GIRI MENANG–Pembangunan Lombok City Center (LCC) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), segera terwujud. Investornya sudah merampungkan proses izin dan dokumen lingkungan. Tinggal menyelesaikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T).
Rencana pembangunan LCC di atas lahan seluas 8,4 hektare di Gerimaks, Kecamatan Narmada, itu sebelumnya diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bliss Group dan PT Patut Patuh Patju (Tripat) pada awal 2014 lalu. PTTripat merupakan perusahan daerah (Perusda) Pemkab Lobar.
Direktur Utama PT Tripat Lalu Azril Sopandi, kepada wartawan kemarin mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan berbagai proses pematangan lahan. Misalnya, clearing area sebelum pembangunan fisik berlangsung.
“LCC di Gerimaks sedang on progress. Kami sudah lalui berbagai proses perizinan sesuai prosedur. Tidak ada hal-hal yang sifatnya menyimpang,” katanya.
Sambil menungu IMB keluar, kata dia, para vendor sedang melakukan pengetesan hasil kombinasi antara hasil pengeboran tanah dengan rencana pondasi konstruksi. Pengeboran dilakukan hingga kedalaman tujuh meter. Aktivitas itu melibatkan tenaga ahli dari Jakarta. Tapi tidak menutup kemungkinan proses berikutnya akan melibatkan tenaga lokal.
Sementara dari sisi analisi dampak lingkunga, sambung pria yang biasa disapa Azril, ini sudah rampung. Empat tahapan untuk mendapatkan izin dan dokumen lingkungan sudah dilalui. Baik itu konsultasi publik, sidang teknis, dan sidang komisi.
“Pokoknya semua tahapan yang dibutuhkan sesuai aturan sudah selesai,” katanya.
Ia juga menegaskan, untuk pembangunan gedung Dinas Pertanian Lobar di Kecamatan Labuapi, juga akan segera dilakukan. Hal itu bertujuan untuk mengganti kantor lama yang masuk dalam area LCC di Gerimaks.
“Proses ruislag segera dilakukan,” tegasnya.
Jika semua perizinan sudah dikantongi, sambung Azril, proses pembangunan fisik pada tahap pertama ditargetkan rampung dalam waktu 18 bulan sejak groundbreaking. Beberapa gedung yang akan dibangun, diantaranya hotel berlantai 12 dengan jumlah kamar mencapai 100 unit. Kemudian rumah sakit serta pusat perbelanjaan.
“Kalau tipe rumah sakit yang akan dibangun itu nanti tergantung investornya,” tandas Azril.
Pembangunan fisik komplek perniagaan terpadu tersebut seluruhnya .didanai oleh PT Bliss Group, dengan nilai mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan PT Tripat sebagai pihak penyedia lahan. Tanah yang dihibahkan oleh Pemkab Lobar itu menjadi saham badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.
Sumber: Lombok Post, Kamis 24 April 2014