Ketersediaan air bersih di daerah-daerah rawan air, terlebih pada musim kemarau berkepanjangan sangat dinanti, mengingat air bersih merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat. Karena itu, Distamben Lobar bergerak cepat dengan melakukan pemboran air bawah tanah dengan sistem geo listrik di 17 titik se-Kabupaten Lombok Barat. Menariknya, belum lama ini pengeboran air bawah tanah untuk konsumsi air bersih telah sukses dilaksanakan di Dusun Rambut Petung, Pelangan, Sekotong.
“Pengeboran air bersih ini memberikan multi manfaat bagi masyarakat Rambut Petung dan warga sekitar lainnya akan kebutuhan air minum. Air tidak saja untuk konsumsi rumah tangga, namun juga bisa menggerakkan sektor real ekonomi lainnya akan turut berkembang,” kata Kadis. Tamben Lobar, Ir. Budi Dharma Jaya, MM di Rambut Petung belum lama ini.
Kadis Tamben didampingi Kabid Geologi dan Sumberdaya Joko Marhaendriyanto, ST, PPK Distamben Ir. Gusti Ayu dan staf lainnya kepada warga setempat mengharapkan, agar pengelolaan dan pemanfaatan air bersih ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. “Agar terkoordinir dengan baik sebaiknya kelompok pemakai air yang sudah ada harus diperkuat dengan awiq-awiq. Persoalan iuran air maupun pengadaan pipa air haruslah disepakati melalui kelompok termasuk pelanggaran agar bisa dikenakan sanksi. Dengan kelompok yang bagus, baik secara teknis Distamben Lobar siap memberikan pembinaan. Termasuk jika nanti keinginan untuk berkoperasi bisa menggandeng Diskop Lobar. Pada intinya kami siap bantu masyarakat,” kata Budi dihadapan tokoh masyarakat setempat, Sabri, S.Pdi yang juga Kasek SDN 7 Pelangan.
Pemboran air bawah tanah ini dengan debit air bervolume hingga 3 m3/detik diharapkan nantinya bisa diresmikan sekaligus diserahterimakan kepada masyarakat oleh Bupati Lobar. Pengeboran air bawah tanah Rambut Petung dengan kedalaman hingga 125 meter ini menurut Kadistamben bisa memenuhi kebutuhan akan air bersih untuk puluhan bahkan ratusan warga sekitar, termasuk untuk kebutuhan sarana peribadatan dan fasilitas pendidikan di SDN 7 Pelangan.
Survei potensi pengeboran air bawah tanah ini Distamben Lobar sebelumnya telah melakukan survey potensi selama 6 bulan dan pengeboran baru bisa dilakukan saat ini. “Selain di Rambut Petung ini terdapat program serupa di lokasi lainnya yang dilakukan Distamben Lobar dari baik dari dana APBD murni, DAK Kementerian Daerah Tertinggal dan Badan Geologi Nasional (BGN). Namun yang terbanyak selama ini kerjasama dengan BGN,” kata Budi dibenarkan Kabid Geologi dan Sumberdaya.
Sebagaimana diketahui pengeboran ini juga dilaksanakan di beberapa titik diantaranya. Kecamatan Gerung (Banyu Urif, Bantir, Kondak, Sambirati, Pesanggrahan). Kecamatan Kuripan (Aik Jambe, Perendekan). Batulayar (Bunian, Bengkaung). “Berdasarkan permintaan masyarakat yang cukup besar akan manfaat air bersih dari pengebortan air bawah tanah ini, mudah-mudahan tahun depan kita bisa perbanyak lagi,” jelas Budi.
Lombok Barat termasuk daerah yang cukup respon terhadap program pengeboran air tanah dengan system geo-listrik ini di NTB. Lobar disebut paling tanggap akan program ini oleh Badan Geologi Nasional. Karena bagaimanapun juga air bersih menjadi kebutuhan paling utama di daerah Patut Patuh Patju ini terlebih pada musim kemarau khususnya di daerah-daerah rawan air. (her-Humas)