Buka MTQ, Gubernur Puji Lombok Barat

 

Giri Menang – 3 Oktober 2019. Dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2019 di lapangan Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar), Giri Menang, Gerung, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah memuji Lobar sebagai tuan rumah. Pujian pertama disampaikan gubernur dengan menyebut MTQ ini di antara MTQ yang romantis, tidak hanya skala nasional tapi juga global.
“Ini mungkin salah satu pembukaan MTQ paling romantis di dunia, betapa tidak, panggungnya gagah sekali, indah sekali, diterangi oleh cahaya rembulan di belakang kita,” ujar gubernur memuji. Memang, tampak rembulan dan malam bertaburkan bintang yang menambah khidmat suasana pembukaan MTQ. Selanjutnya gubernur yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera ini secara khusus memuji pasangan Bupati dan Wakil Bupati H. Fauzan Khalid dan Hj Sumiatun dengan slogan ‘sopoq angen’ (satu hati, red) mereka.
“Terus terang Ibu Wagub (Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah, red), saya sangat terkesan dengan Bupati Lombok Barat juga ibu Wakil Bupati karena sering sekali kita bertemu dulu dan ungkapan yg sering diekspresikan adalah apa yg dimaksud dengan ‘sopoq angen’ pak bupati dan ibu wakil bupati,” kata gubernur.

‘Sopoq angen’ dimaknai sebagai kebulatan hati dan kesatuan tekad untuk hidup indah di bawah kenikmatan naungan Al-Qur’anul karim. Menurut gubernur, inspirasi dari makna ‘sopoq angen’ mengingatkannya pada salah satu tafsir dari Sayyid Qutb yaitu hidup “Fi Zilal al-Qur’an” atau hidup “Dalam bayangan Qur’an”. Hal ini, lanjut gubernur, mengekpresikan bagaimana indah dan lezatnya hidup di bawah naungan Al-Qur’an. Motto “sopoq angen” yang dimaknai seperti itu, menurut gubernur, bisa menjadi inspirasi bagi kepala-kepala daerah lainnya.
“Jadi sopoq angen-nya bupati dan wakil bupati Lombok Barat mudah-mudahan akan menginspirasi para pimpinan daerah yang lain bahkan kita semua di Nusa Tenggara Barat,” ujar gubernur memuji.
Di hadapan kepala daerah kabupaten/kota se-NTB atau pejabat yang mewakili, mantan anggota DPR RI Fraksi PKS dari 2004 hingga 2018 ini mengungkap salah satu makna berkumpulnya mereka dikaitkan dengan tradisi pada zaman Rasulallah Muhammad SAW dan para sahabat. Tradisi yang hampir selalu disampaikan Rasulallah ketika hadir dan meninggalkan sebuah acara yang dihadiri beragam orang.
“(Rasulallah) tidak pernah lupa mengutip satu ayat Al-Qur’an yang bunyinya: “Wal Ashri, Innal Insaana Lafii Khusrin, Illalladziina Aamanuu Wa’amilusshoolihaati Watawaa Shoubil Haqqi Watawaa Shoubisshobr” (QS. Al-Ashr 1-3). Surat pendek ini, kata gubernur, perlu diinternalisasikan dalam perhelatan akbar MTQ. “Jangan sampai perhelatan besar ini melupakan substansi dari acara itu sendiri, betapa surat pendek ini bahkan ada ulama yang mengatakan ‘seandainya Al-Qur’an itu direduksi hanya cukup dengan satu surat ini saja maka mampu menentramkan kegelisahan hati semua manusia di bumi ini’,” ujar gubernur dengan penuh keyakinan.

