Tarif Naik, Angdes Sepi Penumpang

Giri Menang-Kenaikan BBM yang diikuti naiknya tarif angkutan kini mulai dirasakan dampaknya oleh berbagai pihak. Termasuk juga oleh para sopir angkutan desa (angdes) yang mulai bingung.

“Bagaimana tidak pusing, belum ada penumpang hingga siang hari”, ujar Sumardi, salah satu sopir angdes jurusan Gerung-Sekotong, kemarin.

Ia mengungkapkan, dulu saat BBM belum naik, saat pagi saja bisa ada 8 angdes yang sudah jalan ke Sekotong melalui Gerung. Namun untuk saat ini, hingga siang hanya baru satu angdes yang jalan ke Sekotong.

Sumardi mengakui, kenaikan BBM yang memaksa naiknya tarif angkutan berimbas pada penurunan jumlah penumpang di Gerung menuju Sekotong. Kondisi ini tentu mengurangi penghasilan para sopir angkutan menuju Sekotong atau sebaliknya. Terlebih kenaikan BBM juga jelas berdampak pada kehidupan sopir angkut. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu nasib kami”, ujarnya diamini para sopir lainnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Juli 2013

Waktu Pembagian BLSM Belum Jelas

Giri Menang-Pemkab Lombok Barat (Lobar) masih belum bisa memastikan kapan penyaluran BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) bisa dilaksanakan. Pasalnya hingga kemarin, surat resmi kapan waktu pembagian BLSM untuk warga yang tidak mampu di Lobar belum diterima pemkab.

“Mungkin besok (hari ini, Red) kami akan berkoordinasi dengan pihak pembagi BLSM yaitu Kantor Pos Pusat Mataram”, kata Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Lobar Syarif Hidayatullah kepada Lombok Post.

Ia menjelaskan, dana BLSM tidak dibagikan oleh pemkab melainkan melalui Kantor Pos. Karena itu pemkab akan membicarakan hal ini dengan pihak kantor pos selaku penanggung jawab pembagian BLSM.

Parahnya, pemkab juga hingga saat ini belum menerima surat dari pusat mengenai BLSM. Namun Syarif sudah minta stafnya mengecek ke Jakarta.

“Data BLSM juga belum ada di pemkab, yang hanya ada hanya data penerima bantuan raskin”,ungkapnya.

Sementara itu, kades-kades yang ada di Lobar juga membenarkan jika mereka belum menerima pemberitahuan jadwal penyaluran dana BLSM ke masyarakat. Pendataan bagi masyarakat penerima bantuan itu pun belum di ketahui desa.

“ Sementara kami masih menunggu info resmi dari pemkab”, tandas H Mistari, Kades Gerimax Indah, Kecamatan Narmada.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Juli 2013.

PKK Maksimalkan Pembinaan ke Dusun

GIRI MENANG – Kegiatan organisasinya yang sangat padat tetap digeluti Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Nanik Zaini Arony. Pembinaan PKK ini sudah lama dilakukannya semenjak sang suami terpilih sebagai bupati. “Saya langsung tancap gas, seluruh kecamatan dan desa habis sudah saya kunjungi. Sedangkan dusun tinggal sedikit lagi,” ujarnya.

PKK saat ini terus memaksimalkan kunjungan ke dusun agar seluruhnya dapat dibina. Kegiatan semacam ini menurut Nanik, sangat baik agar pihaknya dapat menyerap berbagai aspirasi ditengah-tengah masyarakat. Sehingga aspirasi itulah yang akan dijadikan pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.

“Apapun bentuk aspirasi dari masyarakat, saya sampaikan langsung ke Bapak Bupati untuk selanjutnya diteruskan dan disampaikan ke SKPD terkait,” katanya.

Dalam arahan dan pembinaannya, Nanik kerap menekankan pentingnya pendidikan dalam keluarga sebagai unit terkecil kehidupan di masyarakat. Di tengah derasnya arus globalisasi saat ini keluarga harus dibentengi dan memiliki modal dasar mulai dari soal etika, moral, dan budi pekerti. “Jadi bukan ilmu pengetahuan saja yang lebih dikedepankan,” imbuhnya.

oleh karena itu, setiap bagian dari keluarga harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain. istri harus menghargai suami, demikian juga sebaliknya. “Banyak kasus moral dan sosial yang menimpa masyarakat,” katanya.

Sementara itu, kepala desa Gerimax Indah, kecamatan Narmada, H. Mistari mengatakan bahwa Ketua TP PKK dan rombongan sempat datang ke desanya. PKK memberikan pembinaan organisasi dengan menggandeng LSM perempuan. “Saat itu juga ada pemberian bantuan bagi beberapa kelompok pengrajin oleh TP PKK Lobar,” ujarnya. Diakuinya, TP PKK kabupaten memang sangat gencar turun langsung ke desa-desa memberikan pembinaan. Sehingga dirinya cukup berbangga karena istri bupati ini menyempatkan diri untuk datang ke desanya.

