Batulayar, Diskominfotik; Gempa yang berkekuatan 6.3 dan 7.0 SR yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa tahun yang lalu telah menyebabkan rusaknya perumahan, sarana dan prasarana fasilitas umum termasuk sekolah-sekolah serta menelan korban jiwa. Pada sektor pendidikan sebagian besar satuan Pendidikan terdampak dan menyebabkan keseluruhan proses belajar mengajar terputus. Pada akhirnya banyak anak-anak usia sekolah yang terganggu aktifitas kegiatan belajarnya bahkan kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya dan terganggu hak-hak untuk mendapatkan Pendidikan serta Perlindungan dalam situasi kebencanaan.
Yayasan Plan Internasional Indonesia melalui project Building Back Safer Schools in NTB yang dimulai sejak tahun 2019 setelah merespon Bencana gempa kemudian melanjutkan dengan memberikan upaya lebih supaya Lombok Barat bisa menjadi percontohan untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)
Dalam kegiatannya selama satu tahun yang akan berakhir Desember 2020 ini Ada 10 Sekolah di lima kecamatan di Lombok Barat yang didampingi sebagai percontohan dalam penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). “Saya berharap sekolah-sekolah ini dapat mengimbas ke sekolah lain dan meminta kepada fasilitator terus mendampingi walaupun project ini selesai pada tahun ini.” Ungkapnya.
Hal ini disampaikan oleh Maulina Utami Ningsih dari Plan Internasional Indonesia pada acara Sosialisasi Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Provinsi NTB di Jayakarta Hotel Batulayar Senggigi, Selasa 1/12/2020.
Hadir pada acara tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag.,M.Si. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Edy Furqon, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat Khaerudin, S.Pd., M.Pd. dan para Fasilitator SPAB.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag. dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini lebih-lebih dengan adanya Peraturan Gubernur nomor 63 tahun 2020 terkait dengan satuan pendidikan aman bencana
“Alhamdulillah bahkan kita di Lombok Barat lebih dulu memiliki Peraturan Bupati walaupun tidak spesifik mengatur tentang sekolah aman bencana tetapi justru lebih luas daripada itu yaitu Sekolah Ramah Anak dan itu juga cakupannya ada masalah keharusan kita untuk menyiapkan sebuah Satuan Pendidikan supaya mereka itu selalu siap dalam menghadapi setiap kemungkinan terjadinya bencana.” Terangnya.
Menurut Fauzan menyangkut masalah Anak kita harus melakukan banyak hal karena anak-anak adalah masa depan, mulai dari pendidikannya, Psikologinya sampai dengan bagaimana mereka harus bisa mempersiapkan diri.
Terkait dengan bencana ini tidak hanya menyangkut bagaimana anak-anak bisa aman dari bencana secara fisik tetapi juga psikologi mereka harus dipersiapkan dan ini tentunya bermula dari sejauh mana mereka siap menghadapi bencana itu.
Bencana alam termasuk non alam covid-19 memang luar biasa tantangannya, di Lombok Barat ada 11 sekolah Negeri dan Swasta yang di ijinkan untuk membuka proses pembelajaran tatap muka tetapi dengan prosedur yang sangat ketat setelah melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan sekolah itu, karena ada banyak pertimbangan, di satu sisi kita harus bisa memastikan anak-anak aman dari kemungkinan penularan covid-19, disisi lain justru anak-anak lebih terancam dari sisi psikologi, dari sisi kejiwaan dan dari sisi semangat ketika tidak bersekolah secara tatap muka. “Itulah sebabnya kita mengambil kebijakan memberikan izin 11 sekolah untuk membuka pelajaran tatap muka itupun dengan prosedur ketat serta pengawasan dan supervisi yang sangat ketat.” Ungkapnya.
Terkait dengan mempersiapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana Bupati memerintahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat sepuluh sekolah percontohan dibuatkan semacam sekretariat bersama, sekolah-sekolah yang belum memiliki itu supaya diarahkan baik kepala Sekolahnya, Komitenya maupun guru-gurunya untuk datang belajar ke sekolah itu. “agar ke depan semua sekolah memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana.” Tutupnya. (Diskominfotik/Zul)