SMAN 1 Narmada Mandiri Kelola Sampah

GIRI MENANG-SMAN 1 Narmada Lombok Barat sudah mampu mengelola secara mandiri sampah di sekitar lingkungan sekolah. Bahkan para siswa dan guru mampu mendaur ulang sampah. Pihak sekolah pun menjadikan pengeloaan sampah ini sebagai program unggulan.

Untuk memaksimalkan gerakan pen­gelolaan sampah ini, pihak sekolah mengundang para praktisi dari kelompok Gerakan Paman Sam (Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah).

Kegiatan yang dilaksanakan Paman Sam bertahap dari kelas ke kelas. Beberapa kerajinan yang bahannya dari sampah dipamerkan. Seperti tas, dompet, pas bunga, ingke dan lainnya.

“Dengan pengelolaan yang bagus sampah ini bisa mendatangkan uang,” Koordinator Paman Sam Ummi Ningsih, kemarin.

Ummi menjelaskan berbagai cara untuk mengolah sampah yang nantinya memiliki nilai komersil. Dengan kegiatan ini, diharapkan kesadaran siswa tidak membuang sampah sembarangan.

“Saya berharap siswa bisa memanfaatkan sampah untuk membuat kerajinan yang saat ini banyak diminati wisatawan asing,” katanya.

Untuk mengelola sampah menjadi kerajinan, ia siap memberi pelatihan. Untuk itu, dia meminta agar sekolah bisa memanfaatkan secara maksimal sampah di sekolah. Sementara sampah organik bisa dijadikan sebagai pupuk kompos yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk merawat tumbuhan di sekolah.

“Sampah organik ini tinggal menyiapkan tempat pengolahannya saja,” ujar istri Kepala Desa Narmada ini.

Sementara itu Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Narmada Mustaannullah mengatakan, pihaknya menyambut baik program ini. Pelatih datang dengan ikhlas, memberikan sosialisasi kepada siswa terkait manfaat sampah yang bisa menjadi kerajinan dan pupuk kompos.

Setelah pelatihan ini, para siswa di­harapkan langsung praktek sehari-hari. Sampah organik dijadikan kompos, sampah anorganik diolah menjadi kera­jinan tangan.

“Kami akan bentuk pemberdayaan kader dan pengolahan sampah di seko­lah,” ujarnya.

Walaupun program ini sudah berjalan, pihak sekolah masih terkenadala fasilitas. Sekolah tidak memiliki mesin pencacah untuk menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos.

“Mudah-mudahan tahun ini ada yang mau menyumbang mesin pencacah,” harapnya.

Sumber: Lombok Post, Kamis 6 Februari 2014

Camat Batulayar Siap Berbenah

GIRI MENANG-Pergantian roda kepemimpinan berlangsung di Kecamatan Batulayar. Camat Batulayar yang dulunya dipegang H Mudjitahidin kini digarap Camat baru benama H Arif Rahman.

“Saya dilantik Bupati Lobar H Zaini Arony dengan banyak PR yang menanti. Salah satunya pembenahan wilayah Senggigi sebagai wilayah pariwisata yang ada di Kecamatan Batulayar,” kata Arif Rahman kemarin pada Lombok Post usai kegiatan maulid di kantornya.

Ia menjelaskan di saat kepemimpinan kini, banyak sekali tugas yang akan diemban. Mulai dari pengurusan desa hingga RT. Tak hanya itu tugasnya juga demi menjaga kenyamanan dan keindahan tempat wisata yang ada di daerah Kecamatan Batulayar.

Arif berjanji akan membenahi beberapa tempat yang perlu dibenahi. Rencana tersebut akan direalisasikan sebagai program 2014.

Ia mengatakan pihaknya pada tahun 2014 akan membenahi sejumlah tempat pariwisata. Dimana fokus pembenahan yakni terhadap tempat yang memiliki tingkat kunjungan wisata yang banyak terlebih dahulu. “Ini untuk menarik para wisatawan ke Senggigi,” jelasnya.

