Ketua MUI Lombok Barat Himbau Masyarakat Melaksanakan Sholat Idul Fitri Di Rumah

Gerung, Diskominfo –  Ketua Majilis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat TGH. Abdullah Mustafa menghimbau agar tidak melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid dan lapangan terbuka, demi kepentingan masyarakat umum dan keselamatan bersama.

Demikian, himbauan TGH. Abdullah Mustafa pada https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/, Rabu (21/5/2020).

Pada laman berita tersebut dikatakan pula bahwa ini juga berdasarkan maklumat Majelis Ulama Lombok Barat, sehingga Ketua MUI Lombok Barat mengajak untuk mematuhi Himbauan  itu.  “Memohon dengan hormat untuk kita semua, bersama-sama melaksanakan Ibadah Shalat Idul Fitri itu di rumah masing-masing,” ucapnya.

Diharapkan masyarakat dapat memahami kondisi saat ini, “Sholat Berjamaah dapat dilakukan dengan anggota keluarga sesuia dengan ketentuan dengan tetap melakukan khutbah Idul Fitri dengan skala kecil saja yakni keluarga “ Lanjut Ketua MUI Lombok Barat.

“Kami himbau pula untuk seluruh masyarakat, Untuk tidak mengumpulkan masa dalam jumlah yang sangat banyak, Ini untuk kebaikan kita bersama memutus penyebaran virus covid-19 ini “Ujarnya

Dijelaskan pula oleh Ketua MUI Lombok Barat TGH Abdullah Mustafa, Siap membantu pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pemahaman tata cara pelaksanaan Sholat Idul Fitri baik sendiri di rumah maupun berjamaah dengan anggota keluarga. (hmdy/lbr).  Diskominfo

Berita ini sudah dimuat dengan judul yang sama sekaligus sebagai sumber di https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/

Sebanyak 193 KK di Desa Dasan Baru terima BLT DD

Kediri, Diskominfotik – Sebanyak 193 Kepala Keluarga (KK) di Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri menerima Bantuan Langsung Tunai  (BLT) dari Program Dana Desa (DD). Penerima bantuan tercatat sebagai penerima BLT DD dan tidak double dengan penerima  bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), Jaring Pengaman Sosial (JPS) Provinsi dan JPS Kabupaten sehingga terjadi pemerataan.

Demikian disampaikan Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin pada acara Lounching perdana penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program DD tahap I di Aula Kantor Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri Lombok Barat, Rabu (20/5/2020).

Jumlah bantuan yang diterima oleh masing-masing Kepala Keluarga sebesar Rp600.000,00 selama tiga bulan secara berturut-turut dengan total anggaran Rp.347.400.000,00.

“bantuan ini agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam memenuhi kebutuhan keluarga ditengah pendemi covid-19 ini,” harap Akhirudin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ir. Lalu Edy Sadikin mengatakan penerima bantuan ini adalah masyarakat  desa yang memang benar benar layak dan sudah melalui pendataan sehingga tidak terjadi persoalan atau kekisruhan dimasyarakat.

Edy Sadikin berpesan agar selalu waspada terhadap penyebaran covid-19 dengan mengurangi kegiatan-kegiatan berkumpul, jaga jarak, gunakan masker ketika keluar rumah dan selalu hidup bersih dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

“Penyebaran virus covid-19 ini sangat cepat, mari kita cegah dengan menerapkan pola hidup bersih, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir sesering mungkin, gunakan masker ketika keluar rumah dan jauhi kegiatan berkumpul serta jaga jarak jika terpaksa berkumpul.” Pesan mantan Camat Sekotong ini.

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas PMD Kabupaten Lombok Barat Ir. Lalu Edy Sadikin, Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin, Ketua BPD Desa Dasan Baru, Babinkamtibmas dan para penerima bantuan. Diskominfotik/win

NGABUBURIT SAMBIL MENCARI KERANG

Lembar, KIM – Ngabuburit atau kegiatan menunggu berbuka puasa pada Bulan Puasa Ramadhan sudah mentradisi dikalangan masyarakat muslim. Di setiap daerah ngabuburit dilakukan dengan beragam cara dan berbeda-beda. Di Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat, sebagian masyarakatnya ngabuburit sambil mencari kerang untuk dikonsumsi bahkan dijual.  Warga masyarakat yang didominasi kaum muda terpantau asik mengais pasir mencari kerang di Pantai Orong Ceking Dusung Lendang Jae Desa Lembar, Selasa (19/5/2020).