Selanjutnya gubernur menterjemahkan Surat Al-Ashr tersebut. Wal ‘ashri, demi waktu, yang dihabiskan manusia sejak lahir sampai mati; innal insaana lafii khusrin, sesungguhnya kita semua gelisah, kalah, rugi; illallaziina aamanu…, kecuali mereka yang tertancap dengan kuat keimanan dan rasa kehadiran Allah di dalam sanubarinya.
Doktor Ekonomi Industri jebolan University of Strathclyde, Inggris, ini melanjutkan dengan menyebut satu ayat bagaimana wujud kekuatan keimanan seseorang. “Terdapat indikator keimanan ketika dalam Surat Al Anfal ayat 2 Allah berfirman “Innamal-mu`minụnallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat ‘alaihim āyātuhụ zādat-hum īmānan…..,” gubernur membacakan ayat tersebut. Indikator yang dimaksud bahwa orang dikatakan beriman adalah mereka yang ketika disebut nama Allah maka bergetar dan berguncang hatinya dan ketika ayat-ayat Allah diperdengarkan maka senantiasa akan bertambah imannya.
“Di bumi Lombok Barat ini hari-hari mendatang akan banyak nama Allah didengungkan, akan banyak nama Allah diperdengarkan, akan banyak ayat-ayat Allah dikumandangkan, mudahan-mudahan ketika nama Allah didengarkan, ketika ayat-ayat Allah dibacakan bukan saja menggetarkan hati kita semua tapi akan menambah ketakwaan dan menambah keimanan,” ujar gubernur. Dengan cara demikian, harap gubernur, NTB gemilang dan hidup yang lebih baik bukan hanya cerita tapi akan mampu diimplementasikan.
Sebelum membuka MTQ, gubernur tidak lupa berterima kasih kepada panitia MTQ (Lombok Barat) yang sudah menghadirkan event yang luar biasa. “Mudah-mudahan Allah menghadirkan keberkahan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat yang kita cintai ini,” tutup gubernur berharap.
Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam laporan pelaksanaan MTQ pada bagian awal laporannya menyambut hadirin dengan sebuah pantun: “Ubi direbus sampai matang, dimakan bersama di hari malam, kepada para kafilah saya sampaikan selamat datang, lomba MTQ syiarkan Islam,” bupati membacakan pantun diikuti sorak halus dan tepuk tangan sebagian hadirin.
Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan bupati atas ditunjuknya Lobar sebagai tuan rumah MTQ ke-28 oleh Lembaga Pengembaangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi NTB. Amanah yang diberikan, kata bupati, akan terus menyulut kobaran semangat di hati masyarakat Lobar, bukan hanya untuk menjamu para tamu dengan sebaik-baiknya, namun juga mengobarkan semangat di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk terus membangun dengan melandaskannya pada Qur’an dan agama Allah. “Karena itu kami sering mengatakan “Lombok Barat Mantap untuk NTB Gemilang”, tegas alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Dilaporkan bupati, dasar pelaksanaan MTQ 2019 adalah Surat dari LPTQ Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan Nomor: 451.15/02/LPTQ-NTB tanggal Oktober 2019 Perihal: Ketentuan Pokok MTQXXVIII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019. Dan juga Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor: 450.14-667 Tahun 2019 Tanggal 20 Oktober 2018, tentang penunjukan Kabupaten Lombok Barat sebagai penyelenggara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2019.
MTQ kali, dibacakan bupati, diikuti oleh seluruh Kabupaten/ Kota yang terbagi dalam 280 peserta putra dan 280 peserta putri dan 310 official. Para peserta MTQ akan berlomba dalam 8 cabang utama, yaitu Tilawatil Qur’an, Qiro’at Sab’ah, Hifdzil Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dengan 3 bahasa, Fahmil Qur’an, Syarhul Qur’an, Khat, dan Musabaqah makalah ilmiah.

Tema MTQ disampaikan bupati adalah “Mewujudkan NTB Gemilang Melalui Implementasi Nilai-Nilai Universal Al-Qur’an dalam Membangun Generasi Qur’ani yang Bermartabat, Amanah dan Berkah” dengan sistem dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final, kecuali cabang Fahmil Qur’an yang diselenggarakan dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan, semi final, dan final.
Selanjutnya bupati melaporkan beberapa arena/majelis pelaksanaan MTQ. Di antaranya Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat untuk cabang Tilawatil Al-Qur’an, baik untuk anak-anak, remaja, tuna netra dan dewasa. Masjid “Baital Atiq” Gerung untuk Qira’at As-Sab’ah, baik itu untuk mujawwad remaja, mujawwad dewasa, murattal remaja, dan murattal dewasa.
Masjid Al-Haya’ BTN Perumahan Daerah untuk Tilawah Al-Qur’an dan Hifzh Qur’an, khususnya untuk cabang Tartil Al-Qur’an 1 juz dan tilawah serta 5 juz tartil dan tilawah. Masjid Al-Walidain Pondok Pesantren “Nurul Hakim” Kediri untuk cabang untuk Hifzh Al-Qur’an 10 juz, 20 juz, dan 30 juz. Masjid Darussolihin Pondok Pesantren “Al Ishlahuddiny” Kediri untuk Tafsir Al-Qur’an, baik untuk tafsir ber-Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, maupun Bahasa Inggris.
Selain itu, SKB Gunungsari juga dijadikan sebagai arena musabaqah untuk Fahm Al-Qur’an dan Syarh Al-Qur’an. SMAN 2 Gerung untuk Khoth Al-Qur’an, baik untuk naskah, hiasan mushaf, dekorasi, maupun yang kontemporer. Dan terakhir SMAN 1 Gerung untuk Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an.

