Sekotong-Kunjungan kerja Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Artony di Desa Cendimanik, Kecamatan sekotong berlangsung Rabu (20/3) dalam rangka peresmian program padat pekerja dihadiri Camat sekotong, Ir. L. Edi Sadikin dan anggota Muspika setempat.

Sebelum mengawali pengarahannya, Bupati langsung  memberi bantuan bagi pembangunan masjid setempat senilai Rp 5 juta.

Menurut Bupati, kedatangannya langsung ke Sekotong ini guna mengetahui langsung kondisi masyarakat dan tidak hanya mendengar laporan bagus dari kepala dinas. Menyinggung soal insfrastruktur khususnya jalan dan lainnya, Bupati akan segera diperbaiki secara bertahap karena di Lobar tidak hanya jalan yang butuh diperbaiki bersama infrastruktur lain seperti pasar, puskesmas, sekolah, dll.

Dalam catatan Bupati di wilayah ujung Selatan Lombok Barat ini tidak kjurang dari empat tahun kita sudah mengeluarkan Rp 50 Miliar untuk pembangunan. Untuk yang satu ini, Bupati bahkan berkali-kali ke Jakarta melobi dan menjemput bola agar Lobar lebih diperhatikan. “Tidak mungkin membangun Lobar setahun dua tahun karena banyaknya yang harus dibangun,” ujarnya meyakinkan.

Melalui program padat pekerja ini lanjut bupati, maka uangnya akan berputar di masyarakat. Hal lain yang disamapaikan bupati adalah untuk tidak ribut hanya gara-gara perbedaan partai, namun harus tetap solid bersatu.

Pada kesempatan itu juga diserahkan sejumlah bantuan, seperti peralatan kerja (kereta dorong, sekop, linggis, dan lain-lain), peralatan menjahit, peralatan perbengkelan, peralatan salon kecantikan, sarana olah raga, serta bantuan rehabilitasi anak-anak nakal, asistensi sosial bagi penyandang disabilitas berat (penyandang cacat).

Kadis Disnakertrans Lobar, H. Lalu Surapati, SH., MH., sebelumnya melaporkan, bahwa program padat pekerja merupakan program yang membenahi infrastruktur. Dan kali ini dua lokasi yang diberikan yaitu di Cendimanik Sekotong dan satu lokasi di Gunungsari. Program ini, menurut H. Surapati, merupakan program padat karya yang melibatkan masyarakat dalam pengerjaannya.

Ditambahkannnya, sasaran dari program ini, dikatakannya, adalah masyarakat yang menganggur dan setengah menganggur. Yaitu berupa pembukaan akses jalan baru menghilangkan keterisoliran Dusun Sayong Songkang dan Sayong Apit Aik. Jalan ini perlu menurut H. Surapati, karena bisa menjadi solusi kesulitan masyarakat selama ini dalam kegiatan kemasayarakatan, anak-anak ke sekolah, dan lain-lain. Jalan sekitar 1 km itu akan dikerjakan oleh 60 tenaga kerja diambil dari masyarakat setempat dengan upah harian Rp 45 ribu dan dana total Rp 200 juta. (bus/her)