Sumber : Lombok Post, Senin 24 Juni 2013

Ramadhan, Pasokan Sembako Aman

GIRI MENANG-Mengantisipasi lonjakan harga yang biasa terjadi menjelang Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat (Lobar) melakukan pengecekan pasokan bahan sembako di beberapa pasar. Kepala Disperindag Lombok Barat H. Joko Wiratno memastikan tidak akan ada permasalahan soal stok barang atau komoditas menjelang ramadhan.

“Pasokan sembako di Lobar untuk Ramadhan dan Idul Fitri masih aman,” kata Joko.

Meski begitu, Joko pun mengakui jika harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik seiring rencana penerapan kenaikan harga BBM. Namun kondisi ini menurutnya, masih tergolong stabil. Karena nilai kenaikannya tidak signifikan.” Ini merupakan dampak psikologis pedagang terhadap rencana kenaikan harga BBM,” imbuhnya.

Pada musim penghujan saat ini, komoditi pertanian yang mengalami kenaikan seperti cabe dan bawang. Harga cabe rawit memang mengalami kenaikan yang signifikan disebabkan sulit didapat. Sementara bawang merah saat dijual Rp. 20 ribu–Rp. 22 ribu tiap kilogramnya.

“Kondisi tersebut adalah akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi, menyebabkan cabe dan bawang hasil panen petani busuk dan mengalami kekurangan pasokan di beberapa wilayah di Lobar,” imbuhnya.

Sumber : Lombok Post, 15 Juni 2013

Mengintip Kesuksesan H. Muzakkar

Giri Menang-Pahit getir melakoni bisnis jual-beli burung kicauan dan hias telah dirasakan H. Muzakkar. Namun wirausahawan asal Lombok Barat (Lobar) itu kini telah memetik hasil atas kegigihannya menjalankan bisnis.

Banyaknya peminat burung kicauan dan hias yang ada di Bali maupun Jawa membuat Muzakkar tertarik mengadu peruntungan bisnis di sektor itu. Sejak tahun 1997, ia pun mulai menekuni usaha burung hias maupun kicauan. Di satu sisi, pria paruh baya itu memang juga hobi dengan binatang ini.

Selama ini menurutnya, banyak para pecinta burung kicauan berburu untuk dapatkan burung dengan kicauan yang paling indah. Walaupun terkadang mereka harus merogoh kocek sangat dalam, para pehobi ini pun rela.

Peluang itulah yang memacu Muzakkar untuk giat berusaha. Dia bahkan tiap hari berburu burung hias dan kicauan untuk dijual kembali ke pelanggannya yang ada di Bali maupun Jawa. Ia pun berburu burung ini hingga Indonesia bagian timur yang banyak sekali jenis burung hias maupun berkicau.

“ Saya dulunya usaha bangunan tapi tak ada hasil sehingga mencoba peruntungan ini”, kata Muzakkar menceritakan awal usahanya.

Dia mengaku menekuni bisnis ini sangat mengasyikkan karena di dukung dengan hobi. Rasanya begitu ringan dan santai. Bisnis ini juga memberikan keuntungan yang menggiurkan karena penggemar burung kicauan itu lumayan banyak dan fanatik sekali.

Meski begitu, Muzakkar bukannya tidak pernah rugi. Dia pernah mengalami kerugian hingga Rp 80 juta karena burung yang dibelinya saat sampai ke rumah dalam kondisi mati. Burung sebanyak 80 ekor itu dibeli dengan harga masing-masing Rp 1 juta.

Pria ramah itu mengungkapkan, hingga kini usaha yang di gelutinya masih jarang ditekuni masyarakat. Kemungkinan karena citra bahwa bisnis ini tak jauh dari kesan jorok dan kumuh karena bersentuhan dengan hewan.

Banyak pemula mulai bertanya bagaimana dia bisa menjalankan usaha tersebut. Muzakkar hanya menitipkan beberapa hal agar diperhatikan sebelum melangkah ke teknik fisik usaha burung ini, antara lain pengenalan, analisa usaha dan permodalan.

Sumber: Lombok Post, Rabu 12 Juni 2013

Lembuak Wakili Lobar di Lomba Desa

Giri Menang-Desa Lembuak, Kecamatan Narmada terpilih mewakili Lombok Barat (Lobar) dalam Lomba Desa, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan P2KWSS (Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera) tingkat Provinsi. Penilaian lomba dilaksanakan kemarin, dihadiri 14 tim penilai provinsi, Sekda Lobar Hm Uzair, Kepala SKPD terkait, Ketua Dharma Wanita Lobar Hj Bq Alwani Uzair, anggota TP PKK kabupaten, muspika dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Uzair mengatakan jika desa ini memang layak keluar sebagai juara karena memiliki potensi di segala bidang. “Lembuak juga layak mewakili NTB untuk nasional nantinya karena memiliki potensi disegala bidang”, ujar Sekda disambut tepuk tangan para tamu undangan.