Salah satu upayanya dengan akan mengangkat tradisi budaya lokal seperti “Dulang Penamat”. Tradisi ini diinginkan bisa ada di setiap event yang akan digelar di Kecamatan Batulayar. Upaya ini untuk mengenalkan bagaimana budaya yang ada di daerah pada para wisatawan yang datang. “Ini bisa jadi tontonan budaya untuk para turis yang datang,” ujarnya.

Lebih lanjut Arif mengaku, jika potensi obyek wisata di Seng­gigi sangat banyak sehingga perlu dikelola dengan lebih baik seluruhnya kedepan. Ia juga mengatakan bila alasan alokasi dana dijadikan alasan belum tertatanya pariwisata ini merupakan ala­san klasik. “Alasan klasik yang sering saya dengar belum bisanya pembenahan disebabkan dana yang tersedia untuk pemeliharaan dan perbaikan aset wisata sangat kurang,” jelasnya.

Ia juga menambahkan untuk meningkatkan itu semua, harus ada kerjasama dari semua lini. Agar bisa memberikan kenyamanan pada para wisatawan yang datang. Itulah yang kini menjadi tugasnya. Ia mencontohkan salah satu tugasnya yaitu pembe­nahan wilayah pantai Senggigi yang masih digunakan tempat bersandarnya perahu. “Ini tugas utama saya dilantik sama Bupati Lobar. Tapi saya yakin ini akan segera diselesaikan janjinya.

Permasalahan lainnya akan diusahakan terselesaikan. Yang penting kini bagaimana bekerja dengan mewujudkan program yang ada.

Sumber: Lombok Post, Kamis 6 Februari 2014

Satpol PP Razia PNS dan Pelajar BOLOS

Giri Menang – Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pelajar terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kemarin pagi.

Pantauan wartawan, Satpol PP mulai menyisir pasar tradisional Gerung sekitar pukul 10.00 Wita. Di lokasi itu ditemukan dan sejumlah PNS yang sedang berbelanja. Enam orang PNS yang terjaring didata petugas. Mereka yang terjaring razia hanya bisa pasrah saat didata petugas.

Setelah selesai menyisir pasar dan mendata PNS, Satpol PP melanjutkan razia ketempat-tempat yang sering dijadikan lokasi nongkrong pelajar yang bolos seperti warnet, rental plasytation dan taman kota. Satu orang pelajar berhasil diamankan petugas saat sedang bermain playstation dan tampak pasrah saat diangkut ke mobil patroli untuk didata dan dikembalikan ke sekolah.

Menariknya, saat akan menangkap dua pelajar yang kedapatan nongkrong disebuah warung saat jam sekolah, dua pelajar tersebut berani melawan petugas dan sempat cekcok serta adu mulut. Seorang pelajar mengaku kalau dirinya sudah pulang dari sekolah dan menolak diangkut ke mobil patroli dan seorang lagi mengaku kalau dirinya sakit dan akan kerumah sakit namun anehnya masih menggunakan seragam sekolah.

Setelah sempat adu mulut dua pelajar tersebut berhasil kabur. Petugas hanya menyita kunci sepeda motor dan tas pelajar yang tertinggal diwarung tersebut.

Selain itu, saat akan menangkap beberapa pelajar yang nongkrong di sebuah rumah yang dijadikan tempat nongkrong saat jam belajar, petugas hanya mendapatkan beberapa motor yang diduga milik pelajar bolos tersebut. Dari keterangan warga, setiap hari rumah tersebut memang dijadikan nongkrong pelajar yang bolos.

“ Tadi banyak yang nongkrong Mas, tapi terus kabur kayaknya diberi tahu temannya kalau ada razia,” cetus seorang warga.

Sementara itu, Kasat Pol PP Lobar, I Nengah Sugiartha menyatakan razia PNS dan pelajar ini bertujuan meningkatkan disiplin PNS dan pelajar, agar tidak keluyuran pada saat jam kerja dan belajar. “Ini juga sebagai tindak lanjut dari perintah Bupati dan Gubernur untuk merazia PNS dan pelajar yang keluyuran,“ paparnya.

