Persembahan Untuk Agama, Nusa dan Bangsa

Mushaf Al-qur’an Gumi Patut Patuh Patju, Senin (6/8) dilaunching oleh Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony di Bencingah Agung Giri Menang. Acara launching yang dirangkai Nuzulul Qur’an ini dihadiri hampir semua tuan guru dan pimpinan pondok pesantren se-Lombok Barat.

Direktur Lembaga Pencetakan Qur’an (LPQ) Kementerian Agama RI, Syamidin Nasir memberikan apresiasi yang tinggi atas ide brillian Bupati Zaini Arony. Terlebih lagi pengerjaan mushaf khas Lombok Barat ini tergolong sangat cepat.

“Sejak survey, disain, hingga dicetak sampai jadi membutuhkan waktu hanya 2,5 bulan. Padahal perkiraan kami adalah 9 bulan,” ujar Syamidin.

Dia juga menambahkan, di Indonesia baru provinsi Banten dan Yogyakarta yang telah memiliki mushaf khas seperti ini. Dan Lombok Barat merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang mengikuti jejak kedua provinsi tersebut. Dengan kata lain Lombok Barat merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki mushaf khas sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa Bupati Zaini adalah sosok yang mampu menyerap denyut nadi umat karena kepeduliannya terhadap masyarakat Lobar. “Apa yang dirintis bapak bupati ini hendaknya dijaga dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat,” lanjut Syamidin.

Sementara itu Bupati Lobar H. Zaini Arony dalam sambutannya menjelaskan, keinginannya untuk membuat mushaf Al-Quran ini berawal sejak tahun 2001 lalu. Namun keinginannya itu baru bisa menjadi kenyataan saat ini setelah dirinya menjadi bupati.

Al-qur’an khas Gumi Patut Patuh Patju ini sendiri nantinya akan diberikan kepada semua pondok pesantren, masjid, musholla, sekolah, kepala desa, kepala dusun, bahkan bila memungkinkan semua rumah tangga akan diberikan. Semua ini dimaksudkan agar Al-qur’an nantinya bias menjadi bagian kehidupan masyarakat Lombok Barat.

“Inilah persembahan kami untuk masyarakat Lombok Barat,” ucap Bupati Zaini.

Lebih lanjut Bupati Zaini mengatakan, Islam harus berpadu dengan budaya lokal agar ajaran Islam dapat membumi.  Begitu pula kehadiran mushaf Al-Qur’an khas Gumi Patut Patuh Patju bertujuan agar masyarakat Sasak umumnya dan Lobar khususnya makin merasakan kedekatan Al-Qur’an dengan kehidupan mereka. Sebab ornamen yang ada dalam mushaf Al-Quran ini menggambarkan corak ragam kehidupan, seni budaya, tradisi dan berbagai hasil karya masyarakat peninggalan leluhur kita.

Usai memberikan sabutan Bupati berkesempatan menuliskan salah satu potongan ayat yang paling tengah dari Al-qur’an yaitu ayat; walyatalatthop dengan menggunakan tinta spidol berwarna merah.

 

Ornamen bermakna filosifis religius

Lawang Kuri, yaitu ornament berbentuk pintu pada cover mushaf yang punya nilai filosofi untuk meraih kemuliaan hendaknya melewati pintu ini yaitu Alquran yang di dalamnya terdapat ajaran tauhid dan ilmu pengetahuan.

Lumbung, menandakan pusat kemakmuran masyarakat. Penggunaan symbol lumbung pada bagian atas tiap halaman mempunyai makna bahwa bila isi kandungan Alquran difahami dan diamalkan dengan benar akan membawa umat pada kemakmuran.

Ornament mandalika, tumbuhan liar dengan bunga indah. Bunga mandalika bisa diolah menjadipenyerap racun. Maknanya, Alquran bias menjadi obat bagi bermacam penyakit, baik penyakit fisik maupun kejiwaan

Kembang laos, ornament ini biasanya dipakai sebagai ukiran di bagian bawahbatunisan. Ini mengisyaratkan agar manusia selalu ingat mati.

Pucuk pakis dan pucuk rebung, ornament ini merupakan pemanis danpengisi ruang kosong.

Motif songket subhanala, motif ini menganjurkan masyarakat unuk mengekspresikan kegembiraan atas ciptaan Allah.

Berugak, ornament ini digunakan untuk membingkai setiap halaman mushaf. Ini melambangkan keterbukaan masyarakat Sasak dalam menerima siapa saja yang datang dan terbuka dalam membahas masalah bersama. (TIM HUMAS)