Tujuan MTQ dibacakan bupati adalah untuk menjadi arena pembinaan buat para Qori’ atau Qori’ah dan Hafidz atau Hafidzah, dengan harapan dapat memilih peserta terbaik dari masing-masing cabang Musabaqah yang akan menjadi duta Provinsi NTB ke MTQN XXVIII di Padang Sumatera Barat tahun 2020. Bupati pada bagian ini membacakan lagi sebuah pantun: “Banyak-banyaklah berbuat amal, berbuat baiklah walau tak kenal, semangat MTQ hasilnya maksimal, bisa berkiprah ke tingikat nasional,” pantun bupati.
MTQ, kata bupati, bisa menjadi sarana menjalin silaturrahmi untuk menguatkan rasa kebangsaan, serta memperteguh semangat membangun NTB Gemilang. Pada bagian akhir laporannya, bupati menegaskan agar mengutamakan sportivitas. “Kalah menang hal biasa, yang menang menjadi juara, jujur sportif yang utama, menjadi ibadah kepada Allah ta’ala,” ajak bupati.
Selain gubernur, wakil gubernur dan Penjabat Sekretaris Daerah NTB Iswandi, pembukaan MTQ ini dihadirioleh pimpinan dan anggota DPRD Provinsi NTB, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani Jabat, Kapolda NTB Brigjen Pol. Nana Sudjana, pimpinan dan anggota DPRD kabupaten/kota se-NTB, beberapa kepala daerah di antaranya Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmy, Bupati Kabupaten Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, Bupati Kabupaten Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, Walikota Bima Muhammad Lutfi, serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyakarat. Humas Lobar

SELAMAT BERTUGAS DEWAN HAKAM

Gubernur Nusa Tenggara Barat (kiri) memberikan ucapan selamat kepada 113 Dewan Hakam yang dikukuhkan di Panggung Utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXVIII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Kamis (3/10/2019). Dewan Hakam akan bertugas untuk mengawasi dan memberikan penilaian kepada pasa peserta MTQ. diskominfo/YL

BIMBINGAN OFFICIAL

Qorik Tingakt Remaja mendapat bimbingan dari offecialnya di Masjid Baital Atiq Gerung Lombok Barat, Jumat (4/10/2019). Qorik tersebut adalah salah satu peserta Musabaqoh Tilawatil Quran ke 28 Tingkat Provinsi NTB golongan Qira’at Murattal.  Diskominfotiklobar/ivan/rasidibragi

Gubernur Buka MTQ 28 NTB, Sopoq Angen Diharapkan Jadi Inspirasi Pimpinan Daerah se NTB

Gerung, Kominfotik – Gubernur NTB Zulkieflimansyah membuka MTQ 28  Tingkat Provinsi NTB  yang menjadi moment sakral digelarnya event dua tahunan Provinsi NTB di halaman Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (3/10/2019). Gubernur NTB, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat bersama unsur Muspida Provinsi NTB dan para Bupati/Walikota se NTB turut hadir pada MTQ yang diikuti 870 Kafilah se NTB.

Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah memberi apresiasi dengan tampilan panggung utama MTQ 28 Provinsi NTB di Lombok Barat. Kekaguman orang nomor satu di NTB ini dikemukakannya dengan menyebut MTQ 28 di Lobar ini menjadi MTQ terromantis di dunia.

Pasalnya selain penataan dan artistik panggung yang indah dalam balutan pewarnaan yang menyejukkan juga di belakang panggung dinari temaramnya cahaya rembulan di ufuk barat.

