FAUZAN BERHARAP PROGRAM PRIM BISA BERLANJUT DI LOMBOK BARAT
Giri Menang, Selasa 12 November 2019 -Peningkatan dan pengembangan akses infrastruktur bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang hanya memiliki APBD sekitar Rp. 1,9 Trilyunan, sangat dibutuhkan. Perluasan infrastruktur adalah prasyarat bila ingin melakukan akselerasi pembangunan. Sejak awal telah menetapkan bahwa pembangunan infrastruktur, baik berupa jalan, jembatan, maupun saluran irigasi adalah guna untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat penutupan program Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) di NTB dan Kabupaten Lombok Barat di Hotel Santika Mataram, Senin (11/11).
“Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia, yang telah menetapkan Kabupaten Lombok Barat sebagai sasaran dalam program PRIM sejak tahun 2017 sampai 2019 ini, khususnya dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan,” katanya.
Ia menambahkan, banyak hal yang telah dilakukan PRIM di Kabupaten Lombok Barat. Seluruhnya tidak hanya sekedar menjadikan aspek kuantitas dan kualitas jalan sebagai hal yang utama, namun juga menyangkut aspek sosial dari infrastruktur.
Ia berharap aspek pemeliharaan bisa menjadi perhatian semua pihak.
“Kami masih memiliki pekerjaan rumah sebesar 37,5 persen atau 216,98 km jalan yang belum mantap. Dalam konteks itu, kami sangat berharap PRIM masih bisa berlanjut. Kalaupun kali ini ditutup, maka PRIM bisa bermutasi menjadi program lain di mana Lombok Barat masih bisa diikutsertakan sebagai sasaran utama,” harap bupati.
Sementara itu Konselor Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Anna McNicol mengatakan, Pemerintah Australia menghargai kemitraan strategis dan kolaborasi yang dimiliki dengan Pemerintah Indonesia melalui PRIM.
“Saya melihat Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki catatan khusus dalam hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia dengan melihat potensi besar untuk pembangunan, sosial, dan ekonomi,” katanya.
Lanjut kata dia, program PRIM sangat membantu potensi ini dengan pembangunan jalan yang lebih baik. Sejak tahun 2013 PRIM dapat memberikan hasil yang nyata. Selama lima tahun berjalan lebih dari lima ribu km jalan dipelihara dan diperbaiki di NTB.
“Kualitas jalan yang baik kita lihat tahun 2010 sekitar 49% menjadi 83% di tahun 2019. Demikian pula lebih dari 900 km jalan sudah diperbaiki di Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2017,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Lobar Made Arthadana menjelaskan, PRIM di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan selama tiga tahun sejak 2017 sampai dengan 2019 yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kemantapan jalan kabupaten. Dari 56,7% di tahun 2017 menjadi 62,5% di tahun 2019. Terdapat peningkatan 5,8% atau rata-rata peningkatan jalan 1,9% pertahun.
“Total anggaran selama tiga tahun yang telah kami manfaatkan sebesar Rp. 158 milyar lebih yang teralokasi untuk rehabilitasi atau pemeliharaan rutin jalan sebesar Rp. 151 milyar lebih, dan insentif sebesar Rp. 6,3 milyar,” katanya.
Ia menambahkan, untuk jalan kabupaten yang sepanjang 571,58 km itu terdapat dalam lebih dari 227 ruas jalan. Kami sangat bersyukur bahwa PRIM kemudian ikut terlibat dalam menangani jalan di Lombok Barat. Dari seluruh ruas itu, selama 3 tahun, PRIM telah terlibat dalam 155 ruas jalan dengan panjang keseluruhannya adalah sepanjang 511,59 km.
Untuk tahun 2017 P1 ruas montong buwuh – lendang bajur dan P2 ruas narmada – batu kumbung, kemudian di tahun 2018 P3 ruas sayang sayang – gunungsari, P4 ruas kediri – dasan bagu, P5 ruas kumbung – kuripan dan untuk di tahun 2019 P6 ruas meninting – midang, P7 ruas dasan geres – buntage, P8 ruas dasan tereng – sembung, P9 ruas gerung – bantir, P10 ruas keru – suranadi
“Berdasarkan hasil verifikasi kita setiap tahun, kinerja penanganan jalan PRIM di Lombok Barat menunjukan di tahun 2017 (98,4%), tahun 2018 (100%) dan tahun 2019 ditargetkan 100% pada verifikasi kita akhir bulan November mendatang,” terangnya.