Giri Menang, 18 Agustus 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) optimis mencapai target dalam memverifikasi rumah-rumah warga yang terkena imbas bencana gempa bumi 7,0 Skala Richter yang terjadi beberapa waktu lalu.

Melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) I Made Arthadana, Pemkab Lobar memastikan sedang melakukan verifikasi secara marathon terhadap seluruh rumah warga yang rusak, termasuk bangunan sekolah, kantor, dan fasilitas kesehatan.

“Kita sudah memverifikasi 1.237 rumah per hari Jum’at (17/08) kemaren. Nanti malam pun lebih dari 900 an rumah sudah tuntas dinilai karena tuntas diverifikasi,” ujar Made sesaat setelah mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dody Ruswandi di Posko Utama Tanggap Darurat Bencana di Aula Kantor Camat Lingsar, Sabtu (18/08).

Pemkab Lobar sendiri ditargetkan harus memverifikasi 2000 rumah rusak sampai dengan tanggal 22 Agustus 2018.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penilaian Kerusakan BNPB, Etty Saragih,

“Bila perlu targetnya ditambah, sebanyak 5000 rumah,” ujar Etty tegas.

BNPB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB telah merekrut tenaga verifikator sebanyak lebih dari 200-an orang dari berbagai latar belakang ilmu. Made Arthadana memastikan 147 orang dari mereka memenuhi kualifikasi keahlian bangunan.

“Kalau per orang (verifikator, red) bisa memverifikasi 30 rumah per hari, maka target tersebut bisa dicapai,” ujar Etty.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Made mengaku hal tersebut bisa dilakukan secara bersama-sama oleh pihaknya juga. Namun melihat besarnya jumlah rumah yang harus diverifikasi, Made meminta tambahan waktu dari masa tanggap darurat yang akan berakhir 25 Agustus nanti.

“Kita bisa total memverifikasi bila alokasi waktunya sekitar 25 hari kerja dari tanggal ditetapkan,” ujar Made sambil mengusulkan agar pihak BPBD bisa mengajukan permohonan tambahan waktu.

Sesuai data dari Posko Utama, paling tidak 54.479 rumah rusak dengan kualifikasi 21.237 rusak berat, 14.547 rusak sedang, dan 18.713 rusak ringan.

Made Arthadana memastikan bahwa 678 rumah rusak berat yang telah diverifikasi dan telah menerima kucuran dana dari Pemerintah sebesar Rp. 50 juta/rumah di rekening masing-masing pemilik rumah.
Pencairannya memiliki prosedur tersendiri. Pemilik bisa mencairkan hanya apabila telah direkomendasikan oleh Kepala Daerah.

Sisanya yang 88 rusak sedang dan 471 rusak ringan dalam proses pencetakan rekening oleh bank yang ditunjuk.

“Kita pasti akan terus menambah sampai lebih dari target yang ditetapkan,” pungkas Made optimis.

Kehadiran Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi di Lobar adalah untuk memastikan pendataan rumah rusak segera dilakukan. Ia memastikan data itu untuk disampaikan oleh pihaknya saat Presiden Joko Widodo datang kembali ke Lombok untuk melaunching 10.000 rumah sederhana yang akan dibangun untuk para warga terdampak bencana gempa.

Dody bersama rombongan ditemui oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Kepala Pelaksana BPBD Lobar H. M. Nadjib, dan Kepala Dinas PU-PR Lobar I Made Arthadana.