Batulayar-Diskominfotik, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat terus berusaha membangkitkan kembali industri pariwisata Kabupaten Lombok Barat.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk membangkitkan kembali destinasi wisata di lombok barat dalam era New Normal,dengan menggelar Workshop Biro Travel Tingkat Dasar bagi karyawan di bawah naungan ASITA, ASTINDO & ASPPI yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta Batulayar, Senin, 07/09/2020.

Workshop ini dibuka oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Barat Hj. Nurul Adha, Kepala Dinas Pariwisata dan para pelaku usaha Pariwisata.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan industri pariwisata  adalah kebersamaan, usaha-usaha terintegrasi yang pada akhirnya memberikan harapan keberlanjutan bagi industri pariwisata,

Bupati menekankan “ Untuk menghidupkan pariwisata itu butuh kerjasama, harus satu kata dan yang keluar dari kita itu adalah yang positif, kalaupun ada yang buruk maka cara pandangnya itu dilihat dari sisi positif sehingga memberikan optimisme, memberikan energi pada masyarakat untuk memperbaiki yang kurang dan yang buruk itu, ini berlaku untuk semua industri jasa utamanya jasa pariwisata, karena pariwisata itu yang dijual adalah  Sapta Pesona dan ini butuh kepercayaan dari orang lain.” Terangnya.

“Posisi kita sekarang sama dengan daerah lain bahkan negara lain ditengah pandemi covid-19 kita masih terus ingin mengembalikan industri pariwisata ini kembali normal bahkan bisa lebih maju, segala usaha mari bersama-sama terus kita lakukan Pemda terus lakukan evaluasi, perbaikan-perbaikan bahkan meminta masukan dari para pelaku usaha industri  pariwisata.” tambah Fauzan

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, H. Saeful Ahkam dalam laporannya menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata mengalokasikan hampir 80% untuk peningkatan kapasitas SDM , beberapa kegiatan pelatihan yang akan digelar beberapa bulan kedepan antara lain pertama  Kegiatan Desa Wisata yang akan diikuti 120 peserta dari 57 Desa Wisata dalam 3 angkatan, kedua Akomodasi berbasis Komunitas dalam rangka mempersiapkan event Motor GP dengan menyiapkan Desa untuk mulai membangun komunitas, 120 angkatan, ketiga Pengelolaan Kuliner, dengan pendekatan Hiegenitas dan Standarisasi, Pelatihan Fashion, untuk mengangkat khazanah kekayaan milik Lombok Barat, Handycrap, Homestay yang sifatnya usaha untuk halal tourism dan tata kelola destinasi, renang dan Snorckling,

“Semua kegiatan ini dalam rangka untuk persiapan menempuh New Kenormalan Baru dengan mengedepankan aspek SDM dengan pendekatan pariwisata berbasis kholistik, integratif, dan sustainable (berkelanjutan).” Terang Ahkam (Diskominfotik/Yani/Windi)