“Selain itu saya terkesan dengan Bupati dan Wakil Bupati kerapkali dalam suatu pertemuan ungkapan yang sering diungkapkan oleh kedua pimpinan daerah ini adalah ungkapan “sopoq angen”. Dan saya baru ngerti maksudnya yakni dimana kita hidup damai dan indah di bawah terlebih kenikmatan Al Qur’an Nul Qarim,” ungkap Gubernur dihadapan ribuan kafilah se NTB dan masyarakat Gerung dan sekitarnya.

Gubernur juga teringat akan syair seorang ulama besar Islamyang menyebutkan bagaimana mengekspresikan kehidupan sosial kemasyarakatan di dunia ini begitu indah dan lezatnya dengan berdasarkan aturan yang ada dalam dalam Al Qur’an.

“Mudah-mudahan sopoq angenya pimpinan daerah Lobar akan mengispirasikan Kepala Daerah lainnnya se NTB.

Gubernur juga mengambil contoh pada zaman Rasulullah Muhammad SAW akan satu tradisi yang biasa dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Muhammad SAW ketika bersama-sama hadir dalam satu majelis yang dihadiri beragam manusia dan tidak pernah lupa akan Al Quran sebagai Kala-Mulloh.

Pria kelahiran Sumbawa ini menyitir Surat Al Asri. Ia mengajak khalayak di NTB ini akan makna mendalam surat pendek ini untuk dinternalisasikan saat berlangsungnya MTQ 28 NTB di Lombok Barat. Internalisasi dimaksud Gubernur yakni jangan sampai perhelatan besar seperti MTQ ini melupakan substansi dari kegiatan MTQ ini sendiri.

“Bahkan salah satu ulama besar menyatakan, seandainya Al Quran bisa direduksi dengan satu surat ini saja, maka akan mampu menenggelamkan kegelisahan manusia di muka bumi ini,” ungkapnya.

Dikatakan, demi waktu yang dihabiskan manusia dari awal hidup sampai akhir hidup menghadapi Maha Kuasa. Bahwa sesungguhnya kegelisahan atau kegundahan hati seseorang itu tak akan pernah ada, kecuali mereka yang tertanam padanya keimana dan ketaqwaan dan merasakan kehadiran Aloh SWT dalam sanubari nya.

Mantan anggota DPR RI tiga periode ini menjeklaskan, bahwa indikator keimanan manusia dipertanyakan dalam surat Al Anfal pada ayat 2. Alloh berfirman, salah satu indicator orang dikatakan beriman adalah mereka mereka yang jika disebut nama Alloh maka bergetar dan berguncang hatinya. Ketika ayat ayat Alloh diperdengarkan maka akan bertambah keimanannya.

“Demikianlah di bumi Lombok Barat ini hari-hari mendatang akan banyak Asma Alloh didengungkan, diperdengharkan dan dikumandangkan. Mudah mudahan ketika ayat-ayat Alloh diperdengarkan, dibacakan akan menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT. Sehingga dengan bertambah iman dan bergetarnya hati kita mudah-mudahan NTB Gemilang menjadi lebih baik akan bisa terwujud.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si menyampaikan ucapan terima kasihnya atas penunjukan Lobar sebagai tuan rumah MTQ oleh Pemprov NTB. Penunjukan ini akan mampu menyulut semangat masyarakat di Lobar untuk terus membangun daerah yang berlandaskan Al Quran dengan mengedepankan Keridhoan Alloh SWT.

“Kami sering mengatakan Lobar Mantap untuk NTB Gemilang,” ujar mantan Ketua KPUD NTB ini.

Dalam laporannya Bupati menjelaskan, MTQ ini diikuti 10 kabupaten/kota yang terbagi menjadi 270 peserta putra, 280 peserta putrid dan 310 ofisiel. Para peserta akan bermusabaqoh dalam 8 cabang utama. Diantaranya, cabang Tilawah Al-Qur’an, Cabang Qira’at assab’ah, Qira’at As-Sab’ah Muraal Dewasa putra dan putri, cabang Hifzh Al Qur’an, cabang Tafsir Al-Qur’an, cabang Fahm Al-Qur’an, cabang Syarh Al-Qur’an, cabang Khath Al-Qur’an, cabang Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an (M2IQ) Putera dan Puteri, cabang Fahmil Qur’an, cabang hifzh Al-Qur’an,  cabang Tafsir Al-Qur’an, cabang Fahm Al-Qur’an, cabang Syarh Al-Qur’an, cabang Khath Al-Qur’an dan cabang Musabaqah Makalah Ilmiah Al Qur’an (M2IQ).

