Saat Resmikan Poskesdes Gontoran Lingsar

Giri Menang – Sambutan masyarakat di Kecamatan Lingsar dengan kunjungan-kunjungan Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, M.Pd., memang berbeda dan luar biasa antusias. Kalau boleh diserupakan dengan lingkup yang lebih luas seperti Indonesia, maka sambutan itu layaknya sambutan masyarakat saat Presiden Suharto (alm) berkunjung ke daerah-daerah. Yaitu sambutan yang suka cita, yang mana masyarakat sudah stand by di jalan-jalan ke lokasi dan lokasi acara jauh-jauh sebelum Jam J acara. Begitulah, setelah beberapa waktu sebelumnya Bupati Zaini disambut hangat penuh semangat dengan barisan masyarakat di jalan-jalan dan tempat acara di Orong Utara Desa Gegerung dan Dusun Longserang Barat Utara Desa Langko (21/9), maka kini giliran masyarakat Desa Gontoran yang menyambut bupatinya dengan perasaan berharap-harap cemas seperti menunggu seorang kekasih pujaan yang sedang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman. Kedatangan Bupati yang didampingi istri tercinta, Hj. Nanik Suryatingsih Zaini Arony, adalah dalam rangka peresmian Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Gontoran sekaligus tasyakuran atas definitifnya Desa Gontoran yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Lingsar.

Pada Kamis itu (11/10), sejak pukul 07.00 Wita, masyarakat jauh sebelum pukul 09.00, waktu acara yang tertera di undangan, sudah berdiri satu persatu hingga menjadi banyak di pinggir-pinggir jalan yang akan dilewati Bupati dan rombongan. Dari pantauan Humas, para bapak, ibu-ibu bahkan nenek-nenek, anak-anak siswa-siswi, menanti-nanti kedatangan bupati. Setiap mobil berplat merah yang datang disangkanya bupati.

“Mungkin ini dia mobil Pak Bupati,” ujar seorang Ibu. “Oo bukan ujar,” ujarnya kemudian `diamini` yang lain, karena memang itu adalah mobil salah satu kepala dinas. Dan ketika mobil bupati dan rombongan benar-benar tiba, dimana tidak kurang dari 1500 orang menanti, mereka berebut untuk bisa menyalami bupati dan istri. Tidak sedikit dari mereka yang mencium tangan bupati.

Tampak pada salah satu gambar yang berhasil diambil Humas, dua orang nenek (Papuk, Sasak) menempatkan kaki kiri di satu pinggir dan kaki kanannya di pinggir lain sebuah got/selokan, demi bisa menyalami bupati. Dan yang tak kalah heboh dan memerindingkan bulu kuduk, para siswa sambil mengangkat bendera dan mengepalkan tangan berucap setengah berteriak “Bangkit Lombok Barat, Bangkit Lombok Barat!” saat bupati melewati mereka.

Di lokasi, yaitu sebuah Poskesdes berbiaya bangunan sekitar Rp 250 juta melalui Program PNPM-MP dengan total nilai sekitar Rp 500 juta, bupati dan rombongan sudah disiapkan tempat yang lebih tinggi, yaitu teras depan, di depan pintu Poskesdes untuk duduk, sementara undangan dan masyarakat lainnya di halaman berterop. Namun dengan kerendahan hati bupati memilih duduk di bawah, sejajar dengan undangan dan masyarakat lainnya. Seolah-olah memberi apresiasi respek serta menunjukkan kedatangannya ingin membaur dengan masyarakatnya.

Rahman Sahnan Putra, M.Kes, dalam laporannya menyebut berbagai kemajuan yang telah diraih Lobar di bidang kesehatan. Orang nomor satu di Dinas Kesehatan Lobar ini menyebut sudah ada 110 Poskesdes di 110 desa dari 122 desa yang ada di Lobar. Dan sisanya, 12 Poskesdes untuk 12 desa lainnya ditargetkan tahun 2013 sudah terbangun.

