Kebutuhan Lombok Barat terhadap guru di daerah terpencil, sebagian sudah terjawab dengan kebijakan nasional era Nawacita Jokowi. Terutama untuk wilayah Kecamatan Sekotong, prioritas Nawacita ke 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran melalui sektor pendidikan telah terjawab melalui pengangkatan Guru Garis Depan yang dilakukan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kemen PAN-RB.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dengan didampingi oleh Kepala BKD PSDM Kabupaten Lombok Barat H. Ahdiat Soebiantoro menyambut gembira uluran kebijakan pusat tersebut dengan menghadiri dan menanda tangani Serah Terima Surat Keputusan CPNS untuk 46 Guru Garis Depan di Hotel Peninsula Jakarta, kemarin (17/7).

Kehadiran Fauzan di hadapan Kepala BKN bersama 7 gubernur dan 43 Bupati yang mendapat jatah formasi GGD itu.
Untuk Provinsi NTB, selain Lobar maka jatah tersebut juga diberikan kepada KLU, Lombok Tengah, Lombok Timur, KSB, dan Kabupaten Bima.

Ahdiat Soebiantoro ketika dikonfirmasi mengabarkan, gambaran umumnya seluruh GGD se-Indonesia berjumlah 6.296 orang. “Diproses pengangkatannya jadi CPNS dalam 2 tahap. Tahap l sebanyak 2.806 orang. GGD Lombok Barat sendiri mendapat proses Tahap l, seluruhnya sebanyak 46 orang. Dapat terselesaikan sebanyak 39 org. Sisanya 7 Orang karena kurang lengkap persyaratan administrasinya. Harus diselesaikan sebelum bulan Agustus 2017 pada Kantor Regional BKN X Denpasar,” paparnya.

Namun hasil penelusuran akhir setelah beliau dikonfirmasi bahwa dari tujuh yang ada sudah ada tambahan sebanyak tiga orang lagi yang melengkapi berkas administrasi. Sisanya yang tiga orang hanya kurang berkas administrasi berupa pengesahan pendidikan dan berkas lain yang dituntaskan cukup di Kantor Regional saja.
Untuk Lombok Barat sendiri sesungguhnya kebutuhan terhadap guru berdasarkan rasio rombongan belajar masih sangat besar.

Berdasarkan Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) terakhir, untuk SD masih kurang sebanyak 372 orang guru dan 138 orang untuk tingkat SMP. Mengacu ke kriteria Terpencil, Tertinggal, dan Terluar (3T) maka Kecamatan Sekotong, Lembar, Batulayar, dan Gunung Sari adalah daerah sasaran bagi para GGD yang telah diproses akhir SK CPNS nya langsung di Jakarta karena prosedur perekrutan, seleksi, dan Penetapan dilaksanakan terpusat di Kemendikbud RI dan BKN Pusat.

Empat puluh enam GGD yang ditetapkan kemaren, pun distribusinya dilakukan oleh pihak pusat dengan mengacu pada DAPODIK yang sudah berbasis online dan terintegrasi di seluruh kabupaten/ kota se-Indonesia.
Ada 31 orang CPNS akan ditempatkan di SD dan 15 orang GGD untuk SMP. Mereka sebagian besar akan ditempatkan di Kecamatan Sekotong.

Bupati sendiri mengakui bahwa kebutuhan guru di daerah tersebut sangat spesifik. Tidak hanya dari segi jumlah, namun juga soal motivasi dan integritas dalam kerja. Namun dengan kondisi Sekotong hari ini yang jauh lebih maju dari kondisi sepuluh atau belasan tahun lalu, soal integritas terhadap tugas untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar tidak perlu dikhawatirkan lagi.

“Alhamdulillah, saat ini infrastruktur dan fasilitas umum lainnya relatif lebih maju. Akses transportasi pun sudah lebih baik, kecuali di daerah gili dan pangsing di Buwun Mas yang harus melalui jalur laut”, ujar Bupati.

Ahdiat Soebiantoro sendiri mengingatkan soal integritas kerja untuk GGD itu biarpun proses perekrutan dan penempatan dilakukan oleh pusat, namun kabupten berhak melakukan pengawasan dan pembinaan. (Humas Lobar)