iya juga berharap pedagang lainnya, “Dengan taat prokes dan ikut himbauan pemerintah, masa pandemi COVID-19 semoga segera berakhir dan dapat berjualan dengan normal lagi,” harapnya. Diskominfotik/HMS POL AG/YL

KEPALA DAMKAR LOMBOK BARAT: “KAMI PANTANG PULANG SEBELUM API PADAM”.

Gerung,Diskominfotik- Akhir-akhir ini sering kali terjadi peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Lombok Barat yang sebagian besar disebabkan oleh korsleting Listrik, walaupun memang ada juga yang disebabkan oleh yang lain, antara lain : kompor meledak, gas yang bocor, maupun oleh kelalaian dari kita sendiri misalnya karena puntung rokok, sembarang meletakkan obat nyamuk bakar, menaruh lilin ditempat yang berbahan kayu, hingga meletakkan barang-barang yang mudah terbakar di dekat sumber panas/api seperti kompor dll.

Ir.Moh.Syahlan Kepala Damkar Lobar saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan ” Masyarakat kita khususnya di kabupaten Lombok Barat harus terus di berikan edukasi tentang bagaimana mencegah terjadinya kebakaran terutama sekali yang disebabkan oleh kelalaian-kelalaian yang di anggap sepele. ini juga yang menjadi perhatian kita bersama khususnya kita yang bertugas di Dinas Kebakaran. Upaya pencegahan kebakaran adalah sesuatu yang sangat penting dari pada kalau sudah terjadi kebakaran, karena secepat apapun peristiwa kebakaran dapat diatasi akan tetap merugikan yang kena musibah kebakaran tersebut.” paparnya.

Pada kesempatan ini Sahlan berbagi Tip untuk bagaimana mengantisipasi peristiwa Kebakaran,” Pada dasarnya tidak ada orang yang mau mendapatkan musibah apa pun, apalagi musibah kebakaran, untuk itu perlu diingatkan kepada masyarakat  cara mengantisipasi musibah ini antara lain dengan memperhatikan atau mengenali jaringan/instalasi listrik  yang ada di dalam rumah, ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah jaringan/instalasi yang kita gunakan sudah memenuhi standar PLN atau tidak karena peristiwa kebakaran hampir 60 % disebabkan oleh korsleting listrik. Banyak sekali kita temukan terutama dirumah-rumah penduduk yang menggunakan jaringan Listrik berada di bawah standart PLN.”ungkapnya.

Saat ini Damkar Lobar memiliki Fasilitas mobil kebakaran sebanyak 3 unit yang stand by di Kantor Dinas Damkar di Giri Menang Gerung dan 2 Unit standby di UPT Gunung Sari.

Kadis Damkar menambahkan.” Kondisi saat ini yang masih Pandemi Covid 19 menyebabkan banyak Program-program yang telah kami susun untuk memenuhi kebutuhan Sarpras maupun sumber daya Manusia atau personil yang kami miliki terpaksa kami tunda dulu namun demikian kami tetap menjalankan Tugas Pokok Fungsi  dengan maksimal sesuai dengan arahan dari Bupati Lombok Barat. Damkar tetap Standby 24 jam. Dalam bertugas kami punya motto yaitu KAMI PANTANG PULANG SEBELUM API PADAM.”

Lebih lanjut Sahlan mengatakan,” Sekarang ini untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Lombok Barat yang berdomisili di wilayah Utara seperti Kecamatan Batulayar, Kecamatan Gunung Sari maupun Kecamatan Lingsar, jika terjadi musibah kebakaran dapat menghubungi UPTD kami yang ada di Kecamatan Batu Layar dengan nomer telepon 087 764 209 880. Idealnya wilayah Kabupaten Lombok Barat harus dibantu dengan 3(tiga) UPT masing-masing diwilayah selatan, Timur dan Utara namun karena keterbatasan Personil dan anggaran kami baru mengisi 1 UPTD yang di wilayah utara tepatnya di Kecamatan Batu Layar”.

“Secara umum untuk semua wilayah Kabupaten Lombok Barat jika terjadi peristiwa kebakaran dapat segera menghubungi nomer (0370) 681555. Harapan kami agar nomer telepon ini di pajang di setiap POS RONDA yang ada di seluruh Kabupaten Lombok Barat untuk mempermudah masyarakat menghubungi kami jika terjadi peristiwa kebakaran.” tutupnya.(Diskominfotik/Hld).

Komunitas LWC Berikan Sembako Kepada Tenaga Non Medis dan Petugas Pemulasaran Jenazah RSUD Tripat.

Gerung, Diskominfotik – Komunitas Lombok Womenpreuner Club (LWC) menggelar bhakti sosial berupa Pemberian Bantuan sembako kepada Tim Pemulasaran Jenazah dan Satgas Pengamanan COVID-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat), Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Selasa (27/7/2021).

Indah Purwanti menuturkan gerakan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk kepedulian komunitas LWC kepada Tenaga Non Medis dan Petugas Pemulasaran Jenazah, “Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan sembako, dimana kita ketahui Pemulasaran jenazah merupakan petugas layanan yang bertugas di Rumah Sakit terhadap jenazah pasien yang dirawat dan meninggal di RSUD Tripat. Hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan mereka dan peran dalam tugasnya,” kata Indah yang merupakan Ketua dan Founder LWC ini.

Hasanudin Ihsan salah seorang Pemulasaran Jenazah menjelaskan tugasnya sebagai Perawatan jenazah yakni meliputi kegiatan memandikan, mengkafani, menyembahyangkan dan pemakaman jenazah sesuai dengan kebutuhan atau permintaan keluarga, dimana saat pandemi COVID-19 ini tugas mereka sangatlah berat. Tidak sedikit saat berhadapan dengan anggota keluarga jenazah yang kerap menolak jenazahnya ditangani sesuai prosedur medis bagi penanganan kasus yang terkena infeksi berbahaya.

penolakan akan menyulitkan dan beresiko membahayakan orang lain jika jenazah pasien COVID-19 tidak di tangani sesuai dengan prosedur.

“untuk itu, masyarakat terutama anggota keluarga yang menjadi korban pandemi COVID-19 diminta untuk bersabar dan menyadari perlunya pengurusan jenazah COVID-19 sesuai prosedur medis secara ketat agar tidak terjadi penularan. Masyarakat jangan khawatir dan cemas, kita melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur yang tepat dan sesuai dengan syariat Islam bagi agama muslim dan sebaliknya,” tutur Ihsan.

Kepala Seksi Rekam Medis Haji Suhaili yang mewakili Direktur RSUD Tripat dr. Arbain Ishak mengatakan, “terimakasih atas perhatian LWC terhadap petugas Pemulasaran Jenazah ini. Tidak banyak orang yang tau dan peduli akan keberadaan mereka, untuk itu atas nama pimpinan, seluruh pegawai dan staf, khusunya petugas Pemulasaran RSUD Tripat sangat berterimakasih atas bantuan dan perhatian yang di berikan LWC,” Tegasnya. (Diskominfotik/HMS Tripat TMY/YL)

 

1 97 98 99 100 101 400