Warga Masyarakat setiap sore, puluhan orang memadati bibir pantai berjongkok sambil beremdam di air laut atau dengan duduk di pasir, tangan mereka sibuk mengais pasir. Mereka tetap bekerja di musim Pandemik Covid-19 ini. Mereka jauh dari keramaian hiruk pikuk isu virus corona yang menakutkan. Merekapun saling berjauhan ketika menangkap kerang.

Nandar seorang warga Dusun Abror Desa Jembatan Kembar Timur Kecamatan Lembar yang sedang berkunjung ke rumah temannya, ikut-ikutan ngabuburit sambil mencari kerang dan menikmati keindahan patai di sore itu.

“Ini ngabuburit, sekaligus bantu teman. Jadi, untuk mengisi waktu luang, saya dan teman mencari kerang. Sekaligus menikmati keindahan pantai menjelang sore,” ujarnya

Menurut Nandar, dirinya pertama kali ngabuburit ditempat itu dan  belajar mencari kerang, mengaku sedikit kesulitan. Karna belum tau tehnik cara mencari kerang dengan baik, bahkan sering sekali tangannya mengenai batu karang sehingga tangannya luka tergores. Tetapi, ia cepat beradaptasi. Dengan melihat cara orang-orang di sekitarnya mencari kerang, Nandar pun langsung bisa. Memang, belum banyak yang didapat. Hanya sekantung tas plastik ukuran satu kilogram.

Ini sudah cukup untuk lauk berbuka nanti. Kan ditambah lagi kerang yang didapat teman saya,”  Nandar menuturkan.

Kerang banyak dikonsumsi masyarakat karena mengandung banyak gizi. Rasanya juga lezat dan dapat dinikmati dengan cara ditumis pedas atau direbus dengan siraman saus.

Memang menikmati suasana pantai di sore hari, sangat mengasyikkan. Apalagi bisa melihat terbenamnya matahari, bagi Nandar sangat istimewa.

“Kalau di rumah saya di Dusun Abror lomayan jauh dari pantai sekitar satukilo lebih. Jadi, jarang melihat pantai saat sore. Apalagi melihat matahari terbenam. Kalau di sini bisa, bagus sekali,” katanya.

Sementara itu seorang warga setempat Abdurrasyid menceritakan, dirinya mencari kerang bukan untuk dikonsumsi, namun untuk dijual. Pendapatan dari mencari kerang cukup menopang hidupnya. Harga kerang juga cukup mahal, tiap satu kilogram kerang bisa dijual dengan harga 20 ritu bupiah.

“Daripada diam di rumah mendingan ke Pantai Orong  mencari kerang. Selain ngabuburit di Orong menunggu waktu berbuka puasa, kita juga bisa mencari rezeki,” katanya.

Abdurrasyid yang akrab disapa Achief itu berhasil mengumpulkan kerang setiap sore sekitar dua kantung plastik besar. Kira-kira jika ditimbang beratnya sekitar empat kilogram. Dia datang tidak sendiri. Namun, bersama  warga dan ibu-ibu dari dusu setempat. KIM Lembar Bersaing/Sumariyadi

11 ORANG SANTRI PP TEMBORO KECAMATAN BATULAYAR HASIL RAPID TES REAKTIF DI KARANTINA SANGGAR MUTU GERUNG

Gerung-Diskominfotik 16/5/2020, Guna meminimalisir dan memutus rantai penyebaran dan pencegahan Virus Covid-19, Tim covid-19 Desa Batulayar Bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lombok Barat melakukan penjemputan dan mediasi terhadap santri PP Temboro yang memiliki Hasil Rapid Tes Reaktif.

Terdapat 24 orang santri yang dirapid tes, 11 orang dengan hasil reaktif sisanya nonreaktif, Ke 11 orang dengan hasil reaktif ini setelah dilakukan mediasi dan diberikan pemahaman terhadap penyebaran dan dampak virus covid-19 ini, orang tua santri bersedia melepas ke 11 orang santri ini dibawa ke Karantina Covid-19 Sanggar Mutu Gerung untuk di SWAB.

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Orong Desa Batulayar Kecamatan Batulayar pada hari Sabtu, 16 Mei 2020 yang dihadiri oleh Pasi Log Dim, Danramil Gunungsari, Kapolsek Senggigi, Danpos Batulayar, Kepala Puskesmas Meninting, Kepala Desa Batulayar, Babinsa, Babinkamtibmas, Kadus Orong Satgas Covid-19 Desa Batulayar dan Orangtua/wali santri PP Temboro.