Ditambahkannya, setelah mendata semua PNS yang kedapatan keluyuran saat jam kerja, Satpol PP akan menyerahkan data tersebut ke masing-masing SKPD dan Sekda selaku pembina. “ kita hanya menjaring dan mendata saja untuk sanksi kita serahkan ke pimpinan tertinggi, “ pangkasnya.

 

Sumber : Lombok Post, Rabu (5 Februari 2014)

WASPADAI ANCAMAN GEL0MBANG TINGGI

BMKG Ingatkan Pengguna Transportasi Laut

GIRI MENANG-Cuaca buruk yang terjadi belakangan terakhir terus dipantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi NTB. Masyarakat pengguna transportasi laut dihimbau untuk mewaspadai ancaman gel- ombang tinggi. Imbauan tersebut disampaikan Prakirawan Stasiun Klimatologi Anas Baihaqi.

“Kita mengimbau kepada seluruh pengguna transportasi laut untuk berhati-hati saat melakukan perjalanan laut, terutama kapal-kapal kecilkata Anas di ruang kerjanya, kemarin.

Himbauan ini juga berlaku untuk pelabuhan lain yang ada di NTB. Hal itu di sebabkan gelombang di perairan NTB masih akan relatif cukup tinggi hingga beberapa hari kedepan. Khususnya pelayaran rute Lembar-Padang Bai, Kayangan-Pototano, dan lainnya.

“Prediksi kita sejak Minggu (2/2) lalu hingga satu minggu kedepan, perairan wilayah NTB tinggi gelombangnya rata- rata berkisar 2-3 meter hingga 3-4 meter,” ujarnya.

Pada Minggu (2/2) lalu, peringatan gelombang tinggi 4-6 meter dengan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang telah dikeluarkan BMKG. Dan Senin kemarin, gelombang tinggi dipantau di kisaran 3-4 meter. Kondisi yang sama juga akan berlaku di hari ini.

Anas kembali mengingatkan para nelayan dan pengguna jasa angkutan perairan untuk mewaspadai peringatan gelombang tinggi hingga 7 hari ke depan. Informas i prakiraan cuaca ke- lautan akan selalu di update setiap harinya untuk mendapatkan kondisi cuaca teraktual beserta prediksi terkininya.

‘’Untuk situasi seperti ini update kondisi tiap harinyabisa dilihat di http://www.facebook.com/klimatkediri,” ujarnya.

Sementara, lanjut Anas, untuk tanggal selanjutnya gelom­bang kemungkinan bisa turun di hampir semua perairan di selatan NTB yakni di kisaran 2-3 meter. Untuk ketinggiannya juga fluktuatif melihat kondisi putaran angin.

“Tanggal 5-8 Februari ketinggian gelombang turun hanya 2-3 meter,’’imbuhnya.

Meski kini dalam kondisi cuaca kurang bersahabat, stasiun klimatologi tak akan melarang pihak jasa penyeberangan dalam hal ini ASDP dan pihak terkait membuka penyeberan­gan kapal. Karena mereka telah memiliki otoritas untuk menentukan buka tutupnya penyeberangan di pelabuhan.

“Kami hanya berikan himbauan untuk hati-hati gelombang tinggi. Tapi yang menentukan tetap otoritas jasa penyebran- ganterangnya.

Sementara itu untuk para nelayan diharapkan jangan untuk melaut dulu saat ini. Melihat kondisi cuaca yang tak menentu di perairan. “Kondisi gelombang tinggi ini bisamembahayakan para nelayan bila memaksa untuk melaut,” tandasnya.

Sumber : Lombok Post, Selasa, 4 Februari 2014.

MARET, LOBAR BERLAKUKAN PAJAK ONLINE

GIRI MENANG – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akan menerapkan sistem pembayaran pajak online tahun ini. Sistem pembayaran semacam, ini diberlakukan untuk meminimalisir kebocoran pajak, baik pada wajib pajak (WP) maupun petugas penagih pajak. Sekretaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Lobar, Fauzan Husniadi mengatakan, seharusnya sistem online sudah diberlakukan awal Januari 2014, namun karena membutuhkan pengadaan maka dijadwalkan efektif berlaku pada awal Maret mendatang.

