Giri Menang, Rabu 4 Oktober 2017 – Musim kering yang melanda Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akhir-akhir ini menjadi perhatian serius Pemkab Lobar. Sejumlah lokasi diperkirakan bakal sangat membutuhkan bantuan akibat kekeringan. Namun demikian kekeringan ini masih bersifat “siaga darurat”, artinya belum sampai tingkat tanggap darurat seperti kabupaten tetangga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Darurat (BPBD) Lobar, Hartono Ahmad menjelaskan, lokasi kekeringan di Lobar yang paling parah terletak di Kecamatan Sekotong dan Lembar.
Untuk wilayah Sekotong sendiri tersebar di sejumlah lokasi yaitu Desa Pelangan, Sekotong Tengah, Cendi Manik dan Buwun Mas. Untuk Kecamatan Lembar ada di Desa Labuan Tereng.
Menyikapi kondisi ini BPBD Lobar dengan cepat mengambil tindakan. Misalnya dengan menyiapkan 25 tangki air, 5 unit Tandon (penampung air) dan 143 jerigen yang merupakan bantuan dari Bank NTB berupa program Corporate Sociaty Responsibility (CSR). Kesemuanya akan di sebarkan ke 6 kecamatan, 30 desa 121 dusun.
Untuk hari ini BPBD menyerahkan 1 unit Tandon ke Desa Taman Baru saja. Ini untuk mengganti, ini tandon yang sudah diberikan sebelumnya tapi bocor.
Hartono menjelaskan, kondisi saat ini masih relatif siaga bencana. Artinya tidak semua desa mengeluhkan pendropan air bersih ke zona merah di enam kecamatan tersebut.
Rencananya, pemberian bantuan berupa air bersih ke wilayah yang terkena dampak kekeringan itu akan berlanjut sampai musim hujan tiba.
“Walaupun musim hujan tiba bantuan tetap disalurkan karena hujan pertama sumber airnya belum bisa di gunakan,” pungkas Hartono. (alok/humas)