Sekotong Diskominfotik, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono berkunjung ke Pusat pembibitan mangrove (Nursery Mangrove) bagek Kembar Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Rabu 24/03/21.

Kedatangan Menteri Trenggono disambut langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama Wakil Bupati Hj. Sumiatun dan sejumlah pejabat dan unsur masyarakat lainnya.

Dalam kesempatan tersebut seusai melaksanakan penanaman mangrove bersama Gubernur dan Bupati Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan Rehabilitasi mangrove merupakan salah satu cara memulihkan vegetasi mangrove di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,dimana mangrove juga dapat berfungsi sebagai perlindungan pantai abrasi,instrusi air laut,meminimalisir dampak dari bencana alam dan dampak perubahan iklim.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo program padat karya penanaman mangrove (PPKM) dilaksanakan sejak September 2020 target penanaman mangrove seluas 15.000. Ha.

Sejalan arahan tersebut,Menteri Kelautan dan Perikanan,Wahyu Sakti Trenggono mengatakan bahwa kegiatan rehabilitasi mangrove sudah menjadi program prioritas KKP yang sudah dilaksanakan 2020.

“Target RPJMN KKP untuk penanaman mangrove seluas 1800 hektar,dimana KKP sudah melaksanakan penanaman mangrove seluas 449 hektar pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 KKP berencana menanam seluas 2400 ha,”tegas Trenggono

Ditempat yang sama Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut,Tb.Haeru Rahayu menjelaskan bahwa sejak tahun 2016,KKP bekerja sama dengan kelompok masyarakat pengelolaan ekowisata Bagek Kembar berencana menjadikan ekowisata Mangrove menjadi pilihan di Kecamatan Sekotong Lombok Barat.

” Bagek Kembar sudah memiliki beberapa kegiatan wisata unggulan yakni adopsi mangrove,pengamatan burung, kuliner hingga penelitian,”jelasnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat,H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu tempat nursery mangrove yang akan di kembangkan secara terintegrasi oleh KKP.

“Mangrove ini terintegrasi,dan Lombok Barat merupakan satu di antara 7 tempat pembibitan mangrove di Indonesia,” ungkap Fauzan (Diskominfotik/Kim Sekotong/sid)