Adanya sistem pajak online, pemkab tidak lagi membutuhkan pegawai untuk memungut pajak. Pasalnya semua transaksi yang terjadi pada WP akan diketahui jumlahnya dan secara otomatis pajaknya akan masuk langsung ke kas daerah.

Kita pakai sistem website, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak Telkom ujarnya.

Untuk menerapkan sistem online pembayaran pajak dibutuhkan peralatan penunjang seperti perangkat komputer dan jaringan online serta pendampingan sumber daya manusia (SDM). Untuk pengadaan peralatan saja dibutuhkan dana tahap pertama senilai Rp. 500 juta melalui pelelangan atau tender terbuka melalui LPSE. Oleh karena itu pihaknya mengundang semua perusahaan atau vendor untuk mengikuti tender terbuka ini.

Tahap awal ini kita akan uji coba untuk 30 WP yang terfokus di wilayah Senggigi baik untuk hotel, restoran dan tempat hiburan malam (THM)’’ paparnya.

Untuk diketahui pendapatan asli daerah (PAD) Lobar dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tahun 2012, target PAD Lobar Rp. 124 miliar dengan realisasi sebesar 80,7 persen dan tahun 2013 sebanyak Rp 130 miliar.

Realisasi persentase PAD 2013 memang rendah dibanding dengan 2012 karena ada penambahan target di tengah jalan, namun dari hitungan uang yang masuk tetap lebih besar PAD 2013 dengan selisih uang Rp 18 miliar.

 

Sumber : Lombok Post, Senin 3 Februari 2014.

PNS yang Pensiun 1 Februari, Otomatis Diperpanjang

Ditetapkannya batas usia pensiun PNS untuk pegawai pada jabatan administrasi menjadi 58 tahun dalam UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengundang perhatian masyarakat luas.  Banyak PNS terutama yang pada bulan Januari 2014 ini usianya sudah 56 tahun bertanya-tanya, kapan ketentuan itu berlaku. Apakah tetap menjadi PNS hingga 58 tahun, atau harus masuk purna tugas.
(lebih…)

Bupati Uji Baca Inak-inak Layaknya Guru

GIRI MENANG – Suasana bercuaca cukup panas namun cerah menjelang siang pada Rabu (22/1) kemarin tiba-tiba berubah menjadi senyum dan tawa ceria sejumlah ibu-ibu dan bapak-bapak tua (inak-inak dan amak-amak) di sebelah Kantor Desa Merembu Kec. Labuapi. Kondisi ini dilatari saat Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, M.Pd memberi sambutan sekaligus membuka Bhakti Sosial Alumni Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Faterna Unram) dirangkaikan dengan Dies Natalis 47 dan Lus­trum IX. Di sela-sela sambutannya, Bupati memanggil 5 orang tua jompo untuk menguji kemampuan bacanya. Bagi yang bisa membaca akan diberi uang.

Suasana tawa para ibu dan bapak mulai terdengar saat satu persatu dari lima orang ibu-ibu (Inak-inak) yang maju ke depan sebelum diminta membaca tulisan di Spanduk “Bhakti Sosial Alumni Faterna Dies Natalis 47 dan Lustrum IX” memperkenalkan diri dalam Bahasa Sasak.

Bupati Zaini: Siapa nama Ibu?

Inak Zainun

Bupati: Bisa membaca?

Inak Zainun: bisa

Bupati: Siapa nama guru ibu?

Inak Zainun: tidak tahu

Bupati: “Wah wah kurang berkah ilmunya tidak tahu gurunya,” ujar bupati sambil tertawa ringan. Sikap kocak dan manja inak-inak tersebut bak masa kanak- kanak dulu menjadi daya tarik untuk ditertawakan oleh rekan-rekan penonton yang lain yang serupa dengan yang maju.

Bila dua orang pertama yang diuji mengeja dan membaca begitu lancar, maka tidak demikian den­gan 3 lainnya.

Hj. Wasiah dan Inak Sarini misalnya maju ke depan hanya bermodalkan keberanian bukan ke­mampuan membaca.

