Pembangunan di kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus dipacu. Tidak saja pembangunan secara fisik, melainkan juga dari sisi program kemandirian. Tahun lalu, daerah yang dikenal dengan moto Patut Patuh Patju ini, telah sukses sebagai penerima penghargaan nasional di bidang lingkungan hidup. Penghargaan dari Presiden SBY tersebut diterima bersama bupati Bojonegoro dan Jepara.

Sekarang, tahun 2012 ini penghargaan nasional kembali diraih. Kali inji penghargaan sebagai bentuk keberhasilan pemerintah Lobar dalam upaya pengentasan kemiskinan. Penghargaan diberikan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faisal Zaini di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bupati Lobar, H.Zaini Arony dalam jumpa persnya dengan sejumlah wartawan mengungkapkan, penghargaan ini sebagai bentuk keberhasilan masyarakat Lobar secara keseluruhan. Selaku bupati, penghargaan ini diberikan atas prestasinya dalam program pengentaskan kemiskinan. Karena secara nasional, dari 183 kabupaten tertinggal, hanya Lobar yang bisa dinyatakan sukses dalam menurunkan angka kemiskinan. “Oleh Menteri PDT hanya kabupaten Lombok Barat yang paling tinggi dalam pencapaian penurunan angka kemiskinan”, jelas bupati di ruang rapat utama, Selasa (9/10/2012) kemarin.

Menurut bupati, dalam kurun waktu lebih dari dua tahun, pihaknya telah mampu menurunkan angka kemiskinan mencapai lebih dari 4,0 persen. “Dari 24 persen, hanya tinggal lebih dari 19 persen atau kita bulatkan menjadi 20 persen saja”, jelas Zaini yang didampingi Kepala Bappeda dan Kabag Humas Pemda setempat.

Ditambahkan, bila dalam kurun waktu 2,5 tahun, penurunan angka kemiskinan bisa ditekan mencapai 4,0 persen, pada tahun berikutnya kata Zaini, dengan speed yang ada, tidak menutup kemungkinan, angka kemiskinan akan terus menurun. “Dengan kata lain Lombok Barat akan sejahtera,” jelas Zaini optimis. Karena Ketua Golkar NTB ini mengaku, dalam upaya mengentaskan kemiskinan, pihaknya melakukan beberapa strategi yang ada. Strategi itu semisal, membangun pasar, relokasi pedagang kaki lima, pemberdayaan pedagang bakulan dan berbagai sektor lain sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini sangat berpengaruh dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.

Strategi lain yang dilakukan Zaini adalah membangun jembatan. Dengan adanya infrastruktur jembatan, bisa dipastikan, jangkauan dan waktu yang dilakukan masyarakat dalam bertransaksi bisa lebih cepat dan tepat, sehingga cost push inflation bisa direalisasi. Selain itu, investasi bisa ditekan dan harga bahan pokok bisa murah. “Dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang baik dan harga yang murah, saya yakin angka kemiskinan bisa turun”, kata bupati. (L.Pangkat Ali)