Taman Kota Sandik mulai ramai dikunjungi. Siang malam pengunjung berdatangan. Tidak sekadar menikmati suasana, tapi pengunjung dapat berfoto-foto sambil bermanja dengan fasilitasnya.

STaman-Sandik-2EGELAS kopi hangat menemani kesendirian Masnun. Ia duduk sambil menikmati sebatang rokok, yang sesekali dia isap. Matanya tajam menyorot setiap pengendara yang berhenti di parkiran Taman Kota Sandik.

Dia tidak sekadar melihat, tapi dia juga menanyakan keperluan mereka. Mungkin saja, pengendara hendak mampir dan bermain di taman kota yang tahun lalu selesai dikerjakan.

Situasi itu dialami pula Koran ini. Pria yang mengenakan baju kuning itu mendatangani sekaligus menyapa Koran ini. Sapaan ramah dari Masnun membuat hati adem, apalagi dia menawarkan senyum keramahannya.

”Maaf Pak, mau lihat taman?,” sapa Masnun.

Setelah mendengar penjelasan Koran ini, ia pun mengantarkan sambil melihat bangunan yang dibalut cat warna warni itu. Satu persatu dia sebutkan bangunan.  Ia juga menunjukan pula bangunan, yang dibuat menyerupai Alquran.

”Ini bagian tengah Alquran,” katanya sambil menunjuk bangunan itu.

Setelah mengelilingi bangunan yang sebagiannya belum selesai dikerjakan, Masnun bercerita mengenai suasana taman belakangan ini. Ia memulai dari aktivitas para pengunjung.

Ia menuturkan, biasanya taman kota ini ramai dikunjungi sore hari. Kebanyakan, mereka yang berkunjung dari kalangan remaja. Mereka tidak hanya datang duduk saja, tapi mereka berfoto-foto dengan latar bangunan yang ada di taman.

Orangtua juga tidak mau kalah mengunjungi taman kota itu. Tapi, beda tujuannya. Mereka datang untuk menikmati jalan bebatuan, yang dibuat khusus untuk melemaskan otot-otot tegang.

”Sore ramai. Terutama anak sekolah,” kata Masnun.

Malam hari tak kalah ramai. Kalangan remaja biasanya datang bergerombolan. Mereka nongkrong hingga tengah malam. Ada pula yang datang dengan pasangan kekasihnya.

Kehadiran para pengunjung ini rupanya tetap diawasi. Penjaga taman mempelototi aktivitas para pengunjung, agar terhindar dari perbuatan yang tak diinginkan. Seperti berbuat mesum.

Selain itu, penjaga mengawasi pula pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Itu dilakukan untuk menjaga suasana bersih taman. Bagi mereka yang sesuka hati membuang sampah, penjaga tidak segan menegurnya.

”Kami larang buang sampah. Kalau ada yang buang, kami suruh pungut dan ditegur. Disini sudah disiapkan ‎​bak sampah dua,” kata dia.

Untuk menjaga kebersihan, tiga orang petugas telah disiapkan. Mereka bertugas membersihkan taman kota dari sampah pagi dan sore hari. Kotoran debu yang merusak pemandangan akan disingkirkan.

”Ada petugas kebersihannya. Kami sangat jaga suasana bersih disini, agar kesannya tidak kumuh,” aku dia. (Islamuddin/Lobar)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/melihat-aktivitas-di-taman-kota-sandik.html