Sujasmin, Kades Lembuak memaparkan bila warganya kini lebih maju dari tahun sebelumnya. Selain itu AKINO (Angka Kematian Ibu Nol) tahun 2012 bisa terwujud.” Buktinya kini warga desa secara swadaya membangun masjid senilai Rp 6 miliar sudah 70 persen jadi. Serta kematian ibu dan anak nol”, kata Sujasmin.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Lomba Tajudin Erfandy menjelaskan bahwa Lomba Desa tahun 2013 dipadukan atau diintegrasikan dengan lomba posyandu, dan P2WKSS. Ini dilakukan untuk menghemat baik dari segi waktu, tenaga serta biaya.

Adapun tujuan dari pada lomba ini adalah untuk menilai kinerja semua pihak. Bukan hanya kepala desa dan camat, tetapi semua masyarakat Desa Lembuak selama dua tahun terakhir.” Salah satu yang dipaparkan kades mengenai harapan hidup menjadi salah satu indikator penilaian untuk mewujudkan Desa AKINO”, kata Tajuddin.

Selain itu, penilaian juga dilihat dari bebasnya warga buang air besar sembarangan serta terhindar dari kemiskinan. “Lembuak ini memiliki tren usaha dimana-mana sehingga bisa terhindar dari angka kemiskinan. Karena itu tiap tahunnya angka kemiskinan di NTB berkurang”, tambah Kepala BPMPD Provinsi itu.

Kepala BPMPD Lobar Muridun menyatakan harapan mendapat juara merupakan keinginan semua pihak. Persiapan pun dilakukan kurang dari seminggu karena pengumuman juara desa tingkat kabupaten baru disahkan seminggu lalu. “Semua kerja keras untuk menghasilkan yang terbaik”, harapnya.

Setelah acara ditutup semua tim lomba melakukan penilaian terhadap kinerja PKK desa dan melihat kerajinan khas Desa Lembuak termasuk hasil pertaniannya. Semua tim langsung turun ke lapangan untuk melihat langsung keadaan Desa Lembuak. Para tamu undangan pun disajikan makanan khas Narmada sate Bulayak.

Sumber: Lombok Post, Rabu 12 Juni 2013

Banyumulek Gelar Pengobatan Massal

Bakti sosial dilaksanakan Karang Taruna “Satria Rinjani” Banyumulek, kecamatan Kediri dengan melaksakan pengobatan massal bagi warga sekitar.  Masyarakat berkesempatan diperiksa dan mendapat obat secara geratis yang disediakan tim. (lebih…)

Sembung Gelar Malean Sampi

Jaga Budaya, Dongkrak Harga Jual Sapi

Kelompok ternak Patuh Angen asal Desa Sembung, Kecamatan Narmada menggelar malean sampi, kemarin. Kegiatan ini diikuti 44 peserta dari empat kecamatan di Lobar yakni Narmada, Lingsar, Labuapi dan Kediri. (lebih…)

Warga Pemalikan Harus Memiliki KTP

SEKITAR 450 Kepala Keluarga di Pemalikan Kecamatan Sekotong harus segera mendapatkan KTP.  Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar) Zaini Arony Rabu (5/6).  “Saya telah meminta warga Pemalikan jika ingin jadi warga Lobar harus segera membuat KTP, agar tidak menjadi penduduk liar,”ujarnya pada wartawan. (lebih…)

Proses Hukum Jalan Terus

PIHAK Kepolisian saat ini masih intens mengawasi aktivitas UD Ikan Lombok, perusahaan yang diduga secara ilegal mengambil koral.  Sejak dinyatakan ditutup sementara oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Lobar, tidak ada aktivitas lagi di gudang penangkaran koral. Meski demikian, proses hukum jalan terus.

Penyidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda NTB masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan aktivitas ilegal yang dilakukan perusahaan milik Geofani Ardison itu. Tim masih melakukan pemantauan lapangan. ‘’Beberapa waktu lalu tim kami melakukan penggerebekan, tapi ternyata gudang penangkaran itu sudah kosong,’’ kata Kasubdit IV, AKBP Wasis Mukti Wibowo, SH menjawab Suara NTB, Selasa (4/6) kemarin.

Meski gudang sudah kosong dan tidak ada aktivitas lagi, penyelidikan masih terus berjalan. Pihaknya akan terus mengawasi kemungkinan aktivitas ilegal perusahaan tersebut di laut. ‘’Kasus ini masih dalam penyelidikan kami, jadi walaupun sudah dihentikan sementara (UD Ikan Lombok, red), kami tetap lakukan pendalaman,” ujar Wasis singkat.

Sementara ancaman yang diarahkan kepada perusahaan tersebut bisa berlapis, jika terbukti melakukan pelanggaran hukum di wilayah laut. Salah satunya, terkait Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil. Dimana dalam Pasal 73 ayat (1)  disebutkan, melakukan kegiatan menambang terumbu karang, mengambil terumbu karang di kawasan konservasi, menggunakan bahan peledak dan bahan beracun, dan/atau cara lain yang mengakibatkan rusaknya ekosistem terumbu karang,  diancam pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama 10 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 2 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.

http://www.suarantb.com/2013/06/05/wilayah/Mataram/detil5.html

1 36 37 38 39 40 53