Sahnan juga mengatakan kalau di setiap desa di Lobar sudah ada bidan. “Jadi 1 desa 1 bidan yang ditetapkan nasional sudah terpenuhi,” ujar pria asal Narmada ini. Bahkan, ditambahkannya, untuk beberapa desa di wilayah terpencil dengan topograpi berbukit-bukit dan masyarakatnya terpencar berjauhan, ditempatkan 2 bidan desa.

Dan kontribusi Poskesdes serta sarana kesehatan lainnya, sudah begitu dirasakan manfaatnya. Terbukti dengan penurunan sejumlah angka `negatif` sejak tahun 2009 (sejak Bupati-Wabup Zaini Arony-Mahrip dilantik). Disebutkannya, Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2009 di Lobar 19 orang, tahun 2012 turun menjadi 7 orang. Angka Kematian Bayi (AKB) dari 211 orang tahun 2009, turun menjadi 114 orang tahun 2012.

Begitu juga dengan pestasi kinerja insan kesehatan, bila sebelumnya urutan ke-7 dari 10 kabupaten/kota di NTB, sekarang menjadi renking 3, hanya dalam waktu 3 tahun. Kondisi ini menjadikan Lobar satu-satunya kabupaten yang mendapatkan tambahan dana dari pemerintah pusat untuk sektor kesehatan.

Dikatakan Sahnan,Coverage (sasaran) dari Poskesdes Gontoran yaitu melayani 47 orang ibu hamil, 45 orang ibu bersalin, 45 orang ibu menyusui, 43 bayi dan 172 balita. Khusus untuk Kecamatan Lingsar, disampaikan Sahnan, AKI sangat minimal yaitu 2009 0 kematian, 2010 1, 2011 dan 2012 o AKI. Begitu juga dengan AKB yang jumlahnya 10 tahun 2010 menjadi 0 tahun 2012.

Sementara itu, saat memberi sambutan, Bupati Zaini memuji masyarakat Lingsar umumnya dan Gontoran khususnya. “Rasa persaudaraan, persamaan dan persatuan yang luar biasa,” ujar bupati memuji. Menambahkan keterangan Sahnan, Bupati Zaini menyebut di Lobar sudah ada 17 Puskesmas, 57 Puskesmas Pembantu (Pustu), 110 Poskesdes dan 287 bidan desa.

Silaq semeton jari pade lumbar nganak eleq Poskesdes, ndek bebayah,” ujar bupati membaca spanduk yang dipasang di tembok pagar Poskesdes. Dan kesehatan menurut bupati merupakan salah satu dari 3 hal yang paling mendesak diperhatikan. Dua lainnya adalah pendidikan dan penghasilan (ekonomi). “Kalau kita sakit-sakitan kita tidak akan bisa bekerja,” ujar bupati yang baru saja berhasil meraih PDT Award atas prestasinya menurunkan angka kemiskinan lebih dari 4 poin di Lobar. Namun lanjutnya, sehat saja tanpa pendidikan akan pincang.

Tak lupa, bupati memanggil beberapa orang peserta sekolah buta aksara untuk diuji kemampuan bacanya. Seorang ibu (papuk) dengan tingkahnya yang menarik perhatian hadirin membaca tulisan “Meresmikan” dengan “meremes…meremes”…Bupati pada kesempatan itu juga menyerahkan hadiah bagi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM Langko, Gontoran, Sigerongan, Karang Bayan. Pada bagian akhir bupati menandatangai prasasti Poskesdes Gontoran. Seusai acara dan makan, bupati kembali menyalami warganya. Seorang warga terdengar berucap dalam Bahasa Sasak agar bupati sudi datang lagi. “Bupati harus datang lagi nanti,” ucapnya menggambarkan rasa syukur dengan kedatangan bupati dan berharap bisa disambang lagi.

 

Hadir bersama bupati Kadis Dikbud H.Faturrahim, sejumlah kepala SKPD lainnya, Camat Lingsar Suparlan, jajaran kesehatan Lobar, Kades Gontoran Salihin dan sejumlah kades lainnya, Tuan Guru H. Azhar Rasyidi, TGH. Ahmad Husyairi, TGH. Ramadhan, Ustaz H. Syirru Warid, dan undangan lainnya. (Muhammad Busyairi/Dedy Suhirman-Humas)