“Saya tidak bisa baca,” kata masing-masing mereka. Namun karena sudah maju ke depan bupati tetap memberikan mereka masing-masing Rp 50 ribu.

Dilihat dari jumlah uang mungkin tidak seberapa, namun kebiasaan Bupati Zaini yang kerap dilakukannya setiap ada acara ini mengundang simpati dari para inak dan amak yang hadir.

Dari pantauan Humas, mereka, tidak hanya yang maju ke depan tapi juga hadirin lainnya senang den­gan kegiatan seperti ini, senyum dan tawa terenyuh pun kerap menghiasi setiap acara yang serupa. Dan Bupati Zaini, yang telah belasan tahun berkarir di dunia pendidikan pun, senang dengan selipan acara menguji baca seperti ini.

Bupati Zaini dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Faterna Unram yang berkenan mengadakan bhakti sosial di Merembu.

“Apa yang dilakukan ini merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ujar bupati.

“Terima kasih Pak Dekan (Prof. Ir. Yusuf Ahyar Sutaryono, Ph.D) yang mengambil tempat bhakti so­sial di Merembu,” tambah bupati. Kehadiran Faterna Unram, menurutnya, seperti tamu yang membawa rezeki yaitu berupa bantuan 200 sembako, pengobatan gratis dan penyuntikan hewan gratis.

“Ini sangat bermanfaat bagi kita semua,” tegas bupati.

Sementara itu, laporan panitia oleh Dr. Erwan dan sambutan dari Dekan Faterna Prof. Ir. Yusuf Ahyar, masing-masing menyampaikan terimakasih atas du kungan dari Bupati Zaini terhadap cara ini.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati Lombok Barat, Dr.H.Zaini Arony,” ujar Dr. Erwan. Bakti sosial yang dilakukan, katanya, merupakan salah satu rangkaian kegiatan reuni dan dies natalis Faterna Unram dengan kegiatan pengobatan ternak massal sekitar 150 ekor sapi, pengobatan dan sembako gratis

“Aset kami adalah dukungan dari masyarakat,” kata Prof. Yusuf. Dikatakannya, selain bhakti sosial juga akan diadakan symposium dan seminar nasional di Faterna Unram.

Hadir Kadis PU Ir Syakri, Kasat Pol PP Pak Ical, Kadis Dipertanakbun Ir.Chairul Bachtiar, Camat Labuapi, alumni Faterna dan mahasiswa/I KKN Unram, toga-toma serta ratusan masyarakat penerima bantuan.

Sumber: Lombok Post, Kamis 23 Januari 2014

Smpn 2 Labuapi Wakili NTB

LSS Tingkat Nasional 2014

GIRI MENANG-SMPN 2 Labuapi Lombok Barat akan mewakili NTB dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional 2014. Sekolah yang berada di Perampuan ini sebelumnya menjadi juara LLS tingkat provinsi NTB.

Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 2 Labuapi, H Junaedi mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan lomba yang akan digelar April mendatang. Caranya, memberikan kesadaran kepada semua guru dan siswa untuk menjaga lingkungan sekolah tetap bersih.

“Kami tidak memerintah guru dan siswa. Kami ingin siswa dan guru sadar akan kebersihan,” ucapnya.

Untuk menjaga kebersihan di sekolah, Junaedi sudah membagi tugas. Sekolah bagian selatan, utara, timur dan barat sudah ada koordinator kebersihan lingkungannya. Tugas membersihkan halaman ini mengacu pada pembagian kelompok yang ditentukan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah menambah pohon, bunga dan pohon palem di lingkungan sekolah agar lingkungan sekolah terlihat asri. Dengan cara ini dia optimis, tim dari pusat akan memberikan penilaian bagus.

Untuk menjaga lingkungan tetap bersih, kata pria asal Kediri Lom­bok Barat ini, sebelum melaksanakan proses belajar mengajar, guru dan siswa membersihkan lingkungan sekolah. Kegiatan ini dimulai pukul 06.30 Wita.

“Diharapkan, sekolah ini nantinya mampu menjadi juara pada LSS tingkat nasional 2014,” katanya.