Thema MTQ “Mewjudkan NTB Gemilang Melalui Nilai-Nilai Universal Al Quran Dalam Membangun Generasi Qurani yang Bermartabat, Amanah dan Berkah”.

Selanjutnya sistem MTQ pada MTQ kali ini dilakukan dalam dua babak yakni babak penyisihan dan babak final, kecuali untuk cabang fahmil Quran yang diselenggarakan dalam tiga babak.

Seluruh MTQ diselenggarakan di berbagai majelis musabaqah. Diantaranya Lapangan kantor Bupati Lobar utk cabang Tilawatil Quran, baik anak-anak, remaja, tuna netra dan dewasa. Masjid Baital Atiq Gerung untuk cabang Qiroah Sab’ah baik untuk mujawat remaja dan dewasa. Masjid Al Hayya BTN Perumda Gerung untuk Tilawatil Quran dan Hifzil Quran, khusus untuk cabang Tilawatil Quran. Selanjutnya di Masjid Walidain Ponpes Nurul Hakim Kediri, Masjid Darussholin Ponpes Islahudiny Kediri, SKB Gunungsari, SMA 1 dan 2 Gerung. (her).

Pawai Taarruf MTQ 28 NTB, Kafilah 10 Kabupaten Kota Siap Rebut Juara

Gerung, Diskominfotik – Pawai Taaruf dalam rangka gelaran MTQ 28 Provinsi NTB berjalan sukses  di Jalan Soekarno Hatta Gerung Lombok Barat, Kamis (3/10/2019).   Laporan Reporter Diskominfo Ria Haryana mengungkapkan pawai taaruf berjalan lancar, pesertanya ramai dan penuh semangat dan kegembiraan. Sepuluh Kabupaten Kota yang mengikuti MTQ siap merebut juara, termasuk Lombok Barat akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan juara umum yang telah dicapai dua tahun lalu di Kabupaten Bima.

Suasana pawai taaruf selengkapnya dilaporkan Bagian Humas Setda Lombok Barat sebagai berikut :

Pawai ta’aruf kafilah MTQ ke-28 tingkat Provinsi NTB didahului dengan melintasnya mobil hias yang membawa piala bergilir MTQ yang sebelumnya diraih Kabupaten Lobar pada MTQ ke-27 di Bima tahun 2017. Berikutnya diikuti berturut-turut oleh Drum Band Gema Tripat, pembawa bendera MTQ, bendera merah putih dan bendera petaka Provinsi NTB. Di belakangnya tampak sejumlah siswa berpakaian Pramuka, Forum Lintas Agama Lobar dan Majlis Ta’lim Hidayatuddarain Dasan Geres Gerung.

Yang unik, selain ditandai dengan sejumlah lampu lampion bernuansa Tionghoa di sekitar bagian luar Kantor Bupati Lobar, pawai ini juga diikuti oleh Umat Hindu dan Umat Budha Lobar, yang menggambarkan tingginya toleransi di daerah ini. Baru setelah itu kafilah perwakilan dari 10 kabupaten/kota yang ada di NTB beriringan dimulai dengan kafilah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Menariknya, sejumlah pejabat dan staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Lobar juga turut mengiringi.

Kafilah KSB yang menghadirkan 87 orang terdiri dari peserta dan official diiringi oleh para pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lobar dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Selain itu, alunan drum band SMPN 1 Gerung juga mengiringi kafilah kabupaten yang ber-motto Pariri Lema Bariri yang bermakna semangat untuk saling membangun dan menjaga daerah dengan saling membantu satu salam lain antar masyarakat ini.

Di belakang KSB adalah kafilah Kabupaten Dompu sebanyak 83 orang. Kafilah ini diiringi sejumlah pegawai dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pariwisata. Kafilah dari kabupaten yang ber-motto Nggahi Rawi Pahu yang bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan ini, juga diiringi drum band SMPN 1 Labuapi.

Kafilah urutan ketiga adalah Kafilah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sebanyak sekitar 90 orang. Kabupaten yang ber-motto Patuh Karya (masyarakat berkeyakinan bahwa manusia yang patuh yaitu yang tunduk, sami’na wa ato’na adalah manusia sejati) ini diiringi oleh sejumlah staf dari Dinas Perijinan, Dinas Pemuda dan Olahraga dan Rumah Sakit Patut Patuh Patju Lobar.

