Gerung, Diskominfotik. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang di dampingi oleh DPRD Hj. Nurhidayah, para kepala OPD dan Forkopinda Lombok Barat mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid19 di NTB, yang di selenggarakan oleh pemerintah Provinsi NTB secara virtual di ruang rapat Jayengrane kantor Bupati Lobar, Selasa, (15/02/2022).

Rapat yang diikuti oleh seluruh pimpinan daerah Kabupaten/Kota se NTB ini membahas tentang kesiapan seluruh daerah dalam menangani kasus Covid19 varian Omicron. Dalam Rapat tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan berbagai langkah cepat yang dilakukan oleh Lombok Barat dan kendala yang dihadapi. Fauzan Khalid mengatakan capaian vaksinasi di Lobar sudah mencapai 94 persen untuk dosisi 1 dan 84 persen untuk dosisi 2. Hal ini sesuai dengan instruksi presiden untuk mempercepat vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan seperti yang disampaikan dalam vicon beberapa waktu lalu. “Saat ini Lobar masih fokus memberikan vaksinasi kepada para lansia yang saat ini juga telah mencapai target 69%. Sementara untuk anak-anak dosis pertama di atas 80% dosis kedua 70%, dan secara umum di Lobar untuk data manual sendiri vaksinasi sudah mencapai 94% untuk dosis pertama dan kedua 84%” Ujarnya.

Dalam kesempatan ini Bupati Lobar H. Fauzan Khalid juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah banyaknya tenaga kesehatan di Puskesmas yang terpapar covid19. Hal ini tentu menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan vaksinasi sehingga untuk sementara waktu kegiatan vaksinasi belum maksimal dan optimal. Hal ini karena banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) di Lobar yang terpapar Covid19, sehingga beberapa Puskesmas masih menunda pelayanan vaksinasi. “3 Puskesmas di Lobar Harus vakum sebab banyaknya Tenaga Kesehata (Nakes) yang positif Covid19, meskipun ada yang tanpa gejala namun sesuai dengan prosedur yang berlaku mereka harus tetap kita istirahatkan, sehingga hal inilah yang membuat pelayanan vaksinasi belum optimal”

Sementara itu Gubernur NTB H. Zulkiflimansyah dalam rapat tersebut mengingatkan tentang perhelatan moto GP yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, yakni Maret mendatang. Karenanya ia meminta agar seluruh daerah di NTB dapat mengoptimalkan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan agar diperketat. “Kita sebagai tuan rumah dalam perhelatan moto GP harus tetap memastikan agar situasi dan kondisi selalu berjalan kondusif terutama dalam menangani kasus covid19 varian omicron, saya harap semua daerah bisa lebih optimal dalam hal ini terutama vaksinasi dan penerapan ptotokol kesehatan lebih di perketat”

Orang nomor satu di NTB itu juga mengatakan meski Omicron tidak seganas varian Delta namun ia meminta agar menjadi perhatian khusus dan tetap dihadapi dan ditangani dengan tenang dan penuh kewaspadaan.

Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur NTB, Hj. Rohmi Djalilah juga menyampaiakan bahwa mengingat tingkat keterisian tempat tidur atau BOR Rumah sakit per di NTB harus betul-betul diperhatikan. Sebab hal ini juga yang membuat level NTB berada pada level tertentu. Sehingga ia meminta hal ini menjadi perhatian bersama agar rumah sakit betul-betul melayani pasien kasus positif yang sedang atau berat yang memang tidak bisa isolasi mandiri dan harus di rawat di Rumah Sakit. Ia mengatakan kapasitas Rumah sakit harus dimaksimalkan sehingga BOR sesuai dengan kapasitas yang ada di daerah masing-masing. “Yang perlu mendapat perhatian dan disiapkan adalah kesiapan fasilitas kesehatan, pemberian vaksinasi baik dosis pertama, kedua dan ketiga. selain itu kita juga harus memahami bahwa naik turunnya level ditentukan oleh tracing, testing dan kapasitas respon”ujarnya.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam laporanya menyampaiakan bahwa saat ini Lobar belum bisa melaksanakan kegiatan vaksinasi secara optimal karena mengingat banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) di Lobar yang terpapar Covid19, sehingga beberapa Puskesmas masih menunda pelayanan vaksinasi. “3 Puskesmas di Lobar Harus vakum sebab banyaknya Tenaga Kesehata (Nakes) yang positif Covid19, meskipun ada yang tanpa gejala namun sesuai dengan prosedur yang berlaku mereka harus tetap kita istirahatkan, sehingga hal inilah yang membuat pelayanan vaksinasi belum optimal”

Selain itu hambatan yang di alami Lobar saat ini ialah di testing, sebab banyaknya masyarakat yang masih enggan untuk testing. Namun meski demikian Pemda Lobar tetap berupaya untuk memastikan agar vaksinasi tetap di Optimalkan dan saat ini Lobar masih fokus memberikan vaksinasi kepada para lansia yang saat ini juga telah mencapai target 69%. Sementara untuk anak-anak dosis pertama di atas 80% dosis kedua 70%, dan secara umum di Lobar untuk data manual sendiri vaksinasi sudah mencapai 94% untuk dosis pertama dan kedua 84%. (Bid.Ikp)