Dikatakan, penyelenggaraan LSS ini erat kaitannya dengan usaha kesehatan sekolah. Tujuan akhirnya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Kesehatan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi dambaan kita semua. Dengan harapan akan terjadi terobosan dan inovasi yang efektif sehingga kesehatan guru dan siswa secara kesinambungan terus meningkat,” terangnya.

Sumber: Lombok Post, Senin 20 Januari 2014

Juara OSN Kebumian Tingkat Lobar

GIRI MENANG-Belajar dari pengalaman, itulah yang diterapkan siswi SMAN 1 Lembar Lombok Barat, Baiq Rusida Rahmawati pada lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Lombok Barat. Belajar dari kegagalan sebelumnya, pada lomba berikutnya dia memperbaiki diri dan keluar sebagai juara.

Wati, sapaan akrabnya, pernah ikut OSN bidang kebumian saat masih duduk di bangku kelas IX. Dia mempelajari ulang soal-soal tahun sebelumnya. “Saya tidak menyangka bisa meraih juara satu. Apalagi, lomba OSN diikuti siswa pilihan sekolahnya masing-masing,” ujar siswi berjilbab ini.

Akhirnya, dia berhasil meraih juara pertama lomba OSN bidang kebumian. Dia mampu mengalahkan puluhan siswa lainnya dari berbagai sekolah di Lombok Barat. “Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan,” ujarnya singkat.

Diceritakan, pada saat lomba semua siswa mengisi ruangan yang telah disediakan panitia. Waktu itu, kenangnya, peserta OSN kebumian terbagi dalam beberapa rombongan belajar. Soal kebumian terdiri dari pilihan ganda dan esai dengan jumlah soal ratusan lebih.

Memiliki persiapan cukup matang dengan mempelajari soal tahun lalu, Wati mampu menjawab soal. Namum, dia tidak percaya diri jawabannya benar atau tidak. Dia sempat pesimis, namun akhirnya bisa menjadi juara.

Sumber: Lombok Post, Senin 20 Januari 2014

Guru Harus Melek Teknologi

GIRI MENANG-Kinerja guru adalah masalah paling serius di dunia pendidikan Lombok Barat. Berbagai perkembangan perubahan di bidang pendidkan belum tentu bisa diikuti oleh guru. Akhirnya guru tertinggal jauh dalam berinovasi dalam mengajar.

“ Sulit menyesuaikan diri dengan sistem baru,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat H Fathurrahim.

Dikatakan, masalah itu terutama proses pembelajaran yang akan menjadi harapan di bidang pendidikan secara keseluruhan. Model pembelajaran zaman sekarang tidak terkungkung dengan pola lama. Pola lama, secara tidak disadari menjadi kebiasaan. Sehingga, terus menjadi kultur dan terus terbawa dalam pola pembelajaran yang seharusnya berbeda dengan yang baru. Padahal sistem dengan kurikulum baru memang semakin santai. Namun, harus tetap mengontrol pola pem­belajaran anak-anak.

Oleh sebab itu, mengubah mindset guru yang biasa mengajar dengan sistem ceramah merupakan pekerjaan rumah bagi Dikbud. Dikatakan, mereka secara pelan-pelan diberikan pemahaman. Bahkan, guru juga dituntut melek teknologi.

“Guru dianjurkan agar mengambil 10 persen dari sertifikasi untuk membeli laptop,” ujarnya.

Mereka tidak harus menunggu untuk mendapat pelatihan. Mereka, diharapkan berlatih sendiri dan menjadi familiar dengan teknologi. Teknologi, kata Rahim, akan lebih mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Dulu, harus mencari dan membondong buku, sekarang hanya dengan mengakses di mesin pencari Google yang terhubung dengan internet, sudah banyak buku dan informasi yang bisa didapat kan. Oleh sebab itu adanya fasilitas yang sangat gampang ini, diharapkan Rahim, bisa diikuti guru-guru di Lobar khusunya.

“Yang menjadi penekanan kami adalah menyesuaikan guru dengan teknologi,” katanya.

Sumber: Lombok Post, Senin 30 Desember 2013

1 28 29 30 31 32 53