Menyusul kafilah Lotim adalah kafilah dari Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari sekitar 90 peserta dan official. Kafilah ini diiringi oleh pegawai dari Dinas Pendapatan Daerah Lobar. Selain itu, kafilah dari kabupaten yang bermotto Sabalong Samalewa (semangat untuk berkerjasama, gotong royong, tolong menolong) ini juga diiringi oleh drum band SMPN 5 Gerung dan SDN 4 Dasan Geres.

Kafilah Kabupaten Sumbawa diikuti oleh kafilah Kabupaten Bima. Bagian terdepan kafilah ini menggunakan gaun Mbojo, ciri khas Bima. Kafilah ini terdiri dari sekitar 80 orang yaitu 55 peserta dan 25 official. Kafilah dari kabupaten yang ber-motto Mbojo ini diiringi staf dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perumahan dan Pemukiman, dan Perpustakaan Daerah serta drum band Nurul Mujahidin NW Penimbung.

Kafilah keenam adalah kafilah yang cukup semarak, yaitu kafilah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Dikatakan semarak karena selain diikuti langsung Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri, kafilah ini juga disebut sebut diiringi oleh sekiatr 2500 orang, di antaranya masing-masing OPD Loteng diharuskan menghadirkan 40 orang staf. Kafilah ini diiringi oleh staf dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kafilah yang ber-motto Tatas Tuhu Trasna (Tatas artinya mampu, arif, bijaksana, memiliki pengetahuan dan cara pandang yang berwawasan luas serta jauh ke depan, Tuhu artinya rajin bekerja, dinamis dalam bekerja, ulet, sungguh-sungguh dan tidak mengenal putus asa dan memiliki kemauan menjalankan tugas, dan Tasne artinya memiliki budi pekerti luhur jiwa kasih sayang terhadap sesama, patuh kepada ibu bapak termasuk pada guru dan pemimpin (pemerintah) serta kepada masyarakat dan bangsa), ini juga diiringi oleh drum band MAN 1 Praya dan drum band SMKN 1 Praya.

Kafilah ketujuh adalah kafilah dari Bima Kota. Kafilah dari kabupaten yang ber-motto Maja Labo Dahu (orang yang beriman dan bertaqwa akan malu kepada Tuhan, kepada manusia dan diri sendiri dan takut kepada Allah dan juga kepada manusia apabila tidak mematuhi perintah dan larangan agama dan adat yang baik), ini diiringi oleh pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Lingkungan Hidup, serta drum band SMPN 1 Lingsar.

Mengikuti kafilah Bima Kota adalah kafilah Kota Mataram. Kafilah dari Kota yang ber-motto Maju, Religius dan Berbudaya ini diikuti oleh 82 orang peserta dan official. Di belakangnya juga mengiringi staf dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan RS Awet Muda Narmada.

Kafilah kesembilan adalah kafilah dari Kabupaten Lombok Utara. Kabupaten yang ber-motto Tioq, Tata, Tunaq (tumbuh, mengelola dan menyayangi) mengirimkan 79 perwakilan, termasuk 31 official. Kafilah ini diiringi oleh staf dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Dan kafilah terakhir adalah kafilah tuan rumah, Lombok Barat. Kafilah ini diikuti juga oleh Plt Asisten III Hj. Lale Prayatni. Kafilah Lombok Barat cukup bersaing dengan jumlah pengiring kafilah Loteng. Di belakang kafilah tuan rumah yang ber-motto Patuh Patut Patju (Patut yang berarti baik, terpuji, hal yang tidak berlebih-lebihan, Patuh artinya rukun, taat, damai, toleransi, saling harga menghargai, dan Patju berarti rajin, giat, tak mengenal putus asa) ini, mengiringi di antaranya drum band SDN 1 Gerung Utara, PKK Lobar, GOW Lobar, IISWARA Lobar, Satpol PP, Dinas Pertanian, beberapa camat, UPT Dikbud dan kepala sekolah se-Gerung, pengawas sekolah, drum band SMPN 5 Narmada, SDN 2 Gerung Selatan, SMAN 1 Gerung, MAN 1 Gerung, SMPN 4 Gerung, drum band SMPN 2 Gerung, drum band Nurul Ummat Lembar, dan lain-lain. Pengiring terakhir dari semua kafilah adalah Palang Merah Indonesia (PMI).

