Giri Menang – Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, seorang Da`i Internasional sekaligus Imam Besar Masjid an-Nabawi Madinah hadir memberi tausyiah dalam Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tingkat Provinsi NTB yang berlangsung di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) di Gerung (17/1). Kehadirannya selain karena undangan dari Gubernur Dr.H.Muhammad Zainul Majdi yang juga turut hadir, juga, seperti yang diakuinya karena kecintaannya kepada Lombok.

“Baru 2 hari (yang lalu) saya menerima permohonan untuk hadir di sini. Dan kalau boleh dibilang saya menerima jadwal mendadak itu dari Lombok saja,” kata Syekh yang fasih berbahasa Indonesia ini. Diakuinya, permintaan untuk mengisi tausyiah begitu padat hingga lebih dari 200-an undangan setiap hari baik melalui email, fax, telepon maupun secara langsung.

Dan hanya karena kecintaannya kepada Lombok lah beliau datang lewat undangan yang baru diterimanya dua hari sebelumnya.

“Saya cinta Lombok dan saya diberikan keputusan oleh bapak presiden sebagai warga negara saya minta satu tolong Pak Presiden semua surat saya dari Lombok. Jadinya saya adalah warga Negara Indonesia dengan KTP Lombok, jadi biarpun kemana-mana, biarpun sibuk ujung-ujungnya kembali ke Lombok,” tegas Syekh muda tersebut. Bahkan tidak hanya itu, pria yang tinggi tersebut mengaku ridha bila harus wafat di Lombok.

“Cita-cita saya selain dikuburkan di Kota Madinah kalau Allah ijinkan kalau bukan di Madinah saya pilih Lombok untuk dikuburkan,” katanya tegas.

Syekh yang sering mengisi ceramah dalam acara “Damai Indonesia” di TV One tersebut memaparkan dengan menarik bagaimana perjuangan Rasulallah dalam membangun Islam. Serta betapa umat Rasulallah Muhammad SAW diberikan kelebihan dibanding umat sebelumnya walaupun usianya pendek. Dikatakannya, berdasarkan sebuah Hadits disebutkan bahwa yang menjadi Saudara Nabi adalah orang-orang setelah Nabi yang walapun belum pernah bertemu Nabi namun meyakini Nabi sebagai utusan Allah dan mengikuti sunah-sunnahnya. Dan orang-orang yang dimaksud adalah kita umat Islam saat ini.

Syekh Ali Jaber juga memberikan `oleh-oleh` kepada hadirin yang hadir berupa cara berselawat yang khusuk. Yaitu saat berselawat, pertama, bayangkan bahwa Rasulullah mendengar selawat kita dan kedua, merasakan kerinduan kepada Rasulallah.

Gubernur NTB, TGB Dr H.Muhammad Zainul Majdi dalam sambutannya mengajak jamaah untuk berpikir dan merenung mengenai bagaimana Rasul saw di dalam masa hidup beliau yang sangat singkat melaksanakan visi dan misinya sebagai manusia dan sebagai utusan Allah swt.

“Kita renungkan bagaimana 13 tahun di Mekkah, 13 tahun dalam masa yang terbelenggu, tidak bebas, tekanan demi tekanan, intimidasi demi intimidasi terus menerus tetapi beiau terus bisa bergerak di bawah bimbingan Allah untuk mengarah kepada arah yang ditunjukkan oleh Allah,” kata gubernur muda ini.

Selanjutnya, pada 10 tahun di Madinah Rasulallah benar-benar mampu dengan sepenuhnya membangun Islam dengan bantuan dari para sahabat dan bersinergi dengan seluruh ummat.

“10 tahun itulah Baginda Rasulallah membangun dan mencapai perubahan yang luar biasa,” ucap suami dari Erica Zainul Majdi tersebut.

Hadir pada acara ini Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony selaku tuan rumah tempat pelaksanaan acara peringatan, Wakil Gubernur H.Muh.Amin, Asisten I,II, dan III Provinsi NTB dan Lobar, sejumlah tuan guru FKPD Provinsi dan Kabupaten, dan ribuan undangan lainnya.