Sempat Dipandang Pesimis, Kontraktor Jawab Dengan Hasil
Monumen Lombok Barat Bangkit (MLBB) menjadi ikon baru yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Posisinya yang berada di lintasan intersection di jantung kota membuat bangunan ini juga dianggap sebagai simbol pulau Lombok.
Jum’at (27/4) Malam, Peresmian MLBB digelar semarak oleh Pemkab Lombok Barat (Lobar). Untuk menasbihkan bangunan ini sebagai ikon yang fenomenal, jalan disekitar sempat ditutup. Tenda dan peralatan sound system, dipasang untuk memeriahkan acara.
Dibalik megahnya MLBB yang kini menjadi primadona dan kebanggaan masyarakat Lobar, terselip nama Lianto, kontraktor yang melaksanakan proyek ini. Pria kelahiran Surabaya dan kini menjadi pengusaha di Lombok itu ternyata memiliki segudang cerita dibalik suksesnya pembangunan MLBB yang menelan anggaran sekitar Rp.2,7 miliar itu.
Untuk mengawali proyek yang menggunakan teknologi canggih itu ternyata tidak mudah. Lianto banyak mendapat nada pesimis atas kemampuan meujudkan MLBB sesuai ekspose yang dilakukannya di depan Bupati. Tidak hanya dari luar, beberapa pejabat dinas PU pun ternyata juga under estimate dengan kemampuannya.“Saya tidak berkecil hati dengan banyaknya pihak yang meragukan kemampuan saya. Justru itu menjadi motivasi saya menunjukan hasil yang baik,” kata Lianto kepada Lombok Post.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, selain menggunakan tenaga lokal, Lianto juga mendatangkan pekerja luar. Keahlian tinggi memang sangat dibutuhkan untuk pengerjaan beberapa bagian di MLBB.
Bagian MLBB yang menurutnya paling sulit dikerjakan adalah bagian kubah. Selain letaknya yang berada di ketinggian, desain dan arsitekturnya memang dilakukan secara matang. Cat dan bahan dasar kubah menggunakan bahan khusus agar bisa tampil elegan.” Saya bahagia karena banyak yang mengagumi, sedihnya banyak pihak yang pesimis proyek ini tidak bisa selesai ketika saya kerjakan ,” tutur kontraktor kelahiran 14 Agustus 1982 silam ini.
MLBB memiliki luas 174 meter persegi dengan 3 lantai dengan yang tinggi keseluruhan mencapai 19,8 meter dari muka aspal atau 17,30 meter dari lantai dasar. Didalam MLBB terdapat kolam dan air mancur dengan diameter kolam 70 meter dan volume air sekitar 2.900 meter kubik yang bersumber dari air bor.
Air Mancur terdiri dari 3 tipe yaitu bergelombang, bunga dan semburan keatas dengan tinggi 15 meter tergantung dari irama musik yang dimainkan.”Air mancur ini menggunakan teknologi super canggih dan digital dimana peralatannya merupakan bahan impor dari Jerman, Eropa, Hongkong dan China,”tandas pria bermata sipit ini.
Lianto mengungkapkan, air mancur seperti ini memang sudah banyak di Indonesia termasuk di Mataram. Namun khusus air mancur yang menggunakan musik (musical contain, Red.) di NTB hanya baru ada di MLBB. ”Di Bali saja saya rasa belum ada. Kalau di Surabaya saya belum ketahui sudah ada atau belum,” ujarnya.
Sebelumnya, ide untuk membuat air mancur musical contain sudah lama ada dalam benak Lianto. Dia sempat menawarkan idenya tersebut kepada beberapa Kepala Daerah di Indonesia bagian timur. Dari mereka, hanya Bupati Lobar DR. H. Zaini Arony yang ternyata memiliki pemikiran dan persepsi sama dengan dirinya dan langsung menyetujui idenya setelah dirinya melakukan ekspose.
“Desain Bangunan MLBB dari saudara Munzir. Saya hanya mengerjakan sesuai gambar dan memberikan sentuhan teknologi hingga menjadi ikon kebanggaan,” tandasnya. Lianto berharap, jika ada yang berminat membuat air mancur serupa , dirinya berharap lagi berlokasi di intersection atau bundaran melainkan sebaliknya di taman terbuka agar pengunjung bisa meninkmati viewnya dengan rileks.
Sumber : Lombok Post, Senin 29/04/2013