QIRA’AT MURATTAL

Peserta no undi 7.04 membaca kitab suci Al-qur’an di Masjid Baital Atiq Gerung Lombok Barat, Jumat (4/10/2019). Peserta Musabaqoh Tilawatil Quran golongan Qira’at Murattal Tingakat Remaja hari ini sedang berlomba. Jumlah peserta dari Kabupaten/Kota se NTB sebanyak 20 terdiri dari 10 putra dan 10 putri. MTQ Golongan Qira’at Murattal dimulai jam 9.00 wita samapai selesai. Diskominfotiklobar/ivan/rasidibragi

DEWAN PENGAWAS DARI PERWAKILAN KAFILAH

Sejumlah Pengawas Lomba dari Setiap Perwakilan Peserta yang berlomba mengawasi jalannya Lomba  Saryh dan Fahm Al Qur’an di Majelis VII Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB ) Gunungsari Lombok Barat, Jum’at (4/10/2019). Peserta Yang mengikuti Mata Lomba Saryh dan Fahm Al Qur’an berjumlah 120 peserta yang terbagi dalam tiga regu. diskominfo/YL

MAJELIS VII MATA LOMBA SAYRH DAN FAHM AL QUR”AN

Sejumlah Peserta Lomba Saryh dan Fahm Al Qur’an Menyimak Soal yang dibacakan Dewan Hakam di Majelis VII Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB ) Gunungsari Lombok Barat, Jum’at (4/10/2019). Peserta Yang mengikuti Mata Lomba Saryh dan Fahm Al Qur’an berjumlah 120 peserta yang terbagi dalam tiga regu. diskominfo/YL

PENGAMBILAN NOMOR GROUP

Sejumlah Ketua Kontingen Peserta Lomba Saryh dan Fahm Al Qur’an Mengambil Nomor Urut Group di Majelis VII Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB ) Gunungsari Lombok Barat, Jum’at (4/10/2019). Peserta Yang mengikuti Mata Lomba Saryh dan Fahm Al Qur’an berjumlah 120 peserta yang terbagi dalam tiga regu. diskominfo/YL

MTQ ke XXVIII dibuka dengan Pemukulan Beduk

Giri Menang Gerung, Diskominfotiklobar – Musyabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXVIII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019 di Lombok Barat dibuka dengan pemukulan Beduk dan diiringi dengan dentuman bunyi mercon kembang api yang bergemuruh dilangit Lombok Barat. Gubernur NTB H. Zulkiflimansyah membuka dengan pemukulan beduk itu didampingi Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di halaman Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang Gerung, Kamis (3/10/2019).

Gubernur dalam sambutannya mengharapkan dengan lantunan al-qduran beberapa hari ini di bumi Lombok Barat akan meningkatkan iman dan takwa warga masyarakat Lombok Barat khususnya dan masyarakat Nusa Tenggara Barat pada umumnya.

“kita harapkan dengan lantunan al-quran selama berlangsungnya acara MTQ ini, semoga dapat meningkatkan iman dan takwa masyarakat Lombok Barat dan masyarakat Nusa Tenggara Barat,”.

Sementara itu Bupati Lombok Barat dalam laporannya mengatakan MTQ bertujuan untuk menjadikan arena pembinaan buat Qori dan Qoriah. Selanjutnya ingin menjadikan sebagai ajang untuk memilih peserta terbaik dari masing-masing cabang untuk mewakili Provisi Nusa Tenggara Barat ke MTQ Tingkat Nasional yang ke XXVIII di Padang Sumatrera Barat tahun depan.

“MTQ ini bertujuan membina para qori dan qoriah untuk selanjutnya memilih peserta terbaik dari masing-masing cabang untuk mewakili Provinsi NTB ke MTQ Tingkat Nasional yang akan digelar di Padang Sumatra Barat”, ungkapnya.

MTQ ke XXVIII Tingkat Provinsi NTB di Lombok Barat akan berlangsung hingga 9 Oktober 2019 dengan berbagai kegiatan lomba di 8 lokasi arena atau majlis dan di arena utama dilakukan juga Bazar dan Pameran hasil kerajinan Lombok Barat. Diskominfotiklobar/yani/rasidibragi

1 5 6 7 8 9 10