DSC_0062Akibat kondisi cuaca buruk tak menentu yang terjadi akhir-akhir ini, membuat para nelayan se Desa Kuranji Dalang tanpa terkecuali takut melaut. Para nelayan khawatir jika aktivitasnya mencari ikan di laut terpaksa dilakukan akan menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun pasilitas nelayan karena bisa tenggelam terbawa arus gelombang laut yang cukup deras.

Hasil pantauan KM, Minggu (4/1) memperlihatkan banyak perahu nelayan Kuranji Dalang yang menambatkan perahunya di posisi atas sepadan pantai di tepi jalan. Hal ini dilakukan para nelayan,l karena khawatir perahunya yang menjadi pasilitas utama mencari nafkah terseret gelombang ke tengah laut. Ketinggian ombak pantai berkisar antara 1-2 meter. Bahkan suaranya terdengar gemuruh hingga 5 kilometer sebelum sampai di Pantai Kuranji.

DSC_0063Tingginya gelombang laut yang mencemaskan para nelayan ini dibenarkan nelayan setempat, HM. Saleh. Menurut pria ramah ini, akiibat cuaca buruk membuat sebagian besar nelayan di Kuranji menghentikan aktivitasnya dalam jangka waktu yang cukup lama atau tidak dipastikan, mengingat cuaca tak menentu. Ia menyebut cuaca seperti ini lazim terjadi setiap awal tahun hingga tiga bulan ke depan. Kerasnya deburan ombak di Pantai Kuranji disebabkan musim angin barat yang bertiup agak kencang sepekan lalu. “Belum lagi nanti kalau sudah tiba angin timur yang volume anginnya semakin keras yang menjadikan gelombang laut semakin tinggi,” kata HM. Saleh.

Terhentinya aktivitas melaut nelayan Kuranji yang menjadi sumber utama penghasilan mereka berdampak pada pendapatan nelayan yang juga ikut terhenti. Menurut HM. Saleh, umumnya warga kalau sudah seperti ini, lebih banyak berdiam diri di rumah dan tak melakukan aktivitas apapun. Kalaupun ada tawaran untuk dilibatkan dalam pekerjaan proyek, mau tak mau untuk menyambung hidup warga harus menerimanya. “Tapi tawaran dimaksud dilakukan hanya sebagian warga yang memiliki keahlian pertukangan baik kayu maupun tukang bangunan,” ujar HM. Saleh.

Para nelayan banyak berharap agar cuaca buruk ini dapat segera berakhir, agar nelayan kembali melaksanakan tugas pokoknya yang utama sebagai nelayan, agar dapur tetap mengepul. Untuk sementara mguna memenuhi kebutuha pokok, nelayan mengambil pinjaman ke tetangga yang memiliki tabungan keluarga. “Pada saatnya nanti kalau cuaca sudah normal baru dikembalikan,” pungkas HM. Saleh. (Wardi)