GIRI MENANG-Kondisi cuaca buruk di perairan pantai yang terjadi setiap tahun tidak hanya merugikan nelayan karena tidak bisa mencari ikan. Tapi juga menyebabkan abrasi pantai. Oleh sebab itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mencoba meminimalisir dampak tersebut dengan menanam mangrove.

Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai. Tanaman ini memiliki berbagai fungsi. Salah satunya menjaga kestabilan garis pantai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Lobar H Ahmad Subandi, di Giri Menang, Gerung, kemarin mengatakan, penanaman mangrove sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir. Mulai 2011, 2012 dan 2013. “Selama kurun waktu tiga tahun itu ada sekitar 2,5 juta mangrove yang sudah ditanam,” katanya.

Khusus untuk tahun ini, kata dia, pihaknya menargetkan penanaman bibit mangrove sebanyak 80 ribu batang. Lokasi penanaman tersebar di pesisir Cemara, Teluk Waru dan Labuhan Tereng. Semuanya di Kecamatan Lembar.

Pelaksanaan penanaman terbagi dalam dua tahap. Pertama pada April sebanyak 40 ribu batang. Kemudian nanti pada Juni 2014 dengan jumlah yang sama. Proses penanaman pohon pelindung di wilayah pesisir itu melibatkan kelompok masyarakat, pelajar dan mahasiswa. Serta komunitas peduli lingkungan.

Program konservasi di wilayah pesisir itu bertujuan untuk meminimalisir dampak anomali cuaca dan iklim yang tidak menentu. Sehingga tidak terjadi abrasi yang begitu parah.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 26 April 2014