Sementara itu ditempat terpisah di Dusun Gunung Malang Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung 4 orang Reaktif juga dibawa ke Karantina Sanggar Mutu Gerung Bersama 11 orang asal Batulayar. (Zul/Diskominfotik)

LOMBOK BARAT AKAN ME-RAPID TEST PEKERJA MIGRAN

Giri Menang, 18 Mei 2020. Jumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang berasal dari Lombok Barat berjumlah 501 orang yang sudah terdata. Hal ini disampaikan Sekda Lombok Barat H. Baehaqi saat membuka rapat teknis di Ballroom Hotel Aruna Senggigi (16/5). Ke-501 orang PMI tersebut, kata Baehaqi, akan dilakukan rapid test Covid-19.
“Kita akan me-rapid (test) semua PMI itu, kita sudah sediakan sekitar 2.500 rapid test,” ujar Baehaqi.
Kepala Dinas Kesehatan, drg. Ni Made Ambaryati mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk PMI yang akan pulang ke Lombok Barat.
“Kalau PMI ini datang yang belum tentu jamnya kami sudah menyiapkan tenaga yang siap 24 jam di Gor Mini, jika diskrining hasilnya reaktif kita akan tampung kalau bisa di Gor tapi kalau kurang kita alihkan ke Sanggar Mutu “, ujar Ambar.
Ia juga mengatakan untuk memulangkan yang non reaktif dengan membuat surat pernyataan siap diisolasi yang akan diawasi oleh kepala desa dan kepala dusun masing-masing. Sedangkan yang reaktif, kata Ambar, akan sesegera mungkin dilakukan swab, apakah positif atau negatif.
“Ada dua rumah sakit untuk melakukan swab nanti kita dengar masing-masing kemampuan untuk swab, tapi saya rasa bisa sampai 20 untuk 1 hari, kalau 2 rumah sakit berarti 40 orang”, ujarnya.
Untuk menampung mereka dengan hasil swab negatif, kata Ambar, akan dilakukan karantina mandiri. “Ada dari desa yang berani bertanggung jawab, ini bisa mengurangi penampungan tapi kami akan betul-betul memperhatikan bagaimana karantina mandirinya di desa”, ujar Ambar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Lombok Barat, M. Hendrayadi mengungkapkan bahwa 501 PMI tersebut sudah tercatat sesuai dengan prosedur, tidak termasuk PMI mandiri (PMI ilegal, red).
“Yang kami kesulitan baik kementerian tenaga kerja, di provinsi dan kabupaten adalah PMI mandiri. mereka bekerja tanpa melalui kami dan kami tidak mempunyai datanya sama sekali yang kerja di kapal pesiar”, ujar Hendra.
Dipaparkan, PMI mandiri ini ada 2 macam yaitu PMI yang habis kontrak kemudian diperpanjang oleh majikannya, tanpa terdata, ada juga PMI yang melalui perusahaan tertentu kemudian setelah bekerja baru pihak disnaker mendapatkan informasi di mana mereka bekerja.
“Kalau kepulangan PMI mandiri ini kadang jam 12 malam kadang juga tanpa informasi”, jelas Hendra
Sedangkan diketahui jumlah PMI 501 adalah mereka yang bekerja melalui perusahaan dan agen yang terdata di Kementerian Tenaga Kerja dan kepulangan mereka melalui prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami akan mendapatkan informasi jadwal kedatangannya paling tidak H-2 dari kepulangan mereka,” lanjut Hendra.
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa protokolnya sejak awal harus ada yang standbay di BIL dan Pelabuhan.
“Setiap orang Lombok Barat yang datang harus mengikuti protokol penanganan, saya rasa bahasa 24 jam tidak harus setiap saat di sana, mereka kan punya jadwal kedatangan yang ada, jadi tidak terlalu sulit sebenarnya”, ujar Fauzan. Dikatakan bupati, masalah karantina dari segi penganggaran juga tidak sulit.
“Petugas kesehatan yang mengambil keputusan, masalah apa yang belum tersedia mohon disediakan agar petugas kesehatan bisa bekerja dengan lebih mudah”, ujar Fauzan.

 

1 19 20 21 22 23 29